WEBINAR Tema Mencapai Wellbeings Student Dalam Kerangka Kerja
WEBINAR Tema: Mencapai Wellbeing’s Student Dalam Kerangka Kerja Penilik Disusun Oleh: TASIM SETIABUDI (Ketua Umum IPI Pusat) Direktorat Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Dirjen GTK Kemdikbud
Mencapai Wellbeing’s Student Dalam Kerangka Kerja Penilik Maksudnya adalah bagaimana kerja penilik dalam melakukan pengendalian mutu, atau melakukan pembimbingan kepada guru, sehingga tercipta suasana proses pembelajaran yang menyenangkan / menggembirakan / mensejahterakan siswa.
Topik Diskusi: 1. Bagaimana Bentuk Pembelajaran Untuk Mencapai Wellbeing’s Student? 2. Berapa Aspek Pembelajaran Untuk Mencapai Wellbeing’s Student? 3. Bagaimana Cara Mengajar Anak PAUD untuk Mencapai Wellbeing’s Student>
Tujuh Pembelajaran Untuk Mencapai Wellbeing’s Student
1. Pembelajaran Kontektual (CTL)
Jadi Pembelajaran Kontektual (CTL) Contecxtual learning Contoh pembelajaran yang menyenangkan yang lebih menekankan pada pembelajaran yang menuntut siswa untuk terlibat secara penuh dan mengorientasikan siswa untuk berpikir secara realistis yakni bagaimana materi pelajaran bisa dipahami secara nyata.
Photo Pembelajaran Kontektual (CTL)
2. Pembelajaran inkuiri Pembelajaran inquiry adalah pembelajaran yang berusaha melibatkan secara maksimal seluruh aspek kemampuan siswa untuk menyelidiki, mencari (peristiwa, benda dan manusia) secara sistematis, logis, kritis dan analitis sehingga siswa bisa menyimpulkan sendiri penemuannya dengan penuh keyakinan.
Pembelajaran Inkuiri (IL)
Photo Pembelajaran Inkuiri
3. Pembelajaran berbasis masalah • Dalam pembelajaran ini siswa disajikan suatu masalah dan dituntut untuk berpikir kritis, logis, analitis dalam menemukan pemecahan dari masalah tersebut. • Dengan menerapkan pembelajaran berbasis masalah kemampuan berpikir kritis siswa bisa meningkat dan siswa akan bisa menjadi terbiasa untuk berpikir tenang dan penuh pertimbangan jika kelak menmukan masalah.
Contoh Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)
FASE 1 Orientasi peserta didik pada masalah • Guru menunjukkan kepada peserta didik sebuah foto/gambar yang menunjukkan menumpuknya sampah di tepi jalan di tengah-tengah lingkungan padat penduduk seperti gambar diatas. • Peserta didik mengamati gambar yang ditunjukkan oleh guru. • Peserta didik diminta memberikan tanggapan dan pendapat terhadap gambar/foto yang diberikan. • Peserta didik diberikan kesempatan untuk menetapkan permasalahan dalam bentuk pertanyaan yang berhubungan dengan gambar yang diamati. Contoh pertanyaannya yaitu: Mengapa sampah dapat menumpuk?
FASE 2 Mengorganisasi peserta didik dalam belajar • Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan pertanyaan/masalah yang akan dicari penyelesiaannya. • Peserta didik diberi tugas untuk menggali informasi dari buku. IPA kelas IX tentang “Pengaruh Jumlah Penduduk terhadap Sampah yang dihasilkan” secara berkelompok
FASE 3 Membimbing penyelidikan peserta didik secara mandiri maupun kelompok • Peserta didik mengumpulkan informasi untuk membangun ide mereka sendiri dalam memecahkan masalah tentang pengaruh jumlah penduduk terhadap sampah yang dihasilkan. • Peserta didik berdiskusi dalam kelompok mencari solusi terkait dengan masalah yang telah diidentifikasi. • Guru membagikan Lembar Kerja “Menghitung Volume Sampahyang dihasilkan oleh Rumah Tangga”. • Peserta didik melakukan penyelidikan melalui Lembar Kerja dengan menugaskannya di luar pembelajaran. • Guru membimbing penyelidikan yang dilakukan peserta didik.
