USULAN REKOMENDASI TIM AHLI Hasil Sembiring RAPIM B
USULAN REKOMENDASI TIM AHLI Hasil Sembiring RAPIM B 13 Nopember 2017 1
Tugas TA Badan Litbang 2017 (SK No 111. 1/Kpts/OT. 050/H/04/2017) 1. Menelaah dan memberikan masukan terhadap perencanaan dan implementasi program serta dukungan alokasi sumber daya lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian; 2. Memberikan masukan dalam pembinaan SDM Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian; 3. Memberikan masukan untuk pengembangan jaringan kerjasama Litbang Pertanian; 4. Menelaah dan memberikan masukan untuk merespon isu-isu strategis dalam pembangunan pertanian kedepan;
Tim Ahli Badan Litbang 2017 (SK No 111. 1/Kpts/OT. 050/H/04/2017) Pengarah : Penanggungjawab : Ketua : Wakil Ketua : Sekretaris : Dr. Ir. Muhammad Syakir, MS Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Dr. Ir. Muhammad Prama Yufdy, M. Sc Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Dr. Hasil Sembiring Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Dr. Ketut Gede Mudiarta Kepala Bagian Perencanaan, Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Dr. Ir. A. M. Adnan, MP Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan
Tim Ahli Badan Litbang 2017 (SK No 111. 1/Kpts/OT. 050/H/04/2017) Anggota : 1. Prof. (Riset) Dr. Zulkifli Zaini, Puslitbang TP 2. Dr. Nuning Argo Subekti, Puslitbang TP 3. Prof. (Riset) Dr. Budi Marwoto, MS, Puslitbanghorti 4. Prof. (Riset) Dr. Djoko Said Damardjati, Puslitbanghorti 5. Prof. (Riset) Dr. Bambang Prastowo, Puslitbangbun 6. Prof. (Riset) Dr. Supriadi, Puslitbangbun 7. Prof. (Riset) Dr. Tjeppy D. Soedjana, Puslibangnak 8. Prof. (Riset) Dr. Ismeth Inounu, Puslitbangnak 9. Prof. (Riset) Dr. Pantjar Simatupang, MS, PSEKP
Tim Ahli Badan Litbang 2017 (SK No 111. 1/Kpts/OT. 050/H/04/2017) Anggota 10. Dr. Hermanto, PSEKP 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. Dr. Rusman Heriawan, PSEKP Prof. (Riset) Dr. Irsal Las, BBBSDLP Prof. (Riset) Dr. Bahagiawati, BB Biogen Prof. (Riset) Dr. Nur Richana, BB Paspa Dr. Sri Yuliani, BB Paspa Dr. Ir. Satoto, MS, BB Padi Dr. drh. R. M. Abdul Adjid, BB Veteriner 18. 19. 20. 21. Dr. Ir. Trip Alihamsyah, M. Sc, BBP 2 TP Ir. Agus Muharram, BBP 2 TP Prof. (Riset) Dr. Effendi Pasandaran, Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Dr. Retno Sri Hartati Mulyandari, BPATP
OUTLINE 1. Penelitian berbasis output/KP 4 S (Bambang Prastowo, Budi Marwoto, Agus Muharam, Irsal Las) 2. Perancangan diseminasi hasil penelitian (berkelanjutan, denfarm terintegrasi) (Pantjar Simatupang, Retno SHM, Nuning AS, Trip Alihamsyah, Satoto) 3. Penyikapan SDM Balitbangtan dalam pelaksanaan PP 11/2017 dan aturan turunannya (Tjeppy D. Soedjana, Nur Richana, R. M. Adjid, Djoko S. Darmadjati) 4. Juta Jiwa Tahun 2050 Reorientasi manajemen penelitian dan pengembangan pertanian menghadapi tantangan masa depan (Irsal Las, Agus Muharam, Supriadi, Sri Yuliani, Bahagiawati, Trip Alihamsyah, Ketut G. Mudiarta, A. M. Adnan) 5. Tinjauan dan saran perbaikan Renstra Balitbangtan (Zulkifli Zaini, Rusman Heryawan, Nuning AS, Bambang Prastowo, Nur Richana, Ismeth Inounu, Budi Marwoto, Hermanto) 6
