UPAYA ANTISIPASI DAMPAK ANOMALI IKLIM PENGEMBANGAN TANAMAN TEBU
UPAYA ANTISIPASI DAMPAK ANOMALI IKLIM PENGEMBANGAN TANAMAN TEBU MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN JAWA TENGAH 2016 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA TENGAH
DINBUN MISI VISI 2013 – 2018 “MENJADI INSTITUSI TERDEPAN DALAM MEWUJUDKAN PERKEBUNAN YANG BERDAYA SAING TINGGI DAN BERKELANJUTAN” 1. Mewujudkan Sumber Daya Perkebunan yang Berkualitas dan mendukung Ketersediaan Bahan Baku Industri berbasis Perkebunan, untuk memperkuat Perekonomian Daerah dan Ekspor. 2. Mewujudkan Sistem Kelembagaa Pekebun yang Mandiri dan Berkelanjutan. 3. Mengembangkan Kawasan Sentra Produksi Perkebunan sebagai Basis Penyerapan Tenaga Kerja. 4. Meningkatkan Kualitas Hasil Perkebunan Yang Berdaya Saing Untuk Meningkatkan Pendapatan Pekebun dan kesejahteraan masyarakat.
PERKEBUNAN JAWA TENGAH AREAL 620. 635, 62 Ha 3 (Tiga) PENGELOLA PERKEBUNAN RAKYAT Areal 566. 804, 63 Ha (91, 32 %) 48 Komoditas 2. 089. 555 KK Petani 23 Komoditas Utama PTPN IX Areal 39. 143, 93 Ha (6, 31 %) 16 Kebun 7 Komoditas, 11 Kab PERKEBUNAN BESAR SWASTA Areal 14. 990, 72 Ha (2, 15 %) 56 Kebun 7 Komoditas, 15 Kab
TEMBAKAU JAWA TENGAH KELAPA KOPYOR 48 JENIS KOMODITAS PERKEBUNAN JENITRI AREN 7 KOMODITAS KHAS JATENG WIJEN NILAM LADA 9 KOMODITAS UNGGULAN TANAMAN SEMUSIM TEMBAKAU TEBU TANAMAN REMPAH PENYEGAR KOPI TEH KAKAO CENGKEH TANAMAN TAHUNAN KELAPA KARET JAMBU METE
PEMANASAN GLOBAL DAN PERUBAHAN IKLIM 1. APAKAH PEMANASAN GLOBAL ? PEMANASAN GLOBAL ADALAH NAIKNYA SUHU RATA-RATA PERMUKAAN BUMI PADA BEBERAPA DEKADE TERAKHIR DAN DIPRAKIRAKAN TERUS BERLANJUT 2. DAMPAK PEMANASAN GLOBAL SUHU PERMUKAAN BUMI MENINGKAT • • Salju Pegununungan Himalaya Th. 2100 mencair. Salju Pegunungan Kilimanjoro Th. 2015 habis. Salju Pegunungan Alpen Th. 2015 berkurang 50– 90 %. Ketebalan es di Kutub Utara berkurang 42 % (40 Th terakhir Th. 2001)
1 ØDAMPAK DARI PEMANASAN GLOBAL ADALAH PERUBAHAN IKLIM, HAL INI TERJADI KARENA IKLIM SANGAT SENSITIVE TERHADAP PERUBAHAN SUHU YANG TERJADI DI PERMUKAAN BUMI. 1. Pergeseran Musim 2. Meningkatnya Permukaan laut 3. Kegagalan panen (kurangnya persediaan pangan) 4. Krisis air bersih (musim hujan berlangsung singkat) 5. Penyakit Tropis meningkat 6. Kebakaran hutan 7. Hilangnya species flora dan fauna
DEFINISI PERUBAHAN IKLIM Perubahan Iklim adalah terjadinya musim hujan dan kemarau yang sering tidak menentu sehingga dapat mengganggu kebiasaan petani (pola tanam) dan mengancam hasil panen. PETANI
Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang dalam distribusi pola cuaca secara statistik sepanjang periode waktu mulai dasawarsa hingga jutaan tahun. Istilah ini bisa juga berarti perubahan keadaan cuaca rata-rata atau perubahan distribusi peristiwa cuaca rata-rata
PRAKIRAAN MUSIM TAHUN 2016 Prakiraan Musim Hujan 2015 -2016 secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Awal Musim Hujan 2015/2016 diprakirakan umumnya mulai bulan November 2015 dan Desember 2015. Sedangkan beberapa daerah lainnya awal Musim Hujan terjadi pada Agustus 2015, September 2015, Oktober 2015, Januari 2016, Maret 2016, April 2016 dan Mei 2016. 2. Sifat Hujan selama Musim Hujan 2015/2016 di sebagian besar daerah yaitu (60. 5%) diprakirakan Normal dan (28. 9%) Bawah Normal. Sedangkan Atas Normal yaitu sebanyak (10. 5%).
