Upaya Penangan Permukiman Kumuh Sesuai Peraturan PerundangUndangan Ancol

  • Slides: 23
Download presentation
Upaya Penangan Permukiman Kumuh Sesuai Peraturan Perundang-Undangan Ancol, 27 September 2016 Source Image: http:

Upaya Penangan Permukiman Kumuh Sesuai Peraturan Perundang-Undangan Ancol, 27 September 2016 Source Image: http: //www. hdesignideas. com/2016/03/permen-pupr-no-02 prtm 2016 -peningkatan. html

Rationale…

Rationale…

Rationale…

Rationale…

Rationale…

Rationale…

Rationale…

Rationale…

Rationale…

Rationale…

Rationale… PROYEKSI POPULASI PERKOTAAN DAN PERDESAAN SECARA GLOBAL Populasi (Dalam Juta) Populasi Penduduk Perkotaan

Rationale… PROYEKSI POPULASI PERKOTAAN DAN PERDESAAN SECARA GLOBAL Populasi (Dalam Juta) Populasi Penduduk Perkotaan dan Perdesaan Global, 1950 -2050 Perkotaan Perdesaan Source: United Nations, 2014 at NUDP Bappenas 2016

Rationale… ISU GLOBAL MENGENAI PENGEMBANGAN PERKOTAAN Source: Bappenas, NUDP

Rationale… ISU GLOBAL MENGENAI PENGEMBANGAN PERKOTAAN Source: Bappenas, NUDP

“KOTA BERKELANJUTAN DAN BERDAYA SAING” (2015 – 2045) Pilar Kota Berkelanjutan dan Berdaya Saing

“KOTA BERKELANJUTAN DAN BERDAYA SAING” (2015 – 2045) Pilar Kota Berkelanjutan dan Berdaya Saing 1 2 3 Kota Layak yang aman dan nyaman Kota Hijau yang berketahanan iklim dan bencana Kota Cerdas yang berdaya saing dan berbasis teknologi Strong Neighboorhoods Green Openspace Smart Economy Walkable Green Waste Smart People Affordable Green Transportation Smart Governance Comfortable Green Water Smart Mobility Cultural Green Energy Smart Environment Connectivity Green Building Smart Living Resilience 4 Membangun IDENTITAS PERKOTAAN INDONESIA berbasis karakter fisik, keunggulan ekonomi, budaya lokal Membangun keterkaitan dan manfaat antarkota dan desa-kota dalam SISTEM PERKOTAAN NASIONAL berbasis kewilayahan 5

Menuju Kota Berkelanjutan RPJPN 2005 -2025 RPJPN 2025 -2045 Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP)

Menuju Kota Berkelanjutan RPJPN 2005 -2025 RPJPN 2025 -2045 Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) menuju KOTA LAYAK HUNI KOTA BERKELANJUTAN 100 % Indikator KOTA HIJAU yang berdaya saing dan berbasis teknologi terwujud di seluruh kota 100 % Indikator KOTA HIJAU terwujud di seluruh kota 2015 2025 2035 Path to the Future Cities 1 Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) dan indicator kota layak huni 2 Pemenuhan indikator kota hijau berketanan iklim dan bencana 3 Pemenuhan indikator kota cerdas berdaya saing 2045

DASAR PELAKSANAAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH (FOKUS 100 -0 -100) UU 23/2014 Tentang Pemerintahan Daerah

DASAR PELAKSANAAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH (FOKUS 100 -0 -100) UU 23/2014 Tentang Pemerintahan Daerah Pelaksanaan Pelayanan Dasar pada Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar berpedoman pada standar pelayanan minimal yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. (Pasal 18) Permen PU No. 1/2014 tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang • • SPM Propinsi: SDA, Jalan, Jasa Konstruksi, Penataan Ruang SPM Kab/Kota: SDA, Jalan, Cipta Karya RENCANA PENANGANAN (RP 2 KPKP) Delivery PROGRAM (SIAP, NUAP, Dsb) Perpres No. 2/2015 tentang RPJMN 2015 -2019 100 % pelayanan air minum, 0 % kumuh, 100 % akses sanitasi (Sasaran Pembangunan Kawasan Permukiman, Buku I RPJMN 2015 -2019) Target SPM Hingga 2019 naik, mengikuti target Perpres Ditetetapkan Dengan Perbup/Perwal (Pasal 25 Permen PUPR No. 2/2016) UU No. 1/2016 tentang Perumahan & Kawasan Permukiman Pasal 94 -104: Pencegahan & Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh PP No. 14/2016 tentang Penyelenggaraan PKP Pasal 90 ayat (1): Keterpaduan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum Perumahan dan Kawasan permukiman dilakukan sebagai pengikat satu kesatuan sistem perumahan dan Kawasan Permukiman sesuai dengan hierarkinya berdasarkan RTRW. Pasal 102 -121: Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh Permen PUPR No. 2/2016 tentang Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh Perda tentang Pencegahan & Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh

