Tugas Merangkum Teknik Menulis Karya Ilmiah Wahyu Hidayatullah

  • Slides: 81
Download presentation
Tugas Merangkum Teknik Menulis Karya Ilmiah Wahyu Hidayatullah 135110501111020 http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Tugas Merangkum Teknik Menulis Karya Ilmiah Wahyu Hidayatullah 135110501111020 http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Daftar Isi I. PENDAHULUAN II. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK KARYA ILMIAH v Hakikat Karya Ilmiah

Daftar Isi I. PENDAHULUAN II. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK KARYA ILMIAH v Hakikat Karya Ilmiah v Karakteristik Karya Ilmiah III. PERSIAPAN PENULISAN KARYA ILMIAH v Persiapan Penulisan Karya Tulis Ilmiah v Pengumpulan Informasi untuk Penulisan Karya Ilmiah IV. TEKNIK MENULIS DAN KEMAMPUAN BERPIKIR ILMIAH v Menulis Karya Ilmiah v Teknik Menulis Artikel Konseptual v Teknik Menulis Laporan dan Artikel Penelitian http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

V. MENULIS KARYA ILMIAH SESUAI DENGAN TARGET PEMBACA v Bagaimana Pembaca Memahami Tulisan v

V. MENULIS KARYA ILMIAH SESUAI DENGAN TARGET PEMBACA v Bagaimana Pembaca Memahami Tulisan v Target Pembaca VI. MENULIS KARYA ILMIAH v Sistematika dan Cara Penyusunan Laporan Penelitian v Sistematika dan Cara Penyusunan Makalah v Penyusunan Abstrak VII. PRESENTASI LISAN YANG EFEKTIF v Kriteria dan Persiapan Presentasi Efektif v Menyampaikan Presentasi http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

I. PENDAHULUAN Menulis Karya Ilmiah adalah suatu keterampilan seseorang yang didapat melalui berbagai latihan

I. PENDAHULUAN Menulis Karya Ilmiah adalah suatu keterampilan seseorang yang didapat melalui berbagai latihan menulis. Hasil pemikiran, baik konseptual maupun yang disertai bukti empirik, tidak banyak berguna jika tidak disebarluaskan. Meskipun beragam cara dapat digunakan untuk menyebarluaskan hasil pemikiran tersebut, media yang banyak digunakan untuk mengkomunikasikannya adalah media cetak atau dengan kata lain melalui tulisan. Makin efektif tulisan yang dibuat, makin tinggi kemungkinan tulisan dipahami pembaca. http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Untuk menghasilkan tulisan yang efektif tentu dibutuhkan keterampilan teknik menulis yang memadai. Membicarakan teknik

Untuk menghasilkan tulisan yang efektif tentu dibutuhkan keterampilan teknik menulis yang memadai. Membicarakan teknik menulis, artinya membicarakan cara mengemas ide dalam bentuk tulisan sedemikian rupa sehingga orang membaca tulisan tersebut dapat menangkap ide yang disamapaikan dengan benar. Tulisan ini akan mengkaji berbagai hal dalam teknik menyusun dan menyajikan karya ilmiah. Materi yang disajikan dalam tulisan ini mencakup tentang hakikat dan karakteristik karya ilmiah, prinsip-prinsip penciptaan karya ilmiah, dan teknik menyusun karya ilmiah, serta menyajikan karya ilmiah baik secara tertulis maupun secara lisan yang efektif. http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

II. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK KARYA ILMIAH http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

II. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK KARYA ILMIAH http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

v Hakikat Karya Ilmiah A. Pengertian Dan Ciri-ciri Karya Ilmiah 1. Pengertian Karya ilmiah

v Hakikat Karya Ilmiah A. Pengertian Dan Ciri-ciri Karya Ilmiah 1. Pengertian Karya ilmiah adalah satu karangan yang disusun secara sistematis dan bersifat ilmiah. Sistematis berarti bahwa karangan atau karya tulis tersebut disusun menurut aturan tertentu sehingga kaitan antara bagian-bagian tersebut sangat jelas dan padu. Bersifat ilmiah berarti bahwa karya tulis tersebut menyajikan satu deskripsi, gagasan, argumentasi atau pemecahan masalah yang didasarkan pada berbagai bukti empirik atau kajian teoretis sehingga para pembacanya dapat merunut atau mencari kebenaran bukti empirik atau teori yang mendukung gagasan tersebut. http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

2. Ciri-ciri Karya Ilmiah Sebuah karya ilmiah dapat dikenali dari ciri-ciri sebagai berikut: a.

2. Ciri-ciri Karya Ilmiah Sebuah karya ilmiah dapat dikenali dari ciri-ciri sebagai berikut: a. Dari segi sisi, karya ilmiah menyajikan pengetahuan yang dapat berupa gagasan, deskripsi tentang sesuatu atau pemecahan satu masalah. b. Pengetahuan yang disajikan tersebut didasarkan pada fakta atau data (kajian empirik) atau teori-teori yang telah diakui kebenarannya. c. Sebuah karya ilmiah mengandung kebenaran yang objektif serta kejujuran dalam penulisan. d. Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku dan banyak menggunakan istilah teknis, di samping istilah-istilah yang bersifat denotatif. e. Sistematika penulisan mengikuti cara tertentu. http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

