VALIDASI MPS DENGAN RCCP (ROUGH-CUT CAPACITY PLANNING) Roesfiansjah Rasjidin Program Studi Teknik Industri FT - UEU
Permasalahan MPS dan Dampaknya l Overstated MPS : Memesan produksi untuk di-release melebihi yang dapat diselesaikan shop l Dampaknya : - peningkatan ‘raw materials & WIP inventories’ peningkatan antrian (queue) di shop floor peningkatan actual lead time due dates tidak terpenuhi
Fungsi RCCP l Proses menentukan kelayakan MPS l Menentukan apakah organisasi mempunyai kapasitas yang memadai untuk merealisasikan MPS
Teknik-Teknik Manajemen Kapasitas dalam PPC Systems l RRP (Resource Requirements Planning) l RCCP (Rough Cut Capacity Planning) l CRP (Capacity Requirements Planning) l I/O CONTROL (Input Output Control)
Alasan Perusahaan Tidak Menerapkan Manajemen Kapasitas 1. Kebutuhan data yang sangat besar 2. Proses yang iterative dan butuh waktu (timeconsuming) 3. MPS tidak stabil
Super Bill of Materials: Contoh produk lampu
MPS
l Satu shift : Regular Time (RT) : 40 hours/week Over Time (OT) : 10 hours/week l Production : RT : 15000 units OT : 4000 units l Safety Stock : 8000 units
Validasi MPS Validasi dilakukan pada 5 sumber daya kunci pembuatan lampu : - Lamp Assembly - Oven - Base Forming - Plastic Molding - Socket Assembly
Kapasitas Tersedia (Available Capacity) Available Capacity (AC) = T * U * E l T = time available = M * S * H * W l U = utilization = output/capacity ; (0 U 1) l E = efficiency = (standart time/actual time) l M = jumlah mesin l S = jumlah shift per hari l H = jumlah working hours per shift l W = jumlah hari kerja per bulan Contoh: l M = 3 ; S = 1 ; H = 8 ; W = 21 ; U = 0, 756 ; E = 1, 05 l T = 3 * 1 * 8 * 21 = 504 hours/month l AC = 504 * 0, 756 * 1, 05 = 400 hours
RCCP Techniques 1. Capacity Planning Using Overall Factors (CPOF) 2. Bill of Labor Approach 3. Resource Profile Approach