Uji Lanjut BEDA NILAI TERKECIL BNT Least Significant
Uji Lanjut: BEDA NILAI TERKECIL (BNT) (Least Significant Difference (LSD)) Forcep Rio Indaryanto, S. Pi. , M. Si Jurusan Perikanan / Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
• Setiap hasil penelitian eksperimen yang menggunakan rancangan percobaan, dengan rancangan lingkungan RAL, RAK ataupun RBL akan menghasilkan kesimpulan yang didasarkan perbandingan antara F hitung dengan F table dari hasil Uji F. • Jika F hitung < dari F Tabel atau Hipotesis Nol diterima, maka kesimpulan hasil penelitian hanya didasarkan atas hasil Uji F tersebut. Namun jika F hitung > dari F table atau Hipotesis Nol ditolak, karena hasil menunjukkan perbedaan yang nyata (signifikan), maka kesimpulan harus diambil berdasarkan hasil Uji Lanjut. • Uji Lanjut bertujuan untuk menguji perbedaan antar perlakuan dari hasil penelitian, kecuali jika penelitian hanya memiliki dua taraf perlakuan tidak diperlukan Uji Lanjut. • Karena Uji Lanjut bertujuan untuk menguji perbedaan antar perlakuan, maka sering juga disebut dengan istilah Pembandingan Ganda.
• Uji Lanjut Pembandingan Ganda yang biasa digunakan ada 3 macam. Yaitu Uji Beda Nyata Terkecil (BNT), Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dan Uji Berganda Duncan (DMRT). • Uji ini adalah prosedur perbandingan dari nilai tengah perlakuan (rata perlakuan) dengan menggunakan gabungan kuadrat tengah sisa (KTG/S) dari hasil Sidik ragam. • Nilai uji menggunakan nilai-nilai pada Table t. • Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Contoh soal • Percobaan dilakukan dengan rancangan acak kelompok dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pemupukan P terhadap bobot polong isi (gram) kedelai
Langkah-langkah • Hitung analisis ragam (anova) dari data di atas Keragaman (d. B) Jumlah Kwadrat (JK) Kuadrat Tengah Fhitung Kelompok 2 0, 38 0, 19 Perlakuan 6 1305, 24 217, 54 Galat 12 179, 62 14, 97 Total 20 1485, 24 • Hitung nilai baku BNT Ftabel 5% 1% 0, 01 3, 88 6, 93 14, 53 3, 00 4, 82 sangat berbeda nyata
Langkah-langkah • Susun nilai rata-rata perlakuan dari yang terkecil hingga yang terbesar Asli Setelah Disusun Perlakuan Rata-rata 0, 0 kg/ha (P 0) 17, 33 P 0 17, 33 22, 5 kg/ha (P 1) 21, 00 P 1 21, 00 45, 0 kg/ha (P 2) 41, 00 P 5 22, 67 67, 5 kg/ha (P 3) 36, 00 P 6 26, 00 90, 0 kg/ha (P 4) 30, 67 P 4 30, 67 112, 5 kg/ha (P 5) 22, 67 P 3 36, 00 135, 5 kg/ha (P 6) 26, 00 P 2 41, 00 BNT 6, 88
Langkah-langkah • Tambahkan nilai rata-rata baris pertama dengan Nilai baku BNT (24, 21) • beri huruf “a” dari nilai perlakuan terkecil pertama (17, 33) hingga nilai rata-rata perlakuan berikutnya yang kurang dari atau sama dengan nilai 24, 21 Perlakuan Rata-rata + BNT Rata-rata P 0 17, 33 + 6, 88 = 24, 21 17, 33 a P 1 21, 00 a P 5 22, 67 a P 6 26, 00 P 4 30, 67 P 3 36, 00 P 2 41, 00 BNT 6, 88
Langkah-langkah • Tambahkan nilai rata-rata baris kedua dengan Nilai baku BNT (27, 88) • beri huruf “b” dari nilai perlakuan terkecil kedua (21, 00) hingga nilai rata-rata perlakuan berikutnya yang kurang dari atau sama dengan nilai 27, 88 Perlakuan Rata-rata + BNT Rata-rata P 0 17, 33 + 6, 88 = 24, 21 17, 33 a P 1 21, 00 + 6, 88 = 27, 88 21, 00 ab P 5 22, 67 ab P 6 26, 00 b P 4 30, 67 P 3 36, 00 P 2 41, 00 BNT 6, 88
Langkah-langkah • Huruf "c" tersebut harus anda abaikan (batalkan) karena sebenarnya huruf c sudah terwakili oleh huruf b (karena pemberian huruf "c" tidak melewati huruf "b") Perlakuan Rata-rata + BNT Rata-rata P 0 17, 33 + 6, 88 = 24, 21 17, 33 a P 1 21, 00 + 6, 88 = 27, 88 21, 00 ab P 5 22, 67 + 6, 88 = 29, 55 22, 67 abc P 6 26, 00 bc P 4 30, 67 P 3 36, 00 P 2 41, 00 BNT 6, 88
