VALUE CHAIN ANALYSIS VALUE CHAIN Value Chain Analyisis

  • Slides: 21
Download presentation
VALUE CHAIN ANALYSIS

VALUE CHAIN ANALYSIS

VALUE CHAIN ? ? ? • Value Chain Analyisis merupakan alat untuk memahami rantai

VALUE CHAIN ? ? ? • Value Chain Analyisis merupakan alat untuk memahami rantai nilai yang membentuk suatu produk (Shank dan Govindarajan, 1992) • Analisis value chain memandang perusahaan sebagai salah satu bagian dari rantai nilai produk. Rantai nilai produk merupakan aktivitas yang berawal dari bahan mentah sampai dengan pcnanganan purna jual. Rantai nilai ini mencakup aktivitas yang terjadi karena hubungan dengan pemasok (supplier linkages), dan hubungan dengan konsumen {consumer linkages). Aktivitas ini merupakan kegiatan yang terpisah tetapi sangat tergantung satu dengan yang lainnya (Porter, 2001)

Tujuan: • Tujuan dari analisis value-chain adalah untuk mengidentifikasi tahap-tahap value chain di mana

Tujuan: • Tujuan dari analisis value-chain adalah untuk mengidentifikasi tahap-tahap value chain di mana perusahaan dapat meningkatkan value untuk pelanggan atau untuk menurunkan biaya

Perbedaan Value-Added Analysis and Value. Chain Analysis • Value added analysis : Analisis ini

Perbedaan Value-Added Analysis and Value. Chain Analysis • Value added analysis : Analisis ini hanya mengklasifikasikan aktivitas-aktivitas yang bernilai tambah dan tidak bernilai tambah • Value chain analysis : analisis lebih menekankan pada pemahaman tentang nilai total dari seluruh operasi lintas bisnis maupun industry

Beberapa strategi : • Strategi Low Cost • Strategi kompetitif diferensiasi

Beberapa strategi : • Strategi Low Cost • Strategi kompetitif diferensiasi

Strategi Low Cost dan Strategi kompetitif diferensiasi • Strategi Low Cost menekankan pada harga

Strategi Low Cost dan Strategi kompetitif diferensiasi • Strategi Low Cost menekankan pada harga jual yang lebih rendah dibandingkan kompetitor untuk menarik konsumen • Strategi kompetitif diferensiasi menekankan pada keunikan produk

 • outcome yang terpenting bagi Value Chain Analysis adalah kesimpel-an dari fungsi dan

• outcome yang terpenting bagi Value Chain Analysis adalah kesimpel-an dari fungsi dan workflow yang ada dan kegiatan bisnis yang terfokus, sehingga perusahaan dapat lebih kompetitif

Analisis value-chain mempunyai tiga tahapan • Mengidentifikasi aktivitas Value Chain • Mengidentifikasi Cost driver

Analisis value-chain mempunyai tiga tahapan • Mengidentifikasi aktivitas Value Chain • Mengidentifikasi Cost driver pada setiap aktivitas nilai • Mengembangkan keunggulan kompetitif dengan mengurangi biaya atau menambah nilai.

Porter value chain framework

Porter value chain framework

 • value Chain Porter adalah model yang digunakan untuk membantu menganalisis aktivitas-aktivitas spesifik

• value Chain Porter adalah model yang digunakan untuk membantu menganalisis aktivitas-aktivitas spesifik yang dapat menciptakan nilai dan keuntungan kompetitif bagi organisasi. • Aktivitas-aktivitas tersebut dibagi dalam 2 jenis, yaitu : 1. Primary activities : 2. Supported activities :

1. Primary activities : • Inbound logistics : aktivitas yang berhubungan dengan penanganan material

1. Primary activities : • Inbound logistics : aktivitas yang berhubungan dengan penanganan material sebelum digunakan. Operations : akivitas yang berhubungan dengan pengolahan input menjadi output. Outbound logistics : aktivitas yang dilakukan untuk menyampaikan produk ke tangan konsumen. Marketing and sales : aktivitas yang berhubungan dengan pengarahan konsumen agar tertarik untuk membeli produk. Service : aktivitas yang mempertahankan atau meningkatkan nilai dari produk. • •

2. Supported activities : • Procurement : berkaitan dengan proses perolehan input/sumber daya. •

2. Supported activities : • Procurement : berkaitan dengan proses perolehan input/sumber daya. • Human Resources Management : Pengaturan SDM mulai dari perekrutan, kompensasi, sampai pemberhentian. • Technological Development : pengembangan peralatan, software, hardware, prosedur, didalam transformasi produk dari input menjadi output. • nfrastructure : terdiri dari departemen-departemen/fungsi (akuntansi, keuangan, perencanaan, GM, dsb) yang melayani kebutuhan organisasi dan mengikat bagiannya menjadi sebuah kesatuan.

APLIKASI PADA BISNIS • Contoh penerapan model Porter value chain pada bank LIPPO

APLIKASI PADA BISNIS • Contoh penerapan model Porter value chain pada bank LIPPO

 • Bank yang dianalisis : Lippo Bank (PT Bank Lippo, Tbk. ) •

• Bank yang dianalisis : Lippo Bank (PT Bank Lippo, Tbk. ) • 1. Primary Activities Lippo Bank : a. Inbound logistics : - Pengelolaan likuiditas yang sehat, dengan jumlah kas atau setara kas senilai Rp. 3570 milyar pada akhir tahun 2005, yang terdiri dari kas, giro pada bank lain dan BI, efek-efek, portfolio Sertifikat Bank Indonesia, dan obligasi. - Program Anti Pencucian Uang dan Kenali Nasabah Anda (penanganan uang yang masuk). • b. Operations : - Pemeliharaan rekening skala besar maupun kecil, kliring, setoran, tarikan transfer, dls. - Compliance Group, yang mengawasi jalannya operasi agar sesuai dengan peraturan dari Bank Indonesia. - Pemantauan kredit - Program Anti Pencucian Uang dan Kenali Nasabah Anda.

