VIKTIMOLOGI PENGERTIAN VIKIMOLOGI SECARA ETIMOLOGIS VICTIMA DAN LOGOS
- Slides: 35
VIKTIMOLOGI
PENGERTIAN VIKIMOLOGI: SECARA ETIMOLOGIS : VICTIMA DAN LOGOS VICTIMA KORBAN LOGOS PENGETAHUAN (ILMU PENGETAHUAN) BEBERAPA DEFINISI: ZVONIMIR PAUL-SEPAROVIC: VICTIMOLOGY REFERS TO SCIENCE DEALING WITH THE STUDY OF THE VICTIM
J. E. SAHETAPY: VIKTIMOLOGI SECARA SINGKAT ADALAH ILMU ATAU DISIPLIN YANG MEMBAHAS PERMASALAHAN KORBAN DALAM SEGALA ASPEK. ARIF GOSITA: VIKTIMOLOGI ADALAH SUATU STUDI ATAU PENGETAHUAN ILMIAH YANG MEMPELAJARI MASALAH PENGORBANAN KRIMINAL SEBAGAI SUATU MASALAH MANUSIA YANG MERUPAKAN SUATU KENYATAAN SOSIAL
ARTI KATA “KORBAN” KORBAN MENURUT WEBSTER DAPAT MENGANDUNG BEBERAPA PENGERTIAN : 1. SUATU MAHLUK HIDUP YANG DIKORBANKAN KEPADA DEWA ATAU DALAM MELAKSANAKAN UPACARA AGAMA; 2. SESEORANG YANG DIBUNUH, DIANIAYA, DITINDAS YANG MENGALAMI KERUGIAN ATAU PENDERITAAN;
KEPENDUDUKAN KORBAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA KEDUDUKAN “KORBAN” DALAM CRIMINAL JUSTICE SYSTEM SAT INI MASIH BELUM ADIL APABILA DI BANDINGKAN DENGAN “PELAKU” MENIMBULKAN TIADANYA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KORBAN DAN TIADANYA PUTUSAN HAKIM YANG MEMENUHI RASA KEADILAN
KEDUDUKAN VICTIMOLOGI MASIH DIPERDEBATKAN APAKAH MERUPAKAN BAGIAN DARI KRIMINOLOGI ATAU ILMU YANG MANDIRI SEPAROVIC MEMBERIKAN DASAR PEMBEDAAN DENGAN MELIHAT RUANG LINGKUP KAJIAN, APABILA OBJEK KAJIANNYA KORBAN KEJAHATAN SAJA MAKA MERUPAKAN BAGIAN KRIMINOLOGI, APABILA LEBIH DARI ITU MAKA MERUPAKAN ILMU YANG MANDIRI
PENGERTIAN KORBAN DALAM VICTIMOLOGI OBJEK KORBAN DALAM VIKTIMOLOGI DIKENAL DENGAN KORBAN DALAM KONSEP KEILMUAN (VICTIMOLOGICAL), ANTARA LAIN: VICTIM OF CRIME: VICTIM OF ACCIDENT; VICTIM OF NATURAL DISASTER; VICTIM OF ILLEGAL ABUSES OF PUBLIC POWER; VICTIM OF ILLEGAL ABUSES OF ECONOMIC POWER.
