Gangguan Afektif Dewi suriany Pendahuluan Gangguan mood adalah

  • Slides: 25
Download presentation
Gangguan Afektif Dewi suriany

Gangguan Afektif Dewi suriany

Pendahuluan � Gangguan mood adalah sekelompok gangguan dengan mood patologis � Sebagai sindrom yg

Pendahuluan � Gangguan mood adalah sekelompok gangguan dengan mood patologis � Sebagai sindrom yg terdiri sekelompok tanda dan gejala, bertahan selama berminggu-minggu sampai berbulan-bulan, menunjukkan penyimpangan fungsi habitual seseorang serta kecenderungan kambuh dlm btk periodik atau siklik. Mood dapat normal, meningkat dan menurun (normal, euforia, depresi) � 2 bentuk gangguan mood yaitu: � Episoda depresi � Episoda mania

Gambaran depresi � Mood depresi, sedih, murung � Anhedonia, kehilangan minat � Kehilangan semangat

Gambaran depresi � Mood depresi, sedih, murung � Anhedonia, kehilangan minat � Kehilangan semangat dan energi � Ikatan emosi kurang, rasa bersalah � Menarik diri dari hubungan interpersonal � Preokupasi dengan kematian atau bunuh diri � Gejala lain penurunan/perubahan tingkat aktifitas kognitif, pembicaraan dan fungsi vegetatif(makan dan nafsu seks, tidur berkurang atau lebih), perasaan bersalah, ragu, obsesi, gangguan memori, konsentrasi kurang , retardasi motorik � Halusinasi dan waham (berdosa, nihilistik) pada depresi psikotik

Gejala mania � Mood meningkat (ekspansivitas) � Flight of ideas (loncat gagasan). logorrhoe �

Gejala mania � Mood meningkat (ekspansivitas) � Flight of ideas (loncat gagasan). logorrhoe � Tidur kurang � Harga diri meningkat dan gagasan kebesaran � Emosi labil, iritabilitas � Kurang toleransi terhadap frustrasi � Menuntut dan egosentris � Gambaran kognitif � Bicara cpt, banyak desakan pembicaraan. Lompat gagasan � Inkoheren, halusinasi dan waham kebesaran pd kondisi psikotik

� Gambaran fisiologik : tenaga meningkat, insomnia, nafsu makan kurang, kebutuhan tdr kurang �

� Gambaran fisiologik : tenaga meningkat, insomnia, nafsu makan kurang, kebutuhan tdr kurang � Agitasi psikomotor/ hiperaktif

Klasifikasi Gangguan Afektif 1. 2. 3. Gangguan afektif episoda mania Ggn afektif bipolar Ggn

Klasifikasi Gangguan Afektif 1. 2. 3. Gangguan afektif episoda mania Ggn afektif bipolar Ggn afektif episoda depresi � � � ringan berat tanpa pskotik atau dengan psikotik Ggn afektif depresi berulang

Klasifikasi episoda mania � Hipomania � Mania tanpa psikotik � Mania dengan psikotik Bila

Klasifikasi episoda mania � Hipomania � Mania tanpa psikotik � Mania dengan psikotik Bila ada episoda afektif sebalum atau sesudahnya, maka dikatagorikan sebagai gangguan bipolar

Hipomania � Peningkatan ringan dari suasana perasaan yg menetap salama beberapa hari berturut-turut hingga

Hipomania � Peningkatan ringan dari suasana perasaan yg menetap salama beberapa hari berturut-turut hingga setidaknya 4 hari � Peningkatan energi dan aktifitas, berupa peningkatan kemampuan bargaul, bercakap dan keakraban berlebihan, peningkatan energi berlebihan dan penurunan kebutuhan tidur

Gangguan afektif episoda mania Gangguan ini ditandai dengan 1. Suasana perasaan meningkat/ekspansif berlangsung hingga

Gangguan afektif episoda mania Gangguan ini ditandai dengan 1. Suasana perasaan meningkat/ekspansif berlangsung hingga sedikitnya 1 minggu 2. Ada gejala aktifitas fisik maupun mental setidaknya 3 gejala atau 4 gejala apabila mood hanya iritabel significan � � � � Haraga diri meningkat atau rasa kebesaran Kurang tidur Banyak bicara Flight of ideas Perhatian mdh teralih Aktifitas meningkat (sosial, pekerjaan atau sekolah) Keterlibatan berlbh dgn potensi menyakitkan, spt kegiatan berbelanja, keg seksual tdk bijaksana, investasi bisnis beresiko

Gangguan afektif episode depresi berat Kritera diagnostik DSM IV TR A. Lima atau lebih

