UKURAN PEMUSATAN Ratarata Median Modus Oleh ENDANG LISTYANI

  • Slides: 35
Download presentation
UKURAN PEMUSATAN Rata-rata, Median, Modus Oleh: ENDANG LISTYANI 1

UKURAN PEMUSATAN Rata-rata, Median, Modus Oleh: ENDANG LISTYANI 1

Perhatikan pengelompokan data sampel berikut • Data tunggal : • Data dalam tabel dist

Perhatikan pengelompokan data sampel berikut • Data tunggal : • Data dalam tabel dist frek Skor x 1 x 2. . . xk Data dalam tabel distribusi frekuensi Frekuensi f 1 f 2. . . fk Skor Frekuensi a 1 - b 1 a 2 - b 2. . . ak - b k f 1 f 2. . . fk 2

Ukuran Pemusatan adalah ukuran yang menunjukan pusat segugus data yang telah diurutkan dari yang

Ukuran Pemusatan adalah ukuran yang menunjukan pusat segugus data yang telah diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar atau sebaliknya. (Rata-rata, Median, Modus) 3

Ukuran Bentuk (Measure of Shape) Kurva negatif Kurva positif 4

Ukuran Bentuk (Measure of Shape) Kurva negatif Kurva positif 4

 • Rata-rata = 67, 3, Mo = 45, 2 • Me = (Mo

• Rata-rata = 67, 3, Mo = 45, 2 • Me = (Mo + 2 )/3 = (45, 2 + 134, 6)/3 = 59, 9 5

Rata-rata • Rata-rata hitung • Rata-rata harmonis sering digunakan untuk merata-ratakan kecepatan untuk beberapa

Rata-rata • Rata-rata hitung • Rata-rata harmonis sering digunakan untuk merata-ratakan kecepatan untuk beberapa jarak tempuh yang sama • Rata-rata geometrik digunakan untuk merata-ratakan data yang rasio suku-suku berurutannya kira-kira tetap. Sering terjadi pada data yang berupa laju perubahan, rasio, indeks ekonomi, ukuran-ukuran populasi untuk periode waktu yang berurutan. • Rata-rata terboboti digunakan untuk merata-ratakan k buah nilai dengan menganggap bahwa sebagian lebih penting dari lainnya. • Rata-rata gabungan 6

Rata-rata Hitung (rata-rata) • Data tunggal: x 1 , x 2. . . .

Rata-rata Hitung (rata-rata) • Data tunggal: x 1 , x 2. . . . , xn a. data populasi rata-rata populasi μ = b. data sampel rata-rata sampel 7

 • Data dalam tabel distribusi frekuensi xi fi fixi x 1 x 2.

• Data dalam tabel distribusi frekuensi xi fi fixi x 1 x 2. . . xk f 1 f 2. . . fk f 1 x 1 f 2 x 2. . . f k xk Rata-rata 8

 • Data dalam tabel distribusi frekuensi Skor fi xi fixi a 1 -

• Data dalam tabel distribusi frekuensi Skor fi xi fixi a 1 - b 1 a 2 - b 2. . . ak - b k f 1 f 2. . . fk x 1 x 2. . . xk f 1 x 1 f 2 x 2. . . f k xk Rata-rata 9

Hitunglah nilai rata-rata dari data berikut Nilai fi xi 31 – 40 41 –

Hitunglah nilai rata-rata dari data berikut Nilai fi xi 31 – 40 41 – 50 51 – 60 61 – 70 71 – 80 81 – 90 91 – 100 4 3 11 21 33 15 3 35, 5 45, 5 55, 5 65, 5 75, 5 = x* 85, 5 90 fixi ci -2 -1 0 1 f ic i x*= titik tengah yang dipilih p= panjang/lebar kelas 10

Jika lebar kelas sama untuk setiap kelas interval Nilai fi xi fixi ci fici

Jika lebar kelas sama untuk setiap kelas interval Nilai fi xi fixi ci fici 31 – 40 41 – 50 51 – 60 61 – 70 71 – 80 81 – 90 91 – 100 4 3 11 21 33 15 3 35, 5 45, 5 55, 5 65, 5 75, 5* 85, 5 95, 5 142 136, 5 610, 5 1375, 5 2491, 5 1282, 5 286, 5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 -16 -9 -22 -21 0 15 6 90 6325 -47 11

