Valuasi Obligasi Materi 5 Materi Pembelajaran Konsep Dasar
Valuasi Obligasi Materi 5
Materi Pembelajaran • Konsep Dasar: Obligasi dan Risikonya • Panduan Berinvestasi Obligasi: Investment Grade vs Junk Bonds • Valuasi Obligasi menggunakan perhitungan: • Nominal Yield (NY) & Current Yield (CY) • Yield-to-Maturity (YTM), & Yield-to-Call (YTC) • Duration (D)
Section 1: Obligasi & Risikonya
Obligasi & Risikonya • Ingat! Obligasi ≠ Saham, dimana obligasi merupakan bentuk pinjaman yang kita berikan pada suatu perusahaan. • Peminjam (perusahaan atau pemerintah) akan harus mengembalikan pinjaman tersebut ditambah dengan bunganya selama jangka waktu tertentu. • Berinvestasi pada obligasi = bunga tetap (kupon) + potential capital gain • Mengapa ‘potential’? Karena Investor menahan obligasi sampai saat jatuh tempo akan mendapatkan pembayaran kembali hanya sejumlah nilai nominalnya persis (nilai pari / par value)
Obligasi & Risikonya • Makin pendek jangka waktu = makin tidak sensitif terhadap perubahan suku bunga. • Makin panjangka waktu = makin sensitif terhadap perubahan suku bunga • Pada umumnya, semakin panjang waktu jatuh temponya maka akan semakin tinggi tingkat bunga kupon yang ditawarkan oleh penerbit obligasi untuk menutupi resiko tambahan yang dikarenakan jangka waktu investasi yang sangat panjang.
Obligasi & Risikonya • Perubahan harga obligasi di pasar sangat dipengaruhi oleh perubahan suku bunga dan persepsi terhadap resiko. • Risiko-risiko yang dapat menyebabkan fluktuasi harga obligasi adalah: • Tingkat bunga yang dibayar obligasi Risiko Suku Bunga • Tingkat kepastian pembayaran kembali Risiko Kegagalan (Default Risk) • Kondisi ekonomi secara keseluruhan terutama tingkat inflasi yang mempengaruhi tingkat suku bunga bank Risiko Inflasi • Resiko lain-lain seperti Risiko Kesempatan Investasi Kembali (Reinvestment Risk), Risiko Kurs, maupun Risiko Buyback
Ilustrasi Risiko Suku Bunga • Harga obligasi bergerak berlawanan arah (berkorelasi negatif) dengan pergerakan suku bunga. Ketika suku bunga naik, harga obligasi turun. • Misalkan kita membeli obligasi A dari pemerintah senilai Rp. 5. 000, - dengan tingkat bunga 10% di awal tahun 2005. Namun pada tahun 2008 pemerintah menerbitkan obligasi A lagi dengan tingkat bunga 15%. • Main problem Bunga yang kita terima tetap 10% sementara orang lain bisa mendapatkan bunga 15%. • How to deal with such ‘injustice’?
Ilustrasi Risiko Suku Bunga • Dengan mekanisme pasar obligasi, harga Obligasi A akan jadi lebih rendah dari Rp 5. 000, - karena Obligasi A yang sudah kita miliki memberikan tingkat bunga yang lebih rendah dari tingkat bunga obligasi A di pasar saat ini. • Dengan demikian, pemegang obligasi A seolah-olah ‘tersandera’ dan ‘dipaksa’ untuk tidak menjual obligasinya dan menunggu sampai jatuh tempo supaya uang pokoknya Rp 5 000, - tersebut kembali dengan sendirinya
Section 2: Panduan Berinvestasi Obligasi
Melihat Ke Dalam Prospektus Obligasi • Di dalam prospektus yang disampaikan kepada para calon investor, disajikan ringkasan fakta dan pertimbangan penting seperti: • Ringkasan penawaran umum yang akan menjelaskan identitas obligasi tersebut. • AD/ART perusahaan • Bidang usaha perusahaan termasuk mencantumkan jumlah nominal obligasi dan tujuan penggunaanya • Laporan keuangan terbaru dilampirkan secara utuh. • Riwayat singkat emiten dan para pemegang saham, struktur perusahaan, kegiatan dan prospek usaha.
Melihat Ke Dalam Prospektus Obligasi • Obligasi pemerintah (Obligasi Ritel Indonesia—ORI) memiliki tingkat keamanan tertinggi karena pemerintah memiliki kemampuan untuk membebankan pajak dan mencetak uang ada kaitannya dengan sovereign risk • Tapi ketika Anda hendak memutuskan untuk memilih obligasi perusahaan, biasakan untuk mengincar obligasi yang memiliki peringkat tertinggi terlebih dahulu. Karena peringkat ini mencerminkan resiko kegagalan (default risk) dalam membayar bunga kupon maupun mengembalikan pokok pinjaman.
