AKUNTANSI KOPERASI A JUNAIDI SE MSA FAKULTAS EKONOMI

  • Slides: 17
Download presentation
AKUNTANSI KOPERASI A JUNAIDI, SE. , MSA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2016

AKUNTANSI KOPERASI A JUNAIDI, SE. , MSA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2016

AKUNTANSI KOPERASI 2 AKUNTANSI DAN AKTIVITAS KOPERASI 2

AKUNTANSI KOPERASI 2 AKUNTANSI DAN AKTIVITAS KOPERASI 2

AKTIVITAS KOPERASI Agar koperasi dapat mencapai tujuan umumnya (untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi

AKTIVITAS KOPERASI Agar koperasi dapat mencapai tujuan umumnya (untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi anggotanya), setiap koperasi harus mampu menghasilkan SHU adalah selisih antara jumlah yang diterima dari pelanggan atas barang atau jasa yang dihasilkan dengan jumlah yang dikeluarkan untuk membeli sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan barang atau jasa tersebut. 3

AKTIVITAS KOPERASI Koperasi sebagai suatu organisasi ekonomi memiliki keharusan untuk berhubungan dengan pihak-pihak lain

AKTIVITAS KOPERASI Koperasi sebagai suatu organisasi ekonomi memiliki keharusan untuk berhubungan dengan pihak-pihak lain yang terkait. Hubungan ini harus dilaksanakan dalam bentuk komunikasi bisnis sesuai dengan kebutuhan setiap pihak. Komunikasi dengan semua pihak ini membutuhkan bahasa bisnis yang dapat dan mudah dipahami oleh semua pihak yang terkait. Bahasa bisnis tersebut disebut akuntansi. Ø Akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu badan usaha. 4

5

5

AKTIVITAS KOPERASI Dilihat dari siapa pemakai laporan keuangan koperasi, akuntansi dibagi menjadi dua macam,

AKTIVITAS KOPERASI Dilihat dari siapa pemakai laporan keuangan koperasi, akuntansi dibagi menjadi dua macam, yaitu: ØAkuntansi keuangan adalah sistem akuntansi di mana pemakai informasinya adalah pihak eksternal organisasi koperasi (kreditor, pemerintah, anggota koperasi, rekanan kerja, dan sebagainya). ØAkuntansi manajemen adalah sistem akuntansi yang pemakai informasinya adalah pihak internal organisasi koperasi (ketua koperasi, manajer produksi, manajer keuangan, manajer pemasaran, dan sebagainya). Akuntansi manajemen berguna sebagai alat bantu pengambilan keputusan manajemen. 6

SIKLUS KOPERASI Dalam proses menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan, akuntansi

SIKLUS KOPERASI Dalam proses menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan, akuntansi harus melewati beberapa tahapan proses: Ø mengumpulkan dokumen dasar transaksi Ø mengklasifikasikan jenis transaksi Ø menganalisis transaksi Ø meringkas transaksi dalam catatan Ø melaporkan transaksi dalam bentuk laporan keuangan tertentu. 7

SIKLUS KOPERASI Untuk sampai pada penyajian informasi keuangan yang dibutuhkan oleh berbagai pihak, akuntansi

SIKLUS KOPERASI Untuk sampai pada penyajian informasi keuangan yang dibutuhkan oleh berbagai pihak, akuntansi harus melewati siklus akuntansi. Ø Siklus akuntansi adalah urutan kerja yang harus ditempuh oleh akuntan, mulai sejak awal hingga menghasilkan laporan keuangan. 8

SIKLUS KOPERASI Dokumen dasar adalah bukti transaksi yang menjadi dasar pencatatan (faktur, kuitansi, nota

SIKLUS KOPERASI Dokumen dasar adalah bukti transaksi yang menjadi dasar pencatatan (faktur, kuitansi, nota penjualan, dan lain-lain). Jurnal adalah aktivitas meringkas dan mencatat transaksi koperasi berdasarkan dokumen dasar. Tempat untuk mencatat dan meringkas transaksi tersebut disebut buku harian. Buku besar (general ledger) adalah kumpulan dari semua akun/perkiraan (kelas informasi dalam suatu sistem akuntansi) yang dimiliki suatu koperasi. Laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban pengurus koperasi atas hasil usaha koperasi pada suatu periode tertentu dan posisi keuangan pada akhir periode tersebut. 9

JENIS LAPORAN KEUANGAN Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia (PSAK No. 27 tahun 2007),

JENIS LAPORAN KEUANGAN Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia (PSAK No. 27 tahun 2007), laporan keuangan koperasi terdiri dari: Ø Perhitungan hasil usaha menunjukkan kemampuan koperasi dalam menghasilkan laba selama suatu periode akuntansi atau satu tahun. Laporan hasil usaha harus merinci hasil usaha dari anggota dan laba dari aktivitas koperasi dengan selain anggota. Ø Neraca menunjukkan posisi sumber daya yang dimiliki koperasi, serta informasi dari mana sumber daya tersebut diperoleh. Ø Laporan arus kas melaporkan arus kas keluar dan arus kas masuk selama suatu periode tertentu. Ø Laporan promosi ekonomi anggota menunjukkan manfaat ekonomi yang diterima anggota koperasi selama suatu periode tertentu. 10