DLM SEJARAH DIKENAL BEBERAPA ISTILAH YANG BERKAITAN DENGAN KORBAN YAITU: SACRIFICUM UNTUK PERSEMBAHAN DEWA, PENGAMPUNAN, PENGHORMATAN, UNGKAPAN TERIMA KASIH, PENEBUSAN DOSA, DLL PROPITIATORY UNTUK MINTA BELAS KASIH DEWA HOLOCAUST PENGORBANAN PEMBAKARAN KOMUNI PENGORBANAN SEBAGIAN YANG SISANYA DIMAKAN BERSAMA
MACAM KORBAN DALAM MASYARAKAT KORBAN INDIVIDUAL: YANG MENJADI KORBAN SESEORANG SECARA INDIVIDU EX: KORBAN TINDAK PIDANA KORBAN KOLEKTIF (KORBAN MASYARAKAT) KORBAN YANG SULIT DILIHAT DENGAN JELAS SEBAGAI KORBAN EX: EKSHIBISIONIS, MEMILIKI BARANG CURIAN KORBAN DIRI SENDIRI KORBAN YANG BERKAITAN DENGAN CRIME WITHOUT VICTIM
PEMBAGIAN VIKTOMOLOGI ZVONIMIR PAUL SEPOROVIC: 1. VIKTIMOLOGI DALAM ARTI SEMPIT/VICTIMOLOGI KHUSUS/VICTIMOLOGI PENAL: IN A NORROWER SENSE OF THE TERM, VICTIMOLOGY IS THE EMPIRICAL SCIENCE CONCERNED WITH THE VICTIMS OF CRIMES AND OTHER PUNISHABLE ACTS. EX: KORBAN TINDAK PIDANA, KORBAN VENDETA 2. VIKTIMOLOGI DALAM ARTI LUAS (GENERAL VICTIMOLOGY) IN THE BROADER SENSE OF GENERAL VICTIMOLOGY COVERS THE TOTALITY OF KNOWLADGE ON VICTIMS IN GENERAL (VICTIMS OF PUNISHABLE ACT OR ACCIDENT, VICTIMS OF SOCIETY, OF STATE AND ITS REPRESENTATIVES OR GROUPS). EX: KORBAN PERKOSAAN, KORBAN KECELAKAAN KERJA
3. VICTIMOLOGI BARU (NEW VICTIMOLOGY) SUATU STUDI TERHADAP KORBAN KHUSUSNYA YANG BERKAITAN DENGAN KORBAN PENYALAHGUNAAN KEKUASAAN DAN PELANGGARAN TERHADAP HAK ASASI MANUSIA KRITIK YANG MEMUNCULKAN VIKTIMOLOGI BARU (TOKOH: R. ELIAS) KRIMINOLOGI DAN VIKTIMOLOGI TRADISIONAL BERTOLAK DARI DEFINISI TENTANG KEJAHATAN YAITU SESEORANG YANG MELANGGAR NORMA, DAN DEFINISI INI CENDERUNG MEMPERTIMBANGKAN KLAS DALAM HUKUM (TDK ADA HUKUM YANG NETRAL DAN TDK BERKELAS) KRIMINOLOGI DAN VIKTIMOLOGI ORTODOK YANG DIMOTORI OLEH PARA TEHNOKRAT, AHLI DAN PENASIHAT PADA PENGADILAN CENDERUNG MENGABDI KEPENTINGAN NEGARA
PENGUASA HUKUM YANG BERTINDAK MELALUI APARAT-APARAT TELAH MENDEFINISIKAN HUKUM LEBIH MERUPAKAN KEPENTINGAN KLAS ATAU KELOMPOKNYA DARIPADA KEPENTINGAN MASYARAKAT BANYAK DENGAN DEMIKIAN KORBAN PELANGGARAN HAM ATAU PENYALAHGUNAAN KEKUASAAN YANG DILAKUKAN OLEH PARA PENGUASA TIDAK KELIHATAN. BARU TERLIHAT SETELAH HAL TERSEBUT DIRUMUSKAN DALAM UNDANG ATAU DISCOURSE TUJUAN VIKTIMOLOGI 1. TO ANALIZE THE MANIFOLD ASPECT OF THE VICTIM’S PROBLEM; 2. TO EXPLAIN THE CAUSES FOR VICTIMIZATION; 3. TO DEVELOP A SYSTEM OF MEASURES FOR REDUCING HUMAN SUFFERING.
