Unsur Periode Ketiga 4 Sofia Vindy i Adrian

  • Slides: 34
Download presentation
Unsur Periode Ketiga 4 Sofia Vindy (i) Adrian Ria Chandra

Unsur Periode Ketiga 4 Sofia Vindy (i) Adrian Ria Chandra

Unsur Periode 3 Natrium (Na) Magnesium (Mg) Aluminium (Al) Silikon (Si) Fosfor (P) Logam

Unsur Periode 3 Natrium (Na) Magnesium (Mg) Aluminium (Al) Silikon (Si) Fosfor (P) Logam Metaloid Non logam Belerang (S) Klor (Cl) Argon (Ar) Gas Mulia

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Natrium (Na) Sifat Umum

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Natrium (Na) Sifat Umum Nomor atom : 11 Konfigurasi e: [Ne] 3 s 1 Massa Atom relatif : 22, 98977 Jari-jari atom : 2, 23 Å Titik Didih : 892 C Titik Lebur : 495 C Elektronegatifitas : 1 Energi Ionisasi : 495 k. J/mol Tingkat Oks. Max : 1+ Struktur Atom : Kristal Logam Wujud : Padat

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Natrium (Na) Kegunaan :

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Natrium (Na) Kegunaan : • Dipakai dalam pebuatan ester. • NACl digunakan oleh hampir semua makhluk. • Na-benzoat dipakai dalam pengawetan makanan. • Na-glutamat dipakai untuk penyedap makanan. • Isi dari lampu kabut dalam kendaraan bermotor. • NAOH dipakai untuk membuat sabun, deterjen, kertas. • NAHCO 3 dipakai sebagai pengembang kue. • Memurnikan logam K, Rb, Cs. • NACO 3 Pembuatan kaca dan pemurnian air sadah.

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Natrium (Na) Sumber dan

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Natrium (Na) Sumber dan Penggunaan Merupakan logam lunak, bewarna putih keperakan, reaktif Bereaksi dengan cepat dengan air membentuk sodium hidroksida dan hidrogen Dapat bereaksi dengan Alkohol namun lebih lambat dibanding dengan air Tidak bereaksi terhadap nitrogen Merupakan komponen terbesar kedua yang larut di air laut Mudah ditemui pada sumber air alami Pembuatan Dihasilkan dengan elektrolisis lelehan Na. Cl Prosesnya disebut proses Downs, yaitu dengan menambah 58% Ca. Cl 2 dan KF pada elektrolisis lelehan Na. CL. Tujuan penambahan untuk menurunkan titik lebur Na. Cl hingga mencapai 550 C

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Magnesium (Mg) Sifat Umum

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Magnesium (Mg) Sifat Umum Nomor atom : 12 Konfigurasi e: [Ne] 3 s 2 Massa Atom relatif : 24, 305 Jari-jari atom : 1, 72 Å Titik Didih : 1107 C Titik Lebur : 651 C Elektronegatifitas : 1, 25 Energi Ionisasi : 738 k. J/mol Tingkat Oks. Max : 2+ Struktur Atom : Kristal Logam Wujud : Padat

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Magnesium (Mg) Kegunaan :

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Magnesium (Mg) Kegunaan : • Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen. • Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum. • Pemisah sulfur dari besi dan baja. • Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan. • Untuk membuat lampu kilat. • Sebagai katalis reaksi organik.

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Magnesium (Mg) Sumber dan

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Magnesium (Mg) Sumber dan Pengolahan Berupa logam bewarna putih keperakan dan sangat ringan. Banyak dipakai di industri karena ringan dan mampu membentuk aloi yang kuat termasuk unsur reaktif. Sebagian besar logam dapat dihasilkan dengan bantuan magnesium. Banyak ditemukan di alam dan dalam mineral : dolomite, magnetite, olivine, serpentine Senyawa yang terbentuk umumnya ikatan ion, namun ada juga berupa ikatan kovalen Pembuatan Magnesium umumnya dapat diperoleh melalui pengolahan air laut sbg: • Ca(OH)2 ditambahkan pada air laut agar meganesium mengendap sebagai Mg(OH)2. Asam klorida kemudian ditambahkan sehingga diperoleh kristal magnesium klorida Ca(OH)2 (S) + Mg 2+ Mg(OH)2 (S) + Ca 2+ Mg(OH)2 (s) + 2 H+ + Cl- Mg. Cl 2. 6 H 2 O • Untuk menghindari terbentuknya Mg. O pada pemanasan megnesium klorida, sebelum elektrolisis leburan kristal yang terbentuk ditambahkan magnesium klorida yang mengalami hidrolisis sebagian ke dalam campuran leburan natrium dan kalsium klorida • Magnesium akan diperoleh pada katoda sedangkan pada anoda akan terbentuk Cl 2 -