Lembaga Pemeringkat Obligasi Lembaga Pemeringkat Domestik • PT Peringkat Efek Indonesia (Pefindo) • PT Fitch Rating Indonesia • PT ICRA Indonesia Lembaga Pemeringkat International • Standard and Poor’s • Moody’s Investor Service • Fitch Ratings
Contoh Peringkat Obligasi dari Pefindo Peringkat Obligasi Kemampuan dalam memenuhi kewajiban finansial jangka panjang Superior, peringkat tertinggi Sangat Kuat Memadai Agak Lemah Rentan Gagal Sebagian Gagal Bayar (default)
Credit Watch / Rating Outlook • Contoh: Standard & Poor’s (S&P) memberikan peringkat kepada perusahaan berdasarkan skala dari AAA hingga D. Peringkat tengah terdapat pada setiap tingkat di antara AA dan CCC (misal: BBB+, BBB and BBB-). • Untuk beberapa perusahaan, S&P dapat juga mengeluarkan petunjuk yang disebut “credit watch” (disebut juga “Rating Outlook” di Pefindo) yaitu kredit yang dapat saja berubah peringkatnya setiap periode pemeriksaan: • • Positive Peringkat bisa ditingkatkan Negative Peringkat bisa diturunkan Stable Peringkat mungkin tidak berubah Developing Peringkat bisa dinaikkan atau diturunkan
Peringkat Investasi Terendah (Minimum Investment Grade) Nama Perusahaan Pemeringkat Surat Berharga Jangka Pendek Surat Berharga Jangka Menengah & Jangka Panjang Fitch Rating F 3 BBB- Moody’s Investor Service P-3 Baa 3 Standard and Poor’s A-3 BBB- PT Fitch Indonesia F 3(idn) BBB-(idn) PT ICRA Indonesia [Idr]A 3 [Idr]BBBid. BBB- PT PEFINDO id. A 4 Junk Bond = Obligasi yang memiliki rating di bawah Minimum Investment Grade. Warning! Only seasoned big investors have no reason to worry about investing in Junk Bond!
Peringkat Layak Investasi Kategori Peringkat Non-Investasi (Junk Bonds) Kategori Penilaian Peringkat AAA Terbaik, layak dan stabil BB Situasi ekonomi dapat sangat berpengaruh AA Berkualitas, sedikit lebih berisiko dibanding AAA B Ada variasi dalam situasi keuangan CCC Saat ini goyah dan tergantung pada kondisi ekonomi yang menguntungkan agar dapat memenuhi kewajibannya. CC sangat goyah, obligasi yang sangat spekulatif C sangat goyah sekali, ada kemungkinan pailit atau menunggak pembayaran tetapi tetap melanjutkan pembayaran obligasinya CI gagal bayar pada kewajiban pembayaran bunga yang lalu R berada dibawah pengawasan yang berwenang sehubungan dengan kondisi keuangannya. SD beberapa kewajibannya mengalami gagal bayar D gagal bayar dalam kewajibannya dan S&P meyakini bahwa akan terjadi gagal bayar atas sebagian besar atau seluruh kewajibannya NR tidak diberikan peringkat A BBB Situasi ekonomi dapat berpengaruh pada kondisi keuangan perusahaan Perusahaan kelas menengah, dimana saat ini dalam kondisi memuaskan.
Section 3: Perhitungan Valuasi Obligasi
Nominal Yield (NY) • Nominal Yield adalah penghasilan bunga kupon tahunan yang dibayarkan. • Contoh, Dita membeli 10 kontrak obligasi, masing-masing memiliki nilai nominal Rp 1. 000 dan tingkat kupon 8% p. a. • Penghasilan bunga kupon per tahun = 8% x Rp 1 juta = Rp 80. 000 • Maka, Dita akan mendapatkan Nominal Yield Rp 800. 000 per tahun (=Rp 80. 000 x 10 kontrak)
Current Yield (CY) •
Yield-to-Maturity (YTM) • YTM (Yield-To-Maturity) adalah cara untuk memprediksi total keuntungan dalam suatu jangka waktu, dengan asumsi: 1) Seseorang akan menahan obligasinya sampai jatuh tempo (tidak dijual kembali ke pasar obligasi) 2) Semua pembayaran kupon memang sebagaimana mestinya sesuai yang dijanjikan.
