Wahai orangorang yang beriman diwajibkan kepada kalian berpuasa
… ﻭ ﺍ ﺍ ﺍﻳ آﻭﺍ ﺍﻟ ﺍ ﺍ ﻯ ﺍﻳ “Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan kepada kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa. (QS. Al-Bagarah, 183) Tafisr ﺍ ﺍ ﺍﻳ آﻭﺍ Wahai orang-orang yang beriman Ibnu Mas’ud ra: Bila kalian mendengar atau membaca “ Ya Ayyuha…. ”maka dengarkan dan perhatikan dengan baik, sebab setelah kalimat itu pasti ada kebaikan yang kamu diperintahkan untuk mengerjakannya atau keburukan yang harus kamu hindarkan. ﺍﻟ ﺍ Diwajibkan kepada kalian untuk berpuasa. .
Dari ayat ini, para ulama mengatakan: Siapa yang mengingkari kewajiban puasa di bulan Ramadhan hukumnya kafir, dan siapa yang tidak melakukannya termasuk melakukan dosa besar. Puasa ﺍﻹﻣﺴﺎﻙ ﻋﻦ ﺍﻟﻤﻔﻄﺮﺍﺕ ﻣﻊ ﺍﻗﺘﺮﺍﻥ ﺍﻟﻨﻴﺔ ﺑﻪ ﻣﻦ ﻃﻠﻮﻉ ﺍﻟﻔﺠﺮ ﺇﻟﻰ ﻏﺮﻭﺏ ﺍﻟﺸﻤﺲ Menahan dari hal-hal yang membatalkan puasa dengan diiringi niat dari terbitnya waktu fajar hingga tenggelamnya Matahari. § Turunnya kewajiban berpuasa ini pada tahun ke 2 H. Rasul saw sempat melaksanakan ibadah puasa sebanyak sembilan kali. ﺍ ﻯ ﺍﻳ Sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian Pemberitahuan ini demi memberi semangat dan mengurangi beban kepada yang melakukan ibadah puasa Kewajiban puasa ini juga telah diwajibkan kepada umat yang terdahulu sebelum Nabi Muhammad saw, hanya saja ada perbedaan dari segi; § As-Sya’bi dan Qatadah rhm;
ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻩ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻛﺘﺐ ﻋﻠﻰ ﻗﻮﻡ ﻣﻮﺳﻰ ﻭﻋﻴﺴﻰ ﺻﻮﻡ ، ﺍﻟﺘﺸﺒﻴﻪ ﻳﺮﺟﻊ ﺇﻟﻰ ﻭﻗﺖ ﺍﻟﺼﻮﻡ ﻭﻗﺪﺭ ﺍﻟﺼﻮﻡ ﻭﺯﺍﺩ ﺃﺤﺒﺎﺭﻫﻢ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻋﺸﺮﺓ ﺃﻴﺎﻡ ﺛﻢ ﻣﺮﺽ ﺑﻌﺾ ﺃﺤﺒﺎﺭﻫﻢ ﻓﻨﺬﺭ ﺇﻥ ﺷﻔﺎﻩ ﺍﻟﻩ ﺃﻦ ﻳﺰﻳﺪ ، ﺭﻣﻀﺎﻥ ﻓﻐﻴﺮﻭﺍ ﻓﺼﺎﺭ ﺻﻮﻡ ﺍﻟﻨﺼﺎﺭﻯ ﺧﻤﺴﻴﻦ ﻳﻮﻣﺎ ، ﻓﻲ ﺻﻮﻣﻬﻢ ﻋﺸﺮﺓ ﺃﻴﺎﻡ ﻓﻔﻌﻞ Kemiripan ‘puasa’ kembali dari segi waktu dan kadar puasanya. Allah swt telah mewajibkan kepada Nabi Musa dan Isa as untuk berpuasa Ramadhan tapi mereka (kaumnya) merubahnya. Para pendeta mereka menambah sepuluh hari, kemudian sebagian pendeta mereka sakit dan bernadzar bila diberi kesembuhan oleh Allah swt akan menambah puasanya sepuluh hari, setelah sembuh mereka menambah sepuluh hari, maka orang-orang Nasrani berpuasa sebanyak lima puluh hari. § As-Suddiy, Abu A’liyah dan ar-Rabi’ rhm: ﻓﺈﺫﺍ ﺣﺎﻥ ، ﺍﻟﺘﺸﺒﻴﻪ ﻭﺍﻗﻊ ﻋﻠﻰ ﺻﻔﺔ ﺍﻟﺼﻮﻡ ﺍﻟﺬﻱ ﻛﺎﻥ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻣﻦ ﻣﻨﻌﻬﻢ ﻣﻦ ﺍﻷﻜﻞ ﻭﺍﻟﺸﺮﺏ ﻭﺍﻟﻨﻜﺎﺡ . ﺍﻹﻓﻄﺎﺭ ﻓﻼ ﻳﻔﻌﻞ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﺸﻴﺎﺀ ﻣﻦ ﻧﺎﻡ Kesamaan pada sifat puasanya yaitu dilarang makan, minum dan berhubungan suami-istri, dan jika telah datang waktu berbuka maka tidak boleh melakukan semua ini (makan, minum. . ) siapa yang tidur.