PERANAN KORBAN: KORBAN DAPAT DIPANDANG DAPAT MEMAINKAN PERAN DAN MENJADI UNSUR YANG PENTING DALAM TERJADINYA TINDAK PIDANA YANG MENIMBULKAN KORBAN. HENTIG MENHGIPOTESAKAN BAHWA DALAM BEBERAPA HAL KORBAN MEMBENTUK DAN MENCETAK PENJAHAT DAN KEJAHATANNYA. WOLFGANG BERDASAR STUDI DATA STATISTIK DITEMUKAN BAHWA SATU KORBAN DIANTARA EMPAT KASUS PEMBUNUHAN IKUT MEMPERCEPAT PEMBUNUHAN.
AMIR DALAM KASUS PEMERKOSAAN KORBAN BERPARTISIPASI DAN MEMPERCEPAT SATU DIANTARA LIMA KASUS PERKOSAAN. MEIR DAN MEITE DALAM KASUS PERKOSAAN VICTIM PRECIPTATION (VP) MENCAPAI 4 -19% KARENA KELALAIAN KORBAN
MENDELSHON MEMBUAT 6 TIPOLOGI KORBAN: 1. THE “OCMPLETELY INNOCENT VICTIM” SEBAGAI KORBAN “IDEAL” CENDERUNG TERJADI PADA ANAK. 2. THE “VICTIM WITH MINOR “AND THE “ VICTIM DUE TO HIS IGNORANCE” EX: WANITA MENGGODA TTP SALAH ALAMAT 3. THE “VICTIM AS GUILTY AS THE OFFENDER AND VOLUNTARY VICTIM” A. BUNUH DIRI DENGAN MELEMPAR UANG LOGAM; B. BUNUH DIRI DENGAN ADHESI; C. EUTHANASIA; D. SUAMI ISTRI YANG BUNUH DIRI 4. THE “MOST GUILTY VICTIM” AND THE “VICTIM AS IS GUILTY ALONE”
5. THE “MOST GUILTY VICTIM” AND THE VICTIM AS IS GUILTY ALONE” EX: PENYERANG YG MATI AKIBAT PEMBELAAN DIRI DARI ORANG LAIN YANG DISERANG. 6. THE “SIMULATING VICTIM” AND THE “IMAGE AS VICTIM” EX; ORANG YANG MENGAKU MENJADI KORBAN DEMI KEPENTINGAN TERTENTU, PARANOID, HISTERIA ATAU PIKUN.
ETIVEOCZZAT A. FATAH MEMBUAT TIPOLOGI KORBAN (PERANAN KORBAN) A. NONPARTICIPATING VICTIMS; B. LATENT OR PREDISPOSED VICTIM; C. PROVOCATIVE VICTIM; D. PARTICIPATING VICTIMS; E. FALSE VICTIMS. RISIKO KORBAN SEPAROVIC A. PRIBADI, TERMASUK FAKTOR BIOLOGIS; EX: USIA, JENIS KELAMIN, KESEHATAN (JIWA) B. SOSIAL ; (KORBAN BUATAN MASYARAKAT) EX: IMIGRAN, MINORITAS, HUBUNGAN PRIBADI. C. FAKTOR SITUASI; EX: KEADAAN KONFLIK, TEMPAT DAN WAKTU.
HANS VON HENTIG MEMBUAT TIPOLOGI KORBAN DALAM 13 TIPE MEMAKAI KLASIFIKSI SOSIO BIOLOGI DENGAN MENDASARKAN FAKTOR PSIKOLOGIS, SOSIAL DAN BIOLOGIS 1. THE YOUNG; LEMAH DALAM JASMANI DAN KEPRIBADIANNYA BELUM MATANG. 2. THE FEMALE; WANITA MUDA MENJADI KORBAN PEMBUNUHAN DAN SERANGAN SEKSUAL, WANITA TUA KAYA KORBAN KEJAHATAN HARTA KEKAYAAN. 3. THE OLD; GENERASI TUA CENDERUNG MENGAKUMULASI HARTA KORBAN KEJAHATAN DI SISI LAIN ORANG TUA FISIK DAN MENTALNYA CENDERUNG LEMAH. 4. THE MENTALLY DEFECTIVE AND OTHER MENTALLY DERANGED; EX: ORANG GILA, PEMINUM, PECANDU OBAT BIUS, PSIKOPAT DLL, TERHALANG DALAM SETIAP PERJUANGANNYA MELAWAN KEJAHATAN. .
