Worldview Islam Sebagai Asas Epistemologi Oleh Dr Hamid
Worldview Islam Sebagai Asas Epistemologi Oleh: Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi
Makna Worldview
Definisi Umum-1 Worldview adalah Kepercayaan, perasaan dan apa-apa yang terdapat dalam pikiran orang yang berfungsi sebagai motor bagi keberlangsungan dan perubahan sosial dan moral. Ninian Smart, Worldview, Crosscultural Explorations of Human Belief, Charles Sribner's sons, New York, n. d. 1 -2
Definisi Umum- 2 Worldview adalah sistim kepercayaan dasar yang integral tentang diri kita, realitas, dan pengertian eksistensi (An integrated system of basic beliefs about the nature of yourself, reality, and the meaning of existence). Thomas F Wall, Thinking Critically About Philosophical Problem, A Modern Introduction, Wadsworth, Thomson Learning, Australia, 2001, 532.
Definisi Umum-3 Asas bagi setiap perilaku manusia, termasuk aktifitas-aktifitas ilmiyah dan teknologi. Setiap aktifitas manusia akhirnya dapat dilacak pada pandangan hidupnya, dan dengan begitu aktifitasnya itu dapat direduksi kedalam pandangan hidup. Alparslan Acikgence, "The Framework for A history of Islamic Philosophy", Al-Shajarah, Journal of The International Institute of Islamic Thought and Civlization, (ISTAC, 1996, vol. 1. Nos. 1&2, 6.
Definisi Umum Pandangan Hidup Asas bagi setiap perilaku manusia, termasuk aktifitas-aktifitas ilmiyah dan teknologi. Setiap aktifitas manusia akhirnya dapat dilacak pada pandangan hidupnya, dan dengan begitu aktifitasnya itu dapat direduksi kedalam pandangan hidup. Alparslan Acikgence, "The Framework for A history of Islamic Philosophy", Al-Shajarah, Journal of The International Institute of Islamic Thought and Civlization, (ISTAC, 1996, vol. 1. Nos. 1&2, 6.
Definisi Islam-1 Al-Mauwdudi, Islami Nazariyat (worldview) adalah pandangan hidup yang dimulai dari konsep keesaan Tuhan (shahadah) yang berimplikasi pada keseluruhan kegiatan kehidupan manusia di dunia. Sebab shahadah adalah pernyataan moral yang mendorong manusia untuk melaksanakannya dalam kehidupannya secara menyeluruh. Al-Mawdudi, The Process of Islamic Revolution, (Lahore, 1967) 14, 41
Definisi Islam-2 Shaykh Atif al-Zayn Mabda’ adalah aqidah fikriyyah (kepercayaan yang rasional) yang berdasarkan pada akal, yang lahir daripadanya sistim. Sebab setiap Muslim wajib beriman kepada : • Hakekat wujud Allah, Kenabian Muhammad saw, al-Qur’an, Hal-hal yang ghaib • Islam sebagai Din yang diturunkan melalui Nabi Muhammad saw untuk mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, dengan dirinya dan lainnya. Shaykh Atif al-Zayn, al-Islam wa Idulujiyyat al-Insan, Dar al- Kitab al- Lubnani, Beirut, 1989, hal. 13.
Definisi Islam-3 Sayyid Qutb: Al-Tasawwur al-Islami, adalah akumulasi dari keyakinan asasi yang terbentuk dalam pikiran dan hati setiap Muslim, yang memberi gambaran khusus tentang wujud dan apa-apa yang terdapat di sebalik itu. M. Sayyid Qutb, Muqawwamat al-Tasawwur al-Islami, Dar al-Shuruq, tt. Hal. 41
Definisi Islam-4 Naquib al-Attas Worldview Islam adalah pandangan Islam tentang realitas dan kebenaran yang nampak oleh mata hati kita dan yang menjelaskan hakekat wujud; Karena apa yang dipancarkan Islam adalah wujud yang total maka worldview Islam berarti pandangan Islam tentang wujud (ru’yaat al-Islam lil-wujud). S. M. N, al-Attas in his Prolegomena to The Metaphysics of Islam An Exposition of the Fundamental Element of the Worldview of Islam, Kuala Lumpur, ISTAC, 1995, 2
Pandangan Hidup Islam adalah ‘Aqidah Fikriyyah Konsekuensi dari Syahadah Gambaran ttg Realitas dan kebenaran Motor perubahan
Iman Amal Ilmu
Pandangan hidup Islam adalah Aqidah fikriyyah atau kepercayaan yang berdasarkan pada akal, yang asasnya adalah keesaan Tuhan (tawhid / shahadah), yang terbentuk dalam pikiran dan hati setiap Muslim dan berpengaruh terhadap pandangannya tentang keseluruhan aspek kehidupan terutamanya tentang realitas dan kebenaran (al-Maududi, Atif al-Zayn, Sayyid Qutb S. M. Naquib al-Attas)
Worldview adalah visi tentang realitas dan kebenaran, berupa kesatuan pemikiran yang arsitektonik, yang berperan sebagai asas yang tidak nampak (non-observable) bagi semua perilaku manusia, termasuk aktifitas ilmiah dan teknologi. Alparslan Acikgence, Islamic Science, Towards Definition, Kuala Lumpur, ISTAC 1996, 29.