FISIOLOGI TANAMAN TEBU KONDISI IDEAL YG DIHARAPKAN TUMBUH BAIK PD KETINGGIAN S/D 500 M DPL TANAH GEMBUR DG SOLUM > 50 CM, PERMUKAAN AIR 40 CM, TDK ADA LAPISAN KEDAP AIR, p. H 6 -7, 5, TUMBUH BAIK PADA TNH (ALLUVIAL, GROMOSOL, LATOSOL & REGUSOL). CURAH HUJAN 1. 000 – 1. 300 MM PER TH DG 3 BLN KERING, PD LHN KERING TIPE IKLIM B 2, C 2, D 2 , E 2 UTK TIPE B 1, C 1, D 1, E 1 TNH HARUS RINGAN (OLDEMEN & SYARIFUDIN) MASA PERTUMBUHAN (SD 5 – 6 BLN) CH 200 MM/BLN DAN MASA PEMASAKAN BUTUH KEADAAN KERING DG CH < 75 MM/BLN SUHU IDEAL 24°C – 34°C DG PERBEDAAN SUHU SIANG-MALAM < 10°C PENYINARAN 12 – 14 JAM PER HARI KECEPATAN ANGIN IDEAL < 10 KM PER JAM
FISIOLOGI TANAMAN TEBU KONDISI BASAH DAMPAK PADA UMUR 7 – 8 BLN CH > 125 MM/BLN KERING (CH < 75 MM/BLN) < 3 BLN PERTUMBUHAN VEGETATIF JALAN TERUS DAN KEGIATAN GENERATIF TERHAMBAT PROTAS TEBU TINGGI TETAPI RENDEMEN RENDAH, PADA VARIETAS MASAK AWAL BERISIKO TINGGI BIAYA PANEN DAN GILING TINGGI ANTISIPASI NORMALISASI SALURAN PENGATUSAN/ GOT MALANG, MUJUR, KELILING, SUDETAN KLETEK DILAKSANAKAN TIAP BULAN MULAI UMUR 5 BLN SEMUA SOGOLAN/ ANAKAN DIBUANG, TEBANG SESUASI KEMASAKAN TANAM TEBU VARIETAS MT & ML
FISIOLOGI TANAMAN TEBU KONDISI KERING DAMPAK SD UMUR 5 – 6 BLN CH < 200 MM/BLN PD UMUR 7 – 8 BLN CH < 125 MM/BLN KERING (CH < 75 MM/BLN) > 3 BLN PERTUMBUHAN VEGETATIF TERHAMBAT DAN KEGIATAN GENERATIF LEBIH CEPAT PROTAS TEBU RENDAH TETAPI RENDEMEN TINGGI, WAKTU MASAK MAJU 2 BLN VAR MASAK LAMBAT BERISIKO TINGGI ANTISIPASI MANIPULASI MIKROKLIMAT, IRIGASI, POMPANISASI SUNGAI/SUMUR KLETEK DILAKSANAKAN SEPERLUNYA, MULAI UMUR 5 BLN SEMUA ANAKAN DIBUANG, TEBANG SESUAI KEMASAKAN TANAM TEBU VARIETAS MA & MAT
PENGARUH KEKERINGAN THD PERKEMBANGAN OPT • Pada lahan berpasir yang terdapat serangan hama uret (Lepidiota stigma) umur stadia larva lebih panjang (4 -6 BL) • Berkembangnya serangan kutu putih pada pucuk tanaman • Pada daerah yang sering terdapat penyakit Luka api perkembangannya akan lebih cepat
AREAL TANAMAN TEBU 2015/2016 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 KABUPATEN/ KOTA Brebes Tegal Pemalang Pekalongan Batang Kendal Kota Semarang Demak Grobogan Jepara Pati Kudus Rembang Blora Semarang LUAS AREAL (ha) SAWAH TEGALAN JUMLAH 1, 771. 54 527. 20 2, 298. 74 4, 586. 95 953. 15 5, 540. 10 1, 336. 00 638. 50 1, 974. 50 1, 568. 50 335. 50 1, 904. 00 450. 70 1, 204. 57 1, 655. 27 60. 50 483. 96 544. 46 0. 00 173. 54 0. 00 31. 50 70. 00 1, 730. 00 1, 800. 00 924. 24 1, 709. 60 2, 633. 84 4, 969. 04 11, 613. 83 16, 582. 87 424. 00 5, 679. 50 6, 103. 50 0. 00 8, 662. 69 0. 00 5, 574. 42 194. 00 231. 00 425. 00
