UJI HIPOTESIS Uji Hipotesis Uji hipotesis adalah metode

  • Slides: 30
Download presentation
UJI HIPOTESIS

UJI HIPOTESIS

Uji Hipotesis? • Uji hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari analisis data,

Uji Hipotesis? • Uji hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang didasarkan dari analisis data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari observasi (tidak terkontrol). (wikipedia) • Hipotesis: H 0 VS H 1

 • Uji Hipotesis satu arah: (one tail) • Uji Hipotesis dua arah: (two

• Uji Hipotesis satu arah: (one tail) • Uji Hipotesis dua arah: (two tail)

Uji hipotesis dalam statistika • Terdapat beberapa tahapan uji hipotesis yaitu: 1. 2. 3.

Uji hipotesis dalam statistika • Terdapat beberapa tahapan uji hipotesis yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Hipotesis Taraf signifikasi: Statistik uji Daerah kritis Perhitungan Keputusan dan kesimpulan

1. Hipotesis • Hipotesis adalah sesuatu yg dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat

1. Hipotesis • Hipotesis adalah sesuatu yg dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat (teori, proposisi, dsb) meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan; anggapan dasar; (KBBI)

2. Taraf signifikasi • Menunjukkan peluang kesalahan yang ditetapkan peneliti dalam mengambil keputusan untuk

2. Taraf signifikasi • Menunjukkan peluang kesalahan yang ditetapkan peneliti dalam mengambil keputusan untuk menolak atau mendukung hipotesis nol. • Taraf signisikasi disimbolkan dengan: α • Tingkat kepercayaan diperoleh dengan: 1 – α • Contoh: jika kita menggunakan α=5%, maka tingkat kepercayaannya adalah 95%. • Taraf signifikasi yang sering digunakan dalam penelitian adalah: 1%, 5%, atau 10%. Pemilihan tergantung pada bidang penelitian masing -masing. Sebagai contoh bidang sosial menggunakan taraf signifikasi 5% - 10%, sementara di bidang kesehatan menggunakan taraf signifikasi 1%.

3. Statistik Uji • Statistik uji adalah prosedur (rumusan) yang menggunakan sampel untuk memperoleh

3. Statistik Uji • Statistik uji adalah prosedur (rumusan) yang menggunakan sampel untuk memperoleh hasil yang akan menentukan mendukung atau menolak hipotesis nol.

4. Daerah Kritis • Daerah kritis adalah wilayah penolakan terhadap hipotesis nol.

4. Daerah Kritis • Daerah kritis adalah wilayah penolakan terhadap hipotesis nol.

5. Perhitungan • Tempat kita melakukan analisis/ perhitungan.

5. Perhitungan • Tempat kita melakukan analisis/ perhitungan.

6. Keputusan dan Kesimpulan • Keputusan: 1. Menolah H 0 atau 2. Tidak menolak

6. Keputusan dan Kesimpulan • Keputusan: 1. Menolah H 0 atau 2. Tidak menolak H 0. • Kesimpulan: – ikhtisar yang diperoleh dari pengujian hipotesis

Uji Mengenai 1 Nilai tengah 1. Uji z menggunakan tabel normal baku Hipotesis Daerah

Uji Mengenai 1 Nilai tengah 1. Uji z menggunakan tabel normal baku Hipotesis Daerah Kritis

 • Jika σ2 (variansi) diketahui, n≥ 30, maka statistik uji:

• Jika σ2 (variansi) diketahui, n≥ 30, maka statistik uji:

Membaca tabel t derajat bebas (nu)

Membaca tabel t derajat bebas (nu)

2. Uji t Menggunakan tabel t Hipotesis Daerah Kritis

2. Uji t Menggunakan tabel t Hipotesis Daerah Kritis

 • Jika σ2 (variansi) tidak diketahui, n<30, maka statistik uji:

• Jika σ2 (variansi) tidak diketahui, n<30, maka statistik uji:

Contoh 1: Edison Electric Institute mempublikasi konsumsi listrik tahunan dari beberapa peralatan listrik. Diketahui

Contoh 1: Edison Electric Institute mempublikasi konsumsi listrik tahunan dari beberapa peralatan listrik. Diketahui bahwa suatu vacuum cleaner mengkonsumsi rata-rata 46 kwh per tahun. Jika diambil sampel random 12 rumah yang menggunakan vacuum cleaner mengkonsumsi rata-rata 42 kwh dengan standar deviasi 11. 9, maka dalam signifikasi 5% vacuum cleaner tersebut mengkonsumsi listrik kurang dari 46 kwh?

