GANGGUAN ALAM PERASAAN Oleh Syaifurrahaman Hidayat S Kep

  • Slides: 17
Download presentation
GANGGUAN ALAM PERASAAN Oleh: Syaifurrahaman Hidayat, S. Kep, Ns

GANGGUAN ALAM PERASAAN Oleh: Syaifurrahaman Hidayat, S. Kep, Ns

PENGERTIAN • Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh keperibadiaan dan

PENGERTIAN • Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh keperibadiaan dan fungsi kehidupan seseorang • Gangguan alam perasaan ditandai oleh syndrom depresif, selain itu juga ditandai oleh kehilangan minat atau kesenangan dalam aktifitas sehari-hari dan rekreasi.

Rentang Respon Emosi Respon Adaptif Responsif Reaksi Kehilangan Yang Wajar Respon Maladaptif Supresi Reaksi

Rentang Respon Emosi Respon Adaptif Responsif Reaksi Kehilangan Yang Wajar Respon Maladaptif Supresi Reaksi Kehilangan Yang Menunjang Mania/ depresi

Rentang Respon Emosi (Lanjutan) • Responsif adalah respon emosional yang terbuka dan sadar akan

Rentang Respon Emosi (Lanjutan) • Responsif adalah respon emosional yang terbuka dan sadar akan perasaannya. Pada rentang ini individu dapat berpartisipi dengan dunia eksternal dan internal. • Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normal dialami oleh individu yang mengalami kehilangan dan mengalami proses kehilangan misalnya bersedih, berfokus pada diri sendiri, berhenti melakukan kegiatan sehari. Reaksi kehilangan tersebut tidak brerlangsung lama

Rentang Respon Emosi (Lanjutan) • Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive, individu

Rentang Respon Emosi (Lanjutan) • Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive, individu menyangkal, menekan atau menginternalisasi semua aspek perasaan tentang lingkungan. • Reaksi berduka yang memanjang merupakan penyangkalan yang menetap dan memanjang, tetapi tidak nampak reaksi emosional terhadap kehilangan. Reaksi berduka yag menajang ini dapat terjadi beberapa tahun

Rentang Respon Emosi (Lanjutan) • Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan

Rentang Respon Emosi (Lanjutan) • Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya alam perasaan yang meningkat, meluas atau keadaan emosional yang mudah tersinggung. Kondisi ini dapat diiringi dengan perilaku berupa peningkatan kegiatan, banyak bicara, senda gurau, tertawa berlebihan, penyimpangan seksual.

Rentang Respon Emosi (Lanjutan) • Depresi adalah sutu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan

Rentang Respon Emosi (Lanjutan) • Depresi adalah sutu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang berlebihan dan berkepanjangan. Depresi dapat juga digunakan untuk menunjukkan berbagai fenomena : tanda, gejala, keadaan emosi, reaksi penyakit atau kondisi klinis secara menyeluruh

Proses Keperawatan 1. Faktor predisposisi q Faktor genetic, mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan

Proses Keperawatan 1. Faktor predisposisi q Faktor genetic, mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui garis keturunan. q Teori agresi berbalik pada diri sendiri, mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri. Freud mengatakan bahwa kehilangan obyek/orang, antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik menjadi perasaan menyalahkan diri sendiri.

Proses Keperawatan (Lanjutan) q Teori kehilangan, berhubungan dengan factor perkembangan misalnya kehilangan orang tua

Proses Keperawatan (Lanjutan) q Teori kehilangan, berhubungan dengan factor perkembangan misalnya kehilangan orang tua pada masa anak, perpisahan yang bersifat traumatis denagn orang yang sangat dicintai, individu tidak berdaya mengatasi kehilangan. q Teori kognitif, mengemukakan bahwa depresi terjadi sebagai akibat gangguan perkembangan terhadap penilaian diri, yaitu penilaian negatif terhadap diri, sehingga terjadi gangguan proses pikir. Individu menjadi pesimis dan memandang dirinya tidak adekuat dan tidak berharga serta hidup sebagai tidak harapan.

