Yunus Nabi yang Melarikan Diri I Yunus 1

Sebuah kota yang didirikan oleh Nimrod di lembah timur sungai Tigris, sekitar 900 km dari samaria kota dimana Yunus tinggal. Kota ini boleh dikatakan salah satu kota terbesar jaman itu. Bukan hanya besar tetapi juga kuat, karena kota ini dikelilingi oleh 2 tembok besar. Konon tembok dalam kota ini lebarnya mencapai 15 meter dan tingginya 30 meter.

Kemana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, kemana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau disana; jika aku menaruh tempat tidurku didunia orang mati, disitu pun Engkau. Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan. Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku. Jika aku berkata : “Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam, ” maka kegelapan pun tidak menggelapkan bagi. Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang”. (Mazmur 139: 7 -12).

Mengapa Yunus enggan ke Ninewe?

Mengapa Yunus Enggan ke Ninewe: • Niniwe terlalu jauh. Betulkah Ninewe terlalu jauh? • Tugas itu terlalu berbahaya. Sebab kejahatan orang Ninewe sudah begitu melegenda di zaman itu. • Kebencian, sebab mereka berulang kali menunjukkan sikap bermusuhan terhadap Israel (Nah. 3: 1 -5).

Kata “menurunkan” kurang begitu tepat dalam bahasa Ibrani kata itu berarti “melontarkan atau melemparkan” (kata yang sama dipakai dalam 1 Sam. 18: 1 tetang Saul melemparkan tombaknya ke arah Daud). Kata ini menggambarkan angin yang menghantam lau dengan kekuatan yang begitu dahsyat sehingga mengguncangkan kapal.

Ayat 5 b-6: “Tetapi Yunus telah turun ke dalam ruang kapal yang paling bawah dan berbaring disitu, lalu tertidur dengan nyenyak. Datanglah nahkoda mendapatkannya sambil berkata “bagaimana mungkin engkau tidur begitu nyenyak? Bangunlah berserulah kepada Allahmu, barangkali Allah itu akan mengindahkan kita, sehingga kita tidak binasa. ”

Bukti Kegilaan Yunus: • Sama sekali tidak ada rasa bersalah dalam diri orang ini walaupun ia tahu dengan pasti bahwa badai ini terjadi oleh karena dirinya. • Bahkan untuk berdoa pun ia masih perlu diingatkan, oleh seorang kafir. • Ia lebih rela mati dari pada melakukan kehendak Allah (ayat 10 -12) • Tentang mengasihi sesama, ia masih perlu belajar dari orang-orang kafir (ayat 13) • Tentang takut akan Tuhan ia masih perlu belajar dari orang –orang yang baru saja bertobat (ayat 14)

Perbedaan Para Pelaut • Berdoa • Aktif menyelamatkan kapal, diri sendiri • Belas kasihan pada Yunus • Mencoba menyelamatkan Yunus • Ingin hidup • Ingin menemukan dosa • Taat pada apa yang mereka tahu • Memuji Tuhan • Gentar atas dosa Yunus • Makin takut Tuhan Yunus • Tidak terlihat berdoa • Tidur terlelap • Tidak peduli pada para pelaut, keadaan • Tidak ada usaha untuk menyelamatkan pelaut • Ingin mati • Berkeras dalam dosa • Tidak taat walau tahu banyak • Tidak memuji • Kelihatan tidak tersentuh atas dosanya • Tidak terlihat takut

Kesimpulan: 1. Allah yang sabar: • Sebab untuk Ninewe bukan Hosea, bukan pula Amos yang dipilihnya tetapi Yunus. Walaupun Hosea dan Amos hidup sejaman dengan Yunus. • Dari pada menolong, Yunus lebih banyak merepotkan. Namun Ia tak pernah lelah menghadapi Yunus. itu sebabnya Ia memakai lebih dari satu cara untuk mendidik Yunus.

Kesimpulan: 2. Allah yang tak pernah gagal dalam renca. Nya, Yunus bisa dan boleh saja salah langkah, namun Allah tak pernah mati langkah. Itu sebabnya tanpa kapalpun Allah mampu mengirim kembali Yunus ke Ninewe. Dalam kegagalan kita Dia tetap mampu menyatakan kebesaran. Nya.

Kemanakah Aku dapat Pergi: Kemanakah aku dapat pergi Menjauhi Roh-Mu Tuhan Ku berlari mendaki ke langit Namun Engkau ada disana Aku terbang dengan sayap fajar Diam diujung bumi Namun tangan. Mu menuntunku slalu Bawaku mendekat pada. Mu

Reff Engkau Tuhan Allah mahatahu Betapa dahsyatnya kuasa. Mu Hadirat. Mu kini penuhiku Bawaku mendekat pada. Mu