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Alluminium (Al) Sifat Umum

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Alluminium (Al) Sifat Umum Nomor atom : 13 Konfigurasi e: [Ne] 3 s 2 3 p 1 Massa Atom relatif : 26, 98154 Jari-jari atom : 1, 82 Å Titik Didih : 2467 C Titik Lebur : 660 C Elektronegatifitas : 1, 45 Energi Ionisasi : 577 k. J/mol Tingkat Oks. Max : 3+ Struktur Atom : Kristal Logam Wujud : Padat

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Alluminium (Al) Kegunaan :

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Alluminium (Al) Kegunaan : • Banyak dipakai dalam industri pesawat. • Untuk membuat konstruksi bangunan. • Untuk membuat magnet yang kuat. • Tawas sebagai penjernih air. • Untuk membuat logam hybrid yang dipakai pada pesawat luar angkasa. • Membuat berbagau alat masak. • Menghasilkan permata bewarna-warni: Sapphire, Topaz, dll.

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Alluminium (Al) Sumber dan

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Alluminium (Al) Sumber dan Pengolahan Berupa logam lunak bewarna perak Merupakan penghantar panas yang sangat baik da dapat menghantar listrik Sulit terkorosi karena membentuk lapisan oksida di permukaannya Tidak beracun, non-magnetik dan sulit terbakar Sumber utamanya adalah biji bauksit Pembuatan Alumunium dapat diperoleh melalui proses Hall, yaitu: • biji bauksit dimurnikan dengan menambah Na. OH dan HCl sehingga diperoleh Al 2 O 3 (s) + 2 NAOH (aq) 2 Na. AIO 2 (aq) + H 2 O 2 Na. AIO (aq) +HCL (aq) Al(OH)3 + Na. Cl (aq) Al(OH)3 Al 2 O 3 (s) + 3 H 20 • Al 2 O 3 yang diperoleh kemudian disaring dan dilelehkan baru kemudian dielektrolisis Anoda : 3 O 2 - O 2(g) + 6 e Katoda : 2 Al 3 + 6 e 2 Al • sebelum elektrolisis, ditambahkan kriolit (Na. AIF 6) untuk menurunkan titik leleh AL 2 O 3

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Silikon (Si) Sifat Umum

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Silikon (Si) Sifat Umum Nomor atom : 14 Konfigurasi e: [Ne] 3 s 2 3 p 2 Massa Atom relatif : 28, 0855 Jari-jari atom : 1, 46 Å Titik Didih : 2355 C Titik Lebur : 1410 C Elektronegatifitas : 1, 74 Energi Ionisasi : 787 k. J/mol Tingkat Oks. Max : 4+ Struktur Atom : Kristal Kovalen raksasa Wujud : Padat

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Silikon (Si) Kegunaan :

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Silikon (Si) Kegunaan : • Dipaki dalam pembuatan kaca • Terutama dipakai dalam pembuatan semi konduktor • Digunakan untuk membuat aloi bersama alumunium, magnesium, dan tembaga • Untuk membuat enamel • Untuk membuat IC

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Silikon (Si) Catatan Merupakan

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Silikon (Si) Catatan Merupakan unsur elektropositif yang paling banyak dijumpai Isotop alaminya terdiri atas isotop 28 (92, 2%), isotop 29 (4, 7%), isotop 30 (3, 1%) Memiliki sifat kimia seperti logam yang lain Kemampuan semikonduktor akan meningkat jika ditambahkan pengotor suhu Ditemukan pada banyak senyawa dioksida dan berbagai macam silicate yang ada di alam. Pembuatan Siikon dipisahkan dari senyawanya dengan cara mereduksi Si. O 2 dengan mengunakan carbon atau calsium karbida. Silikon yang diperoleh dari proses ini belum murni. Untuk pemurnian silikon dilakukan dengan proses zone refined. Proses ini dimulai dengan mengubah silikon menjadi Si. Cl 4 kemudian direduksi kembali dengan menggunakan gas H 2. Dengan teknik tertentu pada zone refined maka akan diperoleh silikon super murni.

