MATERIALITAS RESIKO AUDIT DAN STRATEGI AUDIT AWAL Definisi

  • Slides: 8
Download presentation
MATERIALITAS, RESIKO AUDIT DAN STRATEGI AUDIT AWAL

MATERIALITAS, RESIKO AUDIT DAN STRATEGI AUDIT AWAL

Definisi Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat

Definisi Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu. Pertimbangan awal tentang materialitas ditentukan pada saat perencanaan audit. Dalam pertimbangan materialitas ini juga mencakup pertimbangan kuantitatif dan kualitatif. Pertimbangan kuantitatif berkaitan dgn hubungan salah saji dgn jumlah kunci tertentu dalam laporan keuangan sedangkan pertimbangan kualitatif berkaitan dengan penyebab salah saji.

Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan Ada dua cara yang digunakan oleh auditor untuk menerapkan

Materialitas pada Tingkat Laporan Keuangan Ada dua cara yang digunakan oleh auditor untuk menerapkan materialitas : 1. Auditor menggunakan materialitas dalam perencanaan audit 2. Saat mengevaluasi bukti audit dalam pelaksanaan audit Pada saat perencanaan audit, seorang auditor harus menyadari bahwa terdapat lebih dari satu tingkat materialitas yang berkaitan dengan laporan keuangan dan bisaaja setiap laporan keuangan dapat memiliki lebih dari satu tingkat materialitas. Untuk laporan laba/rugi, materialitas dapat dihubungkan dengan total pendapatan, laba bersih usaha, laba bersih sebelum pajak, atau laba bersih setelah pajak. Untuk neraca, materialitas dapat didasarkan pada total aktiva, aktiva lancar, modal kerja atau modal saham.

Materialitas pada Tingkat saldo akuntansi Materialitas pada tingkat saldo akun adalah saji minimum yang

Materialitas pada Tingkat saldo akuntansi Materialitas pada tingkat saldo akun adalah saji minimum yang mungkin terdapat dalam saldo akun yang dipandang sebagai salah saji material. Konsep ini tidak boleh dicampuradukkan dengan istilah saldo akun material. Saldo akun material adalah besarnyaaldo akun yang tercatat, sedangkan konsep materialitas berkaitan dengan jumlah saji yang dapat mempengaruhi keputusan pemakai informasi keuangan. Resiko Audit : resiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa disadari, tidak memodifikasi pendapatnyaebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material.

Ada tiga jenis resiko audit: 1. Resiko bawaan : kerentanan suatu saldo akun terhadap

Ada tiga jenis resiko audit: 1. Resiko bawaan : kerentanan suatu saldo akun terhadap sua tu salah saji material, dgn asumsi bahwa tdk terdapat kebij akan dan prosedur pengendalian intern yang terkait. 2. Resiko pengendalian : Resiko terjadinya salah saji material dalam suatu asaersi yg tdk dpt dicegah atau dideteksi seca ra tepat waktu oleh pengendalian intern entitas. 3. Resiko Deteksi : resiko sebagai akibat auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material yang terdapat dalam suatu asersi. Formula Resiko Audit: Resiko audit individual = Resiko bawaan X Resiko pengendalian X Resiko Deteksi

Resiko Deteksi = Resiko audit individual Resiko bawaan X Resiko pengendalian Hubungan antara materialitas,

Resiko Deteksi = Resiko audit individual Resiko bawaan X Resiko pengendalian Hubungan antara materialitas, resiko audit dan bukti audit : 1. Jika auditor mempertahankan resiko audit konstan dan tingkat materialitas dikurangi, auditor hrs menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan. 2. Jika auditor mempertahankan tingkat materialitas konstan dan mengurangi jumlah bukti audit yang dikumpulkan, resi ko audit menjadi meningkat. 3. Jika auditor menginginkan untuk mengurangi resiko audit, auditor dpt menempuh salah satu dari tiga cara berikut ini:

a. Menambah tingkat materialitas, sementara itu mempertahankan jumlah bukti audit yg dikumpulkan b. Menambah

a. Menambah tingkat materialitas, sementara itu mempertahankan jumlah bukti audit yg dikumpulkan b. Menambah jumlah bukti audit yg dikumpulkan, sementara itu tingkat materialitas tetap dipertahankan c. Menambah sedikit jumlah bukti audit yang dikumpulkan dan tingkat materilitas secara bersama-sama Ada empat unsur strategi audit awal: 1. Tingkat resiko pengendalian taksiran yang direncanaka 2. Luasnya pemahaman atas SPI yg hrs diperoleh 3. Pengujian pengendalian yg hrs dilaksanakan untuk menaksir resiko pengendalian 4. Tingkat pengujian substantif yg direncanakan untuk mengurangi resiko audit ke tingkat yg cukup rendah

Perbandingan Pendekatan Terutama Substantif dan Pendekatan Resiko Pengendalian Rendah Pendekatan Terutama Sustantif Pendekatan Resiko

Perbandingan Pendekatan Terutama Substantif dan Pendekatan Resiko Pengendalian Rendah Pendekatan Terutama Sustantif Pendekatan Resiko Pengendalian Rendah Auditor merencanakan taksiran resiko pengendalian pada tingkat maksimum atau mendekati maksimum Auditor merencanakan taksiran resiko pengendalian pada tingkat moderat atau tingkat rendah Auditor merencanakan prosedur yg kurang ekstensif untuk memperoleh pemahaman atas SPI Auditor merencanakan prosedur yg lebih ekstensif untuk memperoleh pemahaman atas SPI Auditor merencanakan sedikit, jika ada, pengujian pengendalian Auditor merencanakan pengujian pengendalian secara luas Auditor merencanakan melakukan pengujian substantif secara luas Auditor merencanakan membatasi penggunaan pengujian substantif