WEBINAR Tema Perubahan Paradigma Tugas dan Fungsi Penilik
WEBINAR Tema: Perubahan Paradigma Tugas dan Fungsi Penilik Dalam Mengembangkan Profil Pelajar Pancasila Judul: PROFIL PELAJAR PANCASILA MODAL DASAR PEMBANGUNAN BANGSA Disusun Oleh: TASIM SETIABUDI (Ketua Umum IPI Pusat) Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
TOPIK DISKUSI: 1. Apa yang dimaksud dengan Perubahan Paradigma Tugas dan Fungsi Penilik dalam mengembangkan Profil Pelajar Pancasila? 2. Apa yang dimaksud dengan profil pelajar Pancasila? 3. Mengapa profil pelajar Pancasila perlu dikembangkan ditanamkan kepada para Pelajar? 4. Apa yang harus dilakukan oleh para penilik di lapangan, sebagai pengendali mutu dan evaluasi dampak progam?
1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN PERUBAHAN PARADIGMA TUGAS DAN FUNGSI PENILIK DALAM MENGEMBANGKAN PROFIL PELAJAR PANCASILA? Maksudnya adalah: Suatu Perubahan Kerangka Berpikir bagi penilik dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pengendali mutu dan evaluasi dampak program, ketika mengahadapi tugas tentang pengembangan profil pelajar paancasila, yang merupakan program baru Kemendikbud.
2. APA YANG DIMAKSUD DENGAN PROFIL PELAJAR PANCASILA? Ø Maksudnya adalah Sketsa biografis yang meberikan ikhtisar fakta tentang hal-hal khusus berkaitan dengan pelajar pancasaila; Ø Profil Pelajar Pancasila (menurut Mas Nadim Makarim Mendikbud) adalah satu ciri keberhasilan sekolah penggerak.
3. MENGAPA PROFIL PELAJAR PANCASILA PERLU DIKEMBANGKAN DITANAMKAN KEPADA PARA PELAJAR? • Para pelajar sebagai modal dasar manusia untuk masa depan; • Para pelajar merupakan penerus perjuangan bangsa; • Para pelajar tumpuan harapan masa yang akan datang; • Para pelajar harus memahami dan menguasai karakter Pancasila; • Para pelajar adalah insan muda yang perlu disiapkan sebagai genersi yang handal dalam mengahadapi hambatan, tantangan dan gangguan terhapad NKRI; • dst
4. APA YANG HARUS DILAKUKAN OLEH PARA PENILIK DI LAPANGAN, SEBAGAI PENGENDALI MUTU DAN EVALUASI DAMPAK PROGRAM?
4. 1 Tanamkan Karakter Pancasila Terhadap Siswa Sejak Usia Dini.
4. 2 SIAPKAN BUTIR-BUTIR PANCASILA Butir-butir Pancasila Sila Pertama – Ketuhanan Yang Maha Esa (7) • Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. • Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. • Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. • Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. • Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. • Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. • Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
Butir-butir Pancasila Sila Kedua -Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (10) • Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. • Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. • Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. • Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. • Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. • Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. • Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. • Berani membela kebenaran dan keadilan. • Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia. • Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
Butir Sila Ketiga – Persatuan Indonesia (7) • Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. • Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. • Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. • Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. • Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. • Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. • Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Butir Sila Keempat : Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan dan Perwakilan (10) • Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. • Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. • Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. • Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. • Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. • Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah. • Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. • Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. • Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama. • Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
Butir Sila Kelima – Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia (12) • Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. • Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. • Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. • Menghormati hak orang lain. • Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. • Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain. • Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah. • Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum. • Suka bekerja keras. • Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama. • Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial. • Demikian adalah penjelasan lengkap dari butir-butir pancasila mulai dari sila ke-1, 2, 3, 4, dan 5, yang menjadi dasar dalam pengamalan nilai pancasila ke dalam kehidupan bernegara.
4. 3 LAKSANAKAN PROGRAM KEMDIKBUD, TENTANG: 6 PROFIL PELAJAR PANCASILA
Berakhlak Mulia Bernalar Kritis Kebinekaan Global Kreativitas Gotong Royong Kemandirian
1. BERAKHLAK MULIA Pelajar Pancasila mengerti apa itu moralitas. Pelajar Pancasila mengerti apa itu keadilan sosial, spiritualitas, punya rasa cinta kepada agama, manusia, dan cinta kepada alam.
2. KREATIVITAS Pelajar Pancasila punya kemampuan untuk bukan hanya memecahkan masalah, tetapi untuk menciptakan hal-hal secara pro aktif dan independen untuk menemukan cara lain dan berbeda untuk bisa berinovasi dalam sehari -harinya.
3. GOTONG ROYONG Pelajar Pancasila mengetahui cara gotong royong. Pelajar Pancasila harus tahu cara berkolaborasi dan bekerjasama sesama pelajar lainnya. Dan jika pada saat di laut terbuka gotong royong dengan sesama manusia lainya. Karena tidak akan ada pekerjaan, dan aktivitas yang tidak membutuhkan gotong royong, tak membutuhkan kolaborasi apalagi di era industri 4. 0
4. KEBHINEKAAN GLOBAL • Kebhinekaan global adalah perasaan menghormati keberagaman. • Kebhinekaan global adalah toleransi terhadap perbedaan. • Juga artinya dia bisa menerima perbedaan, tanpa rasa judgement, tanpa menghakimi, dan tidak merasa dirinya atau kelompoknya dia lebih baik dari kelompok lain. itu artinya kebhinekaan global. • Dan bukan di level Indonesia, sebagai negara mereka tapi juga di tingkat dunia,
5. BERNALAR KRITIS • Bernalar kritis merupakan asesmen kompetensi yang akan diuji oleh Kemendikbud dalam Kebijakan Merdeka Belajar. • Adapun bernalar kritis seperti kemampuan beranalisa dan kemampuan memecahkan masalah-masalah yang nyata. • Kemampuan untuk berpikir secara kritis dan menimbang berbagai solusi untuk suatu permasalahan.
6. KEMANDIRIAN • Pelajar Pancasila harus memiliki kemandirian. • Penilaian terkait kemandirian bisa diukur dengan indikator motivasi. "Apakah mereka terdorong dengan motivasi dalam hatinya atau harus terus didorong dari luar. • Kemandirian itu bertumpu dari namanya growth mindset, yaitu suatu filsafat bahwa saya bisa menjadi lebih baik, kalau saya terus berusaha sehingga saya ingin terus mencari informasi lebih banyak, saya harus bekerja keras karena saya bisa menjadi lebih baik. • Growth mindset adalah kunci mindset untuk kemandirian siswa-siswi.
Tujuan Akhirnya adalah: Para Pelajar Memiliki Karater Pancasila, & mampu
Sekian Thank You For Your Attention BY TASIM SETIABUDI WA. 089536432159
- Slides: 22