5. IMMIGRANTS; MUDAH MENJADI KORBAN KARENA KESULATAN BERADAPTASI DENGAN BAHASA DAN KEBUDAYAAN BARU, SERTA PENOLAKAN OLEH WARGA SETEMPAT. 6. MINORITES; DISKRIMINASI DI BIDANG HUKUM DAN PRASANGKA RASIAL; 7. DULL NORMALS; MENJADI KORBAN KARENA KEBODOHANNYA. 8. THE DEPRESSED; ORANG YANG DITEKAN MENJADI MEROSOTNYA KEKUATAN FISIK MAUPUN MENTAL. 9. THE ACQUISITIVE; SIFAT SERAKAH AKAN DIMANFAATKAN OLEH ORANG JAHAT.
10. THE WANTON (ORANG CEROBOH) 11. THE LONESOME AND HEARTBROKEN EX; JACK RIPPER MENGAMBIL KEUNTUNGAN DARI RASA KESEPIAN DAN PATAH HATI PARA KORBANNYA. 12. TORMENTORS EX; SEORANG AYAH YANG ALKOHOLIK DAN SUKA MENYIKSA KELUARGANYA AKHIRNYA DIBUNUH OLEH ANAKNYA. 13. THE BLOCKED, EXEMPTED, AND FIGHTING.
SCHAFER MEMBAGI TIPE KORBAN PADA PERTANGGUNGJAWABAN KORBAN: UNRELATED VICTIM PROVOCATIVE PRECIPITATIVE BIOLOGICALLY WEAK VICTIM SOCIALLY WEAK VICTIM SLF – VICTIMIZING VICTIM & POLITICAL VICTIM RECKLESS : - MELAPOR & TIDAK BARNED & TEETERS : - LALAI/TIDAK HATI-HATI 1. 2. 3. 4. 5. 6.
STEINMETZ MEMBEDAKAN TIGA FAKTOR UTAMA YANG MEMPUNYAI RISIKO VIKTIMISASI MELIPUTI ATTRACTIVENESS, PROXIMITY DAN EXPOSURE. 1. ATTRACTIVENESS SECARA LUAS MENGACU PD NILAI BAGI PELAKU TINDAK PIDANA POTENSIAL MELAKUKAN TINDAK PIDANA TERHADAP OBYEK TTT 2. PROXIMITY a. SOSIAL b. GEOGRAFIK 3. EXPOSURE
MENURUT SEPAROVIC ADA BEBERAPA KESIMPUULAN DARI FAKTA-FAKTA HASIL PERTEMUAN VIKTIMOLOGI YANG ADA: 1. VIKTIMOLOGI DPT DISEBABKAN OLEH BANYAK FAKTOR 2. SEMUA ORG DPT/MUNGKIN MENJAD. I KORBAN KEJAHATAN/KECELAKAAN. 3. TIDAK ADA KESERAGAMAN TIPE KORBAN. 4. ORANG SANGAT BERBEDA BANYAK DALAM POTENSINYA UNTUK KEJAHATAN/RESIKO KECELAKAAN DAN PERBEDAAN INI MENUNJUKKAN KEBERLANJUTAN RESIKO DARI YANG SANGAT BURUK SAMPAI DENGAN SANGAT BAIK. 5. KADANG-KADANG, MUNGKIN UNTUK MENGIDENTIFIKASI KORBAN POTENSIAL/ORANG YANG CENDERUNG MENJADI KORBAN. 6. VIKTIMISASI ATAU RESIKO KORBAN DAPAT DIPELAJARI DAN KADANG-KADANG PADA UMUMNYA DIPREDIKSI SECARA ILMIAH.