Struktur Bangunan Pandangan Hidup Islam pendidikan Struktur Konsep Manusia hukum Struktur Konsep nilai Struktur Konsep ilmu Struktur KONSEP TUHAN Wahyu, agama, Nabi, Penciptaan dsb politik ekonomi Struktur Konsep dunia Ilmu & teknolgi Struktur Konsep kehidupan
Worldview Sbg Bangunan Konsep Tuhan Konsep Kehidupan Konsep Dunia Konsep Manusia Konsep Nilai / Moralitas Konsep Ilmu
Proses & Struktur Konsep Worldview Konsep ilmu Konsep Manusia KONSEP TUHAN Wahyu, Agama, Nabi, Penciptaan dsb Konsep nilai Konsep kehidupan Konsep dunia
Sentralitas Konsep Tuhan • Kepercayaan kepada Tuhan adalah elemen terpenting dalam pandangan hidup manapun. • Jika kita percaya bahwa Tuhan itu ada, maka sangat mungkin kita percaya bahwa disana ada arti dan tujuan hidup. • Dan jika kita konsisten kita akan percaya bahwa sumber moralitas …adalah kehendak Tuhan dan Tuhan adalah nilai tertinggi. • …bahwa ilmu dapat lebih dari apa yang bisa diamati [empiris, pen] dan disana terdapat realitas yang lebih tinggi yakni alam supernatural. (Thomas Wall)
Dimensi Pandangan Hidup Islam • Pandangan hidup Islam itu …. bukan sekedar pandangan akal manusia terhadap dunia fisik atau keterlibatan manusia didalamnya dari segi historis, sosial, politik dan kultural…tapi mencakup aspek aldunya dan al-Akhirah, dimana aspek al-dunya harus terkait secara erat dan mendalam dengan aspek akherat, sedangkan aspek akherat harus diletakkan sebagai aspek final”. S. M. N, al-Attas, Prolegomena, 1.
Epistemologi Islam dan Barat ISLAM BARAT Asas: Pandangan hidup Islam berdasarkan wahyu, hadith, akal, pengalaman, intuisi Asas: Wordlview Barat berdasarkan Rasio dan spekulasi filosofis. Pendekatan: Tawhidi. Pendekatan: dichotomis Sifat: rasional, metafisis, dan suprarasional, ada yang permanen ada yang berubah. . Makna Realitas dan Kebenaran: al-Haqq dan al-Haqiqah, berdimensi metafisik dan fisik, rasional. Sifat: rasional, non-metafisis, terbuka & selalu berubah. Objek kajian: invisible & visible. ‘Ālam al-Mulk & ‘Ālam al-Syahādah Objek Kajian: Realitas empiris, non-metafisis Makna Realitas & Kebenaran: Truth berdimensi sosial, kultural, empiris, rasional.
Worldview & Islamisasi Sebuah Fakta Sejarah
Periodesasi Islamisasi Dunia Melayu Periode pertama (abad 13 -14) Islam masuk ke dunia Melayu melalui pengetrapan syariah. Maka dari itu Fiqih dan pengamalan Islam secara praktis disaat itu sangat dominan, sehingga konsep Tuhan dalam Islam belum banyak ditekankan. Konsep fundamental tentang keesaan Tuhan masih kabur, difahami secara samar-samar dan bahkan bertumpang tindih dengan pandagan hidup kuno Hindu-Buddha.