 • No 6 262, 073 12

• No 6 262, 073 12

Masalah • Rony bersepeda pp dari A ke B yang berjarak 30 km. Berangkat

Masalah • Rony bersepeda pp dari A ke B yang berjarak 30 km. Berangkat dengan kecepatan 30 km/jam, pulang dengan kecepatan 20 km/jam. Tentukan rata-rata kecepatan bersepeda Rony dari A ke B pp Tentu jawabnya bukan (30+20)/2 = 25 km/jam Dalam hal ini, untuk pergi diperlukan waktu 1 jam, sedangkan untuk pulang diperlukan waktu 1, 5 jam, sehingga pergi pulang perlu waktu 2. 5 jam, sehingga rata kecepatan pergi-pulang 60/2, 5 = 24 km/jam. Jika dihitung dengan rumus untuk rata-rata harmonis diperoleh: 13

Rata-rata Harmonis Data tunggal Data dalam tabel distribusi frekuensi 14

Rata-rata Harmonis Data tunggal Data dalam tabel distribusi frekuensi 14

Contoh penggunaan rata-rata harmonis Seseorang menempuh perjalanan dari kota A ke kota B yang

Contoh penggunaan rata-rata harmonis Seseorang menempuh perjalanan dari kota A ke kota B yang berjarak 300 km, pergi pulang. Kecepatan perjalanan dari kota A ke kota B adalah 100 km/jam, sedangkan kecepatan perjalanan dari kota B ke kota A adalah 150 km/jam. Berapakah rata-rata kecepatan pergi-pulang? Tentu jawabnya bukan (100+150)/2 = 125 km/jam Dalam hal ini, untuk pergi diperlukan waktu 3 jam, sedangkan untuk pulang diperlukan waktu 2 jam, sehingga pergi pulang perlu waktu 5 jam, sehingga rata-rata kecepatan pergi-pulang 600/5 = 120 km/jam. Jika dihitung dengan rumus untuk rata-rata harmonis diperoleh: Jadi rata-rata kecepatan yang dimaksud adalah 120 km/jam. 15

 • Contoh: Jarak antara kota A dan B 60 km, dari B ke

• Contoh: Jarak antara kota A dan B 60 km, dari B ke C 80 km, jalan pintas dari C ke A 100 km. Ary berangkat dari A ke B dg kec 40 km/jam, dari B ke C 30 km/jam, dan dari C ke A 50 km/jam. Hitunglah rata-rata kec dari A ke C pp • Data: = (3 x 600)/47 = 38, 297 16

Rata-rata Ukur/Geometrik Data tunggal Data terkelompok Perhatikan data berikut : 8, 17, 33, 67,

Rata-rata Ukur/Geometrik Data tunggal Data terkelompok Perhatikan data berikut : 8, 17, 33, 67, 136, 275, 560 Rata-rata Ukur = = 67, 37 17

Rata-rata Ukur Suatu percobaan jenis makanan yang diberikan pada unggas tertentu memberikan kenaikan berat

Rata-rata Ukur Suatu percobaan jenis makanan yang diberikan pada unggas tertentu memberikan kenaikan berat (dlm gram) pada minggu pertama sampai kelima berturut-turut sbb. 250, 690, 990, 1890, 3790. Tentukanlah kira-kira kenaikan berat unggas rata-rata tiap minggu = 1041, 13 18

Rata-rata Terboboti • Perhatikan kasus berikut! Penilaian mata kuliah Statistika Elementer meliputi Tugas :

Rata-rata Terboboti • Perhatikan kasus berikut! Penilaian mata kuliah Statistika Elementer meliputi Tugas : 10% 95 Kuis : 10% 70 Ujian Sisipan I : 25% 85 Ujian Sisipan II : 25% 80 Ujian Akhir : 30% 65 Maka nilai akhir (NA) adalah Misalkan wi bobot xi maka rata-rata terboboti adalah 19

Rata-rata Gabungan • Bila sampel acak berukuran n 1, n 2, …, nk yang

Rata-rata Gabungan • Bila sampel acak berukuran n 1, n 2, …, nk yang diambil dari k populasi dengan masing-masing mempunyai rata-rata maka rata-rata gabungannya adalah 20

Median adalah nilai yang membagi data menjadi 2 bagian yang sama besar setelah data

Median adalah nilai yang membagi data menjadi 2 bagian yang sama besar setelah data diurutkan dari yang kecil ke besar. 21

 • Median untuk Data tunggal ( sudah diurutkan) • Bila n adalah bilangan

• Median untuk Data tunggal ( sudah diurutkan) • Bila n adalah bilangan ganjil Bila n adalah bilangan genap Rumus berikut berlaku untuk n bilangan ganjil dan genap 22