FASE 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya • Peserta didik mencatat data hasil penyelidikan kelompok dalam Lembar Kerja. • Peserta didik mengolah data yang diperoleh dari kelompoknya. • Peserta didik menjawab pertanyaan pada Lembar Kerja. • Peserta didik menyajikan hasil pengolahan data dalam bentuk
FASE 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah laporan tertulis. • Peserta didik dan guru mengevaluasi hasil penyelidikan melalui diskusi kelas. • Peserta didik dibimbing guru menganalisis hasil pemecahan masalah tentang jumlah penduduk dan sampah di lingkungan sekitar. Peserta diharapkan menggunakan buku sumber untuk membantu mengevaluasi hasil diskusi. • Selanjutnya peserta didik diminta mempresentasikan hasil penyelidikan diskusi di depan kelas; dilanjutkan dengan penyamaan persepsi. • Kelompok peserta didik yang berhasil memecahkan permasalahan diberi pengahargaan. • Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai materi yang telah dipelajari peserta didik (dapat menggunakan paper and pencil test atau authentic assessment).
4. Pengajaran alam sekitar Belajar secara nyata dengan mengajak siswa secara langsung melihat bentuk realistis dari apa yang dipelajari, misalkan siswa belajar tentang bunga, maka siswa diajak jalan-jalan ketaman bunga dan mengamati berbagai jenis bunga yang ada.
Photo Kegiatan Pembelajaran Alam
Photo 2. Kegiatan Pembelajaran Alam
5. Bermain sambil belajar (GL) • Pembelajaran yang menyenangkan selanjutnya adalah dengan penerapan konsep pembelajaran bermain sambil belajar sangat populer karena pada hakikatnya siswa memiliki motivasi tinggi untuk melakukan permainan atau games. • Kelebihan bermain sambil belajar adalah games/permainan yang dipilih adalah permainan yang memiliki unsur edukatif didalamnya sehingga selain siswa bisa merasa senang siswa juga bisa belajar.
Photo Kegiatan Bermain Sambil Belajar
6. Experience learning (pembelajaran berbasis pengalaman) • Pembelajaran berbasis pengalaman adalah pembelajaran yang menekankan bagaimana siswa mengaitkan pengalaman/pengetahuan yang telah dialami dengan pengalaman yang akan dipelajari dalam proses pembelajaran. • Dalam pembelajaran berbasis pengalaman, siswa diorientasikan menjadikan pengalaman sebagai media dan sumber belajar. Pembelajaran berbasis pengalaman membuat apa yang siswa saling terkait satu sama lain dan realistis sehingga pembelajaran akan lebih bermakna. • Pembelajaran berbasis pengalaman tidak hanya terpaku dalam kelas namun bisa diterapkan diluar ruangan dan hal tersebut akan semakin membuat pembelajaran semakin menyenangkan.
Photo Pembelajaran berbasis pengalaman
7. Diskusi kelompok • Contoh Pembelajaran Yang Menyenangkan terakhir adalah dengan diskusi kelompok. Diskusi kelompok atau kerja kelompok termasuk pembelajaran yang menyenangkan, melalui kerja kelompok mereka bisa berkumpul dengan teman kelompoknya, saling bersosialisasi dan bersaing dengan kelompok lain dalam mengerjakan tugas agar bisa menjadi kelompok yang terbaik.
Photo Kegiatan Diskusi Kelompok
Photo Kegiatan Diskusi Kelompok
DELAPAN ASPEK PEMBELAJARAN UNTUK MENCAPAI WELLBEING’S STUDENT BERORIENTASI PADA TUJUAN PEMBELAJARAN BERMAKNA MEMANCING KETERLIBATAN ANAK MOTIVASI ANAK UNTUK TETAP SEMANGAT SEIMBAN KOGNITIF, AFEKTIF, PSYKOMOTORIK METODE, MODEL, STRATEGI, TEKNIK BERVARIATIF BERPUSAT PADA ANAK GURU HARUS KOMUNIKATIF
BELAJAR LEWAT PERMAINAN DIULANG-ULANG BELAJAR SAMBIL BERNYANYI BERMAIN WARNA DEKAT DENGAN ALAM BELAJAR BERKELOMPOK MEMAKAI ALAT PERAGA 10 CARA MENGAJAR ANAK PAUD UNTUK MENCAPAI WELLBEING’S STUDENT BERI CONTOH LANGSUNG IKUTI SUASANA HATI ANAK SELALU BERIKAN HADIAH
Sekian dan Terima Kasih (By Tasim Setiabudi)
- Slides: 30