Yield-to-Maturity (YTM)
Solusi 1: Trial & Error • Pada dasarnya, langkah trial & error sering dipakai untuk mencari tahu ‘interest rate’ di rumus tsb; terlebih di situasi di mana kita tidak boleh menggunakan software/aplikasi YTM Calculator atau jika tidak memiliki kalkulator finansial. • Sebelumnya kita harus memiliki sebuah pondasi dengan memahami bahwa ada 2 kondisi yang mungkin terjadi di pasar obligasi kaitannya dengan par value vs market value [Kondisi 1: Premium Bond] [Kondisi 2: Discount Bond] Market Value > Par Value; Akibatnya adalah % kupon > % interest rate Market Value < Par Value; Akibatnya adalah % kupon < % interest rate
Solusi 1: Trial & Error • Jadi, jika kita akan menghitung sebuah obligasi yang—misalnya—berada di kondisi Discount Bond (harga pasar saat ini < nilai nominal pembelian) maka kita harus berasumsi bahwa jawaban yang tepat untuk mengisi ‘% interest rate’ atau ‘yield’ di sini adalah sebuah nominal yang lebih tinggi daripada % kupon obligasi yang ditawarkan. • Contoh soal: Investor A saat ini memegang obligasi yang memiliki nilai nominal / par value $100, jatuh tempo 30 bulan lagi, dan % kuponnya 5% per tahun namun dibayarkan per semester. Saat ini nilai pasarnya ada di bawah par value nya yaitu $95, 92
Solusi 1: Trial & Error • Extra Note: Dari informasi contoh soal, kita bisa menghitung Current Yield-nya (5% kupon x $100 par value) / $95, 52 = 5, 21% • Sebelum menghitung % YTM nya, cashflow harus dihitung dulu. 5% per tahun = 2, 5% per semester atau per 6 bulan sekali • Cashflow = 2, 5% x $100 = $2, 50 per semester sebanyak 5 kali (=30 bulan dibagi 6 bulan). • Ingat! Par value pada saat pertama kali beli, adalah nominal yang akan kita terima juga pada saat jatuh tempo kelak / maturity
SOLUSI 1: TRIAL & ERROR • Datanya setelah dimasukkan akan menjadi sebagai berikut: • Interest rate (i) di sini, kita sudah tahu bahwa angkanya pasti harus lebih besar daripada 5% per tahun (atau 2, 5% per semester) karena kasus ini merupakan kasus Discount Bond
SOLUSI 1: TRIAL & ERROR • Trial & Error Tahap 1 • Trial & Error Tahap 2
SOLUSI 2: APLIKASI/SOFTWARE/KALKULATOR FINANSIAL • Silahkan ke website di bawah ini untuk dapat menggunakan YTM Calculator dari Investopedia: https: //www. investopedia. com/ calculator/aoytm. aspx
SOLUSI 2: APLIKASI/SOFTWARE/KALKULATOR FINANSIAL
Solusi 3: Menggunakan Rumus Approx. YTM •
Solusi 3: Menggunakan Rumus Approx. YTM •
Yield-to-Call (YTC) • Prinsipnya sama dengan YTM. Perbedaannya adalah nilai ‘n’ bisa berubah karena bisa saja perusahaan memutuskan untuk langsung melunasi semua utangnya pada harga yang disebut dengan Call Price (Pc) tanpa perlu menunggu datangnya maturity date. • Misalnya, seharusnya maturity date dari sebuah obligasi adalah 10 tahun, namun perusahaan memutuskan untuk membayar lunas saja semua kewajibannya lebih cepat, yaitu pada tahun ke-6.
Realized Yield (RY) • Adalah tingkat return yang diharapkan investor dari sebuah obligasi, jika obligasi tersebut dijual kembali pada harga jual pasar (Pf) oleh investor sebelum jatuh tempo.
Duration (D) • Durasi adalah rata-rata ukuran waktu jatuh tempo aliran kas suatu obligasi dengan mempertimbangkan tingkat diskonto r (YTM). • Durasi obligasi adalah sama dengan jumlah tahun yang diperlukan untuk bisa mengembalikan harga pembelian obligasi tersebut berdasarkan konsep nilai sekarang (PV) • • • Dm = Durasi Macaulay t = periode dimana aliran kas diharapkan akan diterima n = jumlah periode sampai jatuh tempo PV (CFt) = Nilai sekarang dari aliran kas pada periode t yang didiskonto dengan YTM P = harga pasar obligasi saat ini
Duration (D): Contoh • Hitunglah Durasi Obligasi ABC yang memiliki jatuh tempo 5 tahun dengan kupon 10% dan nilai nominal Rp 1. 000, - dan dengan kondisi perhitungan PV menggunakan rate YTM 10%! T [1] CF [2] PV(CVt) [3] PVt / P [4] = [3] / P Durasi [5] = [4] x [1] 1 100 90, 91 0, 0909 2 100 82, 64 0, 0826 0, 1653 3 100 75, 13 0, 0751 0, 2254 4 100 68, 30 0, 0683 0, 2732 5 1100 683, 01 0, 6830 3, 4151 P= Rp 1. 000, - Durasi = 4, 1699
Duration Yang Dimodifikasi (D*) •
TUGAS / LATIHAN NOTE: Tugas ini berdasarkan pada slide 35, dimana: 1. Hitunglah Durasi (D)—dan juga tabel perhitungannya—jika YTM nya menjadi 5% dan kuponnya tetap 10%! Hitung juga D*-nya! 2. Hitunglah Durasi (D)—dan juga tabel perhitungannya—jika YTM nya tetap 10% namun kuponnya menjadi 5%! Hitung juga D*-nya! 3. Hitunglah Durasi (D)—dan juga tabel perhitungannya—jika YTM tetap 10% namun jika jenis obligasinya adalah Zero-Coupon Bonds ! Saran: Pelajari juga tugas/latihan dengan tema obligasi di mata kuliah MKL
- Slides: 37