Mata Kuliah Fiqih III Dosen Pengampu H Ismail

  • Slides: 9
Download presentation
Mata Kuliah : Fiqih III Dosen Pengampu : H. Ismail, M. Ag

Mata Kuliah : Fiqih III Dosen Pengampu : H. Ismail, M. Ag

Nama kelompok: v. Fitri Nur Azizah

Nama kelompok: v. Fitri Nur Azizah

Pengertian Dzawil Arham dzawil arham adalah ahli waris yang mempunyai tali kekerabatan dengan pewaris,

Pengertian Dzawil Arham dzawil arham adalah ahli waris yang mempunyai tali kekerabatan dengan pewaris, namun mereka tidak mewarisinya secara ashabu furdz dan tidak pula secara ashabah.

Perbedaan Pendapat Dzawil Arham Para imam mujtahid berbeda pendapat tentang masalah hak waris dzawil

Perbedaan Pendapat Dzawil Arham Para imam mujtahid berbeda pendapat tentang masalah hak waris dzawil arham, dalam hal ini ada dua pendapat: a. Golongan pertama ini berpendappat bahwa dzawil arham atau para kerabat tidak berhak mendapatkan waris. b. Golongan kedua ini berpendapat bahwa dzawil arham (kerabat) berhak mendapat waris, bila ada ashabul furudh ataupun ashabah yang menerima harta pewaris.

Syarat-syarat dzawil arham menerima harta peninggalan kerabatnya menurut Jumhur Fuqaha a. Sudah tidak ada

Syarat-syarat dzawil arham menerima harta peninggalan kerabatnya menurut Jumhur Fuqaha a. Sudah tidak ada ashabul Furudh atau ’ashobah sama sekali b. Bersama dengan salah seorang suami istri. Jika ashabul furudh yang mewarisi bersama dengan dzawil arham itu salah seorang suami istri maka salah seorang suami istri mengambil faradh-nya lebih dahulu kemudian sisanya diserahkan kepada mereka.

Bagian-Bagian Dzawil Arham 1. Cucu (laki-laki atau perempuan) dari anak perempuan, 2. 3. 4.

Bagian-Bagian Dzawil Arham 1. Cucu (laki-laki atau perempuan) dari anak perempuan, 2. 3. 4. 5. 6. kedudukanya sama dengan anak perempuan Anak laki-laki dan perempuan dari cucu perempuan, keduanya sama dengan cucu perempuan Kakek (bapak dari ibu), keduanya sama dengan ibu Nenek dari pihak kakek ( ibu atau ayah yang tidak menjadi ahli waris, umpamanya nenek dari ibu), keduanya sama dengan ibu Anak perempuan dari saudari laki-laki kandung, sebapak atau seibu, kedudukanya sama dengan saudara laki-laki Anak laki-laki saudara laki-laki seibu, kedudukanya sama dengan saudara laki-laki

6. Anak laki-laki dan perempuan saudara perempuan kandung, sebapak, atau seibu, kedudukanya sama dengan

6. Anak laki-laki dan perempuan saudara perempuan kandung, sebapak, atau seibu, kedudukanya sama dengan saudara perempuan 7. Bibi (saudara perempuan dari bapak) dan saudara perempuan dari kakek, kedudukanya sama dengan bapak 8. Paman yang seibu dengan bapak saudara laki-laki yang seibu dengan kakek. Kedudukanya sama dengan kakek 9. Saudara laki-laki dan saudara perempuan dari ibu, kedudukanya sama dengan ibu 10. Anak perempuan paman, kedudukanya sama dengan paman

Cara Pembagian Waris Para Kerabat 1) Menurut Ahl Ar-Rahm Ahlur Rahim, ialah orang-orang yang

Cara Pembagian Waris Para Kerabat 1) Menurut Ahl Ar-Rahm Ahlur Rahim, ialah orang-orang yang menyamakan antara Dzawil arham dalam memberikan pusaka kepada mereka, tanpa membedakan antara lelaki dan perempuan, tanpa memperhatikan dekat jauhnya derajat kerabatan dan kuat lemahnya kerabatan. 2) Menurut Ahl At-Tanzil Mereka disebut Ahl At-Tanzil karena mendudukkan keturunan ahli waris pada kedudukan pokok (induk) ahli waris asalnya. 3) Menurut Ahl Al-Qarabah Golongan ini berpendapat bahwa hak waris dzawil

CUKUP SEKIAN TERIMA KASIH. . . WASSALAMUALAIKUM WR. WB

CUKUP SEKIAN TERIMA KASIH. . . WASSALAMUALAIKUM WR. WB