Keanekaragaman Organisme Makhluk Hidup dan Pengorganisasiannya Tingkat Keanekaragaman

  • Slides: 15
Download presentation
Keanekaragaman Organisme (Makhluk Hidup) dan Pengorganisasiannya

Keanekaragaman Organisme (Makhluk Hidup) dan Pengorganisasiannya

Tingkat Keanekaragaman Hayati �Keanekaragaman dapat terjadi pada tingkat ekosistem, jenis (spesies), dan gen �Keanekaragaman

Tingkat Keanekaragaman Hayati �Keanekaragaman dapat terjadi pada tingkat ekosistem, jenis (spesies), dan gen �Keanekaragaman tersebut dapat berupa keberagaman / variasi pada struktur, fungsi tubuh, genetis, ukuran, dan perilaku organisme. • Contoh ? ?

Contoh keanekaragaman hayati ? • Amati keberagaman / variasi pada struktur, fungsi tubuh, genetis,

Contoh keanekaragaman hayati ? • Amati keberagaman / variasi pada struktur, fungsi tubuh, genetis, ukuran, dan perilaku organisme

Pengorganisasian Organisme �Untuk mempermudah mempelajari, memanfaatkan, mengelola, dan melestarikan Organisme yang beranekaragam tersebut, maka

Pengorganisasian Organisme �Untuk mempermudah mempelajari, memanfaatkan, mengelola, dan melestarikan Organisme yang beranekaragam tersebut, maka diperlukan kegiatan untuk : 1. Menggolongkan organisme tersebut berdasarkan kesamaan karakter yang dimiliki (klasifikasi) 2. Memberikan batasan dan sarana untuk mengenal organisme tersebut dengan kegiatan Identifikasi dan determinasi 3. Memberi nama dengan nama ilmiah (scientific name) sesuai dengan tata nama yang disepakati secara internasional 4. Melihat hubungan kekerabatan antar organisme tersebut (pada tingkatan jenis dan di bawahnya) secara fenetik dan filogenetik.

Klasifikasi, Identifikasi / Determinasi, Tata Nama �Klasifikasi : Menggolongkan organisme tersebut berdasarkan kesamaan karakter

Klasifikasi, Identifikasi / Determinasi, Tata Nama �Klasifikasi : Menggolongkan organisme tersebut berdasarkan kesamaan karakter yang dimiliki �Identifikasi : penentuan nama yang benar dan penempatannya di dalam sistem klasifikasi secara logis. Atau Mendeterminasi persamaan dan perbedaan antara 2 elemen (berupa karakteristik suatu spesimen dengan kunci identifikasi) dan kemudian menempatkan nya ke dalam kategori takson yang benar pada sistem tata nama.

TATA NAMA (NOMENCLATURE) • ASAS TATA NAMA : 1. Tata nama hewan dan tumbuhan

TATA NAMA (NOMENCLATURE) • ASAS TATA NAMA : 1. Tata nama hewan dan tumbuhan berbeda 2. Pemberian nama selalu berdasarkan pada tipe tatanama (holotipus, lectotipu, neotipus, gambar, ilustrasi) 3. Dengan batasan taksa dan kstegori tertentu, suatu organisme hanya diperbolehkan memiliki satu nama yang benar 4. Tatanama dari suatu taksa di dasarkan pada prioritas publikasi 5. Nama ilmiah dari taksa diperlakukan sebagai bahasa latin 6. Peraturan tata nama berlaku surut, kecuali dibatasi dengan sengaja.

Nama Spesies • Nama Spesies : binominal - Ketentuan : 1. Terdiri atas 2

Nama Spesies • Nama Spesies : binominal - Ketentuan : 1. Terdiri atas 2 suku kata. Sukukata pertama menunjukkan nama genus, diawali dengan huruf besar. Suku kata kedua menunjukkan nama spesifik (nomen triviale), ditulis dengan huruf kecil semua. 2. Tata nama zoologi membolehkan adanya “tautonim” (penggunaan 2 kata sama dalam nama species), misal : Gallus gallus, Rattus rattus, Naja naja

Klasifikasi Makhluk Hidup • Sistem 2 Kingdom : Hewan (Animalia) dan Tumbuhan (Plantae) •

Klasifikasi Makhluk Hidup • Sistem 2 Kingdom : Hewan (Animalia) dan Tumbuhan (Plantae) • Sistem 3 Kingdom : Protista, Plantae, dan Animalia • Sistem 4 Kingdom : Monera, Protista, Plantae, Animalia • Sistem 5 Kingdom : Monera, Protista, Plantae, Animalia, Fungi • Sistem 6 Kingdom : Virus, Monera, Protista, Plantae, Animalia, Fungi

Sistem 5 Kingdom • Dikembangkan oleh : R. H. Whittaker (1969) • Sekarang banyak

Sistem 5 Kingdom • Dikembangkan oleh : R. H. Whittaker (1969) • Sekarang banyak dipakai danbanyak di dukung oleh ilmuan biologi.

Monera • Ciri : prokariotik, uniseluler, autotrof maupun heterotrof. • Anggota : Bakteri (Archaebcteria

Monera • Ciri : prokariotik, uniseluler, autotrof maupun heterotrof. • Anggota : Bakteri (Archaebcteria dan Eubacteria), Cyanobacteria • Contoh :

Protista • Ciri : eukariotik, uniseluler atau multiseluler sederhana, autotrof atau heterotrof. • Anggota

Protista • Ciri : eukariotik, uniseluler atau multiseluler sederhana, autotrof atau heterotrof. • Anggota : – Protista mirip jamur : Oomycota (jamur air) dan Myxomycota (jamur lendir) – Protista mirip hewan : protozoa – Protista mirip tumbuhan : euglena, alga/gang

Fungi (Jamur) • Ciri : eukariotik, umumnya multiseluler, heterotrof, saprotrof • Contoh : khamir,

Fungi (Jamur) • Ciri : eukariotik, umumnya multiseluler, heterotrof, saprotrof • Contoh : khamir, kapang cendawan (zygomycotina, Ascomycotina, Basidiomycotina, Deuteromycotina)

Plantae • Ciri : eukariotik, multiseluler, autotrof (dapat melakukan fotosintesis) • Anggota : Lumut,

Plantae • Ciri : eukariotik, multiseluler, autotrof (dapat melakukan fotosintesis) • Anggota : Lumut, Paku, Tumbuhan biji

Animalia • Ciri : eukariotik, multiseluler heterotrof • Contoh :

Animalia • Ciri : eukariotik, multiseluler heterotrof • Contoh :

Manfaat Pengorganisasian makhluk hidup?

Manfaat Pengorganisasian makhluk hidup?