Uji 2 Sampel Berpasangan Bag 2 b Uji
Uji 2 Sampel Berpasangan Bag 2 b (Uji Wilcoxon Berpasangan) Mugi Wahidin, SKM, M. Epid Prodi Kesehatan Masyarakat Univ Esa Unggul
Pokok Bahasan �Pengertian dan penggunaan uji wilcoxon berpasangan �Contoh kasus �Aplikasi SPSS
1 sampel Komparasi 2 sampel Macam Stat NPar Komparasi > 2 sampel Asosiasi Data berpasanga n Data Tidak berpasangan
Data berpasangan Komparasi > 2 sampel Komparasi 2 sampel Nominal Uji Cochran Uji Mc Nemar Wilcoxon Sign Rank Test for Matched Pair (wilcoxon berpasangan) Uji Friedman Ordinal
Pengertian dan Penggunaan Uji Wilcoxon Berpasangan �Uji ini sama dengan paired sample t test dalam statistik parametrik �Digunakan untuk menguji hipotesis dua sampel berpasangan �Data berskala ordinal �Selain memperhatikan tanda perbedaan, Wilcoxon signed rank test memperhatikan besarnya beda dalam menentukan apakah ada perbedaan nyata antara data pasangan yang diambil
Contoh �Suatu penelitian dengan mengamati Nadi sebelum pemberian obat x (Nadi-1) dan setelah pemberian obat x (Nadi-2) didapatkan data seperti terlihat pada Tabel berikut �Apakah ada perbedaan Nadi-1 dan Nadi-2 dengan =0, 05 dan CI 95%
Individu ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sebelum 60 68 64 80 76 72 86 82 72 70 Sesudah 90 100 110 120 116 112 124 120 116 124
Untuk memudahkan, tabel dibuat seperti ini…. n 1 x (pre) 60 Y (post) d (y-x) No urut 90 + 30 1 100 + 32 2 110 + 46 9 2 3 68 64 4 5 80 76 120 116 + 40 5 6 6 7 72 86 112 124 + 40 + 38 7 3 8 9 82 72 120 116 + 38 + 44 4 8 10 70 124 + 54 10 Peringkat (r) 1 2 9 6 (5+6+7/3) 3, 5 (3+4/2) 8 10 T= 55
�Ingat. . . memberi no urut tidak perlu memperhatikan tanda + atau -, tetapi cukup perhatikan nilai selisihnya (d) dimulai dari yang terkecil. �Nilai total T diambil dari nilai rank dengan tanda yang paling sedikit. Karena dalam soal semua tanda adalah +, maka semua nilai tersebut dijumlahkan.
KESIMPULAN (1) �Jika T hitung < T tabel= H 0 gagal ditolak �Jika T hitung > T tabel = H 0 ditolak
n (n+1) 10 (11) �R = = = 55 2 2 �T hitung = 55 �T tabel (pada α=5% dan N=10) = 8 �T hitung > T tabel 55 > 8, maka : �Ho ditolak, Terdapat perbedaan signifikan antara nadi-1 dan nadi-2. Jadi, pemberian obat x dapat meningkatkan nadi.
KESIMPULAN (2) �Jika z hitung < z tabel= H 0 gagal ditolak �Jika z hitung > z tabel = H 0 ditolak �P value > 0, 05 H 0 gagal ditolak �P value < 0, 05 H 0 ditolak
PERHITUNGAN MANUAL Z = T – [ ¼ N (N+1)] V 1/24 (N) (N+1) (2 N+1) T = selisih nilai terkecil N = jumlah sampel (selain ties) Ties= nilai yang sama antara seblum dan sesudah (dihilangkan dari perhitungan) Hasil z hitung = -2, 817 z tabel = 1, 96
Kesimpulan �Jika z antara -1, 96 – 1, 96 = Ho gagal tolak �Z tidak di antara -1, 96 – 1, 96 = Ho di tolak �Z = -2, 812 Ho ditolak Terdapat perbedaan signifikan antara nadi-1 dan nadi-2. Jadi, pemberian obat x dapat meningkatkan nadi.
Cek tabel z �Angka 2, 812 (minus diabaikan) pada tabel z probabilitas = 0, 995, atau 0, 4975*2 karena tabel z untuk setengah kurva �Berarti probabilitas adalah 1 -0, 995 = 0, 005 (sama seperti hasil spss)
Aplikasi SPSS 1. 2. 3. 7. 8. 9. Klik Analyze Non Parametric Test 2 Related Sampels, pada Menu Bar Blok variabel “Sebelum dan sesudah”, pindahkan ke kotak Test Pairs dengan tombol panah Klik Option dan beri tanda centang Exclude Cases Listwise Pada Test Type beri tanda centang Wilcoxon klik Ok Untuk keputusan hipotesis lihat kolom test statistic Jika Asymp sig. (2 -tailed) ≥ α maka Ho gagal ditolak
Output SPSS Z = -2, 817 P value = 0, 005
Latihan �Entry-lah contoh soal diatas �Tentukan keputusan hipotesisnya
- Slides: 18