Kedudukan Perda Kumuh UUD 1945 UU-PR (UU 26/2007) PP-PPR (PP 15/2010) PP-RTRWN (PP 28/2006)

Kedudukan Perda Kumuh UUD 1945 UU-PR (UU 26/2007) PP-PPR (PP 15/2010) PP-RTRWN (PP 28/2006) UU-HAM (UU 39/1999) UU-PKP (UU 1/2011) PP tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman (PP 14/ 2016) PERPRES RTR KSN Perda RTRW Provinsi Permen PUPR Nomor 2/PRT/M/2016 tentang Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh Perda RTRW Kab/Kota Perda RDTR Kws Perkot. Perda tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh SK Bupati/Walikota tentang Penetapan Lokasi Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh Perbup/wal tentang Rencana Penanganan Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh

Hirarki Pengaturan Terkait Penanganan Permukiman Kumuh Dasar Pembentukan/ Penetapan Substansi UU No. 1/2011 PP

Hirarki Pengaturan Terkait Penanganan Permukiman Kumuh Dasar Pembentukan/ Penetapan Substansi UU No. 1/2011 PP No. 14/2016 Permen No. 2/2016 Perda tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh Kab/Kota Pelaksanaan konstitusi (UUD 1945) Amanat UU No. 1/2011 Atribusi, akan dilengkapi sesuai amanat PP No. 14/2016 Amanat UU No. 1/2011 (Penetapan Lokasi) & UU 23/2014 (Dasar Implementasi) Dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan bersama Presiden Ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan Undang-Undang sebagaimana mestinya Ketentuan pelaksanaan dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau mandiri, memuat aturan yang mengikat secara umum dan memiliki daya laku terhadap unit organisasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum, kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah, institusi terkait, dan/atau masyarakat Dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dengan persetujuan bersama Bupati/Walikota • Dasar pelaksanaan pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh, namun belum secara teknis mengatur tata cara pelaksanaan • Mengatur sanksi pidana dan administratif namun perlu penjabaran lebih lanjut • Mengatur lingkup pencegahan dan peningkatan kualitas dengan lebih rinci • Hanya mengatur sanksi administratif • Lingkup pengaturan hanya peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh, belum termasuk pencegahan. • Mengatur tata cara pelaksanaan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh serta kriteria dan tata cara penilaian (teknis opersional) • Tidak mengatur sanksi administratif maupun pidana • Sebagai dasar hukum maupun landasan operasional di daerah. • Lingkup pengaturan mencakup pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh • Memuat ketentuan kearifan lokal/ kondisi spesifik di kab/kota. • Memuat sanksi administratif maupun pidana.

Pencegahan & Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh Dan Permukiman Kumuh ( BAB VIII UU NO.

Pencegahan & Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh Dan Permukiman Kumuh ( BAB VIII UU NO. 1/2011) Kriteria Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh, mengacu pada Pasal 1, angka 13 dan angka 14 1. Permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat. 2. Perumahan kumuh adalah perumahan yang mengalami penurunan kualitas fungsi sebagai tempat hunian. Pencegahan & Peningkatan Kualitas Pasal 94 - 104 Peningkatan Kualitas Pencegahan Pengawasan & Pengendalian Pemberdayaan Masyarakat Amanat Lebih Lanjut: 1. 2. 3. Penetapan Lokasi Pemugaran Peremajaan Pemukiman Kembali Peraturan Pemerintah mengenai pencegahan terhadap tumbuh dan berkembangnya perumahan kumuh dan permukiman kumuh baru. (Pasal 95 ayat (6)) Peraturan Pemerintah terkait syarat dan tata cara penetapan lokasi, pemugaran, peremajaan, pemukiman kembali, dan pengelolaan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh. (Pasal 104) Perda mengenai ketentuan penetapan lokasi. (Pasal 98 ayat (3)) Pengelolaan

Kekumuhan Ditinjau dari Bangunan Gedung PP No. 14/2016 (Pasal 102 – Pasal 121) Kekumuhan