RESISTUSI DAN KOMPENSASI RESTITUSI DAN KOMPENSASI MERUPAKAN BAGIAN ATAS KEBIJAKAN DALAM UPAYA MENGURANGI PENDERITAAN/KERUGIAN RESTITUSI: PERBAIKAN ATAU RESTORASI PEBAIKAN ATAS KERUGIAN BAIK, FISIK, MOREL MAUPUN HARTA BENDA, KEDUDUKAN DAN HAK-HAK KORBAN ATAS SERANGAN PENJAHAT. MERUPAKAN BENTUK PERTANGGUNGJAWABAN PEJAHAT YANG BERKARAKTER PIDANA. DIBAYAR OLEH PENJAHAT (PELAKU) BERDASARKAN PUTUSAN PENGADILAN ATAS TUNTUTAN KORBAN MELALUI PROSES PIDANA.
KOMPENSASI: BERKAITAN DENGAN KESEIMBANGAN KORBAN AKIBAT DARI PERBUATAN JAHAT. MERUPAKAN INDIKASI PERTANGGUNGJAWABAN MASYARAKAT ATAS TUNTUTAN PEMBAYARAN KOMPENSASI YANG BERKARAKTER PERDATA. KOMPENSASI DIMINTA OLEH KORBAN DALAM BENTUK PERMOHONAN DAN APABILA DIKABULKAN DIBAYAR OLEH MASYARAKAT (NEGARA).
LATAR BELAKANG SEJARAH RESTITUSI (SEJARAH KORBAN) SCHAFER MEMBAGI TIGA PERIODE: 1. THE GOLDEN AGE OF THE VICTIM; 2. THE DECLINE OF THE VICTIM; 3. THE REVIVAL OF THE VICTIM’S IMPORTANCE.
THE GOLDEN AGE OF THE VICTIM MASYARAKAT PRIMITIF HUKUM PRIMITIF KONTROL SOSIAL PADA INDIVIDU (LAKI-LAKI) TANGGUNG JAWAB INDIVIDU (INDIVIDU-INDIVIDU) HARUS MENJALANKAN HUKUM DENGAN TANGANNYA SENDIRI; SEBAGAI KORBAN, MEMBUAT HUKUM, SEBAGAI JAKSA, SEBAGAI HAKIM, DAN SEBAGAI EKSEKUTOR. HUBUNGAN KORBAN PELAKU HUBUNGAN TIMBAL BALIK YANG SEDERAJAD DALAM MEMPERTAHANKAN KEKUASAANNYA. BENTUK REVANGE (DALAM DENDAM)
LEMBAGA POLITIK BERDASARKAN IKATAN KELUARGA/SUKU TIDAK ADA KEKUASAAN SENTRAL YANG BERWENANG MENENTUKAN KESALAHAN DALAM BENTUK PIDANA PERKEMBANGAN BILA PELAKU TIDAK BAYAR KE KORBAN MAKA AKAN DIKUCILKAN SEHINGGA PASTI BAYAR KERUGIAN PADA KORBAN
BENTUK-BENTUK PEMBAYARAN KEPADA KORBAN 1. GANTI KERUGIAN YG BERKARAKTER PDT DAN PUTUS DLM PROSES PDT. 2. G. R BERKARAKTER PDT DICAMPUR DGN KARAKTER PDN DGN PTSN DLM PROSES PDN SHG G. R DIANGGAP BERKARAKTER PDN. 3. DENDA YG BERSIFAT RESTITUSI 4. KOMPENSASI ATAS KORBAN KEJAHATAN TP BKN PIHAK PENUNTUT HY SBG PEMOHON 5. KOMPENSASI THD KORBAN SBG KONSEKWENSI TANGGUNG JWB NEGERA THD WARGANYA SHG PEMBAYARAN WAJIB DR NEGARA
KEBUTUHAN KORBAN (SEPAROVIC) 1. KEAMANAN SHG KEJAHATAN TDK TERULANG 2. RESTITUSI 3. PELAYANAN KEJAHATAN, KONSELING / LAYANAN LAINNYA 4. PARTISIPASI AKTIF DALAM PROSES PERADILAN LAINNYA 5. MENGHILANGKAN RASA TAKUT THD KEJAHATAN 6. PERLINDUNGAN DARI PEMERINTAH / NEGARA
MANFAAT MEMPERTIMBANGKAN VIKTIMASI (SEPAROVIC) 1. PENGURANGAN RESIKO KORBAN 2. PENINGKATAN JAMINAN PERLINDUNGAN THD HAK KORBAN 3. PENANGGULANGAN KEJAHATAN YANG MEMPERHATIKAN ASPEK PELAKU PENDERITA LEBIH RASIONAL
