VARIABEL SAMPLING UNTUK PENGUJIAN SUBSTANTIF Definisi Variabel Sampling
VARIABEL SAMPLING UNTUK PENGUJIAN SUBSTANTIF
Definisi Variabel Sampling Variabel sampling adalah tehnik statistik yang digunakan oleh auditor untuk menguji kewajaran suatu jumlah atau saldo dan untuk mengestimasi jumlah rupiah suatu saldo akun atau kuantitas yang lain. Kondisi dimana seorang auditor dalam pengujian substantif menggunakan variabel sampling untuk memperkirakan saldo suatu rekening: 1. Jika klien tidak menyajikan suatu jumlah yang dianggap benar 2. Jika suatu saldo rekening ditentukan dengan statistical sampling Auditor dapat pula menggunakan variabel sampling untuk menilai kewajaran saldo suatu unsur yang dicantumkan di dalam laporan keuangan. Jika dalam auditnya, auditor mau menerima saldo suatu unsur yang tercantum di dalam laporan keuangan sebagai suatu jumlah yang benar, dan auditor tersebut hanya akan mengusulkan penyesuaian terhadap jumlah tersebut jika terdapat kekeliruan yang material dalam jumlah tersebut, maka auditor menggunaklan uji hipotesis (test of hypothesis)
Pengambilan Sampel Dalam Pengujian Substantif Ada Tujuh Tahap 1. Penentuan tujuan pengambilan sampel 2. Penentuan populasi 3. Penentuan sampling unit 4. Penentuan besarnya sampel 5. Penentuan metode pemilihan sampel 6. Pemeriksaan sampel 7. Evaluasi sampel 1. Penentuan tujuan pengambilan sampel a. Untuk menentukan jumlah saldo rekening yang dianggap benar oleh auditor dengan menggunakan tehnik penaksiran atau estimasi berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap sampel b. Untuk menentukan apakah auditordapat menerima bahwa perbedaan antara jumlah yang ditaksir tersebut dengan jumlah yang bersangkutan di dalam buku secara material benar atau menolaknya sebagai sesuatu yang secara material keliru 2. Penentuan populasi Dalam menentukan populas, auditor harus mempertimbangkan kondisi sebagai berikut:
a. Jika tujuan pengujian substantif diarahkan untuk medeteksi kelengkapan unsur yang dicatat, maka populasi yang akan diperiksa oleh auditor bukan unsur yang di catat di dalam buku klien b. Saldo debit dan saldo kredit dapat digolongkan secara terpisah untuk tujuan pengambilan sampel c. Wujud fisik suatu populasi kemungkinan tidak mencakup semua unsur dalam populasi tersebut. Jika keadaannya demikian, maka suatu sampel unsur-unsur dari populasi secara fisik tidak mewakili populasi tersebut. 3. Penentuan sampling unit Sampling unit adalah unsur-unsur secara individual yang terdapat dalam populasi yang dapat berupa: (a) suatu saldo rekening, (b) suatu transaksi yang membentuk saldo rekening, dan (c) suatu dokumen yang menjadi bukti terjadinya transaksi. Dalam menentukan sampling unit, auditor harus mempertimbangkan tujuan pengambilan sampel dan kemungkinan auditor memperoleh hasil yang bermanfaat 4. Penentuan besarnya sample Faktor yang harus dipertimbangkan: a. besarnya deviasi standar dalam populasi b. tingkat resiko yang ditanggung oleh auditor c. besar kekeliruan yang dapat diterima oleh auditor d. kekeliruan rupiah yang diperkirakan dijumpai dalam populasi
5. Penentuan Metode Pemilihan Sampel Metode pemilihan sampel untuk pengujian substantif bisa menggunakan tiga metode pemilihan yaitu: (a) judgment sampling, (b) systematic sampling dan (c) random sampling 6. Pemeriksaan sampel Prosedur pemeriksaan yang digunakan untuk memeriksa anggota sampel adalah sama, tidak dipengaruhi oleh tehnik pengambilan sampel yang digunakan oleh auditor. Dalam pemeriksaan sampel ini, auditormenghitung rerata dan deviasi standar sampel 7. Evaluasi hasil sampel Evaluasi ini ditentukan oleh tehnik pengambilan sampel yang digunakan oleh auditor. Jika auditor menggunakan nonstatiscal sampling, evaluasi tidak dilakukan secara kuantitatif, namun berdasarkan pertimbangan auditor. Jika auditor menggunakan statistical sampling, evaluasi dilakukan oleh auditor secara kuantitatif
Variabel sampling untuk estimasi Pengujian substantif dapat dilakukan dengan salah satu di antara tiga cara pengambilan sampel sebagai berikut: a. non-statistical sampling b. classical statistical sampling c. probability proportional to size statistical sampling Model statistik dalam Variabel Sampling untuk Estimasi 1. Unstratified mean per unit digunakan untuk memperkirakan suatu jumlah berdasarkan hasil penghitungan rerata sampel. 2. Strstified mean per unit digunakan untuk populasi yang diperkirakan tidak memiliki variasi yang besar 3. Difference estimation 4. Ratio estimation
Tahap-tahap Variabel sampling untuk estimasi 1. Menentukan tujuan pengambilan sampel 2. Menentukan populasi 3. Menentukan sampling unit 4. Menentukan besarnya sampel 5. Menentukan metode pemilihan sampel 6. Memeriksa sampel 7. Mengevaluasi sampel Tahap variabel sampling untuk estimasi Stratified Mean Per unit 1. Menentukan tujuan pengambilan sampel 2. Menentukan populasi 3. Menentukan sampling unit 4. Menentukan besarnya sampel 5. Menentukan metode pemilihan sampel 6. Memeriksa sampel 7. Mengevaluasi sampel
- Slides: 7