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Fosfor (P) Sifat Umum

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Fosfor (P) Sifat Umum Nomor atom : 15 Konfigurasi e: [Ne] 3 s 2 3 p 3 Massa Atom relatif : 30, 97376 Jari-jari atom : 1, 23 Å Titik Didih : 280 C Titik Lebur : 44 C Elektronegatifitas : 2, 05 Energi Ionisasi : 1060 k. J/mol Tingkat Oks. Max : 5+ Struktur Atom : molekul Poliatom Wujud : Padat

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Fosfor (P) Kegunaan :

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Fosfor (P) Kegunaan : • Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen. • Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum. • Pemisah sulfur dari besi dan baja. • Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan. • Untuk membuat lampu kilat. • Sebagai katalis reaksi organik.

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Fosfor (P) Catatan Berupa

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Fosfor (P) Catatan Berupa logam bewarna putih keperakan dan sangat ringan Banyak dipakai di industri karena ringan dan mampu membentuk aloi yang kuat Termasuk unsur reaktif Sebagian besar logam dapat dihasilkan dengan bantuan magnesium Banyak ditemukan di alam dan dalam mineral : dolomite, magnetite, olivine, serpentine Senyawa yang terbentuk umumnya ikatan ion, namun ada juga berupa ikatan kovalen Pembuatan Fosforus dapat dipisahkan dari senyawanya dengan cara mereduksi batuan fosfor dengan Si. O 2 dan C. Fosforus bebas merupakan molekul tetra atomik yang mempunyai dua bentuk kristal yaitu : fosforus merah dan putih. Fosforus putih lebih reaktif daripada fosforus merah. Fosfor merah kurang reaktif, relatif tidak beracun dan digunakan untuk membuat korek api sedangkan senyawa fosfat banyak digunakan untuk membuat pupuk campuran.

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Sulfur (S) Sifat Umum

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Sulfur (S) Sifat Umum Nomor atom : 16 Konfigurasi e: [Ne] 3 s 2 3 p 4 Massa Atom relatif : 32, 066 Jari-jari atom : 1, 09 Å Titik Didih : 445 C Titik Lebur : 119 C Elektronegatifitas : 2, 45 Energi Ionisasi : 1000 k. J/mol Tingkat Oks. Max : 6+ Struktur Atom : molekul poliatom Wujud : Padat

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Sulfur (S) Kegunaan •

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Sulfur (S) Kegunaan • Dipakai sebagai bahan dasar pembuatan asam sulfat. • Digunakan dalam baterai. • Dipakai pada fungisida dan pembuatan pupuk. • Digunakan pada korek dan kembang api. • Digunakan sebagai pelarut dalam berbagai proses.

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Sulfur (S) Sumber dan

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Sulfur (S) Sumber dan Pengolahan • Zat murninya tidak berbau dan tidak berasa. • Memiliki struktur yang beragam, tergantung konsisi sekitar. • Secara alami banyak terdapat di gunung berapi. • Komponen murninya tidak beracun namun senyawa yang terbentuk kebanyakan berbahaya bagi manusia. Pembuatan • Senyawa sulfur yang utama adalah SO 2, dan SO 3. SO 2 berupa gas yang mudah larut dalam air sehigga menyebabkan hujan asam. • Efek yang ditimbulkan dapat sikurangi dengan cara melewatkan air yang terkontaminasi padatan Ca. CO 3. SO 3 merupakan bahan utama membuat asam sulfat SO 3 diperoleh dari oksidasi SO 2 dengan katalis vanadium

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Chlor (Cl) Sifat Umum

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Chlor (Cl) Sifat Umum Nomor atom : 17 Konfigurasi e: [Ne] 3 s 2 3 p 5 Massa Atom relatif : 35, 4527 Jari-jari atom : 0, 97 Å Titik Didih : -35 C Titik Lebur : -101 C Elektronegatifitas : 2, 85 Energi Ionisasi : 1260 k. J/mol Tingkat Oks. Max : 7+ Struktur Atom : molekul diatom Wujud : gas

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Chlor (Cl) Kegunaan :

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Chlor (Cl) Kegunaan : • Dipakai pada proses pemurnian air. • Cl 2 dipakai pada disinfectan. • KCl digunakan sebagai pupuk. • Zn. Cl 2 digunakan sebagai solder. • NH 4 Cl digunakan sebagai pengisi batere. • Digunakan untuk menghilangkan tinta dalam proses daur ulang kertas. • Dipakai untuk membunuh bakteri pada air minum. • Dipakai pada berbagai macam industri.

