Penggabungan Usaha Akuntansi Keuangan Lanjutan Keberhasilan perusahaan sangat
Penggabungan Usaha Akuntansi Keuangan Lanjutan
Keberhasilan perusahaan sangat ditentukan oleh kebijakan perusahaan dalam mengambil keputusan sesuai dengan kondisinya. Dalam keadaan tertentu manajemen terkadang mengusulkan suatu penggabungan badan usaha dg harapan akan berada dalam kondisi yg lebih baik dan membentuk Business Combination adalah : Usaha utk menggabungkan suatu perusahaan dgn satu atau lebih perusahaan lain ke dlm kesatuan ekonomis Dilihat dari segi organisasinya.
Penggabungan usaha dapat dilakukan dengan 3 cara 1. Ekspansi dari usaha yang sudah ada (Internal Business expansions), misalnya : dengan membuka daerah pemasaran baru, menciptakan produk baru dsb, yang dibiayai dari sumber dana yg normal seperti Utang obligasi, mengeluarkan saham baru. 2. Penggabungan badan usaha (External Business expansions), yang lebih menguntungkan karena dapat diperoleh adanya kepastian mengenai daerah pemasaran, sumber bahan baku, dsb. Dilihat dari cara terbentuknya business combination maka External Business expansions dpt dibedakan menjadi 2 cara : - Penggabungan usaha yaitu menggabungkan beberapa perusahaan yang telah ada sebelumnya menjadi satu perusahaan yang baru - Pemilikan sebagian besar saham - saham perusahaan lain yaitu membeli sebagian besar saham - saham perusahaan lain.
Bentuk penggabungan usaha dari segi jenis usaha perusahaan yang bergabung 1. Penggabungan Horizontal Terjadi apabila perusahaan yg bergabung menjalankan fungsi produksi dan penjualan barang- barang yang sejenis. Motif terbentuknya penggabungan horizontal adlh mengurangi tk persaingan dan menghemat biaya 2. Penggabungan Vertikal Terjadi apabila perusahaan yang semula menjadi langganan atau menjadi suplies bahan baku mengadakan penggabungan usaha. Motif terbentuknya penggabungan vertikal adalah mendapatkan kepastian pemasaran hasil produksi atau kontinuitas penyediaan bahan baku 3. Penggabungan Konglomerat Penggabungan ini merupakan kombinasi dari penggabungan kombinasi & vertikal. Tujuan dari penggabungan konglomerat adalah menggabungkan sumber -sumber ekonomi yg dimiliki oleh masing- masing perusahaan yg bergabung
Penggabungan usaha dari segi kejadian hukumnya 1. Merger Yaitu penggabungan usaha dengan cara pemilikan langsung oleh suatu perusahaan terhadap harta milik dari satu atau lebih perusahaan lain yg digabungkan. Cth : A + B + C = A 2. Konsolidasi Yaitu penggabungan usaha yg membentuk sebuah perusahaan baru, dgn tujuan khusus utk membeli harta & mengakui utang dari 2 atau lebih perusahaan yg telah ada. Cth : A + B + C = Z 3. Akuisisi Yaitu pengambilalihan suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau oleh kelompok investor. Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan produk akan diserap oleh pasar. Cth : A + B = A + B
Persoalan yang timbul dalam penggabungan usaha • Adalah masalah Kontribusi relatif perusahaan yang bergabung, jika perusahaan yang baru dibentuk dlm konsolidasi mengeluarkan modal saham sebagai alat pembayaran kpd perusahaan yang digabung. • Ada 2 pendekatan untuk menentukan banyaknya saham yg harus diserahkan kepada masing-masing perusahaan yang digabung, meliputi: 1. Kontribusi relatif dari kekayaan bersih Berdasarkan lap. Keu. yg tlh disusun sesuai S. A. K maka diadakan penilaian kembali semua harta perush. (misal : Investasi, CKP dsb), sesuai dgn hrg yg berlaku pd saat itu, utk menentukan kekayaan bersih relatif yg akan diserahkan kpd perush yg baru. 2. Kontribusi relatif dari laba yang diproyeksikan Berdasarkan laporan keuangan yg telah disusun sesuai S. A. K, maka dibuat proyeksi laba rugi dari masing-masing perusahaan yg digabung atas dasar pengalaman yg lampau serta pertimbangan tertentu untuk masa yg akan datang
PT Anon, PT Dian dan PT Dani bersepakat untuk bergabung dengan membentn uk satu perusahaan dengan nama PT Siwi Peni. Kekayaan bersih menurut harga pasar dan keuntungan rata selama lima tahun terakhir yang oleh masing-masing pihak dipercaya akan dapat dipertahankan untuk 5 tahun mendatang adalah sebagai berikut: keterangan PT. Anon - Kekayaan bersih yang diserahkan - Kekayaan PT. Dian PT. Dani Jumlah Rp. 15. 000, - Rp. 22. 500. 000, - Rp. 37. 500. 000, - Rp. 75. 000, - kekayaan bersih 20 % 30 % 50 % 100 % - Jumlah keuntungan yg dikontibusikan Rp. 2. 250. 000, - Rp. 3. 000, - Rp. 7. 500. 000, - - Keuntungan relatif dari keuntungan 30 % 40 % 100 % bersih relatif terhadap modal Jika PT Siwi Peni mengeluarkan satu jenis saham dengan nilai nominal @ Rp 10. 000 atas dasar ratio kekayaan bersih. Tingkat laba normal dari jumlah investasi adalah 6% dan kelebihan laba di atas laba normal dikapitalisasikan dengan tingkat kapitalisasi 20% untuk menentukan besarnya goodwill, maka: a. Buatlah perhitungan jumlah kontribusi relatif yang diperhitungkan ! b. Buatlah jurnal jika goodwill diakui (saham ditambah goodwill) dan jika goodwill tidak diakui !
