6 ETIKA PEKERJA ELIS LISTIANA MULYANI 1 6

  • Slides: 13
Download presentation
. 6. ETIKA PEKERJA ELIS LISTIANA MULYANI 1

. 6. ETIKA PEKERJA ELIS LISTIANA MULYANI 1

6. ETIKA PEKERJA 1. Kewajiban karyawan terhadap perusahaan : a. KEWAJIBAN KETAATAN b. KEWAJIBAN

6. ETIKA PEKERJA 1. Kewajiban karyawan terhadap perusahaan : a. KEWAJIBAN KETAATAN b. KEWAJIBAN KONFIDENSIALITAS c. KEWAJIBAN LOYALITAS 2. Kewajiban perusahaan terhadap karyawan 2

a. Kewajiban Ketaatan Pada dasarnya karyawan wajib mentaati aturan & perintah yang ditetapkan o/

a. Kewajiban Ketaatan Pada dasarnya karyawan wajib mentaati aturan & perintah yang ditetapkan o/ perusahaan. Tapi ada hal 2 yang bersifat pengecualian, yaitu : �Karyawan tidak perlu & tidak boleh mematuhi perintah yang tidak bermoral �Karyawan tidak perlu mematuhi perintah yang tidak wajar ( mis : perintah u/ kepentingan pribadi atasannya) �Karyawan tidak perlu mematuhi perintah yang tidak sesuai job desk 3

b. Kewajiban Konfidensialitas �Yaitu kewajiban untuk menyimpan informasi yang rahasia (bersifat konfidensial /kepercayaan) yang

b. Kewajiban Konfidensialitas �Yaitu kewajiban untuk menyimpan informasi yang rahasia (bersifat konfidensial /kepercayaan) yang telah diperoleh dalam menjalankan suatu profesi. Meliputi : 1. Trade Secrets (Rahasia perusahaan , mis formula produk) 2. Intellectual property right ( mis ide, fikiran atau penemuan 2 ) Selama bekerja , karyawan wajib memegang rahasia perusahaan. Ketika keluar (resign) informasi yg bersifat rahasia tidak boleh dibawa, kecuali keterampilan yg diperoleh selama dia bekerja. 4

c. Kewajiban Loyalitas �Merupakan suatu konsekwensi seorang karyawan dalam mendukung tujuan perusahaan dan merealisasikannya,

c. Kewajiban Loyalitas �Merupakan suatu konsekwensi seorang karyawan dalam mendukung tujuan perusahaan dan merealisasikannya, serta menghindari segala sesuatu yang bertentangan dengan tujuan perusahaan. �Faktor utama yang dapat membahayakan terwujudnya loyalitas adalah konflik kepentingan ( conflict of 5

Melaporkan Kesalahan Perusahaan �Dilakukan dengan cara Wistle Blowing (meniup peluit), artinya menarik perhatian dunia

Melaporkan Kesalahan Perusahaan �Dilakukan dengan cara Wistle Blowing (meniup peluit), artinya menarik perhatian dunia luar dengan melaporkan kesalahan yang dilakukan oleh suatu organisasi atau perusahaan. Jadi dalam hal ini Wistle Blowing hanya dibenarkan bila yang melakukan kesalahan adalah Perusahaan sebagai suatu organisasi, bukan individu karyawan atau pimpinannya. � 6

Witle Blowing Terdiri dari : � Witle Blowing Internal : yaitu pelaporan kesalahan di

Witle Blowing Terdiri dari : � Witle Blowing Internal : yaitu pelaporan kesalahan di dalam perusahaan sendiri disampaikan melalui atasan langsung � Witle Blowing Eksternal : yaitu pelaporan kesalahan perusahaan kepada pihak lain di luar perusahaan misalnya kepada Pemerintah, Masyarakat melalui media ttt (CONTOH KASUS TRANSPORTASI BAWAH TANAH ) 7

Wistle Blowing hanya dibenarkan bila : � Kesalahan Perusahaan harus besar. a. Jika menyebabkan

Wistle Blowing hanya dibenarkan bila : � Kesalahan Perusahaan harus besar. a. Jika menyebabkan kerugian yang tidak perlu kepada pihak ketiga b. Jika terjadi pelanggaran terhadap Hak Azazi Manusia (HAM) c. Jika kegiatan yang dilakukan bertentangan dengan tujuan perusahaan � Pelaporan harus didukung oleh fakta yang jelas dan benar. � Pelaporan dilakukan semata-mata untuk mencegah terjadinya kerugian bagi pihak ke tiga, bukan karena motif lain. � Penyelesaian masalah dilakukan secara internal dulu, sebelum kesalahan dibawa keluar. � Harus ada kemungkinan riil bahwa pelaporan kesalahan akan berhasil 8

2. Kewajiban Perusahaan terhadap Karyawan �Perusahaan tidak boleh diskriminatif ( gender, agama, warna kulit,

2. Kewajiban Perusahaan terhadap Karyawan �Perusahaan tidak boleh diskriminatif ( gender, agama, warna kulit, dll) �Menjamin Kesehatan dan Keselamatan Kerja �Kewajiban memberi gaji yang adil �Tidak boleh memberhentikan karyawan semena-mena 9

Bentuk Diskriminasi : �. TERINSTITUSIONAL SENGAJA TIDAK TERINSTITUSIONAL TIDAK SENGAJA TERINSTITUSIONAL TIDAK TERINSTITUSIONAL 10

Bentuk Diskriminasi : �. TERINSTITUSIONAL SENGAJA TIDAK TERINSTITUSIONAL TIDAK SENGAJA TERINSTITUSIONAL TIDAK TERINSTITUSIONAL 10

Dampak Diskriminasi �Argumentasi Utilitarian : diskriminasi mengarahkan pada penggunaan SDM secara tdk efisien �Argumen

Dampak Diskriminasi �Argumentasi Utilitarian : diskriminasi mengarahkan pada penggunaan SDM secara tdk efisien �Argumen Hak : diskriminasi melanggar HAM �Argumen Keadilan : diskriminasi mengakibatkan munculnya perbedaan distribusi keuntungan dan beban dlm masyarakat 11

Objek Diskriminasi : �Gender ( Pria – wanita ) �Usia ( Tua – Muda

Objek Diskriminasi : �Gender ( Pria – wanita ) �Usia ( Tua – Muda ) �Fisik ( Normal- Cacat ) �Pendidikan (Tinggi- Rendah ) �Warna kulit (Putih – Hitam ) �dll 12

Penerapan tindakan Afirmatif �TK diangkat/ dipromosikan bila telah mencapai tk kompetensi minimum �Minoritas diabaikan

Penerapan tindakan Afirmatif �TK diangkat/ dipromosikan bila telah mencapai tk kompetensi minimum �Minoritas diabaikan u/ pekerjaan yg mengandung risiko ttt, mis: Dokter, Pilot dll �Minoritas diutamakan u/ pekerjaan yang umum/ tdk berisiko bagi konsumen �Preferensi diutamakan bila minoritas jumlahnya lbh rendah ( tdk proporsional dg peluang yg ada) �Gaji yg sebanding dg pekerjaan yg sebanding 13