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Chlor (Cl) Catatan Merupakan

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Chlor (Cl) Catatan Merupakan gas diatomik bewarna kehijauan Termasuk gas yang beracun Dalam bentuk padat dan cair merupakan oksidator yang kuat Mudah bereaksi dengan unsur lain Pembuatan Merupakan zat yang paling banyak terkandung di air laut Terdapat juga dalam carnalite dan silvite Diperoleh dengan cara mengelektrolisis larutan Na. Cl

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Argon (Ar) Sifat Umum

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Argon (Ar) Sifat Umum Nomor atom : 18 Konfigurasi e: [Ne] 3 s 2 3 p 6 Massa Atom relatif : 39, 948 Jari-jari atom : 0, 88 Å Titik Didih : -186 C Titik Lebur : -189 C Elektronegatifitas : Energi Ionisasi : 1520 k. J/mol Tingkat Oks. Max : Struktur Atom : molekul monoatom Wujud : gas

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Argon (Ar) Kegunaan •

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Argon (Ar) Kegunaan • Sebagai pengisi bola lampu karena Argon tidak bereaksi dengan kawat lampu. • Dipakai dalam industri logam sebagai inert saat pemotongan dan proses lainnya. • Untuk membuat lapisan pelindung pada berbagai macam proses. • Untuk mendeteksi sumber air tanah. • Dipakai dalam roda mobil mewah.

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Argon (Ar) Sumber dan

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Argon (Ar) Sumber dan Pengolahan Merupakan gas yang tidak bewarna dan berasa Tidak reaktif seperti halnya gas mulia yang lain Terdapat sekitar 1% argon di atmosfer Terbentuk di atmosfer sebagai akibat dari proses sinar kosmik Dapat diperoleh dengan cara memaskan udarea dengan Ca. C 2

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Tabel Perbandingan Sifat Unsur

Natrium |Magnesium | Aluminium| Silikon| Fosfor| Sulfur| Chlor| Argon| Table Tabel Perbandingan Sifat Unsur Na Mg Al Si P S Cl Ar Nomor atom 11 12 13 14 15 16 17 18 No massa 23 24 27 28 31 32 35, 5 40 Jari-jari ( Å ) 2, 23 1, 72 1, 82 1, 46 1, 23 1, 09 0, 97 0, 88 Titik Didih Titik Lebur 892 98 1107 651 2467 660 2355 1410 280 44 445 119 -35 -101 -186 -189 Energi Ionisiasi 495 738 577 787 1060 1000 1260 1520 Elektronegitifitas 1, 00 1, 25 1, 45 1, 74 2, 05 2, 45 2, 85 - Tingkat Oks. Max +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7 - Struktur Kristal logam Kristal kovalen raksasa Molekul diatom Molekul monoato m Wujud padat gas Molekul poliatom padat

Sifat Kimia • Energi ionisasi pertama adalah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan satu elektron

Sifat Kimia • Energi ionisasi pertama adalah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan satu elektron yang terikat paling lemah dari satu mol atom dalam keadaan gas menjadi satu mol ion dalam keadaan gas dengan muatan +1. • Penjelasan pola • Energi ionisasi pertama dipengaruhi oleh: • Muatan dalam inti; • Jarak elektron terluar dari inti; • Banyaknya pemerisaian oleh elektron yang lebih dalam; • Apakah elektron dalam orbital berpasangan atau tidak.

 • Kecenderungan meningkat • Dalam semua unsur-unsur periode 3, elektron terluar berada pada

• Kecenderungan meningkat • Dalam semua unsur-unsur periode 3, elektron terluar berada pada kulit orbital ke-3. Semuanya memiliki jarak yang sama dari inti / nukleus dan diperisai oleh elektron yang sama yaitu elektron pada kulit pertama dan kedua. Perbedaan yang paling utama adalah meningkatnya jumlah proton dalam inti mulai dari natrium hingga argon. Hal inilah yang menyebabkan tarikan inti terhadap elektron terluarnya makin besar sehingga meningkatkan energi ionisasi. Pada kenyataannya meningkatnya muatan di dalam inti juga akan menarik elektron terluar menjadi lebih dekat ke inti. Peningkatan energi ionisasi makin besar sepanjang periode dari kiri ke kanan.

Jari-jari Atom Kecenderungan Diagram di bawah ini menunjukkan bagaimana perubahan jari-jari atom pada unsur-unsur

Jari-jari Atom Kecenderungan Diagram di bawah ini menunjukkan bagaimana perubahan jari-jari atom pada unsur-unsur periode 3. Gambaran yang digunakan untuk membuat diagram ini adalah berdasarkan pada: Jari-jari metalik / ionik untuk Na, Mg dan Al; Jari-jari kovalen untuk Si, P, S dan Cl; Jari-jari van der Waals untuk Ar, karena Ar tidak dapat membentuk ikatan yang kuat.