NO 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 KABUPATEN/ KOTA Boyolali Klaten Sukoharjo Karanganyar Wonogiri Sragen Temanggung Magelang Purworejo Kebumen Purbalingga Banyumas Banjarnegara Cilacap JUMLAH LUAS AREAL (ha) SAWAH TEGALAN JUMLAH 186. 00 510. 50 696. 50 747. 79 407. 44 1, 155. 23 320. 57 1, 179. 43 1, 500. 00 490. 00 1, 584. 00 2, 074. 00 0. 00 1, 030. 50 147. 55 8, 040. 54 8, 188. 09 88. 50 211. 50 300. 00 251. 00 549. 00 800. 00 95. 11 824. 27 919. 38 0. 00 209. 28 0. 00 862. 72 36. 25 150. 25 186. 50 11. 59 262. 16 273. 75 0. 00 22. 70 18, 729. 83 55, 393. 25 74, 123. 08
KAPASITAS GILING TEBU PG DI JAWA TENGAH NO PG KAPASITAS TERPASANG KAPASITAS IDLE KAPASITAS TERPAKAI 1 TERSANA BARU 3. 300 TCD 1. 000 TCD 2. 300 TCD 2 JATIBARANG 1. 800 TCD 500 TCD 1. 300 TCD 3 SUMBERHARJO 1. 800 TCD 700 TCD 1. 100 TCD 4 SRAGI 3. 050 TCD 1. 000 TCD 2. 050 TCD 5 CEPIRING 1. 800 TCD 500 TCD 1300 TCD 6 RENDENG 2. 450 TCD 500 TCD 1. 950 TCD 7 TRANGKIL 7. 500 TCD 1. 200 TCD 6. 300 TCD 8 PAKIS BARU 3. 700 TCD 330 TCD 3. 370 TCD 9 MOJO 2. 350 TCD 2. 000 TCD 10 TASIK MADU 3. 050 TCD 350 TCD 2. 700 TCD 11 GONDANG BARU 1. 350 TCD 250 TCD 1. 100 TCD 12 MADUKISMO 3. 500 TCD 125 TCD 3. 375 TCD 13 PANGKA 1. 650 TCD 1. 500 TCD 14 BLORA 4. 000 TCD 3. 000 TCD 1. 000 TCD JUMLAH 41. 300 TCD 9. 955 TCD 31. 345 TCD
1. PG Milik PT PN IX (Jatibarang, Pangka, Sumberharjo, Sragi, Rendeng, Mojo, Tasik Madu, Gondang Baru) KAPASITAS PRODUKSI TCD URAIAN Areal, Ha Produksi Tebu, Ton Protas tebu, Ton Rendemen, % Produksi Hablur, Ton Protas Hablur, Ton/Ha IDLE TERPASANG 20. 800 4. 800 TERPAKAI 16. 000 TAHUN 2011 31. 649 2012 2013 2014 2015* 31. 310 32. 834 33. 691 22. 779 1. 639. 748 2. 023. 543 2. 228. 649 2. 417. 256 1. 407. 504 51, 81 64, 63 67, 88 71, 75 61, 79 6, 79 7, 15 6, 16 6, 01 6, 94 111. 398, 00 144. 687, 40 137. 313, 46 145. 289, 82 97. 707, 59 4, 18 4, 31 4, 29 3, 52 4, 62 KETERANGAN : 2015 *, LAPORAN SD 15 OKTOBER 2015 HGU PT. PN IX PADA PG SUMBERHARJO, SELUAS 211 ha, UNTUK TANAMAN TEBU SELUAS : 141, 80 ha
