Gangguan pusat perhatian dan hiperaktif dr Dewi Suriany

  • Slides: 10
Download presentation
Gangguan pusat perhatian dan hiperaktif dr. Dewi Suriany, Sp. KJ

Gangguan pusat perhatian dan hiperaktif dr. Dewi Suriany, Sp. KJ

GANGGUAN PUSAT PERHATIAN DAN HIPERAKTIF (GPPH=ADHD) • Defisit atensi /hiperaktifitas (atention deficit and hiperactive

GANGGUAN PUSAT PERHATIAN DAN HIPERAKTIF (GPPH=ADHD) • Defisit atensi /hiperaktifitas (atention deficit and hiperactive disorder) terdiri pola tidak ada atensi, perilaku impulsif serta hiperaktif • Usia awal ketika masa bayi sudah bisa nampak • Terutama ketika anak sulit mengikuti kegiatan sekolah (7 tahun)

Epidemiologi • Amerika serikat: 2 hingga 20% pada anak-anak sekolah dasar • Angka konservatif

Epidemiologi • Amerika serikat: 2 hingga 20% pada anak-anak sekolah dasar • Angka konservatif : 3 -7% pada anak sekolah dasar prapubertas • Orang tua anak-anak ADHD : hiperkinesis, sosiopati, gangguan penggunaan alkohol, serta gangguan konversi

Etiologi • Etiologi multifaktor, faktor genetik, struktur anatomi dan neurokimiawi dan psikososial • Faktor

Etiologi • Etiologi multifaktor, faktor genetik, struktur anatomi dan neurokimiawi dan psikososial • Faktor genetik: saudara kandung anak hiperaktif memiliki risiko kira-kira dua kali utk memiliki gangguan dibanding dgn populasi umum. Untuk saudara kembar monozigot lbh tinggi dibandingkan dizigot • Faktor kerusakan otak: beberapa anak dapat disebabkan kerusakan otak rgn pada sistimsaraf pusat dan perkembangan janin dan perinatal. Pada masa bayi awal dapat karena infeksi, gg cirkulasi, toksik, metebolik, mekanis.

 • Banyak neurotransmitter dapat terlibat. Hipotesis pemberian stimulan memberi perbaikan ADHD. Kemungkinan disfungsi

• Banyak neurotransmitter dapat terlibat. Hipotesis pemberian stimulan memberi perbaikan ADHD. Kemungkinan disfungsi kedua sistem adrenergik dan dopaminergik yang berperan • Faktor neurofisiologi: EEGterlihat abnormak nonspesifik yang tidak beraturan. PET (positron emision tomography ditemukan berkurangnya aliran darah otak serta laju metabolik area lobus frontalis pada anak, dan pada remaja ditemukan metabolisme glukosa berkurang • Faktor psikososial: stres spt gg keseimbang keluarga dan anxietas turut berperan timbulnya ADHD

KRITERIA DIAGNOSTIK GPPH 1. INATENSI : Dua atau lebih gejala menetap 6 bln sampai

KRITERIA DIAGNOSTIK GPPH 1. INATENSI : Dua atau lebih gejala menetap 6 bln sampai tingkat maladaptif dan tidak konsisten dengan perkembangan a. b. c. d. Sering gagal memberikan perhatian secara rinci dan kurang hati-hati dlm tugas sekolah dan aktifitas lain Sering sulit pertahankan perhatian pada tugas atau aktifitas permainan Sering tampak tidak mendengarkan Sering sulit mengerjakan tugas sesuai instruksi

LANJUTAN KRITERIA DIAGNOSTIK GPPH e. Sering sulit mengatur tugas dan kegiatan f. Sering menghindari,

LANJUTAN KRITERIA DIAGNOSTIK GPPH e. Sering sulit mengatur tugas dan kegiatan f. Sering menghindari, enggan atau menolak tugas yang butuhkan usaha mental lama g. Sering hilang barang-barang atau hal-hal yg diperlukan untuk tugas sekolah atau dirumah h. Perhatian mudah dialihkan i. Sering lupa dgn aktifitas rutin

LANJUTAN 2. KRITERIA DIAGNOSTIK GPPH HIPERAKTIFITAS ( 2 gejala ) a. b. c. d.

LANJUTAN 2. KRITERIA DIAGNOSTIK GPPH HIPERAKTIFITAS ( 2 gejala ) a. b. c. d. e. f. Sering gelisah, tangan kaki bergerak-gerak atau menggeliat di tempat duduk Selalu meninggalkan tempat duduk dikelas Sering berlari-lari dan memanjat-manjat Sering kesulitan bermain atau aktifitas secara tenang Selalu bergerak seakan-akan didorong sebuah motor Banyak bicara

LANJUTAN KRITERIA DIAGNOSTIK GPPH 3. GEJALA IMPULSIF a. b. c. Sering menjawab pertanyaan sebelum

LANJUTAN KRITERIA DIAGNOSTIK GPPH 3. GEJALA IMPULSIF a. b. c. Sering menjawab pertanyaan sebelum selesai ditanyakan tanpa dipikir Sulit menunggu giliran Usil dan mengganggu anak lain Timbul gejala hiperaktif-impulsif sebelum usia 7 tahun

PENATALAKSANAAN GPPH • Pendekatan pendidikan: agar anak diberikan tempat duduk yang mudah diawasi guru

PENATALAKSANAAN GPPH • Pendekatan pendidikan: agar anak diberikan tempat duduk yang mudah diawasi guru disekolah. Bila tidak bisa diatur bersekolah di sekolah dengan berkebutuhan khusus • Modifikasi perilaku • Obat metilphenida (ritalint, concerta) dosis 0. 3 -1 mg/kg bb 2 kali pemberian /rujuk psikiater • Agen lini kedua: antidepresan bupropion, venlafaksin (Effexor, Efexor SR), yang baru atomoksetin (stratera) disetujui sebagai obat non stimulan utk ADHD