§ Ibnu Abbas ra: . ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻴﺎﻡ ﻭﻳﻮﻡ ﻋﺎﺷﻮﺭﺍﺀ - ﻓﻲ ﻗﻮﻝ ﺍﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ - ﻭﻫﻢ ﺍﻟﻴﻬﻮﺩ Mereka itu adalah orang Yahudi, mereka berpuasa tiga hari setiap bulannya dan hari Asyura. § Ada yang mengatakan: . ﻻ ﻓﻲ ﺍﻟﻮﻗﺖ ﻭﺍﻟﻜﻴﻔﻴﺔ ، ﺍﻟﺘﺸﺒﻴﻪ ﺭﺍﺟﻊ ﺇﻟﻰ ﺃﺼﻞ ﻭﺟﻮﺑﻪ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﺗﻘﺪﻡ Kesamaan kembali pada kewajibannya bukan pada waktu dan tata caranya. Perbedaan Puasa Umat Islam Dengan Umat Terdahulu : üWaktunya; * Umat Islam: 29 atau 30 hari, dimulai dari fajar hingga terbenam matahari Abdullah bin Umar ra, Rasul saw: ﻭﺍ ﺍﻟ ﻻﻳ ، ﻻ ﻭﻭﺍ ﻯ ، ﺍﻟ ﻭ Bulan itu dua puluh sembilan malam, maka janganlah kalian puasa hingga melihatnya, dan bila terjadi mendung (tertutup awan) maka sempurnakanlah hingga tiga puluh hari. (HR. Bukhari)
Dikatakan dalam sejarah; Rasul saw sempat melaksanakan puasa Ramadhan, dan berpuasa 29 hari selama delapan kali sedang berpuasa 30 hari hanya satu kali. o. Umat terdahulu: 30 hari ditambah 10 hari dan akhirnya menjadi 50 hari, dimulai dari fajar hingga terbenam matahari, dan bila telah tidur diharuskan untuk kembali berpuasa üTata caranya; * Umat Islam: Di malam hari diperbolehkan untuk melakukan hubungan suami-istri Allah swt berfirman: ﺍﻟ ﺍ ﺍﻟ ﻯ ﺍ ﺍ ﺍ Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. . (Qs. Al-Baqarah, 187) o Umat Terdahulu: Di malam hari tidak diperbolehkan untuk berhubungan suami-istri
* Umat Islam; Bila makan dan minum atau berhubungan suami-istri karena terlupa tidak membatalkan puasanya Abu Hurairah ra, Rasul saw: ﺍ ﺍﻟﻠ ﺍ ، ، ، ﺍ Siapa yang lupa dan dia dalam keadaan berpuasa, lalu dia makan dan minum maka hendaklah dia menyempurnakan puasanya, hanya saja Allah swt telah memberikan kepadanya makan dan minum. (HR. Muslim) o Umat terdahulu: Makan, minum…karena terlupa membatalkan puasa * Umat Islam: Berbicara tidak membatalkan puasa Abu Hurairah ra, Rasul saw: ﺍ ﻱ ﺍ ﺍ ، ﺍﻟ ﻭ ﺍﻟ Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan melakukannya, maka Allah swt tidak memiliki hajat darinya untuk meninggalkan makanan dan minumannya. (HR. Bukhari) o Umat terdahulu; Berbicara terlalu banyak dan tidak ada hajat dapat membatalkan puasa
* Umat Islam: Selama bulan Ramadhan dibuka pintu surga, ditutup pintu neraka dan diikat setan. (HR. Bukhari dari Abu Hurairah ra) o Umat terdahulu: Tidak ada keistimewaaan ini * Ummat Islam: Salah satu malamnya dijadikan malam lailatul Qadr o Umat Terdahulu: Tidak ada lailatul Qadr