2. PG TRANGKIL (PT. KEBON AGUNG) TERPASANG 7. 500 KAPASITAS PRODUKSI TCD 2011 Produksi Tebu, Ton Protas tebu, Ton/Ha Rendemen, % Produksi Hablur, Ton Protas Hablur, Ton/Ha TERPAKAI 6. 300 TAHUN URAIAN Areal, Ha IDLE 1. 200 2012 2013 2014 2015* 12. 853 13. 205 14. 150 13. 805 13. 429 677. 169 910. 101 1. 153. 189 991. 042 809. 928 52, 68 68, 90 81, 50 71, 79 60, 31 7, 12 7, 31 6, 62 7, 07 7, 33 48. 200, 40 66. 551, 90 76. 306, 66 79. 100, 73 59. 398, 70 5, 39 5, 08 4, 42 3, 75 5, 03 KETERANGAN : 2015 *, LAPORAN SD 15 OKTOBER 2015
3. PG PAKIS BARU (PT. LPI) IDLE 330 TERPASANG 3. 700 KAPASITAS PRODUKSI TCD TAHUN URAIAN 2011 Areal, Ha Produksi Tebu, Ton Protas tebu, Ton/Ha Rendemen, % Produksi Hablur, Ton Protas Hablur, Ton/Ha TERPAKAI 3. 370 6. 036 2012 2013 2014 2015* 6. 375 6. 965 6. 886 5. 509 332. 026, 19 417. 636, 47 447. 458, 39 499. 539 360. 464 55, 00 65, 5 62, 79 72, 54 65, 42 7, 06 7, 35 6, 57 7, 17 7, 83 23. 424, 64 30. 702, 620 29. 398, 02 35. 795, 00 28. 224, 36 4, 12 5, 20 5, 12 3, 88 4, 82 KETERANGAN : 2015 *, LAPORAN SD 15 OKTOBER 2015
4. PG CEPIRING (PT. INDUSTRI GULA NUSANTARA) TERPASANG 1. 800 KAPASITAS PRODUKSI TCD 2011 Produksi Tebu, Ton Protas tebu, Ton/Ha Rendemen, % Produksi Hablur, Ton Protas Hablur, Ton/Ha TERPAKAI 1. 300 TAHUN URAIAN Areal, Ha IDLE 500 2012 2013 2014 2015* 1. 046 1. 110 2. 212 1. 500 195 64. 510 72. 180 154. 863 135. 117 17. 565 61, 63 65, 00 70, 01 90, 03 90, 00 6, 11 7, 00 7, 50 5, 81 6. 31 3. 943, 64 5. 116, 46 11. 613, 56 7. 853, 76 1. 108, 92 3, 77 4, 61 5, 25 5, 23 5, 68 KETERANGAN : 2015 *, LAPORAN SD 15 OKTOBER 2015
5. PG MADUKISMO (PT. MADUBARU) KAPASITAS PRODUKSI TCD TERPASANG IDLE TERPAKAI 3. 500 125 3. 375 TAHUN URAIAN 2011 Areal, Ha Produksi Tebu, Ton Protas tebu, Ton/Ha Rendemen, % Produksi Hablur, Ton Protas Hablur, Ton/Ha 3. 936 2012 2013 2014 2015* 3. 812 5. 350 3. 704 3. 615 252. 895, 93 328. 596, 12 514. 777, 32 334. 998, 40 290. 580, 90 64, 25 86, 20 96, 22 90, 42 80, 36 6, 63 7, 25 6, 63 5, 97 6, 75 16. 767, 300 23. 823, 219 34. 122, 10 19. 997, 08 19. 625, 82 6, 38 5, 40 5, 43 4, 26 6, 25 KETERANGAN : 2015 *, LAPORAN SD 15 OKTOBER 2015
6. PG TERSANA BARU (PT. RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA II) TERPASANG 3. 300 KAPASITAS PRODUKSI TCD 2011 Produksi Tebu, Ton Protas tebu, Ton/Ha Rendemen, % Produksi Hablur, Ton Protas Hablur, Ton/Ha TERPAKAI 2. 300 TAHUN URAIAN Areal, Ha IDLE 1. 000 1. 353 2012 2013 2014 2015* 1. 946 1. 275 1. 670 831 66. 939, 40 136. 045, 24 92. 624, 60 115. 179, 82 46. 025, 71 49, 46 69, 90 67, 89 68, 95 55, 36 6, 60 7, 40 6, 50 5, 97 7, 62 4. 421, 058 10. 067, 348 6. 024, 51 6. 881, 28 3. 505, 25 4, 72 4, 12 4, 22 3, 26 5, 17 KETERANGAN : 2015 *, LAPORAN SD 15 OKTOBER 2015
