PHILIP SCHELZNIK PHILIP NONET EVOLUSI TIPE HUKUM Di

  • Slides: 5
Download presentation
PHILIP SCHELZNIK & PHILIP NONET EVOLUSI TIPE HUKUM Di dalam suatu masyarakat yang terorganisasi

PHILIP SCHELZNIK & PHILIP NONET EVOLUSI TIPE HUKUM Di dalam suatu masyarakat yang terorganisasi secara politik mengalami evolusi melalui 3 tahap, yaitu hukum repressif, hukum otonom dan hukum responsif. (Law and Society : 1978). Tatanan hukum yang repressif diperlukan untuk memecahkan berbagai masalah fundamental dalam mendidrikan tatanan politik yang merupakan prasyarat bagi sistem hukum dan sistem politik untuk mencapai sasaran yang lebih besar. 2. Tatanan hukum yang otonom dibangun di atas hasil-hasil tatanan hukum repressif. 3. Sedangkan tatanan hukum responsif adalah perkembangan terakhir yang bertumpu pada constitutional cornerstone rule of law, tahap persamaan dihadapan hukum hasil dari tatanan hukum otonom. 1.

Type hukum repressif memandang hukum sebagai abdi kekuasaan repressif dan perintah dari yang lembaga-lembaga

Type hukum repressif memandang hukum sebagai abdi kekuasaan repressif dan perintah dari yang lembaga-lembaga yang berdaulat dan memiliki kekuasaan diskressi tanpa batas. Dalam type hukum repressif maka hukum dan negara serta hukum dan politik tidak terpisah sehingga aspek instrumental hukum sangat dominan daripada sifat ekspressinya. Type hukum otonomous, hukum dipandang sebagai institusi mandiri yang mampu mengendalikan repressi dan melindungi integritasnya sendiri. Tatanan hukum otonom pada intinya pemerintahan ”rule of law” sub ordinasi tindakan pejabat senantiasa berdasarkan hukum, bukan sebaliknya “rule by men. ” Integritas hukum, institusi hukum serta cara berpikir bebas memiliki batas-batas yang jelas. Keadilan prosedural sangat ditonjolkan. Type hukum responsif, memandang hukum dijadikan sebagai fasilitator untuk merespon atau sarana menanggapi kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Hukum responsif harus mengaplikasikan dua hal : 1. hukum itu harus fungsional, pragmatis, memiliki tujuan tertentu dan rasional. 2. hukum menetapkan ukuran-ukuran atau standard yang bertujuan untuk melakukan kritik terhadap pelaksanaan hukum

Jadi perubahan pembinaan hukum dari suatu negara sangat erat berkaitan dengan iklim politik. Sistem

Jadi perubahan pembinaan hukum dari suatu negara sangat erat berkaitan dengan iklim politik. Sistem politik demokrasi melahirkan hukum yang responsif dimana partisipasi kelompok-kelompok dan individu mempunyai peran besar di dalam menentukan substansi hukum dan pengadilan memiliki kebebasan menerapkan prosedur hukum yang berlaku. Sedangkan pada iklim sitem politik yang otoriter akan mengarahkan pembinaan yang bersifat hukum repressif, dimana hukum dijadikan pemerintah sebagai sarana instrumental mengendalikan potensi masyarakat untuk mendukung program-program pemerintah.

Ciri-ciri Hukum Repressif, Otonom dan Responsif CIRI-CIRI REPRESSIF OTONOM Tujuan Hukum Ketertiban Keabsahan Legitimasi

Ciri-ciri Hukum Repressif, Otonom dan Responsif CIRI-CIRI REPRESSIF OTONOM Tujuan Hukum Ketertiban Keabsahan Legitimasi Ketahanan sosial dan Rasionalitas Negara Menegakkan prosedur Sifat Peraturan Umum dan meluas tetapi hanya mengikat pemerintah secara lemah Penalaran/ Reasoning Sangat terinci, mengikat pemerintah yang mengatur dan masyarakat yang diatur Mengikatkan diri secara ketat kepada Ad hoc , sesuai dengan keperluan otoritas hukum, dan berlaku pada hal peka terhadap -hal spesifik formalisme dan legisme RESPONSIF Kegunaan Substantif, keadilan Subordinasi prinsip keadilan dan kebijakan Bertujuan utk kepentingan masyarakat, perpaduan kemauan politis dan otoritas

Diskressi/Penyimp angan Pemaksaan Moralitas Kaitan politik dan hukum Merata, opportunistik Dibatasi oleh peraturan delegasi

Diskressi/Penyimp angan Pemaksaan Moralitas Kaitan politik dan hukum Merata, opportunistik Dibatasi oleh peraturan delegasi sangat terbatas Luas sekali pengendalian lemah Dikontrol melalui kendali hukum Moralitas: komunal, hukum dan pengendalian Moralitas kelembagaan, memperhatikan integrasi proses hukum Hukum berada dibawah politik kekuasaan Hukum bebas dari pengaruh politik, terdapat pemisahan kekuasaan. Diperluas namun tetap dapat dipertanggung jawabkan untuk kepentiangan umum Temuan positip sebagai alternatif, misalnya insentif atau pemenuhan kepentingan Moralitas sivil, moralitas kerjasama Integrasi politik dan hukum