Solusi 1. Hipotesis 2. Taraf signifikasi; α = 5% = 0. 05 3. Statistik

Solusi 1. Hipotesis 2. Taraf signifikasi; α = 5% = 0. 05 3. Statistik uji: 4. Daerah kritis:

5. Perhitungan 6. Keputusan dan kesimpulan: Oleh karena (thitung = -1. 16) > -1.

5. Perhitungan 6. Keputusan dan kesimpulan: Oleh karena (thitung = -1. 16) > -1. 796, maka H 0 tidak ditolak, artinya rata-rata konsumsi listrik vacuum cleaner rumahan tidak secara signifikan berbeda dari 46 kwh.

Uji Mengenai 2 Nilai Tengah 1. Uji Z (menggunakan tabel normal baku) Hipotesis Daerah

Uji Mengenai 2 Nilai Tengah 1. Uji Z (menggunakan tabel normal baku) Hipotesis Daerah Kritis

 • σ21 dan σ22 (variansi) diketahui dan n ≥ 30, maka statistik ujinya:

• σ21 dan σ22 (variansi) diketahui dan n ≥ 30, maka statistik ujinya:

2. Uji t Menggunakan tabel t Hipotesis Daerah Kritis

2. Uji t Menggunakan tabel t Hipotesis Daerah Kritis

 • σ21 dan σ22 (variansi) tidak diketahui, namun dianggap sama, dan n<30 statistik

• σ21 dan σ22 (variansi) tidak diketahui, namun dianggap sama, dan n<30 statistik uji: dengan

 • σ21 dan σ22 (variansi) tidak diketahui, namun dianggap berbeda, statistik uji: dengan

• σ21 dan σ22 (variansi) tidak diketahui, namun dianggap berbeda, statistik uji: dengan

Contoh: Contoh 2: Mata kuliah Statistika Komunikasi diberikan pada 12 siswa dengan metode pengajaran

Contoh: Contoh 2: Mata kuliah Statistika Komunikasi diberikan pada 12 siswa dengan metode pengajaran biasa. Kelas lain yang terdiri dari 10 siswa diberikan kuliah yang sama tetapi menggunakan bahan yang telah terprogram. Pada akhir semester, mahasiswa dari kedua kelas diberikan ujian yang sama. Kelas pertama memperoleh rata-rata 85 dengan simpangan baku 4, sedangkan kelas kedua memperoleh rata-rata 81 dengan simpangan baku 5. Ujilah hipotesis bahwa kedua metode mengajar kuliah tersebut sama dengan menggunakan alfa 5%. Asumsikan bahwa kedua populasi itu memiliki ragam yang sama.

1. Hipotesis: 2. Taraf signifikasi; α = 5% = 0. 1 3. Statistik uji:

1. Hipotesis: 2. Taraf signifikasi; α = 5% = 0. 1 3. Statistik uji: thitung (di-skip) 4. Daerah kritik:

4. Perhitungan 5. Keputusan dan kesimpulan Oleh karena (thitung = 2. 09) > 2.

4. Perhitungan 5. Keputusan dan kesimpulan Oleh karena (thitung = 2. 09) > 2. 086, maka H 0 ditolak, artinya metode mengajar biasa berbeda dengan metode mengajar yang terprogramkan.

3. Uji t untuk berpasangan Hipotesis Daerah Kritis

3. Uji t untuk berpasangan Hipotesis Daerah Kritis

 • Statistik uji

• Statistik uji

Uji Hipotesis

Uji Hipotesis

Keputusan dengan membandingkan dengan Pvalue • Pada contoh 1, perhitungan diperoleh: • Nilai P-value

Keputusan dengan membandingkan dengan Pvalue • Pada contoh 1, perhitungan diperoleh: • Nilai P-value = (T<-1. 16) = 0. 135 (dalam SPSS disingkat sig. ) • Nilai p-value ini kita bandingkan langsung dengan taraf signifikasi (α): – apabila p-value < α, maka H 0 ditolak – apabila p-value > α, maka H 0 tidak ditolak. • Oleh karena (p-value = 0. 135) > 0. 05, maka H 0 tidak ditolak.