Antropologi Hukum tentang Asal Mula Kehidupan Windy Sri

  • Slides: 12
Download presentation
Antropologi Hukum tentang Asal Mula Kehidupan Windy Sri Wahyuni, SH. , MH

Antropologi Hukum tentang Asal Mula Kehidupan Windy Sri Wahyuni, SH. , MH

Asal Mula Kehidupan �Semua kehidupan berasal dari Allah SWT. Seluruh makhluk hidup diciptakan oleh

Asal Mula Kehidupan �Semua kehidupan berasal dari Allah SWT. Seluruh makhluk hidup diciptakan oleh Allah SWT, terutama manusia. �Manusia pertama yakni Adam. �Adam diciptakan langsung oleh Tuhan dari tanah dan Allah meniupkan rohnya kde dalam jiwa Adam �Sedangkan manusia keturunan adam dilahirkan melalui perkawinan antara laki dan perempuan.

�Secara antropologis, semua makhluk yang diciptakan-Nya memiliki hukum genetis karena masing-masing mampunyai sifat khusus

�Secara antropologis, semua makhluk yang diciptakan-Nya memiliki hukum genetis karena masing-masing mampunyai sifat khusus dan hidup berpasang-pasngan. Ada laki-laki dan perempuan, hidup dan mati, baik dan buruk, dan sebagainya. �Dalam perspektif antropolgi hukum, penciptaan manusia diatur oleh hukum Tuhan yang fitrah, artinya semenjak zaman azali, telah ditetapkan. �Salah satu hukum biologis manusia adalah berkembang biak. �Perkembangan manusia itu berevolusi. �Evolusi terjadi sejak zaman Adam sebagai manusia pertama hingga manusia abad modern ini. �Evolusi kehidupan manusia melahirkan hukum

�Manusia terus berevolusi mengikuti perkembangan alam semesta. �Manusia yang mampu mempertahankan kehidupannya adalam manusia

�Manusia terus berevolusi mengikuti perkembangan alam semesta. �Manusia yang mampu mempertahankan kehidupannya adalam manusia yang memiliki kemampuan beradaptasi dengan alam. �Para antropolog telah melakukan berbagai penelitian bahwa manusia berawal dari masa-masa yang berlainan, sejak zaman primitif sampai zaman modern, �Teori evolusi berpendapat bahwa terjadi perubahan pada makhluk hidup menyimpang dari struktur awal dalam jumlah yang banyak beraneka ragam yang menyebabkan terjadinya dua kemungkinan, yaitu: 1. Makhluk hidup yang berubah akan mampu bertahan dan tidak punah (evolusi progresif) 2. Makhluk hidup yang berubah atau berevolusi

�Evolusi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi

�Evolusi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. �Perubahan perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama, yaitu variasi, reproduksi, dan seleksi. �Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. �Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. �Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan genetik. �Seleksi alam merupakan proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna lebih umum dalam suatu

EVOLUSI MANUSIA Aliran-aliran mengenai eksistensi manusia: 1. Materialisme Materi atau zat merupakan satu-satunya kenyataan

EVOLUSI MANUSIA Aliran-aliran mengenai eksistensi manusia: 1. Materialisme Materi atau zat merupakan satu-satunya kenyataan dan semua peristiwa terjadi karena proses materiil. Begitu pula dengan manusia yang keberadaannya ditentukan oleh proses-proses materiil. 2. Idealisme Jiwa adalah kenyataan yang sebenarnya. Manusia dipandang sebagai makhluk kejiwaan atau kerohanian. Fisik manusia hanya ruangan bagi jiwanya, yang akan mengalami kehancuran, sementara jiwa akan tetap hidup. 3. Realisme Klasik Pandanngan idealisme diperkuat oleh pandangan realisme klasik yang beranggapan bahwa jiwa dalah kenyataan yang sebenarnya. Manusia adalah makhluk kejiwaan atau kerohanian. 4. Aliran Teologis Aliran teologis membedakan manusia dengan makhluk lain karena hubungannya dengan Tuhan. Manusia diciptakan sebagai bagian dari kehendak Tihan, sebagai makhluk yang

� Teori evolusi biologi (pertengahan abad 19) “manusia itu adalah sejenis makhluk di antara