 • c. Outbound logistics : - 400 kantor cabang utama, pembantu, dan kantor

• c. Outbound logistics : - 400 kantor cabang utama, pembantu, dan kantor kas yang tersebar di 87 kota, 700 unit ATM di 120 kota, 6 Branch Service Center. - E-Banking : Internet Banking, Mobile Banking, Phone Banking, dengan layanan setoran online 24 jam. - Jalur distribusi pelayanan yang seimbang antara jaringan kantor cabang konvensional.

 • d. Marketing and sales : - Tersedianya teller dan information center yang

• d. Marketing and sales : - Tersedianya teller dan information center yang cukup untuk menyampaikan informasi bagi calon konsumen atau konsumen. - Strategi periklanan yang gencar ditelevisi dan promosi berupa penyelenggaraan undian-undian tabungan berhadiah. Selain itu, adanya Corporate Social Responsibility yang memberikan beasiswa dan bantuan tenaga pengajar dibidang perbankan di beberapa universitas besar, meskipun tidak bersifat iklan namun dapat menambah nilai Lippo. Bank dimata masyarakat. - Lengkapnya fasilitas dan layanan bank ditambah dengan paket-paket tabungan yang menarik, serta dimbangi dengan perkembangan teknologi, merupakan suatu nilai plus tersendiri bagi Lippo. Bank. - Penawaran suku bunga tabungan yang tinggi. - Penataan lokasi kantor cabang dan ATM yang strategis, agar dapat berfungsi lebih efektif sebagai penyedia produk dan layanan perbankan konsumen. - Produk-produk kredit customer yang inovatif dan kompetitif.

2. Supported Activities Lippo bank : a. Procurement : - Struktur pendanaan, 75% berasal

2. Supported Activities Lippo bank : a. Procurement : - Struktur pendanaan, 75% berasal dari pihak ketiga berupa rekening tabungan atau giro. - Dari bunga pemberian kredit dan bunga-bunga lainnya, Obligasi Pemerintah Republik Indonesia, provisi dan komisi lainnya, dan transaksi mata uang asing. - Laba dari penjualan surat-surat berharga. - Saham-saham yang diterbitkan sebagai salah satu media perolehan modal/kas. Saham-saham ini diperdagangkan di BEJ dan BES. - Perputaran dari hasil transaksi bulanan yang rata-rata Rp. 530 trilyun.

 • b. Human Resources Management : - Adanya Unit Training Human Resources, yang

• b. Human Resources Management : - Adanya Unit Training Human Resources, yang bertanggung jawab atas pengembangan dan pelaksanaan program-program pengembangan SDM, diantaranya : Management Development, Information Technology Development , Dealer Development, Human Resources Development. (SDM sejumlah 6000 an pada 2005). • c. Technological Development : - Teknologi perbankan yang canggih, memungkinkan layanan pembayaran elektronik dengan volume transaksi lebih dari Rp. 30 trilyun/bulan. - Internet Banking, Mobile Banking, Phone Banking, Call Center. - Migrasi teknologi kartu kredit agar sesuai dengan standar baru Euro Master Visa (EMV), sehingga keamanan dan fleksibilitas kartu kredit akan bertambah. - Peningkatan fitur layanan bernilai tambah di ATM.

 • Infrastructure : - Management Information System, Accounting, Operations, Financial, Human Resources Department.

• Infrastructure : - Management Information System, Accounting, Operations, Financial, Human Resources Department. - Layanan perbankan elektronik : jaringan ATM dan perbankan yang luas (400 kantor cabang, 700 unit ATM), Lippo. Net. Bank, e-Lippo. Link, fasilitas Call Center. - Pengalihan ‘Delegated Authority’ dan ‘Service Strategy’ dari Kantor Pusat ke jaringan kantor cabang. - Pembentukan struktur ‘Credit Service Center’ dan ‘Branch Service Center’, agar pemberian kredit lebih efisien dan meningkatkan pelayanan dan analisa bisnis di kantor cabang.

 • - Pembentukan struktur ‘Credit Service Center’ dan ‘Branch Service Center’, agar pemberian

• - Pembentukan struktur ‘Credit Service Center’ dan ‘Branch Service Center’, agar pemberian kredit lebih efisien dan meningkatkan pelayanan dan analisa bisnis di kantor cabang. - Infrastruktur yang dikembangkan berdasarkan 4 konsep utama : struktur jalur pelaporan, bentuk struktur yang datar, struktur hirarki organisasi, dan struktur Strategic Business Unit. - Pengawasan Internal : Internal audit Group, Compliance Group, Unit Pengelolaan Resiko - Jaringan intranet untuk seluruh kantor cabang.

 • - Risk Management Charter dan Risk Management Philosophy, yang ditetapkan oleh Dewan

• - Risk Management Charter dan Risk Management Philosophy, yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris sebagai bagian dari infrasruktur pengelolaan resiko. - Berbagai komite : Risk Mitigation, Corporate Governance, Risk Management, Audit, Kredit, Products, Assets and Liabilities, dan Work Group. - Restucturing and Settlement Group, komite independen dengan unit kerja khusus penanganan kredit bermasalah. - Instutional Banking Group dan Asset-Liability Management, Sebagai pendukung aktivitas Lippo. Bank secara keseluruhan dan aktivitas treasury pada umumnya