Menurut Barda Nawawi Arief, pengertian perlindungan korban dapat dilihat dari dua makna yaitu: 1. “Perlindungan hukum untuk tidak menjadi korban tindak pidana” (berarti perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) atau kepentingan hukum seseorang) 2. “Perlindungan untuk memperoleh jaminan/santuan hukum atas penderitaan/kerugian orang yang telah menjadi korban tindak pidana” (jadi identik dengan “penyantunan korban”). Bentuk santunan itu dapat berupa pemulihan nama baik (rehabilitasi), pemulihan keseimbangan batin (antara lain dengan pemanfaatan), pemberian ganti rugi (restitusi, kompensasi, jaminan/santunan
Menurut Muladi korban kejahatan perlu dilindungi karena: 1. Masyarakat dianggap sebagai suatu wujud system kepercayaan yang melembaga (system of institutionalized trust) 2. Argumen kontrak sosial dan solidaritas sosial 3. Penyelesaian konflik
Perlindungan korban kejahatan dapat dilihat dari beberapa teori: 1. Teori utilitas 2. Teori tanggung jawab 3. Teori ganti rugi
Dalam konsep perlindungan hukum terhadap korban kejahatan, terkandung pula beberapa asas hukum 1. Asas manfaat 2. Asas keadilan 3. Asas keseimbangan 4. Asas kepastian hukum
- Pengertian viktimologi
- Kaksiluonto-oppi
- Pengertian demokrasi secara etimologis
- Jurnalistik berasal dari kata
- Arti dari kata konflik secara etimologis
- Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa ….
- Arti buddayah
- Puisi berasal dari bahasa
- Pengertian etika secara etimologi dan terminologi
- Pengertian bioteknologi secara etimologis
- Atmosfer berasal dari bahasa…..
- Majas simbolik
- Pengertian filsafat pancasila
- Ontologis adalah
- Kausitaki
- Pengertian filsafat secara etimologis
- Filsafat secara etimologi
- Demokrasi secara etimologis
- Pengertian demokrasi secara etimologis
- Sejarah perkembangan viktimologi
- Ekologi berasal dari kata oikos dan logos logos berarti
- Teater secara etimologis
- Secara etimologis, kata akhlak berasal dari kata….
- Profesi berasal dari bahasa latin yaitu
- Pengertian iman secara etimologi
- Secara etimologis kata
- Secara etimologis kata geologi
- Estetika berasal dari kata aesthesis yang berarti
- Kata budaya berasal dari bahasa …
- Asal kata magnet secara etimologis
- Kata baku ideologi
- Tauhid secara terminologi
- Lafadz ‘nuzul’ secara etimologi (bahasa) berarti….. *
- Pengertian sejarah secara etimologi dan terminologi
- Jelaskan yang dimaksud dengan biaya dalam arti sempit
- Mad menurut istilah artinya adalah.... *