Kekumuhan Ditinjau dari Bangunan Gedung PP No. 14/2016 (Pasal 102 – Pasal 121) Kekumuhan Ditinjau dari Jalan Lingkungan Kekumuhan Ditinjau dari Penyediaan Air Minum Kriteria perumahan kumuh dan permukiman kumuh Kekumuhan Ditinjau dari Drainase Lingkungan Kekumuhan Ditinjau dari Pengelolaan Air Limbah Kekumuhan Ditinjau dari Pengelolaan Persampahan Kekumuhan Ditinjau dari Proteksi Kebakaran Pencegahan & Peningkatan Kualitas Pencegahan Pengawasan & Pengendalian Pemberdayaan Masyarakat Penetapan Lokasi Perizinan Pendampingan Pendataan Standar Teknis Pelayanan Informasi Penetapan Lokasi Kelaikan Fungsi Pemugaran Peremajaan Amanat Lebih Lanjut: 1. Pemukiman Kembali Pengelolaan Peraturan Menteri tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (Pasal 121)

Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh & Permukiman Kumuh (Permen PUPR No. 2/2016) Kekumuhan Ditinjau dari

Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh & Permukiman Kumuh (Permen PUPR No. 2/2016) Kekumuhan Ditinjau dari Bangunan Gedung Kekumuhan Ditinjau dari Jalan Lingkungan Kriteria perumahan kumuh dan permukiman kumuh Kekumuhan Ditinjau dari Penyediaan Air Minum Kekumuhan Ditinjau dari Drainase Lingkungan Kekumuhan Ditinjau dari Pengelolaan Air Limbah Kekumuhan Ditinjau dari Pengelolaan Persampahan Kekumuhan Ditinjau dari Proteksi Kebakaran Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh Dan Permukiman Kumuh Penetapan Lokasi Identifikasi lokasi Prosedur Pendataan dilakukan oleh pemerintah daerah melibatkan peran masyarakat pada lokasi Pemda menyiapkan format isian dan prosedur Penilaian pendataan lokasi Penetapan lokasi Pola-Pola Penanganan a. Pemugara b. n Peremajaa n c. Pemukima n Kembali Pengelolaan a. Pembentuka n KSM b. Pemeliharaa n Perbaikan Amanat Lebih Lanjut: 1. 2. SK Bupati/Walikota terkait Penetapan Lokasi (Pasal 15 ayat (3)) Perbup/Perwal terkait Rencana Penanganan Permukiman Kumuh (Pasal 25 ayat (3))

Pendalaman Konten Lokal Dalam Perda Tentang Pencegahan Dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh & Permukiman

Pendalaman Konten Lokal Dalam Perda Tentang Pencegahan Dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh & Permukiman Kumuh PENINGKATAN PENCEGAH KUALITAS AN TIPOLOGI KETENTUAN 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. PENDALAMAN KONTEN LOKAL Di Atas Air • Perlu identifikasi pada setiap Di Tepi Air daerah, tipologi perumahan Di Dataran Rendah kumuh dan permukiman kumuh Di Perbukitan yang ada. Di Daerah Rawan • Dalam hal tidak ada Tipologi Bencana tertentu di daerah, maka substansi Tipologi dalam Raperda disesuaikan dgn kondisi yg ada Pengawasan & Dalam upaya pencegahan di daerah Pengendalian dengan pendekatan pemberdayaan Pemberdayaan masyarakat, dibutuhkan kajian Masyarakat terkait karakteristik, kultur dan potensi komunitas masyarakat lokal yang ada. Penetapan Lokasi Perlu identifikasi dan kajian yang Pola Penanganan terkait karakteristik spesifik setiap Pengelolaan daerah dalam konteks penetapan lokasi, pola penanganan dan pengelolaan CONTOH • Di atas air Kalimantan dan Sumatera • Di tepi air dan dataran rendah merata di semua daerah • Di perbukitan perkotaan yang berbukit (misalnya Papua dan Sulawesi) • Di daerah rawan bencana wilayah rawan bencana (misalnya di DIY, Sumbar, dll) Apakah di daerah memiliki potensi yang dapat berkontribusi dalam pencegahan kumuh, seperti: • kerapatan adat dalam komunitas • kultur gotong royong • kelembagaan komunitas, Dll AN TANAH • Bisa jadi di beberapa daerah penetapan lokasi dilakukan dengan potensi partisipasi masyarakat atau berjenjang secara administratif. • Bisa jadi di beberapa daerah memiliki pengalaman berhasil dalam penanganan kws kumuh, mis. Surakarta, Yogyakarta. • Pengelolaan Idem Pencegahan 1. Pemberian Hak • Perlu identifikasi pengalaman • Di Palembang pernah diskusi mengenai Atas Tanah Negara Pemda terkait pertanahan dalam ketentuan hibah tanah aset Pemda kepada 2. Pemanfaatan Dan penanganan kumuh masyarakat. Pemindahtangana • Perlu identifikasi ketentuan pada • Di Surabaya pernah diskusi mengenai Izin n Tanah BMN / tanah ulayat Pemanfaatan yang diberikan Pemkot pada BMD • Perlu identifikasi peluang / masyarakat permukiman kumuh (tadinya Hal - 17 3. Pendayagunaan tantangan partisipasi masyarakat ilegal menjadi legal).