7. PG BLORA (PT. GENDHIS MULTI MANIS) PROFIL PERUSAHAAN Lokasi Areal PG • • • : Desa Tinapan , Kec. Todanan. Blora , Prop. Jateng : Plasma : 4. 800 Ha Milik PG : 25 Ha : 37 Ha Efisiensi pabrik tinggi : (Overall Recovery) mencapai 85 %. Hemat energi : menggunakan pressure Boiler 32 bar pada umumnya hanya 10 – 20 bar Kualitas gula tinggi ICUMSA < 100 : menggunakan sistem Defekasi Remelt Karbonatasi Ramah lingkungan : memanfaatkan CO 2 dari gas buang boiler. Gula Produk bebas sulfur
LANJUTAN. . PG BLORA IJIN LOKASI : 1. Untuk Pembangunan Pabrik Nomor : 590/1119/2011 2. Untuk Usaha Perkenunan Tebu No : 590/864. A/2011 IUP : NOMOR : 525. 3/2661 HGU : Persetujuan Prinsip/ rekomendasi Informasi Ketersediaan Lahan, Surat Bupati Blora, Nomor 525/1037, tanggal 14 Maret 2011 URAIAN TAHUN 2014 Areal, Ha Produksi Tebu, Ton 2015* 1. 800 4. 384 129. 377, 00 241. 142, 00 70, 70 55, 01 8, 00 8, 30 10. 350, 00 20. 003, 00 4, 70 4, 56 Protas tebu, Ton/Ha Rendemen, % Produksi Hablur, Ton Protas Hablur, Ton/Ha KETERANGAN : 2015 *, LAPORAN SD 15 OKTOBER 2015
ASOSIASI PETANI TEBU RAKYAT INDONESIA (APTRI) JAWA TENGAH 14 DPC APTRI 1 DPD APTRI NO ASOSIASI ANGGOTA 1 DPC APTRI PG Trangkil, Pati KPTR/KSU Tebu Mandiri, Pati 2 DPC APTRI PG Pakis Baru, Pati KPTR Tebu Lestari, Pati 3 DPC APTRI PG Rendeng, Kudus KPTR : Sari Buana, Kudus; Adil Makmur, Jepara; Sidomukti, Rembang; Sari Tebu, Blora 4 DPC APTRI PG Mojo, Sragen KPTR Sragen Bersatu dan Manis Jaya, Sragen 5 DPC APTRI PG Cepiring, Kendal KPTR : Mekar Manis, Kendal; Umbul Senjoyo, Semarang; Harapan Manis Batang 6 DPC APTRI PG Madukismo, KPTR : Tebu Mandiri, Purworejo; Pantes, Temanggung; Purworejo Widodo Rahayu, Kebumen 7 DPC APTRI PG Sragi, KPTR : Sido Mulyo, Pekalongan; Tani Mulyo, Pemalang; Pekalongan Harapan Manis, Batang 8 DPC APTRI PG Tasikmadu, KPTR : Madu Sari, Karanganyar; Madu Makmur, Karanganyar Sukoharjo; Giri Rosan, Wonogiri; Sedyo Mulyo, Boyolali; Sragen Bersatu, Sragen 9 DPC APTRI PG Gondang Baru, KPTR : Cinta Manis, Klaten; Umbul Senjoyo, Semarang Klaten 10 DPC APTRI PG Jatibarang, KPTR : Jati Lestari, Brebes; Tunas Legi, Brebes; Tumbuh Brebes Rejeki, Tegal 11 DPC APTRI PG Sumberharjo, KPTR: Raksa Jaya, Pemalang; Sumber Jaya, Tegal; Pemalang Mulia, Purbalingga 12 DPC APTRI PG Pangka, Tegal KPTR : Sumber Manis, Tegal; Tani Maju, Tegal 13 DPC APTRI Kab. Blora KPTR Mustika Manis Blora 14 DPC APTRI PG Madukismo, KPTR Paras Magelang 15 DPD APTRI Jateng, Semarang DPC APTRI Se Jateng