ﻭﻥ Agar kalian bertakwa Definisi Takwa * Ubay bin Ka’ab ra dan Umar bin Khattab ra: Ketika ditanya apa makna taqwa, Ubay ra menjawab: ﺇﺫﺍ ﺭﺃﻴﺖ ﺍﻟﺸﻮﻙ ﻋﺰﻟﺖ ﻋﻨﻪ ﺃﻮ : ﻓﻜﻴﻒ ﺻﻨﻌﺖ؟ ﻗﺎﻝ : ﻗﺎﻝ ، ﻧﻌﻢ : ﻫﻞ ﺃﺨﺬﺕ ﻃﺮﻳﻘﺎ ﺫﺍ ﺷﻮﻙ ؟ ﻗﺎﻝ “ ﺫﺍﻙ ﺍﻟﺘﻘﻮﻯ : ﻗﺎﻝ ، ﺟﺎﻭﺯﺗﻪ ﺃﻮ ﻗﺼﺮﺕ ﻋﻨﻪ Apakah kamu pernah berjalan yang berduri ? , (penanya) ‘iya’. Lalu apa yang kamu lakukan ? , (penanya); Jika aku melihat duri maka aku akan singkirkan, melewatinya atau menghindarinya”. Ubay ra: Itulah taqwa. * ﺍﻟ ﻧﻮ ـ ــﺎ ﺍ ﺍﻟـ ﻗ ــﻰ ﻭﺍﺻ ﻣ ــﺎ ﺃﺮ ﺍﻟ ﻳ ﻣ ﺭ ﻻ ﺗﺤﻘ ــﺮ ﺻﻐﻴ ـ ـ ــﺮ ﺇﻥ ﺍﻟﺠﺒـﺎ ﻣﻦ ﺍﻟـ ــﻰ Ali bin Abi Thalib ra; Takwa menjalankan semua perintah Allah swt dan menjauhi larangan-Nya. Atau rasa takut kepada Allah swt jika tidak melakukan perintah-Nya dan melanggar larangan-Nya.
* Ibnu Taimiah rhm: Membuat benteng yang kokoh antara dirimu dengan siksa Allah swt Hakekat Takwa Yang Sebenar-Benarnya Allah swt berfirman: ﺍ ﺍ ﺍﻳ آﻭﺍ ﺍﻟ ﺍ ﺍ ﻭ Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kalian kepada Allah swt dengan sebenar-benarnya takwa dan janganlah kalian meninggal kecuali dalam keadaan Islam. (Qs. Alu Imran, 102) Abdullah ra, Rasul saw: ﺃﺍﻻﻯ ﺃ ﻻﻯ ﻻﺭ Selalu taat dan tidak pernah bermaksiat, selalu ingat dan tidak pernah lupa dan selalu bersyukur tidak pernah lupa. (HR. Bukhari) Allah swt berfirman: ﺍ ﻭﺍ ﺍﻟ ﺍ ﺍ ﺍﻭﺍ ﻳﻭﺍ ﻭﺍ ﺍ ﻭ ﻭ ﺍﻭ
Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka Itulah orang-orang yang beruntung. (Qs. At-Taghabun, 16) Letak Takwa Rasul saw; Abu Hurairah ra, Rasul saw; ﺍ ﻭ ﺍ ﺍﻟ ﻯ ﺍﺍ ﺍﺍ ﺍ ﻯ Orang Muslim itu bersaudara dengan orang Muslim tidak mendzalimi dan juga tidak menipunya, Taqwa itu letaknya di sini (Rasul mengulanginya dua hingga tiga kali) sambil memberikan isyarat di dadanya. (HR. Ahmad) Takwa Wasiat Untuk Orang Terdahulu dan Sekarang Allah swt berfirman: ﺍ ﺍﻳ ﻭﻭﺍ ﺍﺍ ﺍ ﺍ ﻭﺍ ﺍﻟ . . Dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu, bertakwalah kepada Allah swt. . (Qs. An Nisa’, 131)
Takwa Dalam Keramaian dan Kesendirian Allah swt berfirman: ﺍﻟ ﺍ ﺍ ﻳ )( ﺍﻭﺍ ﺍ ﺍﻭ Siapa yang takut kepada Tuhan yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat. Masukilah syurga itu dengan aman, itulah hari kekekalan. (Qs. Qaf, 33 -34) Penyempurna Ketakwaan § Meninggalkan Yang Meragukan Nukman bin Basyir ra, Rasul saw: ﺍ ﻯ ﺍﻟ ﺍ ﺍ ﻳ Barangsiapa yang menjauhi hal-hal Syubhat ber-arti dia telah membersihkan Agama dan kehormatannya. . (HR. Bukhari dan Muslim, Arbain Nawawiah, hadits ke 6) Abu Darda ra berkata: ، ﻭﺣﺘﻰ ﻳﺘﺮﻙ ﺑﻌﺾ ﻣﺎ ﻳﺮﻯ ﺃﻨﻪ ﺣﻼﻝ ، ﺣﺘﻰ ﻳﺘﻘﻴﻪ ﻣﻦ ﻣﺜﻘﺎﻝ ﺫﺭﺓ ، ﺃﻦ ﻳﺘﻘﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻌﺒﺪ ، ﺗﻤﺎﻡ ﺍﻟﺘﻘﻮﻯ ﻭﻻ ، ﻓﻼ ﺗﺤﻘﺮﻥ ﺷﻴﺌﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﺨﻴﺮ ﺃﻦ ﺗﻔﻌﻠﻪ ، ﻓﻴﻜﻮﻥ ﺣﺠﺎﺑﺎ ﺑﻴﻨﻪ ﻭﺑﻴﻦ ﺍﻟﺤﺮﺍﻡ ، ﺧﺸﻴﺔ ﺃﻦ ﻳﻜﻮﻥ ﺣﺮﺍﻣﺎ . ﺷﻴﺌﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﺸﺮ ﺃﻦ ﺗﺘﻘﻴﻪ