Gangguan afektif episode depresi berat Kritera diagnostik DSM IV TR A. Lima atau lebih gejaladibawah ini telah ada selama periode waktu 2 minggu dan menunjukkan perubahan fungsi sebelumnya, setidaknya satu gejalanya adalah (1) mood menurun atau(2) kehilangan minat atau kesenangan 1. Mood menurun hampir sepanjang hari/setiap hari, seperti yang ditunjukkan baik secara subjektif atau pengamatan 2. Menurun minat atau kesenangan 3. Penurunan berat badan atau bertambah, menurun maupun meningkat nafsu makan 4. Insomnia atau hipersomnia 5. Agitasi atau retardasi psikomotor

6. 7. 8. 9. B. C. Lelah atau hilang energi Perasaan tidak berarti, atau

6. 7. 8. 9. B. C. Lelah atau hilang energi Perasaan tidak berarti, atau rasa bersalah Kemampuan berpikir atau konsentrasi menurun Pikiran/gagasan berulang tentang kematian Menyebabkann penderitaan yang secara klinis bermakna atau hendaya fungsi sosial, pekerjaan atau area fungsi lain Gejala sebaiknya tidak disebabkan sedang berkabung setelah kehilangan orang yang dicintai

Gangguan afektif episode depresi ringan A. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Gangguan afektif episode depresi ringan A. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Sedikitnya dua atau kurang dari lima gejala dibawah ini telah ada selama periode waktu 2 minggu dan menunjukkan perubahan fungsi sebelumnya, setidaknya satu gejalanya adalah (1) mood menurun atau(2) kehilangan minat atau kesenangan Mood menurun hampir sepanjang hari/setiap hari, seperti yang ditunjukkan baik secara subjektif atau pengamatan Menurun minat atau kesenangan Penurunan berat badan atau bertambah, menurun maupun meningkat nafsu makan Insomnia atau hipersomnia Agitasi atau retardasi psikomotor Lelah atau hilang energi Perasaan tidak berarti, atau rasa bersalah Kemampuan berpikir atau konsentrasi menurun Pikiran/gagasan berulang tentang kematian

Gangguan afektif bipolar Ggn afektif bipolar kini episode hipomania 2. GAB kini episode manik

Gangguan afektif bipolar Ggn afektif bipolar kini episode hipomania 2. GAB kini episode manik tanpa psikotik 3. GAB kini episode manik dgn ciri psikotik 4. GAB kini episode depresi ringan 5. GAB kini episode depresi berat tanpa psikotik 6. BAB kini episode depresi berat dgn ciri psikotik Gangguan bipolar I atau tipe pskotik ditandai dengan adanya 2 episode yaitu manik dan depresi, sedangkan ggn bipolar II ditandai dengan hipomanik dan depresi 1.

Etiologi 1. 2. 3. Biologik hormonal: depresi terjadi karena hiperaktifitas HPA axis (hipothalamus-hipofise adrenal

Etiologi 1. 2. 3. Biologik hormonal: depresi terjadi karena hiperaktifitas HPA axis (hipothalamus-hipofise adrenal menyebabkan peningkatan kortisol, penurunan pelepasan TSH, GH, FSH, LH dan testosteron Neurotransmiter: Pada depresi terjadi penurunan biogenik amine (norepinefrin, dopamin, serotonin). Pada maniak terjadi peningkatan biogenik amine Teori psikoanalitik: Depresi : kehilangan objek cinta baik nyata maupun imajinasi, bereaksi dgn kemarahan yg tdk disadsari kmd diarahkan pada diri. Maniak dipandang sebagai pertahanan terhadap yang mendasari depresi

4. Teori kognitif menurut Aeron Beck bahwa pada depresi terjadi distorsi persepsi diri (trias

4. Teori kognitif menurut Aeron Beck bahwa pada depresi terjadi distorsi persepsi diri (trias kognitif) � � � Pandangan negatif terhadap diri sendiri Interpretasi negatif dari pengalaman hidup Pandangan negatif terhadap masa depan

Penatalaksanaan depresi �Waspadai resiko bunuh diri � Adakah ide bunuh diri? � Adakah ingin

Penatalaksanaan depresi �Waspadai resiko bunuh diri � Adakah ide bunuh diri? � Adakah ingin mencederai orang lain �Dorong penderita utk ungkap perasaan �Rencana jangka pdk utk lakukan aktifitas yg dinikmati / bangun kepercayaan diri �Dorong penderita lawan rasa pesimis dan pikiran kritik diri

LANJUTAN PENATALAKSANAAN DEP � Yakinkan pdrt tdk lakukan ide pesimistik � Identif masalah /

LANJUTAN PENATALAKSANAAN DEP � Yakinkan pdrt tdk lakukan ide pesimistik � Identif masalah / stres sosial � Konsentrasipd langkah kecil yg dpt dilakukan utk atasi masalah � Hindari pengambilan keputusan atau perubahan hdp besar � Informasiakan depresi dpt diobati dan keluhan fisik adalah bagian gejala depresi yg ada hubungan dgn mood

Penatalaksanaan depresi 1. Psikologik � � Terapi perilaku pemberian penguatan positif Terapi suportif untuk

