KONSELING KELUARGA CHAPTER V TEKNIK DASAR KONSELING Yoga

KONSELING KELUARGA CHAPTER V TEKNIK DASAR KONSELING Yoga Barata. , S. Psi, M. Psi, Psikolog 953/F. Psi

Prelude � Masih Ingat Matkul B&K Sekolah ? � Apa itu Konseling ? 1/ pemberian bimbingan oleh yang ahli kepada seseorang dengan menggunakan metode psikologis dan sebagainya; 2 pemberian bantuan oleh konselor kepada konseli sedemikian rupa sehingga pemahaman terhadap kemampuan diri sendiri meningkat dalam memecahkan berbagai masalah i. Konseling merupakan suatu proses komunikasi antara konselor dan klien. ii. Sebagai suatu proses komunikasi, konseling melibatkan keterampilan konselor dalam menangkap atau merespon pernyataan klien dan mengkomunikasikannya kembali kepada klien. iii. Agar proses komunikasi tersebut efektif dan efisien, maka konselor hendaknya memiliki kemampuan dalam memberikan bantuan terhadap klien. Kemampuan tersebut yaitu keterampilan dan teknik-teknik konseling.

Syarat Dasar Konseling � � � Sikap Syarat dasar yang digunakan konselor untuk membangun rapport, menjalin konektivitas, serta pada saat proses berlangsung dengan tujuan agar klien merasa dihargai dan menurunkan resistensi Empati (Memiliki kebersamaan dengan klien, dan sebagai akibatnya akan menciptakan suasana saling mempercayai) Genuineness (Tulus) Unconditional Positiver Regard (Tidak menjudge, tidak menguasai, menerima apa adanya) Kongruen (searah, sejalur, jujur) Teknik Dasar Konseling

Sikap Memperhatikan (Attentive) � Remember That Human Communicate not Only Verbally but Also. . . ’ � memusatkan perhatian kepada klien agar klien merasa dihargai � Remember about Rapport and Resistance? � mind YOUR MIND !

Respon Minimal Sometimes Some Clients Just Want to be Heard. . . � And Sometimes This will be a Diagnostic Tool � So All you Have to do is Listen � But Mind “The Trap” �

Refleksi Adalah teknik yang digunakan konselor untuk memantulkan perasaan, atau sikap, atau keduaduanya yang terkandung dibalik pernyataan konseli. CONTOH Bingung?

Contoh � Klien: “Saya tidak tahu mengapa dosen itu tidak suka pada saya. Saya sudah merevisi berulang kali segala sesuatu yang dia nyatakan salah. Tapi, tetap saja saya tak pernah benar di depan matanya. Saya tidak tahu lagi apa yang harus saya lakukan. Saya pikir dia punya dendam terhadap saya. � Konselor: “Anda merasa kesal karena usaha yang anda lakukan terlihat sia-sia di depan dosen anda” “Anda merasa kesal” merupakan refleksi konselor dari perasaan yang sedang dirasakan oleh klien. Sedangkan “usaha yang anda lakukan terlihat sia-sia di depan dosen anda” merupakan refleksi konselor terhadap isi yang dinyatakan oleh klien. Dengan menyampaikan refleksi isi dan perasaan, klien tidak hanya merasa di dengarkan tetapi juga melatih hubungan antara emosional dan kognitifnya. Seringkali klien menutupi luapan emosinya agar dapat diterima oleh lingkungan sehingga muncul ketidaksinambungan antara emosional dan kognitif.

Bertanya � Merupakan teknik bagi konselor dalam menggali permasahan konseli secara lebih mendalam. � Digunakan juga untuk melakukan klarifikasi Penyimpulan � One of The Way to Show Your Client That You are Listening and not Losing Track � Also being used to Present What The Client has Said, Directly toward him/herself � Mind Your Analysis and Synthesis Capability

Reframing � Reframing adalah suatu teknik untuk merubah isi, atau menata ulang sebuah pengalaman, atau interpretasi sehingga pengalaman tersebut mendapatkan arti yang berbeda dari sebelumnya � a Troubled Person, especially a depressed one is encasing within The Darkness � Thus, Their Capability to View The Light is very Hindered � Berpikir Positif. . . ?

Contoh � Client : "Saya selalu gagal dalam usaha yang saya lakukan", � Counselor: “Anda tidak gagal, tapi anda itu dalam proses menuju kesuksesan". . . Bla bla sambung pakai ceritanya thomas alfa edison � Client : "Sudah 3 Kali Dipermainkan oleh pacar saya, diporotin, trus dibuang“ � Counselor : "itu artinya kamu sudah lebih berpengalaman dalam hal percintaan, dan sekarang resistensimu terhadap patah hati tentu udah level up".

Konfrontasi � teknik yang digunakan oleh konselor untuk menunjukan adanya kesenjangan, keanehan, atau inkronguensi dalam diri klien � teknik yang digunakan oleh konselor yang menantang konseli karena adanya ketidaksesuaian yang terlihat dalam pernyataan dan tingkah laku konseli, terjadi inkonsistensi antara perkataan dan perbuatan, ide awal dengan ide berikutnya

Contoh � Konselor: “Apa Kabar Pak Rehan? ” � Klien: “Baik…” (namun suara lemas, ekspresi murung, dan postur tertunduk lesu). � Konselor: “Lho. . . baik-baik saja, tetapi kok kelihatan seperti ada sesuatu yang kurang beres ya dari bahasa tubuh anda”. Zaenap : Gue Rela Kok Tun Kalo Bang Dul Nyerain Gw. . . Gw Rela. . (Sambil Nangis) Atun : Ih Lu ini Aneh Deh Nab, Rela Tapi Mewek Gitu. .

[Masih]Contoh � Klien: “Bagi saya mau dapat pacar atau gak dapat pacar, mau jomblo atau jombli, itu gak penting pak. ” � Konselor: “Tapi Tary. . . pada pertemuan yang lalu kalo tidak salah anda mengatakan bahwa hal ini sangat penting, bahkan masalah anda sekarang itu awal 2 nya gara 2 menjomblo terlalu lama. . . ”

Irrational Belief Counterattack <Matkul Modif Perilaku>

Pengambilan Tindakan Pemberian Saran � There are Cases When The Client are Just too Helpless to Empower Themselves � There are Also Many Cases When They are Too Lazy � And Cases When People Have Misperception About Psychology and Counseling � Now Let Me Tell You Something ~

Happy Holiday www. mastershadow. com