Median • Atau (setelah data diurutkan) Median = skor ke Contoh Tentukanlah median dari

Median • Atau (setelah data diurutkan) Median = skor ke Contoh Tentukanlah median dari 1) 5, 5, 2, 3, 7, 7, 9, 10, 15, 10, 16 Data: 2, 3, 5, 5, 7, 7, 9, 10, 10, 15, 16 Me = skor ke( ) =9 23

Median 2) 5, 5, 2, 3, 7, 7, 9, 10, 15, 10, 16, 3

Median 2) 5, 5, 2, 3, 7, 7, 9, 10, 15, 10, 16, 3 Data: 2, 3, 3, 5, 5, 7, 7, 9, 10, 10, 15, 16 Me = skor ke ( ) = skor ke 7 + (skor ke 8 – skor ke 7) = 7 + ( 9 – 7) =8 24

Data dalam tabel distribusi frekuensi 3) Data skor fi 40 50 60 80 95

Data dalam tabel distribusi frekuensi 3) Data skor fi 40 50 60 80 95 5 11 10 13 11 fkum 5 16 26 39 50 50 Me = 60 25

Median Data dalam tabel distribusi frekuensi skor 30 - 39 40 - 49 50

Median Data dalam tabel distribusi frekuensi skor 30 - 39 40 - 49 50 - 59 60 - 69 70 - 79 fi 5 11 10 13 11 50 26

Rumus Median untuk data dalam tabel distribusi frekuensi b : batas bawah kelas Median

Rumus Median untuk data dalam tabel distribusi frekuensi b : batas bawah kelas Median l : lebar kelas Median F : jumlah frekuensi sebelum kelas Median f : frekuensi kelas Median 27

MODUS • Data tunggal Modus adalah nilai data yang paling sering muncul. Contoh: 3,

MODUS • Data tunggal Modus adalah nilai data yang paling sering muncul. Contoh: 3, 3, 2, 7, 2, 5, 10, 7, 4, 7 Mo = 7 Data: 5, 4, 6, 8, 9, 12 Mo = 4 dan 6 Data : 5, 4, 6, 7, 10, 15 Mo = tidak ada • Data terkelompok Modus adalah nilai data yang mempunyai 28

Modus Data terkelompok Skor f 30 – 39 2 40 – 49 16 50

Modus Data terkelompok Skor f 30 – 39 2 40 – 49 16 50 – 59 14 60 – 69 5 70 – 79 16 80 – 89 3 56 29

Rumus Modus untuk data dalam tabel distribusi frekuensi b : batas bawah kelas Modus

Rumus Modus untuk data dalam tabel distribusi frekuensi b : batas bawah kelas Modus l : lebar kelas Modus b 1 : frekuensi kelas Modus – frekuensi kelas tepat sebelumnya b 2 : frekuensi kelas Modus – frekuensi kelas tepat sesudahnya 30

Data dalam tabel distribusi frekuensi skor 1 – 10 11 – 20 21 –

Data dalam tabel distribusi frekuensi skor 1 – 10 11 – 20 21 – 30 31 – 40 41 – 50 fi 40 70 30 100 60 fkum 40 110 140 240 300 Kelas Me : kelas yang memuat x[n/2] = x[300/2]= x[150] 31 - 40 frekuensi 100 50 140 0, 5 10, 5 20, 5 30, 5 40, 5 50, 5 l : lebar kelas Me l = 40, 5 – 30, 5 = 10 240 31

modus • Data tunggal Modus adalah nilai data yang paling sering muncul. • Data

modus • Data tunggal Modus adalah nilai data yang paling sering muncul. • Data terkelompok Modus adalah nilai data yang mempunyai frekuensi paling besar 32

Data dalam tabel distribusi frekuensi skor 1 – 10 11 – 20 21 –

Data dalam tabel distribusi frekuensi skor 1 – 10 11 – 20 21 – 30 31 – 40 41 – 50 fi 40 70 30 100 60 300 fkum 40 110 140 240 300 frekuensi 100 a d b 1 50 b 2 b c x y 0, 5 10, 5 20, 5 30, 5 40, 5 50, 5 33

Rumus Modus untuk data dalam tabel distribusi frekuensi b : batas bawah kelas Modus

Rumus Modus untuk data dalam tabel distribusi frekuensi b : batas bawah kelas Modus l : lebar kelas Modus b 1 : frekuensi kelas Modus – frekuensi kelas sebelumnya b 2 : frekuensi kelas Modus – frekuensi kelas sesudahnya 34

35

35