1. Penelitian berbasis output/KP 4 S (Bambang Prastowo, Budi Marwoto, Agus Muharam, Irsal Las) 1. Sarankan perbaikan fokus penelitian (Terlampir) 2. Topik/output top-down dari UK perlu dicermati sinerginya dengan saran perbaikan fokus penelitian pada butir 2 pada Lampiran. 3. Penelitian KP 4 S lanjutan tetap menjadi prioritas untuk dibiayai sesuai hasil monev dengan prasyarat peneliti menyampaikan output kongkrit 2017/18 dan strategi pencapaiannya (akan dievaluasi akhir November 2017). 4. Berdasarkan kebijakan anggaran Balitbangtan (70: 30) dan topik-topik topdown yang telah ditetapkan masing-masing UK, diperkirakan anggaran masih tersedia untuk memfasilitasi usulan kompetisi terbuka/penunjukan, tetapi disarankan tetap dalam koridor topik/output top-down yang ditetapkan oleh Balitbangtan. Difokuskan memanfaatkan hasil-hasil penelitian terdahulu. Biayai kegiatan yang cepat menghasilkan output mendukung pencapaian target utama Kementan dan bisa secara proaktif mencari mitra PT/LP/swasta. 7
1. Penelitian berbasis output/KP 4 S (Bambang Prastowo, Budi Marwoto, Agus Muharam, Irsal Las) 5. Kegiatan penelitian antar UK didesain dalam bentuk Blok Program. Blok program ini mengakomodir usulan topik/output dari UK dan juga merupakan kegiatan sinergi antar UK mendukung pencapaian target utama Kementan. Beberapa kegiatan antar UK yang dapat menjadi blok program antara lain: pengembangan sorgum, pengembangan pangan di wilayah perbatasan, pengembangan pertanian di lahan salin dan pengembangan pertanian modern. 6. Kegiatan KP 4 S 2018 perlu dilengkapi dengan analisis/evaluasi manfaatnya terhadap kegiatan yang dilakukan tahun-tahun sebelumnya oleh setiap UK. Disamping itu, KP 4 S agar secara menyeluruh dievaluasi dampaknya 8
Penelitian berbasis output/KP 4 S 1. (Bambang Prastowo, Budi Marwoto, Agus Muharam, Irsal Las) SEMULA (2017) FOKUS PENELITIAN I (KOMODITAS UTAMA) Padi Jagung Kedelai (6 topik) Kakao (1 topik) Tebu (1 topik) Cabe, Bawang, Jeruk, Salak (7 topik) Sapi dan Unggas (8 topik) FOKUS PENELITIAN II (TEMATIK BERBASIS KOMODITAS) Tanaman Pangan (kc tanah, kc hijau, ubikayu, ubi jalar, gandum tropika, sorgum) Hortikultura (krisan, anggrek, kentang, jeruk, mangga) Perkebunan (lada, jahe, temulawak, sagu, kelapa, aren, kapas, kemiri sunan, jarak pagar, jambu mete, nilam, kopi) Peternakan (kambing, domba, ayam, itik) Rekomendasi Kebijakan Pembangunan Pertanian Sumber Daya Lahan Pertanian (lahan rawa pasang surut, lahan rawa lebak, lahan kering) DISARANKAN MENJADI (2018) TETAP (sebagian besar adalah kegiatan lanjutan) Tanaman Pangan (ubi kayu, ubi jalar, sorgum*) Hortikultura (krisan, kentang, bawang putih) Perkebunan (sagu*, lada, pala, kelapa, kurma, kemiri sunan*, sawit**) Peternakan (kambing, domba, ayam, kuda***, kerbau****) Lahan sub optimal dan lahan terdegradasi (lahan kering iklim kering, rawa lebak, gambut dan bekas tambang) * Diarahkan untuk riset pascapanen/pangan, mekanisasi, bioenergi dan sumber daya lahan ** Diarahkan untuk riset kelembagaan atau peremajaan kebun *** Berkaitan dengan isu pelaksanaan Asian Games 9 ****Difokuskan di wilayah Krayan (perbatasan Kaltara)