Sempurnanya Ketakwaan, adanya rasa takut dari seorang hamba kepada Allah swt, sehingga dia menghindari (perbuatan dosa) walau sebesar dzarrah, dan meninggalkan beberpa hal yang dipandangnya halal karena khawatir terjatuh pada hal yang haram sehingga hal itu menjadi penghalang antara dirinya dengan hal-hal yang haram, janganlah sekali menganggap remeh kebaikan atau keburukan. § Orang Bertakwa Bukan Tidak Berdosa Orang yang bertakwa bukan ber-arti Ma’sum (terjaga dari salah dan dosa), tapi orang bertakwa itu jika mereka terjatuh pada kesalahan; üSegera ber-istighfar üBertaubat Abu Bakar ra, Rasul saw: { ﺍآ }ﺍﻳ ﺍ ﻭﺍ ﻭﺍ ﺍﻟ ﺍﻭﺍ ﻭ ﺍﻟ ﻭ ﺍ ﺍﻟ ﻭﺍ ﻯ ﺍ ﻭﺍ ﻭ ﺍﻟ ﺍ ﺍﻟ ﺍ ﺍ ﺍﻟ ﻭ ﻭ ﻱ
Tidak ada seorang hamba yang melakukan sebuah dosa lalu dia berwudhu dengan baik kemudian mendirikan sholat dua raka’at dan ber-istighfar kepada Allah swt kecuali Allah swt memberikan ampunan kepadanya, kemudian dia membaca ayat (dan mereka yang melakukan perbuatan keji dan mendzalimi diri mereka sendiri, mereka menyebut nama Allah. . Qs. Alu Imran, 135). (HR. Ahmad, Abu Daud dan Thurmudzi dengan sanad yang Hasan, selain itu hadits yang semakna juga diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, Abu Darda, Anas bin Malik, Abu Umamah, Muadz, Watsilah bin Abi Yasar dan Ali bin Abi Thalib ra) § Mengikutinya dengan berbagai amal ibadah dan kebaikan. Allah swt berfirman; ﺍﻟ ﺍ ﺍ ﺍﻟ ﺍ ﻯ ﻟ ﺍﻳ Dan dirikanlah sholat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. (Qs. Hud, 114)
* Apa Yang Dipersiapkan Allah swt Bagi mereka yang Bertaqwa ? Ø Surga Allah swt berfirman; ﺍ ﺍﻟ ﺍﺍ ﺍ ﻳ ﺍﻭﺍ ﻯ Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang -orang yang bertakwa (Qs. Alu Imran, 133) Ø Keberuntungan Allah swt berfirman: ﻳ ﺍﺍ Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat keberuntungan (Qs. An-naba’, 31) Ø Bersama Dengan Allah swt Allah swr berfirman: ﺍ ﻭﺍ ﺍﻟ ﺍ ﻳ Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang yang bertakwa. (Qs. Al-Baqarah, 194)
Ø Dicintai Allah swt berfirman; ﺍﻟ ﺍ ﻳ Sungguh Allah swt mencintai orang-orang yang bertaqwa (Qs. Alu Imran, 76) Ø Mendapat Rahmat Allah swt berfirman: ﻱ ﺍﻳ ﻭ dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa. . (Qs. al-A’raf, 156) Ø Dibuka Pintu Keberkahan rizki Allah swt berfirman; ﺍﻯ آﻭﺍ ﺍ ﺍ ﺍﻟ ﺍ ﺍ Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. . (Qs. Al-A’raf, 96)
- Slides: 15