Periode kedua, (Abad 15 -18 akhir) Pada periode ini tasawwuf dan kalam cukup dominan, sehingga konsep fundamental tentang Keesaan Tuhan dijelaskan. Pengaruh pandangan hidup Islam terhadap pandangan hidup bangsa Melayu dapat dilihat dari masuknya istilah dan konsep-konsep Arab kedalam istilah bahasa Melayu.
Periode ketiga anjutan periode kedua Pada periode ini konsep-konsep dalam pandangan hidup Islam telah diperkaya oleh konsep-konsep dari tradisi intelektual Yahudi, Kristen dan ide-ide penting filsafat Yunani yang abstrak yang telah diadapsi kedalam Islam. Fenomena ini sendiri sudah menunjukkan betapa universal dan internasional sifat Islamisasi itu. Al-Attas, The Mysticism of Hamzah Fansuri. Kuala Lumpur: University of Malaya Press, 1970, hal. 191 -192
Hasil Islamisasi Worldview Melayu Melalui tasawwuflah masuknya semangat intelektual dan rasional yang tinggi kedalam pikiran masyarakat waktu itu, ia membangkitkan semangat intelektualisme dan rasionalisme yang tidak wujud pada era pra-Islam… yang merevolusi pandangan hidup bangsa Melayu. Indonesia, merubahnya dari suatu dunia mitologi yang rapuh. . kepada dunia intelektualisme, dunia akal dan dunia yang teratur; ia menekankan kepercayaan kepada Tuhan. Al-Attas, The Mysticism of Hamzah Fansuri. Kuala Lumpur: University of Malaya Press, 1970, hal. 191 -192
Hasil Islamisasi …. Hasil dari Islamisasi Pandangan Hidup Bangsa Melayu adalah Islamisasi konsep melalui perubahan istilah dalam bahasa Melayu. Istilah bahasa Arab yang merubah atau menambah istilah yang digunakan bangsa Melayu sejak abad ke 15 hingga sekarang adalah sbb: Konsep-konsep itu diantaranya adalah roh (ruh), akal (‘aql), kalbu (qalb), nafsu (nafs), faham (fahm), jasad (jasad), jisim (jism), jasmani (jusmani), jauhar (jawhar), juz (juz’), kuliah (kulliyah), ilham (ilham), sedar (dari bahasa Arab sadr = dada), fikir (fikr), zikir (dhikr), ilmu (‘ilm), yakin (yaqin), shak (shakk), zann (zann), jahil (jahl), alam (alam), pengalaman (dari bahasa Arab: ‘alam), sebab (sabab), musabab (musabbab), akibat (aqibah), hikmah (hikmah), adab (adab), martabat (maratib), derajat (darajat), maudu’ (maudu’), adil (adl), zalim (zulm), ma’rifat (ma’rifah), dan banyak lagi lainnya.
Mengapa Perlu Islamisasi Ilmu Peng. Modern
Lima karakteristik Peradaban Barat : 1) Mengandalkan akal semata-mata untuk membimbing manusia mengarungi kehidupan. 2) Mengikuti dengan setia validitas pandangan dualistis tentang realitas dan kebenaran. 3) Membenarkan aspek Being yang bersifat temporal yang memproyeksikan suatu pandangan hidup sekuler. 4) Pembelaan terhadap doktrin humanisme. 5) Peniruan terhadap drama dan tragedi yang dianggap sebagai realitas universal dalam kehidupan spiritual, atau transendental, atau kehidupan batin manusia, yaitu dengan menjadikan drama dan tragedi sebagai elemen yang riel dan dominan dalam jati diri dan eksistensi manusia. Al-Attas, Islam and Secularism, hal. 127– 132.
“Selama lima ratus tahun terakhir, pemikiran keagamaan dalam Islam telah secara praktis menjadi beku”. Dulu pemikiran Eropah mendapat insipirasi dari dunia Islam, dan sebagai akibatnya semangat dunia Islam bergeser ke Barat dan boleh dikatakan sisi intelektual Barat merupakan pengembangan dari bagian terpenting kultur Islam. Yang mengkhawatirkan kini kultur Barat yang secara permukaan mengagumkan itu membelenggu gerakan umat Islam sehingga gagal mencapai sisi terdalam dari kultur Islam. Iqbal
DEWESTERNISASI ILMU PENGETAHUAN Syed Muhammad Naquib al-Attas: Westernisasi ilmu telah mengangkat keraguan dugaan ke tahap metodologi ‘ilmiah ’ dan menjadikannya sebagai alat epistemologi yang sah dalam keilmuan. Westernisasi ilmu bukan dibangun di atas Wahyu dan kepercayaan agama, tetapi dibangun di atas tradisi budaya yang diperkuat dengan spekulasi filosofis yang terkait dengan kehidupan sekular yang memusatkan manusia sebagai makhluk rasional. Akibatnya, ilmu pengetahuan dan nilai-nilai etika dan moral, yang diatur oleh rasio manusia, berubah terus menerus.
