Visum Et Repertum VER Alfreth Langitan Visum Et
- Slides: 22
Visum Et Repertum (VER) Alfreth Langitan
Visum Et Repertum (VER) FX. Kusna Arintaka, SSt. MIK Visum et Repertum (VER) berasal dari bahasa latin : VIDERE dan REFERERE artinya melihat dan melaporkan. “Suatu keterangan tertulis yang dibuat atas dasar permintaan yang berwajib oleh Dokter berdasarkan sumpah tentang apa yang dilihat dan ditemukan pada benda yang diperiksanya berdasarkan pengetahuannya yang sebaik-baiknya, untuk kepentingan peradilan”.
Isi Visum Et Repertum Undang-Undang mengatur bentuk Visum Et Repertum (VER) yang terdiri dari 4 bagian yaitu: 1. 2. 3. 4. Bagian Pendahuluan Bagian Pemberitaan (hasil pemeriksaan) Bagian Keseimpulan Bagian Penutup
1. Bagian Pendahuluan Yang perlu dicantumkan pada bagian ini yaitu : • Identitas peminta Visum et Repertum (Nama, Pangkat, Nrp, dan tempat dinas) • Nomor dan tanggal permintaan Visum et Repertum • Nama dan jabatan Dokter yang melakukan pemeriksaan • Tempat dilakukan pemeriksaan • Tanggal dan jam dilakukan pemeriksaan • Identitas korban yang diperiksa • Modus operandinya menurut dugaan pihak peminta Visum et Repertum (luka, keracunan atau mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana).
2. Bagian Pemberitaan Bagian ini hanya melukiskan tentang apa yang dilihat dan ditemukan pada benda yang diperiksanya, tanpa mengadakan interprestasi sedikitpun, sehingga bagian ini sering disebut sebagai pengganti barang bukti. Sifatnya adalah obyektif.
3. Bagian Kesimpulan Bagian ini memuat pendapat / kesimpulan dari hasil pemeriksaan, yaitu tentang sebab dan akibatnya. Oleh karena itu bagian ini tidak lagi bersifat obyektif melainkan subyektif, sebab dipengaruhi oleh pengetahuan oleh masing-masing dokter yang memeriksanya. Menurut kebenaran yang sesungguh-sungguhnya, yakni sepanjang pengetahuannya yang sebaik-baiknya. Biasanya kesimpulan ini meliputi : Jenis luka : misalnya luka bacok, luka tusuk, dsb. Jenis trauma : misalnya persentuhan dengan benda tumpul benda tajam, anak peluru dsb. Kualifikasi luka : pada korban yang hidup atau sebab kematian pada korban yang mati.
4. Bagian Penutup. Sesuai dengan K. U. H. A. P. Ps 187 maka suatu Visum et Repertum perlu diakhiri dengan mengingat sumpah Dokter seperti misalnya sbb : “Demikianlah Visum et Repertum ini dibuat dengan sesungguhnya, dengan mengingat sumpah/janji sewaktu menerima jabatan” Tentu saja tanda tangan dan nama jelas harus dicantumkan
Macam Visum et Repertum Ada dua macam Visum et Repertum yaitu : 1. Visum et Repertum untuk orang mati (jenazah) 2. Visum er Repertum untuk orang hidup (Visum et Repertum luka).
1. Visum et Repertum untuk orang mati Dalam pembuatan Visum et Repertum jenis ini maka untuk supaya tujuannya tercapai yaitu mencari sebab kematian maka pada mayat tersebut harus dilakukan otopsi/seksi. Yang dimaksud dengan otopsi disini ialah meliputi pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam (pembedahan rongga kepala, rongga dada, dan rongga perut). Malahan kadang-kadang harus dibantu pemeriksaan tambahan, seperti misalnya pemeriksaan pathologi anatomi, pemeriksaan laboratorium, dsb.
LANJUTAN V Et R untuk orang mati Oleh K. U. H. A. P. Ps. 133 : 2, dimungkinkan pemeriksaan mayat (pemeriksaan luar), tetapi kerugiannya dengan pemeriksaan luar saja, tidak mungkin dapat diketahui sebab kematian dalam hubungannya dengan lukanya / keracunannya. Dan ini jelas didalam sidang nanti akan meringankan terdakwa atau bahkan membebaskan terdakwa. Oleh karena itu pada tanggal 19 September 1975, keluarlah Instruksi KAPOLRI No. Ins. /E/20/IX/75, yang tidak membenarkan lagi permintaan Visum et Repertum atas mayat tanpa pemeriksaan dalam (bedah mayat)
2. Visum et Repertum untuk orang hidup 1. Visum et Repertum Sementara 2. Visum et Repertum Lanjutan 3. Visum et Repertum
1. Visum et Repertum Sementara Diberikan kepada korban yang memerlukan perawatan lebih intensif. Visum ini hendaknya dibuat segera setelah dokter menetapkan bahwa korban perlu perawatan. Tentu saja kualifikasi luka belum dapat ditentukan pada saat itu, karenanya pada bagian kesimpulan dari Visum ini hanya akan memuat : �Jenis luka �Jenis trauma �Keterangan yang menyatakan bahwa korban perlu perawatan lebih lanjut.