WILAYAH KERJA PG DAN KOPERASI PETANI TEBU RAKYAT (KPTR) JAWA TENGAH NO KABUPATEN PG 1 2 BREBES TEGAL Jatibarang Sumberharjo 3 PEMALANG 4 5 6 7 8 9 10 11 PEKALONGAN Sumberharjo Sragi Cepiring Rendeng Gondang Baru Pakis Baru Trangkil Pakis Baru Rendeng Trangkil Pakis Baru 12 BATANG KENDAL KUDUS SEMARANG GROBOGAN JEPARA PATI REMBANG 42 KPTR PRIMER 1 KPTR SEKUNDER “MITRA SEJAHTERA” KPTR Jati Lestari Sumber Manis Tani maju Tumbuh Rejeki Sumber Jaya Raksa Jaya Tani Mulyo Sido Mulyo Harapan Manis Mekar Manis Sari Buwana Umbul Senjoyo Tani Makmur Tebu Abadi Tebu Mandiri Tebu Lestari Sido Mukti Konco Tani Luhur Santoso
LANJUTAN. . WILKER PG DI JAWA TENGAH NO KABUPATEN 13 BLORA 14 15 WONOGIRI SRAGEN PG 16 17 18 19 20 21 22 23 24 KARANGANYAR KLATEN BOYOLALI SUKOHARJO MAGELANG KEBUMEN TEMANGGUNG PURWOREJO 25 26 27 28 BANJARNEGARA BANYUMAS CILACAP Rendeng Pakis Baru IGN Cepiring Tasikmadu Mojo Tasikmadu Gondang Baru Tasikmadu Madukismo Sumberharjo Madukismo Sumberharjo Jatibarang KOTA SEMARANG Rendeng PURBALINGGA KPTR Sari Tebu Mustika Manis Sumber Manis Giri Rosan Manis Jaya Tani Maju Sragen Bersatu Madusari Cinta Manis Sedyo Mulyo Paras Widodo Rahayu Pantes Tani Tebu Mandiri Mulia Sehati Gendhis Abadi Awet Mitra Manis Abadi
KEGIATAN PENGEMBANGAN TEBU JAWA TENGAH TAHUN 2016 APBD PROV. JATENG 1 Peningkatan Pengelolaan Lahan Kering dan Sarana Pengairan untuk Pengembangan Komoditas Pangan 2 Peningkatan Produksi & Produktivitas Menggunakan Benih Unggul 3 Penanaman dan Intensifikasi Tebu 240 Ha, saprodi/pupuk Pompa Air 34 unit 120 Ha, benih tebu
LANJUTAN …… KEGIATAN PENGEMB TEBU JATENG 2016 APBD PROV. JATENG 4 Peningkatan Kualitas Benih dan Pengembangan Kebun Dinas 5 Pengembangan Pengelolaan Perbenihan Perkebunan KBD Kuljar 8 ha Intensifikasi 5 ha KBD Kuljar 10 ha
LANJUTAN …… KEGIATAN PENGEMB TEBU JATENG 2016 APBN (05 TP) 1 2 3 Pengembangan Tanaman Tebu 1. Perluasan/Ekstens 2. Bongkar Ratoon 3. Rawat Ratoon Pelaksanaan Data base Tebu Online Pelatihan Petani dan Kelembagaan Petani Tebu 1 keg 240 org 48 Ha 495 Ha 3. 391 Ha