Problem Sains Modern sekular: 1. Pandangan sekular tentang alam semesta telah menghilangan jejak Tuhan di dalam keteraturan alam. Alam bukan lagi sebagai ayat-ayat Alah tetapi entitas yang berdiri sendiri. 2. Alam digambarkan secara mekanistis sebagai mesin dan jam, sehingga bisa ditentukan diprediksikan secara mutlak-yang menggiring kepada munculnya masyarakat industri modern dan kapitalisme. 3. Rasionalisme dan empirisisme. 4. Warisan dualisme Descartes telah memisahkan subyek yang mengetahui dan obyek yang diketahui. 5. Alam di eksploitasi sebagai sumber kekuatan dominasi. (Ibrahim Kalin, The philosophy of Seyyed Hossein Nasr, 453).
Problem epistemologi Epistemologi sensualis dan empiris, yang mendominasi horizon manusia Barat dizaman modern ini, telah berhasil mereduksi realitas dunia pengalaman kepada indera, jadi telah membatasi makna realitas dan menghilangkan konsep realitas Tuhan. Konsekuensi dari perubahan dalam makna realitas ini adalah bencana… S. H. Nasr, The Need for a Sacred Science, New York, SUNY Press, 1993. hal. 7 & 20.
Problem Pendidikan Akar dari kemunduran umat Islam dalam berbagai dimensi karena dualisme sistem pendidikan. Dan mengatasi dualisme sistem pendidikan inilah yang merupakan tugas terbesar kaum Muslimin pada abad ke-15 H. Pada satu sisi, sistem pendidikan Islam mengalami penyempitan dalam pemaknaannya dalam berbagai dimensi, sedangkan pada sisi yang lain, pendidikan sekular sangat mewarnai pemikiran kaum Muslimin. Ismail Raji al-Faruqi (1921 -1986)
Dampak Ilmu Pengetahuan Sekuler Akibat dari penerimaan ilmu Barat sekuler adalah hilangnya Adab, (desacralization of knowledge). Hilangnya Adab berimplikasi pada hilangnya sikap adil dan kebingunan intelektual (intellectual confusion), yaitu : a) Ketidak-mampuan seseorang membedakan antara ilmu yang benar dari ilmu yang dirasuki oleh pandangan hidup Barat. b) Hilangnya Adab dalam masyarakat dg menyamaratakan setiap orang dengan dirinya dalam hal pikiran dan perilaku. c) Penghilangan otoritas resmi dan hirarki sosial dan keilmuan. d) Mengkritik ulama dimasa lalu yang banyak memberi kontribusi kepada ilmu pengetahuan Islam. S. M. N. al-Attas, Islam, Secularism and the Philosophy of the Future, London, Mansell, 1985. hal. 104 - 5
Dampak ……………. Westernisasi ilmu telah mengangkat keraguan dugaan ke tahap metodologi ‘ilmiah ’ dan menjadikannya sebagai alat epistemologi yang sah dalam keilmuan. Westernisasi ilmu bukan dibangun di atas Wahyu dan kepercayaan agama, tetapi dibangun di atas tradisi budaya yang diperkuat dengan spekulasi filosofis yang terkait dengan kehidupan sekular yang memusatkan manusia sebagai makhluk rasional. Akibatnya, ilmu pengetahuan dan nilai-nilai etika dan moral, yang diatur oleh rasio manusia, berubah terus menerus. Syed Muhammad Naquib al-Attas
“Tanpa Wahyu, ilmu sains dianggap satunya pengetahuan yang otentik (science is the sole authentic knowledge) dan ilmu pengetahuan hanya dikaitkan dengan fenomena. Akibatnya, kesimpulan kepada fenomena akan selalu berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Tanpa Wahyu, realitas yang dipahami hanya terbatas kepada alam nyata ini yang dianggap satu-satunya realitas. ” Syed Muhammad Naquib al-Attas
Tantangan terbesar yang dihadapi kaum Muslimin adalah ilmu pengetahuan modern yang tidak netral telah merasuk ke dalam praduga agama, budaya dan filosofis, yang sebenarnya berasal dari refleksi kesadaran dan pengalaman manusia Barat. Jadi, ilmu pengetahuan modern harus diislamkan. Syed Muhammad Naquib al-Attas (1931)
Rationale Islamisasi 1) Problema terpenting yang dihadapi ummat Islam saat ini adalah masalah ilmu pengetahuan modern 2) Ilmu pengetahuan modern tidaklah bebas nilai (netral), sebab ia dipengaruhi oleh pandangan keagamaan, kebudayaan, dan filsafat, yang mencerminkan kesadaran dan pengalaman manusia Barat. 3) Ummat Islam, karena itu, perlu mengislamkan ilmu pengetahuan masa kini dengan mengislamkan simbol-simbol linguistik tentang realitas dan kebenaran. Naquib al-Attas