SEMULA (2017) FOKUS PENELITIAN DENGAN MITRA PT/LP INTERNASIONAL FOKUS DAN OUTPUT KEGIATAN PENGKAJIAN Bioscience dan bioenginering Nano technology bidang pertanian Aplikasi teknologi nuklir bidang pertanian Adaptasi dan mitigasi perubahan iklim Mekanisasi pertanian Aplikasi informasi teknologi di sektor pertanian Kebijakan publik untuk sektor pertanian Bidang prioritas lain hasil kesepakatan kerjasama penelitian yang tertuang dalam Mo. U Masih ada kajian yang bersifat atomic dan aspek kemanfaatannya bagi pengguna masih rendah. BPTP mengusulkan masing-masing topik/output belum sepenuhnya mengait ke program utama Kementan. DISARANKAN MENJADI (2018) TETAP Prioritaskan pada kajian lanjutan, pematangan, atau model pengembangan dari hasil penelitian Balit sesuai dengan lokasi wilayah/ berbasis agroekosistem. Penugasan BPTP tertentu untuk mendukung/sinergi pencapaian utama target Kementan, khususnya perbenihan. 10
SEMULA DISARANKAN MENJADI (2017) (2018) FOKUS Topik-topik penelitian Topik perlu dituangkan PENELITIAN didasarkan pada isu-isu lebih spesifik. Substansi DAN strategis yang dirumuskan penelitian harus PENGEMBANG oleh Badan Penelitian diintegrasikan AN DENGAN Pengembangan Pertanian dengan Fokus I dan II. SKEMA ADatau atas usulan unit kerja Walaupun sifatnya tetap HOC atau UPT didasarkan pada ad hoc, tetapi topik dan permasalahan yang output kegiatannya mendesak dan strategis. hendaknya tetap ditentukan lebih dulu secara top-down oleh Balitbangtan/UK 11
2. Diseminasi hasil penelitian: denfarm terintegrasi, berkelanjutan (Pantjar Simatupang, Retno SHM, Nuning AS, Trip Alihamsyah, Satoto) 1. 2. Proses diseminasi inovasi perlu memperhatikan: a. Integrasi pelaku: Peneliti-Penyuluh-Petani-Pengusaha-Pemerintah, b. Integrasi rantai nilai: Memadukan (Lit/Bang/Ji) -Luh – Rantai Pasok Iptek-Rantai Pasok Komoditas-Sistem Penunjang), c. Integrasi program/Kegiatan: Padu dengan TSTP, d. Integrasi dukungan sumberdaya, khususnya Dana dan SDM, e. Integrasi unit kerja: Kemitraan multi-unit kerja, f. Integrasi disiplin (Multidisiplin), dan g. Skala memadai: 5 Ha atau lebih bergantung pada jenis inovasi yang didiseminasikan. Guna menjaga kesiapan logistik pasca diseminasi inovasi, maka desain kegiatan diseminasi sekaligus dirancang untuk menyediakan logistiknya disarankan tematik Pedumnya adalah: “Percepatan Diseminasi dan Penyediaan Logistik Inovasi Pertanian”. 12
3. Dem area terintegrasi diharapkan menjadi akar penumbuhan sistem agribisnis terpadu sehingga berkembang dan berkelanjutan. Pedum dem area mengatur tentang panduan penetapan kawasan (termasuk luasan minimum untuk tiap komoditas, integrasinya dengan program eksisting mis: TTP/TSP, Desa Mandiri Benih, dan kawasan pengembangan komoditas, desain dem area, serta komponen pengisi dem area. Dengan demikian Tim khusus penyusun Pedum Penyelenggaraan Dem Area Terintegrasi perlu ditunjuk. 4. Rambu-rambu untuk penyusunan Pedum Demarea Terintegrasi: a. Satu sistem terintegrasi multiaspek b. Multi-fungsi Dem Area: c. Litkajibang d. Diklatluh e. Sentra Rantai Pasok Iptek (logistik) inovasi pertanian f. Pusat Pertumbuhan Wilayah Komoditas Pertanian 5. Komponen minimum: a. Dem farm b. Rantai pasok Iptek inovatif: Perbibitan/Perbenihan (termasuk penangkar ES), Industri/Perbengkelan Alsintan 13
