RUUKK Keluaga seperti apa yang diimpikannya Imam Nahei

  • Slides: 5
Download presentation
RUU-KK Keluaga seperti apa yang diimpikannya? Imam Nahe’i Komisioner Komnas Perempuan dan Dosen Ma’had

RUU-KK Keluaga seperti apa yang diimpikannya? Imam Nahe’i Komisioner Komnas Perempuan dan Dosen Ma’had Aly Situbondo

Bangunan Keluarga Jahiliyah pra Islam Keluarga Rapuh Perspektif Islam Perjaanjian yang kokoh • Perempuan

Bangunan Keluarga Jahiliyah pra Islam Keluarga Rapuh Perspektif Islam Perjaanjian yang kokoh • Perempuan dipilih, dipinang • Perempuan dipaksa dinikahkan • Dalam Nikah perempuan mirip perbudakan, ia harus tunduk suami tampa batas, tidak memiliki hak yang layak • Istri diceraikan dirujuk tampa batas dan tampa persetujuan • Perkawinan adalah bentuk eksploitasi kemerdekaan peremuan dan eksploitasi seksualitas perempuan (model nikah Jahilyah) • • • Perempuan boleh memilih dan menentuakan kapan dengan siapa menikah. Perempuan tidak boleh dipaksa menikah. Suami istri memiliki hak dan kewajiban yang adil dan seimbang. Perceraian harus degan alasan yang kuat dan rujuk harus dengan persetujuan istri. Perkawinan bertujuan membangun ketentraman jiwa, dengan bekal cinta kasih. Bebas dari perbudakan, eksploitasi dan kekerasan

Apa yang dilakukan Islam? • Mengubah relasi kuasa perkawinan menjadi relasi kesalingan dan keseimbangan

Apa yang dilakukan Islam? • Mengubah relasi kuasa perkawinan menjadi relasi kesalingan dan keseimbangan (tabaduliyahtawazun/Mubadalah-muwazanah) dengan mengenalkan filosofi zawaj dan Nikah. • Mengubah tujuan perkawinan dari eksploitasi menjadi “sakinah” dengan bekal “kasih sayang, bahagia membahagikan”. • Meletakkan pilar-pilar (mu’asyarah bil ma’ruf, taradhin, tasyawurin, husnu at-tafahum, tasamuh) • Meletakkan prinsip-prinsip (al-’adalah, at-tawazun, dan al-Mubadalah)

Keluarga maslahah? • Adalah keluarga yang berdiri diatas prinsip al’adalah, at-tawazun, dan al-mubadalah, serta

Keluarga maslahah? • Adalah keluarga yang berdiri diatas prinsip al’adalah, at-tawazun, dan al-mubadalah, serta berada diatas pilar at-tarady, at-tasyawur, husnu at-tafahum, mu’asyarah bi al-ma’ruf. • Bukan keluarga yang ingin merumahkan kembali perempuan, eksploitasi kemerdekaan dan tubuh perempuan, memberikan tugas-tugas antara suami istri secara kaku, menuntut kepatuhan salah satu pihak pada yang lain, dibangun di atas relasi kuasa atasan-bawahan,

Bagaimaana dengan RUU-KK • Jika yang dimaksudkan dengan ketahanan keluarga adalah keluarga yang dibangun

Bagaimaana dengan RUU-KK • Jika yang dimaksudkan dengan ketahanan keluarga adalah keluarga yang dibangun di atas prinsip-prinsip dan pilar-pilar diatas, mka bisa diterima. • Tapi jika yang dimaksud sebaliknya, maka akan melahirkan ketahanan keluarga yang semu, hakikatnya rapuh.