Rencana Tahapan Raperda Kumuh 2015 -2019 2018 2015 INISIASI AWAL KEGIATAN: 1. Penyiapan Instrumen

Rencana Tahapan Raperda Kumuh 2015 -2019 2018 2015 INISIASI AWAL KEGIATAN: 1. Penyiapan Instrumen 2. Pemantapan Instrumen 2017 2016 AWARENESS & KOMITMEN KEGIATAN: 1. Pemantapa n Tim Pendampin g 2. Sosialisasi Satker Prov 3. Diseminasi Kab/Kota 4. Penjaringa n Komitmen KAB/KOTA 68 Kab/Kota KEGIATAN: 1. Kegiatan di Daerah (Pengelolaan oleh Satker Provinsi) 2. Kegiatan di Pusat (Pengelolaan oleh Subdit Stanbaga) KAB/KOTA (147 Kab/Kota) Total 507 Kab/Kota di Indonesia (146 Kab/Kota) KEGIATAN: 1. Kegiatan di Daerah (Pengelolaan oleh Satker Provinsi) 2. Kegiatan di Pusat (Pengelolaan oleh Subdit Stanbaga)

Manfaat Perda Kumuh Kedepan Visi Kota Berkelanjutan 2045 RPJPN 2005 -2025 RPJPN 2025 -2045

Manfaat Perda Kumuh Kedepan Visi Kota Berkelanjutan 2045 RPJPN 2005 -2025 RPJPN 2025 -2045 100 % indikator SPP tercapai Layak Huni, aman, nyaman Gerakan Kota Tanpa Kumuh 2005 2019 2025 100 % indikator Kota Hijau, Berketahanan Iklim dan Bencana tercapai 100 % indikator Kota Cerdas, berbasis teknologi, berdaya saing tercapai 2045 2035 INSTRUMEN SOFTWARE 1. Kebijakan 2. NSPK (Peraturan) 3. Rencana Penanganan HARDWARE 1. Penanganan fisik PERDA tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh Sebagai instrumen pengendalian bagi Daerah terhadap perkembangan kota SPM SPP Sust Index EKSPENDITURE Sosialisasi, pemberdayaan, penyediaan tanah, media informasi, dsb Nilai tanah & banggunan, produktivitas REVENUE kota, efisiensi, investasi, dsb

Terima Kasih

Terima Kasih

KONSEP PENYELENGGARAAN KAWASAN PERMUKIMAN DALAM PP 14/2016 ARAHAN PENGEMBANGAN KP BAB III PENYELENGGARAAN KAWASAN

KONSEP PENYELENGGARAAN KAWASAN PERMUKIMAN DALAM PP 14/2016 ARAHAN PENGEMBANGAN KP BAB III PENYELENGGARAAN KAWASAN PERMUKIMAN Tindak Lanjut: 1. Peraturan Menteri tentang Tata Cara Pembentukan dan tugas kelompok kerja (pokja) pengembangan perumahan dan kawasan permukiman 2. Peraturan Menteri tentang Pedoman Penyusunan, Penetapan, dan Peninjauan Kembali RKP 3. Peraturan Menteri tentang Kawasan Siap Bangun PERENCANAAN Pasal 74 PEMBANGUNAN PEMANFAATAN PENGENDALIAN Pasal 59 ayat (2) Pasal 57: Perencanaan Kawasan Permukiman Disusun sesuai rencana tata ruang Jakstra Pembangunan dan Pengembangan KP Pengembangan Lingkungan Hunian Perkotaan & Perdesaan Pasal 58 ayat (3): Perencanaan Kawasan Permukiman menghasilkan Dokumen RKP Keterpaduan: -Lokasi -Kebijakan -Program & Anggaran Pasal 90 Keterpaduan PSU Kawasan Permukiman Indikasi Program Keterpaduan: Dukungan Penyediaan Pelayanan PSU Sesuai RKP Sinkronisasi Program & Anggaran Pembangunan antara Pemerintah, pemda, dan/atau Badan Hukum Pemanfaatan Lingkungan Hunian Perkotaan dan Perdesaan termasuk tempat kegiatan pendukungnya Pengendalian Perencanaan Pengawasan & Pemberian Batas Zonasi Pengendalian Pembangunan Pemantauan, evaluasi, pelaporan Pengendalian Pemanfaatan Insentif, disinsentif, sanksi administratif