Kecenderungan secara umum menunjukkan atom makin kecil sepanjang periode TERKECUALI pada argon. Penjelasan kecenderungan

Kecenderungan secara umum menunjukkan atom makin kecil sepanjang periode TERKECUALI pada argon. Penjelasan kecenderungan Jari-jari metalik dan kovalen menunjukkan jarak dari inti ke pasangan elektron ikatan. Dari natrium hingga klor, elektron ikatan semuanya berada di kulit ke-3, akan diperisai oleh elektron pada kulit pertama dan kedua. Peningkatan jumlah proton dalam inti sepanjang perioda akan meningkatkan tarikan elektron ikatan menjadi lebih dekat ke inti. Jumlah pemerisaian sama untuk semua unsur. Elektronegativitas / keelektronegatifan Keelektronegatifan adalah ukuran kecenderungan atom untuk menarik pasangan elektron ikatan. Dari kiri ke kanan dalam satu periode, keelektronegatifannya cenderung semakin besar dikarenakan semakin mudahnya atom untuk menarik pasangan elektron. Terkecuali untuk Argon yang tidak mempunyai keelektronegatifan karena sudah stabil.

Logam dan Nonlogam Unsur-unsur dalam periode ketiga dari Na sampai Ar sifat unsur berubah

Logam dan Nonlogam Unsur-unsur dalam periode ketiga dari Na sampai Ar sifat unsur berubah dari logam ke nonlogam. Na, Mg, Al, merupakan logam dengan struktur kristal logam raksasa. Silikon merupakan unsur semi logam dengan sifat sebagai konduktor. Fosforus dan belerang merupakan unsur nonlogam dengan strutur berupa kristal molekul sederhana. Klorin merupakan unsur nonlogam paa keadaan bebas diatomik sedangkan argon merupakan gas monoatomik yang stabil. Daya Oksidasi dan Reduksi Unsur-unsur periode ketiga dari natrium sampai klorin berubah dari reduktor kuat (Na, Mg, Al) menjadi reduktor lemah (Si) dan berubah mejadi oksidator lemah (P dan S) kemudian oksidator kuat.

Sifat Basa Hidroksidanya Hidroksida unsur ketiga mempunyai unsur yang teratur, yaitu : Na. OH;

Sifat Basa Hidroksidanya Hidroksida unsur ketiga mempunyai unsur yang teratur, yaitu : Na. OH; Mg(OH)2; Al(OH)3 Si(OH)4; P(OH)5; S(OH)6; dan Cl(OH)7. Sifat hidroksida unsur-unsur periode ketiga berubah dari basa kuat Na. OH dan Mg(OH)2 menuju ke amfoter Al(OH)3 kemudian asam lemah Si(OH)4 dan P(OH)5 selanjutnya berubah ke asam kuat Cl(OH)7.

UNSUR Konfigurasi elektron 11 Na 12 Mg [Ne] 3 s 1 [Ne] 3 s

UNSUR Konfigurasi elektron 11 Na 12 Mg [Ne] 3 s 1 [Ne] 3 s 2 13 Al 14 Si 15 P [Ne] 3 s 2, 3 p 1 [Ne] 3 s 2, 3 p 2 [Ne] 3 s 2, 3 p 3 [Ne] 3 s 2, 3 p 4 Jari-jari atom <--------------makin besar sesuai arah panah Keelektronegatifan ---------------> makin besar sesuai arah panah Kelogaman Logam Kekuatan basa/asam Klorida Ikatan Senyawa dengan hidrogen Ikatan Reaksi dengan air Mg. O Isolator Al 2 O 3 Si. O 2 Ion Basa [Ne] 3 s 2, 3 p 5 oksidator Konduktor Na 2 O 17 Cl Bukan Logam (makin besar sesuai arah panah) Konduktor/isolator Ikatan Sifat oksida Hidroksida Semi logam Reduktor <-------------- Oksidator/reduktor Oksida (utama) 16 S Amfoter Al(OH)3 H 2 Si. O 3 P 2 O 5 SO 3 Kovalen Asam H 3 PO 4 H 2 SO 4 Cl 2 O 7 Na. OH Mg(OH)2 Basa kuat Basa lemah Na. Cl Mg. Cl 2 Ion Al. Cl 3 Si. Cl 4 PCl 5 SCl 2 Kovalen Cl 2 Na. H Mg. H 2 Al. H 3 Si. H 4 PH 3 H 2 S HCl Asam lemah Asam kuat Basa lemah Asam lemah Ion Menghasilkan bau dan gas H 2 Asam kuat HCl. O 4 Asam kuat Kovalen Tidak bersifat asam