2. Visum et Repertum lanjutan Diberikan terhadap korban-korban sebagai berikut : • • Setelah perawatan selesai (dipulangkan/sembuh) Didalam perawatan korban meninggal dunia Didalam perawatan korban pindah ke RS lain Didalam perawatan korban pulang paksa
3. Visum et Repertum Dibuat terhadap korban sebagai berikut : Setelah diperiksa korban tidak perlu dirawat Setelah diperiksa korban meninggal dunia Setelah diperiksa korban menolak perawatan Catatan Pada kasus ini walaupun misalnya korban masih harus berobat jalan namun kualifikasi lukanya sudah dapat ditentukan. Maka pada kesimpulan Visum et Repertum ini berisi : Jenis luka Jenis trauma Kualifikasi luka
Lanjutan Korban meninggal dunia beberapa saat setelah diperiksa Yang dicantumkan didalam kesimpulan adalah : • Jenis luka • Jenis trauma • Keterangan yg menyatakan bahwa stlh diperiksa korban meninggal dunia Korban setelah diperiksa menolak perawatan, padahal perawatan itu perlu baginya maka hendaknya pada kesimpulan dicantumkan : • Jenis luka • Jenis trauma • Keterangan yang menyatakan bahwa korban setelah diperiksa menolak perawatan yang sebetul nya sangat perlu baginya untuk pengobatannya maupun untuk menentukan kualifikasi lukanya
Cara permintaan Visum et Repertum Permintaan Visum et Repertum harus diajukan secara tertulis. Sama sekali tidak dibenarkan permintaan secara lisan, telepon, ataupun lewat pos Permintaan lebih baik dialamatkan langsung kepada”Dokter Kepala Rumah Sakit/Puskesmas”. Surat permintaan tersebut harus diserahkan sendiri oleh polisi bersama sikorban Tidak dibenarkan mengajukan visum et repertum terhadap kejadian yang telah lampau mengingat rahasia kedokteran. Hal ini juga diatur dalam instruksi Kapolri No. Pol. Ins. /E/20/IX/75.
Cara permintaan V et R Visum et Repertum harus ditulis diatas kertas bermaterai. Dapat diatas kertas biasa tanpa materai asalkan pada sudut kiri atas ditulis kata-kata “PRO JUSTITA” Bahasa yang dipakai haruslah bahasa yang dimengerti oleh mereka yang bukan dokter. Untuk itu maka hendaknya dihindari kata-kata/istilah-istilah kedokteran, jika istila-istilah kedokteran tersebut tidak dapat dihindari maka hendaknya diberikan penjelasan. Tidak boleh ada singkatan Angka-angka, tanda-tanda kali, tanda plus, tanda min, harus ditulis dengan huruf (mis : terdapat luka dengan ukuran dua centimeter kali lima centimeter). Jika ada kata-kata yang perlu diganti maka hendaknya pada tepi kiri diberi keterangan dan tanda tangan (misalnya: menyetujui penggantian kata paru-paru dirubah menjadi kata jantung, dan dibawahnya dibubuhkan tanda tangan). Tempat-tempat kosong, misalnya ada kalimat yang tidak sampai ketepi maka tempat itu harus dirusak (misalnya dipenuhi dengan garis). Sedapat-dapatnya Visum et Repertum diketik pada selembar kertas dan kalau perlu bolak – balik. Tetapi jika karena panjanganya, maka Visum et Repertum dapat diketik pada beberapa lembar kertas, tetapi sebaiknya kertas tersebut disegel sehingga tidak mungkin salah satu lembar kertas itu dapat diganti tanpa merusak segel.
Cara menyerahkan V et R Visum et Repertum harus diserahkan langsung kepada pihak yang memintanya, dengan agenda atau dengan tanda terima. Jika terpaksa Visum et Repertum diserahkan lewat pos maka harus dengan pos tercatat.
Biaya Visum et Repertum Semua biaya yang dikeluarkan untk kepentingan pemeriksaan ditanggung oleh Negara (K. U. H. A. P. Ps. : 136)
Penutup Visum et Repertum adalah barang bukti yang berbentuk surat asal memenuhi ketentuan K. U. H. A. P. Ps. 187, baik dibuat oleh dokter umum atau seorang specialis/ahli. Dasar juridie yang lama : yang berwajib bisa mempunyai wewenang memanggil seorang dokter untuk membuatkan Visum et Repertum pada semua kasus yang dianggap sebab kematiannya tidak wajar atau tidak jelas/menimbulkan syak wasangka (R. I. B. Ps. 69) maka dalam K. U. H. A. P. yang berlaku sekarang ini hanyalah pada kasus yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana. Kecelakaan, bunuh diri, tersambar petir yang jelas-jelas tiadanya/hapusnya tuntutan hukum, tidakperlu lagi dimintakan Visum et Repertum.
Lanjutan Penutup Pengertian yang berwajib tidak lagi berarti polisi, jaksa, atau hakim melainkan “penyidik” pada tingkat penyidikan dan hakim pada tingkat pemeriksaan disidang pengadilan. Pada pemeriksaan otopsi, dokter bersifat pasif, hanya melaksanakan pekerjaan sesuai dengan permintaan tertulis yang berwajib yang disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat atau pemeriksaan bedah mayat (K. U. H. A. P. : Ps. 133: 2).
Thanks
- Visum et repertum
- Kesimpulan visum et repertum
- Kesimpulan visum et repertum
- Eu quero ver esse fogo santo
- Tum vero omne mihi visum
- Cinematica
- Salık ver
- A parte o aparte
- Mis amigos ver una película de horror anoche
- A ver si recuerdas
- Imperfect conjugations spanish
- O menino que queria ver deus
- No llores por no poder ver el sol
- Ah bir ataş ver hikayesi
- Myeloblast
- Bede anna tartozása elemzés
- Nem test és vér ellen harcolunk
- Ver de ter
- Macario schettino biografia
- Método ver, juzgar y actuar ejemplos
- Rwc2010b
- Astrosas
- What is past imperfect tense