6. Skala: Kawasan pengembangan komoditas mandiri dengan luasan sesuai jenis komoditas, misalnya: pangan >10 ha; sayuran >5 ha; perkebunan >100 ha. 7. Komplementasi kegiatan: a. Berdekatan dan terintegrasi dengan program existing TSTP: TSTP bisa jadi inti Rantai pasok Iptek b. Terintegrasi dengan Program terkait: Desa mandiri energi, pengembangan kawasan komoditas pertanian c. Prasyarat teknologi inovatif yang didemokan berbasis pada tingkat kesiapterapannya termasuk kelayakan agroekologi 8. Identifikasi stakeholders dan mekanisme kerja: UK Balibangtan, UK Lain, Pemda, K/L lain. a. Evaluasi dan pemantauan: b. Harus ada Indikator keberhasilan dan metode pengukuran c. Pedoman penyusunan usulan kegiatan 14
3. Penyikapan SDM Balitbangtan dalam pelaksanaan PP 11/2017 dan aturan turunannya (Tjeppy D. Soedjana, Nur Richana, R. M. Adjid, Djoko S. Darmadjati) 1. 2. Esensi PP. 11 Tahun 2017 dan Peraturan dan Turunanya meliputi: a. Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis Jabatan PNS yang meliputi kebutuhan jumlah dan jenis: JA; JF; dan JPT; b. Pejabat Administrasi dilarangkap Jabatan dengan Jabatan Fungsional; c. Jenjang JF keahlian [Ahli utama, Ahli madya, Ahli muda, Ahli pertama]; d. Pengangkatan PNS ke dalam JF keahlian dan JF keterampilan dilakukan melalui pengangkatan pertama; perpindahan dari Jabatan lain; atau penyesuaian, serta dapat dilakukan melalui pengangkatan PPPK. e. Batas usia pensiun pegawai (58; 60; 65 tahun) Tanpa suatu strategi dan langkah antisipasi, pemberlakuan PP 11/2017 secara efektif sangat dikuatirkan akan berdampak signfikan terhadap kinerja Balitbangtan di masa yang akan datang, karena penurunan kinerja dan jumlah SDM peneliti seniornya. 15
3. Saran jangka pendek (darurat): a. Perlu segera dilakukan inventarisasi dan evaluasi peneliti madya yang terkena dampak pensiun pada usia 60 th yang dapat dikelompokkan menurut resikonya, yaitu: (i) resiko tinggi (harus sudah/segera pensiun), (ii) sedang (pensiun 1 -2 tahun yang akan datang jika tidak bisa naik ke jenjang Ahli Utama) dan (iii) rendah (pensiun >2 yang akan datang jika tidak naik ke jenjang Ahli Utama). b. Perlu dibentuk tim khusus yang mungkin terdiri Tim Ahli dan FKPR untuk ditugaskan memberikan konseling/pembinaan bagi peneliti dengan resiko sedang dan rendah agar dapat memacu/mendorong kinerja para peneliti bersangkutan sehingga memenuhi syarat naik ke jenjang Ahli Utama, sebelum berusia 60 tahun. c. Selain itu, mungkin diperlukan dukungan fasilitasi kegiatan penelitian, waktu, dana dan dorongan dari UK/UPT masing-masing agar yang bersangkutan bisa berkerja lebih optimal, khususnya peneliti dengan resiko sedang. d. Perlu segera dibentuk Tim Advokasi Balitbangtan, untuk melakukan dan menyiapkan bahan advokasi, koreksi/kritisi dan negosiasi terhadap rancangan PERKA LIPI sebagai turunan dari PP. 11/2017 yang dinilai semakin memberatkan beban peneliti Balitbangtan 4. Berkaitan dengan berbagai aspek penting dan strategis lainnya terkait dengan implikasi PP 11/2017 serta Rancangan PERKA LIPI, Tim Ahli akan segera membahas lebih lanjut dan memberikan saran rekomendasi. 16
TERIMA KASIH 17
- Slides: 17