MODUL 2 AKUNTANSI SYARIAH KERANGKA KERJA KONSEPTUAL UNTUK

  • Slides: 3
Download presentation
MODUL 2 AKUNTANSI SYARIAH KERANGKA KERJA KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI & PELAPORAN KEUANGAN (Review Untuk

MODUL 2 AKUNTANSI SYARIAH KERANGKA KERJA KONSEPTUAL UNTUK AKUNTANSI & PELAPORAN KEUANGAN (Review Untuk Akuntansi Konvensional) Dosen S A F I R A, SE. Ak. M. Si PROGRAM KELAS KARYAWAN FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MERCU BUANA 2012

Kebutuhan Akan Kerangka Kerja Konseptual Pertama, agar bermanfaat maka penetapan standar harus berlandaskan dan

Kebutuhan Akan Kerangka Kerja Konseptual Pertama, agar bermanfaat maka penetapan standar harus berlandaskan dan berhubungan dengan serangkaian konsep serta tujuan fundamental. Dan memungkinkan FASB (Financial Accounting Standards Board) menerbitkan standar-standar yang lebih berguna dan konsisten dari waktu ke waktu. Kerangka kerja konseptual meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangan, dan akan menaikkan komparabilitas antar laporan keuangan. Kedua, masalah-masalah praktis yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat jika mengacu pada kerangka teori dasar yang telah ada. Sumber : Suwardjono, Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan, 2010. ‘ 12 2 Akuntansi Syariah Safira, SE. Ak. M. Si. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http: //www. mercubuana. ac. id akan

1. Untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan. 2. Untuk menunjukkan posisi keuangan dan investasinya.

1. Untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan. 2. Untuk menunjukkan posisi keuangan dan investasinya. 3. Untuk menilai kemampuannya untuk menyelesaikan utang-utangnya. 4. Menunjukkan kemampuan sumber-sumber kekayaanya yang ada untuk pertumbuhan perusahaan. b. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba dengan maksud : 1. Memberikan gambaran tentang dividen yang diharapkan. 2. Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kepada kreditur, spplier, pegawai, pajak, mengumpulkan dana untuk perluasan. 3. Memberikan informasi kepada manajemen untuk digunakan pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengawasan. 4. Menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan mendapatkan laba dalam jangka panjang. c. Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. d. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban. e. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan. 3. Tujuan Kualitatif Adapun tujuan kualitatif yang dirumuskan APB Statements No. 4 adalah sebagai berikut : a. Relevan Memilih informasi yang benar-benar dapat membantu pemakai laporan dalam proses pengambilan keputusan. b. Dapat dimengerti Informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja penting, tetapi juga harus informasi yang dimengerti para pemakainya. c. Dapat dicek kebenarannya Hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang akan menghasilkan pendapat yang sama. d. Netral ‘ 12 4 Akuntansi Syariah Safira, SE. Ak. M. Si. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http: //www. mercubuana. ac. id dalam