Jika prinsip-prinsip dan metode-metode dasar ilmu-ilmu ini tidak dapat ditundukkan oleh suatu bentuk formula yang meng. Islamkan, sedangkan semua itu membahayakan, maka, sebagaimana asalnya, semua itu akan terus berbahaya terhadap kesejahteraan Masyarakat Islam. Al-Attas
It is the western scientific conceptual scheme within which we are working. ………. serious and concerned Muslim feel the tension between, not only that scheme and the Islamic values and belief system, but between the scientific knowlede itself and Islam as well. As a result, today we have the great effort offered by Profesor al-Attas as Islamization. Alparslan Acikgenc, Islamic Science Towards Definition
Epistemologi Konsep konsep Worldview 41
Fondasi Islamisasi
Wahyu Sbg Asas Metafisis Wahyu merupakan sumber ilmu tentang realitas dan kebenaran akhir berkenaan dengan makhluk ciptaan dan Pencipta. Wahyu merupakan dasar kepada kerangka metafisis untuk mengupas filsafat sains sebagai sebuah sistem yang menggambarkan realitas dan kebenaran dari sudat pandang rasionalisme dan empirisisme. Syed Muhammad Naquib al-Attas
Makna Ilmu adalah representasi makna sesungguhnya dari realitas, bentuk, mode, kuantitas, substansi dan esensi sesuatu oleh jiwa yang rasional lagi tenang (al-nafs al-n. Natiqah al-mutma’innah). Jadi subyek atau al-‘Alim adalah dia yang mengetahui dan menangkap serta memahami, sedangkan obyek atau al-ma‘lum adalah esensi sesuatu, yang ilmunya terukir didalam jiwa. Al-Ghazali, al-Risalah al-Laduniyyah,
Ketika realitas-realitas yang dapat dinalar itu terukir dalam jiwa yang rasional maka realitas-realitas itu memjadi ilmu. Al-Ghazali, al-Mustasfa, 69.
Makna Ilmu adalah representasi makna sesungguhnya dari bentuk, mode, kuantitas, substansi dan esensi sesuatu realitas, oleh jiwa yang rasional lagi tenang (al-nafs al-Natiqah almutma’innah). Jadi subyek atau al-‘Alim adalah dia yang mengetahui dan menangkap serta memahami, sedangkan obyek atau al-ma‘lum adalah esensi sesuatu, yang ilmunya terukir didalam jiwa. Al-Ghazali, al-Risalah al-Laduniyyah, 46
Makna & Proses ber-ilmu Representasi makna Ilmu Bentuk mode Realitas kuantitas esensi 47
Worldview / Paradigma Muslim Kebenaran Worldview Realitas Konsep -2 Konsep Tuhan Konsep Ilmu K. Kehidupan K. Manusia K. Moralitas K. Ukhuwwah K. Alam Semesta dsb
Konsep Asasi, Obyek Ilmu dan Ilmu Worldview Al-Ma’lum Realitas Al-Alim Konsep Tuhan Konsep Ilmu Konsep Kehidupan Konsep manusia Konsep moralitas Konsep Ukhuwwah Konsep Jihad Konsep Alam Semesta dsb 49
Islamisasi Ilmu Pengetahuan Kontemporer
Bentuk Representasi Makna-makna Proses Konsepsi mode Realitas-2 kuantiti esensi Ilmu 51
Proses Muslim Mengetahui Al-Alim Ilmu Asasi Al-Ma’lum Realitas Ilmu Usukuddin Ilmu Kauniyyah Ilmu Tafsir Ilmu al-Nafs Ilmu Tarbiyah Ilmu Syariah-1 Ilmu Syariah-2 Ilmu Siyasah Syariyah Ilmu Akhlaq dsb 52
Pengertian Islamisasi ilmu pengetahuan : Pembebasan manusia pertama-tama dari tradisi magis, mitologis, animistis, kultur-nasional (yang bertentangan dengan Islam), dan kemudian dari belenggu faham sekular atas pikiran dan bahasanya …. Juga suatu pembebasan dari kontrol dorongan fisiknya yang cenderung sekuler dan tidak adil terhadap hakekat diri atau jiwanya. …Islamisasi adalah suatu proses menuju bentuk asalnya… Al-Attas, Islam and Secularism
Proses Islamisasi Pertama mengisoliir unsur-unsur dan konsep kunci yang terbentuk oleh budaya dan peradaban Barat (5 unsur yang telah disebutkan sebelumnya), dari setiap bidang ilmu pengetahuan modern saat ini, khususnya dalam ilmu pengetahuan humaniora. Namun, ilmu-ilmu alam, fisika dan aplikasi harus diislamkan juga khususnya dalam penafsiran akan fakta-fakta dan dalam formulasi teori-teori.