KONSEP KETERPADUAN PSU PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DALAM PP 14/2016 PENGIKAT SATU KESATUAN SISTEM

KONSEP KETERPADUAN PSU PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DALAM PP 14/2016 PENGIKAT SATU KESATUAN SISTEM MEMPERHATIKAN RENCANA PENYEDIAAN TANAH BAB IV KETERPADUAN PSU PKP (Pasal 90) MEMPERHATIKAN KEBUTUHAN PELAYANAN SESUAI STANDAR TEKNIS KETENTUAN PEMBANGUNAN DALAM KETERPADUAN PSU Sesuai rencana & izin yang dikeluarkan oleh Pemda Dilakukan oleh Pemerintah, pemda, dan/atau setiap orang Kerjasama pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Tindak Lanjut: 1. Peraturan Menteri tentang Pedoman Keterpaduan PSU Perumahan dan kawasan permukiman

LINGKUP RKP (Pasal 59 PP 14/2016) Public Policy Analysisdan Kebijakan strategi pengembangan dan pembangunan

LINGKUP RKP (Pasal 59 PP 14/2016) Public Policy Analysisdan Kebijakan strategi pengembangan dan pembangunan kawasan permukiman Kebijakan dan strategi pengembanga n kawasan permukiman Kebijakan dan strategi pembangunan kawasan permukiman Engineering Analysis Rencana Lingkungan Hunian perkotaan dan perdesaan Rencana Lingkungan Hunian Perkotaan a. perencanaan pengembangan Lingkungan Hunian perkotaan; b. perencanaan pembangunan Lingkungan Hunian baru perkotaan; dan/ atau c. perencanaan pembangunan kembali Rencana Lingkungan Hunian Perdesaan Hunian perkotaan. a. perencanaan pengembangan Lingkungan Hunian perdesaan; b. perencanaan pembangunan Lingkungan Hunian baru perdesaan; dan/ atau c. perencanaan pembangunan kembali Lingkungan RKP Syncronization & Integration Analysis Rencana keterpaduan prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum a. Keterpaduan Lokasi b. Keterpaduan Program dan Penganggaran c. Keterpaduan Teknis (menjamin keterpaduan dalam dan antar sistem dan jaringan) d. Regulasi dan Kelembagaan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Programming and Budgeting Indikasi program pembangunan dan pemanfaatan kawasan Permukiman Peremajaan Lingkungan Hunian perkotaan oleh 1. Peningkatan efisiensi PERDESAAN PERKOTAAN Pemerintah, Pemerintah pemanfaatan sumber daya dan Daerah, dan/ atau setiap efisiensi kegiatan produktif orang. 2. Peningkatan pelayaan Rekonstruksi Lingkungan lingkungan perdesaan yang ada Hunian perkotaan oleh sesuai arahan peningkatan Pemerintah, pemerintah keterpaduan PSU Daerah, dan/ atau setiap 3. Penyediaan pelayanan orang lingkungan perdesaan yang Rehabilitasi Lingkungan belum ada sesuai arahan Hunian perkotaan yang peningkatan keterpaduan PSU dilakukan oleh Pemerintah, 4. Penyediaan PSU lingkungan Pemerintah Daerah, dan/ hunian perdesaan yang belum atau setiap orang ada secara terpadu Penyediaan jasa 5. Pengendalian dampak pemerintahan, pelayanan lingkungan sosial, dan kegiatan 6. Penyediaan tanah untuk ekonomi pada lokasi permukiman baru sesuai Permukiman baru perkotaan. rencana tata ruang Penyediaan tanah untuk 7. Penyediaan PSU permukiman Permukiman baru perkotaan pada lokasi permukiman baru sesuai rencana tata ruang. perdesaan oleh Pemerintah, Pendampingan dan pemerintah daerah dan/atau pelayanan informasi. setiap orang Penyediaan PSU 8. Penyediaan jasa pemerintahan, Lingkungan Hunian pelayanan sosial, dan kegiatan perkotaan yang belum ada ekonomi pada lokasi secara terpadu. permukiman baru perdesaan Peningkatan pelayanan 9. Rehabilitasi lingkungan hunian Lingkungan Hunian perdesaan perkotaan yang belum ada 10. Rekonstruksi lingkungan hunian berdasarkan arahan perdesaan keterpaduan PSU. 11. Peremajaan lingkungan hunian