Perhitungan jumlah kontribusi relatif yang diperhitungkan keterangan - PT. Anon Kekayaan bersih yg diserahkan Rp. 15. 000, - PT. Dian PT. Dani Rp. 22. 500. 000, - Rp. 37. 500. 000, - Jumlah Rp. 75. 000, - (tanpa goodwill) - Goodwill : laba rata 2 Rp. 2. 250. 000, - Rp. 3. 000, - Laba normal 6 % Rp. 900. 000, - Rp. 1. 350. 000, - Rp. 2. 250. 000, - Rp. 1. 350. 000, - Rp. 900. 000, - Rp. 750. 000, - Rp. 6. 750. 000, - Rp. 4. 500. 000, - Rp. 3. 750. 000, - Rp. 15. 000, - Kontribusi relatif kekayaan bersih Rp. 21. 750. 000, - Rp. 27. 000, - Rp. 41. 250. 000, - Rp. 90. 000, - (termasuk goodwill) (30%) (100%) - Kelebihan diatas laba normal - Kapitalisasi kelebihan laba normal 20 % - (24%) (46%)
Jika kekayaan bersih ditambah goodwill (goodwill diakui): Goodwill (D) Rp 15. 000 Macam 2 Aktiva (D) - Rp 75. 000 Modal Saham (K) - RP 90. 000 (PT Siwi Peni mengeluarkan 9. 000 lembar saham biasa nominal @ Rp 10. 000) Alokasi modal saham: PT Anon = 21. 750 / 90. 000 x 9. 000 lbr = 2. 175 lbr PT Dian = 27. 000 / 90. 000 x 9. 000 lbr = 2. 700 lbr PT Dani = 41. 250 / 90. 000 x 9. 000 lbr = 4. 125 lbr Jika goodwill tidak diakui: Macam 2 Aktiva (D) Rp 75. 000 Modal Saham (K) Rp 75. 000 (PT Siwi Peni mengeluarkan 7. 500 lembar saham biasa nominal @ Rp 10. 000) è 7. 500 lembar = Rp 75. 000 / Rp 10. 000 Alokasi Modal Saham : PT Anon = 21. 750 / 90. 000 x 7. 500 lbr = 1. 812 lbr PT Dian = 27. 000 / 90. 000 x 7. 500 lbr = 2. 250 lbr PT Dani = 41. 250 / 90. 000 x 7. 500 lbr = 3. 438 lbr
Jika PT Siwi Peni juga mengeluarkan saham biasa dengan nilai nominal @ Rp 3. 000, maka jurnalnya adalah: Macam 2 Aktiva (D) Rp 75. 000 Agio Saham (K) Rp 18. 750. 000 Modal Saham (K) Rp 56. 250. 000 (PT Siwi Peni mengeluarkan 18. 750 lembar saham biasa nominal @ Rp 3. 000) Alokasi Modal Saham : PT Anon = 21. 750 / 90. 000 x 18. 750 lbr = 4. 375 lbr PT Dian = 27. 000 / 90. 000 x 18. 750 lbr = 5. 625 lbr PT Dani = 41. 250 / 90. 000 x 18. 750 lbr = 8. 750 lbr
- Slides: 10