Prosesnya menurut al-Attas, adalah dengan menguji secara kritis : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) Metode-metode ilmu modern; Konsep-konsepnya, Teori-teorinya, dan simbol-simbolnya; Aspek-aspek empiris dan rasional, dan aspek-aspek yang bersinggungan dengan nilai dan etika; Teorinya tentang alam semesta; Interpretasinya tentang asal-usul Alam; Rasionalitas proses-2 alam. Pemikirannya tentang eksistensi dunia nyata, Klassifikasinya tentang ilmu; batasan-batasannya dan kaitannya antara satu ilmu dengan ilmu-ilmu lain, dan hubungan sosialnya.
Kedua, memasukan elemen-elemen dan konsep-konsep kunci Islam kedalam setiap cabang ilmu pengetahuan masa kini yang relevan. Konsep-konsep dasar Islam itu diantaranya adalah 1) Konsep din, 2) Konsep manusia (insan), 3) Konsep ilmu (ilm dan ma’rifah), 4) Konsep keadilan (‘adl), 5) Konsep amal yang benar (amal sebagai adab) dan semua istilah dan konsep yang berhubungan dengan itu semua. 6) Konsep tentang universitas (kulliyah, jami’ah) yang berfungsi sebagai bentuk implementasi semua konsep itu dan menjadi model sistim pendidikan. Prolegomena, hal. . 114
Proses Islamisasi Ilmu Asasi Berfikir Konsep Tuhan magis, Din Konsep Ilmu mitologis, Konsep Akhlaq animistis, Konsep Manusia Sekular, Konsep Alam Liberal Konsep Jiwa dsb Al-Ma’lum Realitas 57
Langkah-langkah Islamisasi: 1. Dewesternisasi 2. Integrasi 3. Islamisasi
Islamisasi Mazhab al-Faruqi 1 Menguasai disiplin Ilmu Peng BARAT 2 Mensurvey disiplin Ilmu Peng BARAT 3 Mengumpulkan khazanah Ilmu Peng Islam 4 Menganalisas khazanah ilmu Peng Islam 5 Menetapkan relevansi khazanah disiplin ILMU ISLAM & BARAT
6 Menilai kritis disiplin ILMU BARAT 7 Menilai kritis warisan Islam 8 Mensurvei problem-problem utama ummat 9 Mensurvei problem-problem utama manusia 10 Analisa kreatif dan sintesis 11 Menyusun buku-buku teks 12 Penyebaran ilmu pengetahuan Islam.
Ilmu Pengetahuan Barat Warisan Islam Menguasai disiplin ilmu pengetahuan substansif menguasai teknnik-teknik analitis dan sintetis Buku-buku teks Universitas
Ilmu Pengetahuan Barat Warisan Islam Metode-metode Usul Metode-metode Barat Metode-Metode Ilmu pengetahuan Islam
Dari WORLDVIEW Menuju ISLAMISASI konsep W O R L D V I E W konsep Tawhid konsep konsep Islamic scientiic conceptual scheme Asumsi Metodologi Teori Simbol-2 Approach ILMU ISLAM
Wallahu a’lam bissawab
- Slides: 64