LANJUTAN …… KEGIATAN PENGEMB TEBU JATENG 2016 APBN (05 TP) 4 Fasilitasi Pengawas Taksasi dan Rendemen 1 keg 5 Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Tebu 6 Denfarm Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Tebu Penggerek Batang 634 ha Penggerek/Pucuk 495 ha, 8 lok Hama Tikus 139 ha, 4 lok 5 ha
KUNCI KEBERHASILAN PENINGKATAN PRODUKSI Antisipasi untuk mencegah dan mengurangi dampak negative anomali iklim : 1. Pengembangan varietas unggul tebu sesuai dengan zona kesesuaian varietas (tipologi lahan). 2. Penggunaan benih bermutu dgn porsi sifat kemasakan varietas (MA, MT & ML) ideal sesuai dgn kapasitas & masa giling pabrik gula. 3. Pemeliharaan dan perbaikan saluran air/got pematus agar terkoneksi satu sama lain sehingga berfungsi dengan baik.
4. Intensifikasi pemeliharaan tanaman (penyiangan, pemupukan, kletek, bumbun/ gulud, pengendalian hama penyakit) tepat waktu. 5. Pelaksanaan tebang sesuai tingkat kemasakan tebu didukung dengan perbaikan akses jalan dan penyediaan armada angkutan yang cukup & baik. 6. Kualitas tebangan ditingkatkan agar diperoleh bahan baku tebu yang MBS (manis bersih dan segar).
6. Peningkatan kapasitas dan revitalisasi Pabrik Gula sekaligus meningkatkan efisiensi. 7. Harmonisasi hubungan kerjasama antara petani dengan pabrik gula. 8. Stabilitas harga yang menguntungkan petani dan pabrik gula.
KESIMPULAN/HARAPAN 1. Adanya kesiapan dari semua pihak untuk antisipasi perubahan iklim guna mendukung ketersediaan bahan baku tebu berkwalitas dan kelancaran giling setiap tahun. 2. Meningkatkan intensitas pembinaan, bimbingan dan pengawalan teknis agar budiaya tanaman tebu dapat dilaksanakan sesuai dengan baku teknis yang telah ditetapkan, sekaligus memilih alternatif solusi terhadap kendala dan permasalahan yang dihadapi. 3. Perbaikan manajemen tebang angkut agar lebih efisien dapat menyediakan bahan baku tebu yang manis, bersih dan segar (MBS) bagi PG.
4. Mewujudkan sistem giling tebu yg dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan keuntungan kedua pihak (petani dan PG) 5. Adanya komitmen semua pihak dalam pelaksanaan giling tebu sesuai wilayah binaan dan sistem bagi hasil produksi yang saling menguntungkan. 6. Adanya kesiapan tenaga pendamping dalam mengawal, mendampingi dan mendorong pelaks. budidaya tanaman sampai dengan tebang angkut dan giling tebu yang baik. 7. Pelibatan Tim Pengawas dan Taksasi Rendemen di masing-masing PG.
- Slides: 37