Penatalaksanaan depresi 1. Psikologik � � Terapi perilaku pemberian penguatan positif Terapi suportif untuk kepatuhan terapi dan dukungan emosional Terapi kelompok menolong dalam reintegrasi pasien secara sosial Terapi keluarga utk perbaiki hubungan pasien dan keluarga mendukung terapi pasien

LANJUTAN 2. PENATALAKSANAAN DEPRESI Psikofarmaka �Pemberian obat antidepresan mulai dosis rendah, amitriptylin 25 mg

LANJUTAN 2. PENATALAKSANAAN DEPRESI Psikofarmaka �Pemberian obat antidepresan mulai dosis rendah, amitriptylin 25 mg 2 x 1 -3 x 1 selama 2 minggu untuk optimal dose kmd maintanance slm 2 – 6 bln. Hati- hati side efek cardio-toxic, hentikan obat dgn tapering off �Gantidepresan lain dgn maprotiline(ludiomil 25 mg, 50 mg atau sandepril 50 mg) 2 x 25 mg-50 mg atau fluoxetine 10 mg, 20 mg 1 x 1 selama 2 bulan- 6 bulan dan kmd tapering off

Antidepressants: Monoamine Reuptake Inhibitors 1 st Generation of Antidepressants (TCA, Te. CA) Generic Name

Antidepressants: Monoamine Reuptake Inhibitors 1 st Generation of Antidepressants (TCA, Te. CA) Generic Name amitriptyline Trade Mark AMITRIPTYLIN Doses (mg) Mechanism of Efficacy 75 -200 nortriptyline NORTRILEN 50 -150 imipramine MELIPRAMIN 75 -250 clomipramine ANAFRANIL, HYDIPHEN 75 -225 dosulepin PROTHIADEN 100 -300 dibenzepine NOVERIL 240 -720 maprotiline LUDIOMIL, MAPROTILINE 75 -150 Inhibition of Serotonin and/or Norepinephrine Reuptake Followed by Increase of their Concentrations in Synaptic Cleft

1 st Generation of Antidepressants Mechanism of action: � Blockade of muscarine receptors �

1 st Generation of Antidepressants Mechanism of action: � Blockade of muscarine receptors � Histamine H 1 receptors � Alpha 1 Adrenergic Receptors � Alpha 2 Adrenergic Receptors Many Side Effects � Danger of Intoxication � Many Interactions � Prolonged Effect (after 3 -6 Weeks)

Kelompok SSRI Antidepressants Generic Name Trade Mark Mean Doses (mg) Mechanism SSRI fluvoxamine FEVARIN

Kelompok SSRI Antidepressants Generic Name Trade Mark Mean Doses (mg) Mechanism SSRI fluvoxamine FEVARIN 100 -300 fluoxetine DEPREX, DEPRENON, PROZAC, PORTAL, FLOXET, FLUXONIL, MAGRILAN 20 -60 citalopram SEROPRAM, CITALEC, CEROTER, PRAM 20 -60 escitalopram CIPRALEX 10 -20 paroxetine SEROXAT, PAROLEX, APO-PAROX, REMOD 20 -60 sertraline ZOLOFT, SERLIFT, ASENTRA, STIMULOTON 50 -200 Selective Serotonin Reuptake Inhibition

Penatalaksanaan Mania 1. 2. Bila hipomania: rawat jalan dan pemberian terapi lithium carbonat dan

Penatalaksanaan Mania 1. 2. Bila hipomania: rawat jalan dan pemberian terapi lithium carbonat dan kerja sama dengan keluarga. Atau pemberian antipsikotik dosis rendah dlm jangka pendek Bila Mania: rawat dan perbaiki keadaan umum. � � � Akut : antipsikotik dosis besar dan benzodiazepin, bila perlu ECT lithium carbonat (3 X 300 mg/hr, dosis terapi 9002100 mg) atau Carbamazepin, valproat acid, verapamil, clonidine, clonazepam(rivotril)

Mania Generic Name Trade Mark Doses (mg) Blood Serum Concentration LITHIUM CARBONICUM 900 –

Mania Generic Name Trade Mark Doses (mg) Blood Serum Concentration LITHIUM CARBONICUM 900 – 1000 0. 5 – 0. 8 mmol/l CONTEMNOL 1000 - 1500 0. 8 – 1. 2 mmol/l BISTON, carbamazepine TEGRETOL, TIMONIL 400 - 1500 5 – 10 ng/ml EVERIDEN, ORFIRIL, 900 - 2000 50 - 100 ng/ml lithium carbonicum valproic acid

2. Psikologik � � � Terapi kognitif : tingkatkan kepatuhan Terapi perilaku untuk atasi

2. Psikologik � � � Terapi kognitif : tingkatkan kepatuhan Terapi perilaku untuk atasi impulsivitas Terapi suportif untuk kepatuhan terapi cegah kekambuhan Terapi kelompok menolong dlm reintegrasi pasien secara sosial Terapi keluarga utk perbaiki hubungan pasien dan keluarga mendukung terapi pasien