� Teori evolusi biologi (pertengahan abad 19) “manusia itu adalah sejenis makhluk di antara berbagai jenis makhluk yang lain di muka bumi. ” �Pendapat yang sekuler itu menyamakan manusia yang diciptakan berakal ini sama dengan hewan yang berkembang secara evolusi dari dahulu sampai sekarang. �Manusia menurut para ahli biologi diklasifikasikan mereka termasuk kelas binatang menyusui yang disebut mamalia dari kelompok primat, yaitu kelompok jenis kera yang antropoid. �Dari kelompok antropoid sampai pada sub kelompok atau infra suku yang disebut hommoid, yaitu kelompk kera besar dan manusia. �Diantara subkelompok itu terdapat lagi sub kelompok yang disebut homonidae atau manusia purba, yang terdiri dari Pithecantropus, Neandertal dan Homo Sapiens atau manusia sekarang yang terdiri dari berbagai macam ras

Baik konsepsi lama tentang manusia yang dianggap sebagai makhluk yang berasal dari kera melalui

Baik konsepsi lama tentang manusia yang dianggap sebagai makhluk yang berasal dari kera melalui missing link atau makhluk penghubung yang hilang, maupun konsepsi baru tentang adanya seekor makhluk pendahulu (precusor) dari pada manusia (Menurut Koentjaraningrat); Konsep tersebut bertentangan dengan ajaran agama, yang menganggap bahwa manusia itu berasal dari ciptaan Tuhan yaitu Adam

� Menurut paham pengetahuan agama manusia itu sejak dahulu kala sampai sekarang merupakan makhluk

� Menurut paham pengetahuan agama manusia itu sejak dahulu kala sampai sekarang merupakan makhluk yang istimewa, yang lahir dengan berakal, sehingga dapat berpikir dan berperilaku budaya. � Kecenderungan hidupnya dipengaruhi oleh nafsu; nafsu ingin tahu, ingin menikmati, ingin memiliki, ingin menguasai dan segala macam keinginan menurut naluri dan perasaannya dalam bergaul dengan manusia lain. � Nafsu tadi yang menyebabkan perilaku manusia berkembang dan beraneka ragam. � Dikeranakan perbedaan tempat dan lingkungan, perbedaan sejarah dan asal usulnya, perbedaan semangat dan jiwanya, perbedaan akal dan cara berpikirnya, perbedaan budaya dan agama yang mempengaruhinya, maka perilaku budaya manusia itu berbeda-beda antara yang satu dan yang lain. � Jadi tidak ada suatu sistem pola perilaku yang seragam dan oleh karenanya tidak ada pula sistem pola

HUKUM SELEKSI DAN ADAPTASI �Seleksi alam adalah proses seleksi oleh alam terhadap bahan-bahan genetika

HUKUM SELEKSI DAN ADAPTASI �Seleksi alam adalah proses seleksi oleh alam terhadap bahan-bahan genetika tertentu sehingga menyebabkan makhluk hidup mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya �Jika suatu spesies mampu beradaptasi dengan baik bersama habitatnya, dan jika habitatnya tetap atau tidak berubah, dapat diasumsikan bahwa tidak ada evolusi lebih lanjut yang dialami spesies tersebut secara substansial.

Evolusi Manusia Berkaitan dengan Hukum Kemanusiaan, diantaranya: � Manusia dalam perkembangannya memiliki pola-pola yang

Evolusi Manusia Berkaitan dengan Hukum Kemanusiaan, diantaranya: � Manusia dalam perkembangannya memiliki pola-pola yang terus berkembang, yang bermanfaat untuk mempertahakan kehidupannya � Manusia membentuk tatanan kehidupan dalam keluarga � Manusia membentuk norma yang menghargai harga diri dan kehormatannya � Manusia memiliki pola budaya yang dinamis dan adaptif dengan lingkungannya � Manusia tidak mudah menyerah dengan tantangan kehidupan � Manusia menciptakan alat komunikasi agar memudahkan berinteraksi dengan sesamanya � Manusia menyadari keharusan hidup berkelompok � Manusia menaati nilai-nilai tradisonal yang disepakati � Manusia mengikuti sistem nialai yang dianutnya � Manusia mewariskan kebudayaan kepada generasi

Wassalamu’alaikum Wr Wb SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Wassalamu’alaikum Wr Wb SEKIAN DAN TERIMA KASIH