Proses Keperawatan (Lanjutan) q Model belajar ketidakberdayaan, Depresi terjadi karena individu mempunyai pengalaman kegagalan-kegagalan,

Proses Keperawatan (Lanjutan) q Model belajar ketidakberdayaan, Depresi terjadi karena individu mempunyai pengalaman kegagalan-kegagalan, lalu menjadi pasif dan tidak mampu menghadapi masalah timbul keyakinan individu akan ketidakmampuannya mengendalikan kehidupannya sehingga ia tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif.

Proses Keperawatan (Lanjutan) q Model perilaku, mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya penguatan positif

Proses Keperawatan (Lanjutan) q Model perilaku, mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya penguatan positif selama bereaksi dengan lingkungan. q Model biologis, mengemukakan bahwa pada keadaan depresi terjadi perubahan kimiawi, yaitu defisiensi katekolamin, tidak berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol.

Proses Keperawatan 2. Faktor Presipitasi q Kehilangan kasih sayang secara nyata atau bayangan, termasuk

Proses Keperawatan 2. Faktor Presipitasi q Kehilangan kasih sayang secara nyata atau bayangan, termasuk kehilangan cinta seseorang, fungsi tubuh, status atau harga diri. q Kejadian penting dalam kehidupan seseorang sebagai keadaan yang mendahului episode depresi dan mempunyai dampak pada masalah saat ini dan kemampuan individu untuk menyelesaikan masalah

Proses Keperawatan (Lanjutan) q Banyaknya peran dan komflik peran, dilaporkan mempengaruhi berkembangnya depresi, terutama

Proses Keperawatan (Lanjutan) q Banyaknya peran dan komflik peran, dilaporkan mempengaruhi berkembangnya depresi, terutama pada wanita. q Sumber koping termasuk status social ekonomi, keluarga, hubungan inter personal dan organisasi kemasyarakatan. Kurangnya sumber pendukung social, menambah stress individu.

Proses Keperawatan (Lanjutan) q Ketidak seimbangan metabolisme dapat menimbulkan gangguan alam perasaan. Khususnya obat-obatan

Proses Keperawatan (Lanjutan) q Ketidak seimbangan metabolisme dapat menimbulkan gangguan alam perasaan. Khususnya obat-obatan anti hipertensi dan gangguan zat adiktif Depresi pada usia lanjut akan menjadi komplek jika disertai kerusakan organic dan gejala depresi secara klinik.

PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DEPRESI Afektif Sedih, cemas apatis, murung, kebencian, kekesalan, marah, perasaan ditolak,

PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DEPRESI Afektif Sedih, cemas apatis, murung, kebencian, kekesalan, marah, perasaan ditolak, perasaan bersalah, merasa tidak berdaya, putus asa, merasa sendirian, merasa rendah diri, merasa tak berharga. Kognitif Bingung, ragu-ragu, tidak mampu konsentrasi, hilang perhatian dan motivasi, menyalahkan diri sendiri, pikiran merusak diri, rasa tidak menentu, pesimis. Fisik Sakit perut, mual, muntah, gangguan pencernaan, konstipasi, lemah, lesu, nyeri kepal, pusing, insomnia, nyeri dada, perubahan berat badan, gangguan selera makan, gangguan menstruasi, impoten, tidak berespon terhadap seksual. Tingkah Agresif, agitasi, tidak toleran, gangguan tingkat aktivitas, laku kemunduran psikomotor, menarik diri, isolasi social, berkesan menyedihkan, kurang spontan, gangguan kebersihan.

MASALAH KEPERAWATAN Ø Ketidakberdayaan Ø Keputusasaan Ø Resiko tinggi terhadap cedera Ø Perubahan nutrisi

MASALAH KEPERAWATAN Ø Ketidakberdayaan Ø Keputusasaan Ø Resiko tinggi terhadap cedera Ø Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh Ø Defisit perawatan diri Ø Gangguan pola tidur Ø Resiko mencedrai diri

m i r e T h i s a k a

m i r e T h i s a k a