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN 1. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai sumber ekonomi dan

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN 1. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai sumber ekonomi dan kewajiban serta modal. 2. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan sumber ekonomi yang terjadi ketika melakukan aktivitas usaha dalam rangka memperoleh SHU. 3. Memberikan informasi keuangan yang akan membantu para pemakai laporan dalam mengestimasi potensi untuk menghasilkan SHU di masa kini dan mendatang. 4. Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan sumber ekonomi dan kewajiban. 5. Mengungkapkan sebanyak mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan. 11

STANDAR KUALITAS LAPORAN KEUANGAN 1. Relevan Sesuai dengan maksud penggunaannya. 2. Dapat dipahami Disusun

STANDAR KUALITAS LAPORAN KEUANGAN 1. Relevan Sesuai dengan maksud penggunaannya. 2. Dapat dipahami Disusun dengan istilah dan bahasa yang sesederhana mungkin. 3. Daya uji Dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur independen, dengan menggunakan metode pengukuran yang terstandardisasi. 4. Netral Diarahkan pada tujuan umum pemakai, bukan pihak tertentu saja. 12

STANDAR KUALITAS LAPORAN KEUANGAN 5. Tepat waktu Disajikan sedini mungkin sebagai dasar pengambilan keputusan

STANDAR KUALITAS LAPORAN KEUANGAN 5. Tepat waktu Disajikan sedini mungkin sebagai dasar pengambilan keputusan koperasi. 6. Daya banding Dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau dengan koperasi lain yang sejenis pada periode yang sama. 7. Lengkap Menyajikan semua fakta keuangan yang penting, sekaligus menyajikan fakta-fakta tersebut sedemikian rupa sehingga tidak akan menyesatkan para pembacanya. 13

ASUMSI-ASUMSI DASAR Kesatuan Usaha Khusus (Economic Entity) Koperasi dipandang sebagai suatu unit usaha yang

ASUMSI-ASUMSI DASAR Kesatuan Usaha Khusus (Economic Entity) Koperasi dipandang sebagai suatu unit usaha yang terpisah dengan anggotanya, juga dianggap sebagai unit akuntansi yang terpisah dengan anggotanya atau dengan unit usaha yang lain. Kontinuitas Usaha (Going Concern) Suatu koperasi dianggap akan hidup terus dalam jangka panjang dan tidak akan dilikuidasi di masa mendatang. Penggunaan Unit Moneter (Monetary Unit) Karena tidak semua aktivitas dapat menggunakan satuan yang sama, akuntansi menggunakan satuan moneter sebagai dasar pelaporannya. Periode Waktu (Time-Period) Dalam proses pelaporan informasi keuangan, seluruh aktivitas koperasi dalam jangka panjang dibagi menjadi periode aktivitas selama jangka waktu tertentu. 14

KONSEP-KONSEP DASAR 1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost) Menggunakan harga perolehan dalam mencatat aktiva,

KONSEP-KONSEP DASAR 1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost) Menggunakan harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, dan modal serta biaya. Harga perolehan adalah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh barang atau jasa sesuai dengan kesepakatan pada saat transaksi terjadi. 2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition) Pendapatan adalah aliran masuk harta yang berasal dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama periode tertentu. 15

KONSEP-KONSEP DASAR 3. Prinsip Penandingan (Matching Principle) Menandingkan pendapatan dengan biaya yang timbul dalam

KONSEP-KONSEP DASAR 3. Prinsip Penandingan (Matching Principle) Menandingkan pendapatan dengan biaya yang timbul dalam rangka memperoleh pendapatan bersih. 4. Prinsip Konsistensi (Consistency) Agar laporan keuangan dapat dibandingkan, metode dan prosedur akuntansi harus digunakan secara konsisten. 5. Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure) Semua informasi yang berkaitan harus disajikan agar laporan keuangan dapat dipahami dengan baik dan tidak menyesatkan pembacanya. 16

KETERBATASAN Materialitas Ketika transaksi yang dihadapi koperasi terlalu banyak, tidak semua transaksi dapat dicatat

KETERBATASAN Materialitas Ketika transaksi yang dihadapi koperasi terlalu banyak, tidak semua transaksi dapat dicatat persis dengan teori dan prinsip yang berlaku. Hanya transaksi-transaksi yang cukup besar nilainya yang diperlakukan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Konservatif Ketika terdapat lebih dari satu alternatif, sikap konservatif cenderung memilih alternatif yang tidak akan menyebabkan pendapatan dan aktiva menjadi terlalu besar. 17