Langkah-langkah • karena pemberian huruf "c" sebelumnya dibatalkan, maka pemberian huruf "c" kembali digunakan • Karena pemberian huruf “c” melewati huruf “b” sebelumnya, maka pemberian huruf “c” ini tidak dibaikan/dibatalkan Perlakuan Rata-rata + BNT Rata-rata P 0 17, 33 + 6, 88 = 24, 21 17, 33 a P 1 21, 00 + 6, 88 = 27, 88 21, 00 ab P 5 22, 67 + 6, 88 = 29, 55 22, 67 ab P 6 26, 00 + 6, 88 = 32, 88 26, 00 bc P 4 30, 67 c P 3 36, 00 P 2 41, 00 BNT 6, 88
Langkah-langkah • bila pemberian huruf telah sampai pada nilai rata terbesar, walaupun perhitungan penjumlahan belum selesai, maka perhitungan penambahan nilai BNT selanjutnya dihentikan/tidak dilanjutkan. Dan pemberian huruf dianggap selesai. Perlakuan Rata-rata + BNT Rata-rata P 0 17, 33 + 6, 88 = 24, 21 17, 33 a P 1 21, 00 + 6, 88 = 27, 88 21, 00 ab P 5 22, 67 + 6, 88 = 29, 55 22, 67 ab P 6 26, 00 + 6, 88 = 32, 88 26, 00 bc P 4 30, 67 + 6, 88 = 37, 55 30, 67 cd P 3 36, 00 + 6, 88 = 42, 88 36, 00 de P 2 41, 00 e BNT 6, 88
Langkah-langkah • susun kembali nilai rata-rata perlakuan tersebut sesuai dengan perlakuannya Perlakuan Rata-rata 0, 0 kg/ha (P 0) 17, 33 a 22, 5 kg/ha (P 1) 21, 00 ab 45, 0 kg/ha (P 2) 41, 00 e 67, 5 kg/ha (P 3) 36, 00 de 90, 0 kg/ha (P 4) 30, 67 cd 112, 5 kg/ha (P 5) 22, 67 ab 135, 5 kg/ha (P 6) 26, 00 bc perlakuan yang diikuti oleh huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata pengaruhnya menurut BNT 5%
Langkah-langkah • Menentukan perlakuan terbaik – perlakuan mana yang nilai rata-ratanya tertinggi? (P 2) – diikuti oleh huruf apa? (e) – lihat rata-rata perlakuan mana saja yang diikuti oleh huruf yang sama (P 2 dan P 3) – pertimbangkan secara logis perlakuan mana yang terbaik (apabila perlakuan dengan dosis lebih rendah tetapi mempunyai pengaruh yang sama dengan perlakuan dengan dosis yang lebih tinggi dalam meningkatkan hasil, maka perlakuan dosis yang lebih rendah tersebut lebih baik daripada perlakuan dosis yang lebih tinggi di atasnya)
Perlakuan Rata-rata 0, 0 kg/ha (P 0) 17, 33 a 22, 5 kg/ha (P 1) 21, 00 ab 45, 0 kg/ha (P 2) 41, 00 e 67, 5 kg/ha (P 3) 36, 00 de 90, 0 kg/ha (P 4) 30, 67 cd 112, 5 kg/ha (P 5) 22, 67 ab 135, 5 kg/ha (P 6) 26, 00 bc 45 41 40 36 35 30. 67 30 26 25 22. 67 21 20 17. 33 15 10 5 0 0, 0 kg/ha (P 0) a 22, 5 kg/ha (P 1) ab 45, 0 kg/ha (P 2) e 67, 5 kg/ha (P 3) de 90, 0 kg/ha (P 4) 112, 5 kg/ha (P 5) cd ab 135, 5 kg/ha (P 6) bc
• Sebuah penelitian TEKNOLOGI PEMBESARAN IKAN HIAS LAUT DENGAN MENGGUNAKAN PAKAN Tubifex SP • Perlakuan pemberian berbagai jumlah Tubifex sebagai pakan ikan hias laut sebanyak: 1% (T 1), 3% (T 2), 5% (T 3), 7% (T 4) perbiomasa perhari • Perlakuan tersebut dilakukan ulangan sebanyak 3 kali Perlakuan 1% 3% 5% 7% Total Ulangan 1 6, 23 6, 27 6, 38 6, 24 25, 12 2 6, 25 6, 32 6, 40 6, 29 25, 26 3 6, 31 6, 35 6, 37 6, 33 25, 36 Total 18, 79 18, 94 19, 15 18, 86 75, 74 Ratarata 6, 26 6, 31 6, 38 6, 29
Keragaman Derajat Bebas (d. B) Jumlah Kwadrat Kuadrat Tengah Perlakuan v 1=4 -1=3 0, 024 0, 008 Galat v 2=(12 -1)-(4 -1) = 8 0, 012 0, 002 0, 036 -- Total 11 Perlakuan T 1 T 4 T 2 T 3 BNT Rata-rata + BNT 6, 26 + 0, 084 = 6, 344 6, 29 + 0, 084 = 6, 374 6, 31 + 0, 084 = 6, 394 Fhitung Ftabel 5% 5, 400 4, 066 1% 7, 591 Berpengaruh Nyata Rata-rata 6, 26 a 6, 29 a 6, 31 ab 6, 38 b 0, 084
• Suatu perusahaan penangkapan ikan di Provinsi Banten membuat 5 model alat penangkapan ikan pelagis terbaru. Mereka hendak menguji kualitas hasil tangkapan dari masing-masing model alat tersebut. Pengujian akan dilakukan di empat perairan yang berbeda Kronjo Karangantu Anyer Binuangen Rata-rata 1 7. 62 8. 11 7. 93 8. 11 8. 015 SK db Kelompok 3 Perlakuan 4 Galat 12 Total 19 JK 0. 035 0. 898 0. 435 1. 369 2 8. 14 8. 15 7. 87 8. 16 8. 015 KT 0. 011 0. 224 0. 036 3 4 5 7. 76 7. 17 7. 46 7. 73 7. 57 7. 68 7. 74 7. 8 7. 21 7. 62 8. 17 7. 44 7. 7125 7. 7775 7. 4475 Fhit 0. 325 6. 193 0. 05 3. 490 3. 259 0. 01 5. 952 5. 411
- Slides: 17