B. a. b. c. Tujuan Penulisan Karya Ilmiah ditulis dengan berbagai tujuan berikut: Menyampaikan

B. a. b. c. Tujuan Penulisan Karya Ilmiah ditulis dengan berbagai tujuan berikut: Menyampaikan gagasan kepada masyarakat luas atau kalangan tertentu. Tujuan seperti ini pada umumnya terkait dengan karya ilmiah yang berupa artikel yang dimuat dalam berbagai media massa. Memenuhi tugas yang diberikan sebagai persyaratan dalam studi. Tujuan seperti ini, terkait dengan tugas penulisan makalah dari guru atau dosen, serta penulisan skripsi, tesis, dan disertasi. Mendiskusikan gagasan dengan kalangan tertentu dalam sebuah pertemuan ilmiah. Misalnya, karya ilmiah yang disusun untuk satu seminar, simposium, diskusi panel, dan sejenisnya. http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

d. e. Mengikuti perlombaan penulisan karya ilmiah. Perlombaan penulisan karya ilmiah sering diadakan oleh

d. e. Mengikuti perlombaan penulisan karya ilmiah. Perlombaan penulisan karya ilmiah sering diadakan oleh berbagai lembaga, seperti Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) yang setiap tahun diselenggarakan bagi mahasiswa seluruh Indonesia oleh Direktorat Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi. Menyebarluaskan hasil penelitian kepada masyarakat luas atau kalangan tertentu, seperti berbagai artikel penelitian yang dimuat dala berbagai majalah ilmiah. http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

C. Fungsi atau Manfaat Karya Ilmiah a. b. c. Fungsi dari penulisan karya ilmiah:

C. Fungsi atau Manfaat Karya Ilmiah a. b. c. Fungsi dari penulisan karya ilmiah: Sebagai rujukan atau reference dalam mempersiapkan karya tulis atau kegiatan ilmiah, seperti seminar, melakukan penelitian, diskusi panel. Fungsi edukatif, yaitu sebagai sarana pendidikan yang dapat meningkatkan wawasan seseorang dalam berbagai bidang ilmu. Karya ilmiah juga berfungsi menyebarluaskan perkembangan bidang ilmu kepada masyarakat luas atau kelompok tertentu yang terkait. Dalam hal ini karya ilmiah mempunyai fungsi yang sangat sentral karena tanpa adanya karya ilmiah, ilmu baru yang sedang berkembang hanya akan dimiliki oleh segelintir orang. Dengan demikian, karya ilmiah dapat dikatakan mempunyai fungsi diseminatif. http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Manfaat karya ilmiah dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu manfaat untuk masyarakat luas dan manfaat

Manfaat karya ilmiah dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu manfaat untuk masyarakat luas dan manfaat untuk penulis sendiri. Sesuai dengan fungsinya, untuk masyarakat luas, karya ilmiah dapat dimanfaatkan sebagai rujukan atau reference, sumber untuk perluasan wawasan, serta mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi. Khusus untuk penulis, manfaat yang dikutip dari Si Kumbang oleh Zainal Arifin (1993) menyebutkan enam manfaat sebagai berikut: a. Mengembangkan keterampilan membaca yang efektif b. Penulis mendapat kesempatan berlatih mengintegrasikan hasil bacaan dengan gagasan sendiri, kemudian mengembangkannya menjadi pemikiran yang lebih matang. http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

c. d. e. f. Mengakrabkan penulis dengan kegiatan perpustakaan, seperti menggunakan katalog dalam mencari

c. d. e. f. Mengakrabkan penulis dengan kegiatan perpustakaan, seperti menggunakan katalog dalam mencari referensi. Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta dan data secara sistematis. Penulis akan merasakan kepuasan intelektual, yaitu suatu kepuasan yang berkaitan dengan kemampuan untuk menyajikan satu khazanah pengetahuan. Penulis ikut menyumbang bagi perluasan cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat. http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

D. Karya Ilmiah Dan Karya Ilmiah Populer Karya Ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan

D. Karya Ilmiah Dan Karya Ilmiah Populer Karya Ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti empirik. Karya ilmiah populer adalah karya ilmiah yang disajikan dengan gaya bahasa yang populer atau santai sehingga mudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

v Karakteristik Karya Ilmiah Karakteristik karya ilmiah dapat dikenal dari berbagai aspek, seperti: §

v Karakteristik Karya Ilmiah Karakteristik karya ilmiah dapat dikenal dari berbagai aspek, seperti: § Struktur penyajian § Komponen dan substansi karya ilmiah § Sikap penulis § Bahasa Setiap tulisan mempunyai struktur/alur penyajian sendiri -sendiri, komponen dan substansi yang menjadi fokus pembahasan, serta penggunaan bahasa yang khas. http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Struktur Penyajian Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan),

Struktur Penyajian Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut. § http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Komponen Dan Substansi Karya Ilmiah Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua

Komponen Dan Substansi Karya Ilmiah Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak. Substansi atau materi bahasan karya ilmiah dapat mencakup segala bidang dari yang kecil/sederhana ke yang paling besar/kompleks. Oleh karena bidangnya demikian luas, substansi karya ilmiah pada umumnya dikelompokkan sesuai dengan disiplin ilmu. Misal, karya ilmiah yang berkaitan dengan ilmu-ilmu sosial, ilmu-ilmu eksakta, dan seni. § http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Sikap Penulis Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya

Sikap Penulis Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua. Sedangkan dalam karya lainnya bersifat personal atau mengenai orang atau pribadi tertentu. § http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah,

Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku. Satu istilah atau kata dikatakan baku jika pembentukannya dan cara penulisannya sesuai dengan kaidah pembentukan kata/istilah bahasa Indonesia. Untuk hal ini harus memeriksa Kamus Besar Bahasa Indonesia. § http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

III. PERSIAPAN PENULISAN KARYA ILMIAH http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

III. PERSIAPAN PENULISAN KARYA ILMIAH http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Persiapan Penulisan Karya Tulis Ilmiah v Bagi sebagian besar penulis, merancang suatu tulisan merupakan

Persiapan Penulisan Karya Tulis Ilmiah v Bagi sebagian besar penulis, merancang suatu tulisan merupakan pekerjaan yang melibatkan pencarian informasi. Menulis bagi sebagian orang merupakan proses maju dan mundur kembali; dari konsentrasi penuh ke relaksasi; dari proses penuangan ide sampai penggunaan ide-ide tersebut dan akhirnya membuat penemuan. Untuk penulis seperti ini, dibutuhkan waktu yang cukup agar semuanya berjalan lancar. Namun waktu bukan satu-satunya yang menjamin dicapainya suatu penemuan melainkan konsentrasi dan kesadaran penuh dalam memanfaatkan waktu untuk kerja keras. http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

A. Langkah-Langkah Persiapan Penulisan Karya Ilmiah Tahap persipan penulisan karya ilmiah terdiri dari kegiatan

A. Langkah-Langkah Persiapan Penulisan Karya Ilmiah Tahap persipan penulisan karya ilmiah terdiri dari kegiatan berikut ini: § Pemilihan topik/masalah tulisan § Pengidentifikasian calon pembaca § Penentuan cakupan materi untuk tulisan http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Pemilihan Topik atau Masalah Tulisan Menentukan topik untuk karya ilmiah dalam berbagai hal menyerupai

Pemilihan Topik atau Masalah Tulisan Menentukan topik untuk karya ilmiah dalam berbagai hal menyerupai pemilihan topik untuk karangan bebas. Dalam penulisan karangan bebas ppenulis bebas berfantasi, bebas menentukan siapa calon pembacanya dan bebas pula menentukan cakupan cerita yang dituturkannya. Hal ini berbeda dengan karya tulis ilmiah yang harus mengikuti kaidah kebenaran dalam isi, metode kajian, serta tata cara penulisannya yang bersifat keilmuan. Salah satu cara untuk memenuhi kaidah tersebut adalah melakukan pemilihan topik yang jelas dan spesifik dengan cara merumuskan tujuan, menentukan topik, dan melakukan penelusuran terhadap topik tersebut. § http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Pengidentifikasian Calon Pembaca Salah satu ciri tulisan yang efektif adalah membantu pembacanya mengerti sesuatu

Pengidentifikasian Calon Pembaca Salah satu ciri tulisan yang efektif adalah membantu pembacanya mengerti sesuatu yang diuraikan di dalamnya. Kewajiban seorang penulis karya ilmiah di sini adalah memuaskan kebutuhan pembacanya akan informasi, yaitu dengan cara menyampaikan pesan yang ditulisnya agar mudah dipahami oleh pembacanya. Di dalam menulis karya ilmiah, perlu adanya identifikasi pembaca yang bertujuan untuk mengetahui latar belakang pengetahuan dan minat pembaca. Dari hal ini akan mempermudah di dalam mengorganisasikan materi sajian dan cara penyampaiannya. Selain itu, fokus pembicaraan pun menjadi semakin jelas dan fokus. § http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Penentuan Cakupan Materi Untuk Tulisan Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan

Penentuan Cakupan Materi Untuk Tulisan Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan. Cakupan materi sangat ditentukan oleh rumusan tujuan yang jelas dan pengidentifikasian calon pembaca yang tepat. Apabila tidak mengetahui tujuan penulisan, tidak mengetahui siapa yang akan membaca, ototmatis tidak bisa menunjukkan cakupan materi yang akan dibahas. Akibatbya, akan sulit untuk memelih dan memilah bahan pustaka, data atau informasi yang dibutuhkan pada saat melakukan tahap pengumpulan data atau informasi untuk tulisan. § http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Pengumpulan Informasi untuk Penulisan Karya Ilmiah v Proses pengumpulan data/informasi untuk keperluan penulisan karya

Pengumpulan Informasi untuk Penulisan Karya Ilmiah v Proses pengumpulan data/informasi untuk keperluan penulisan karya ilmiah dapat dilakukan dengan cara penelusuran bahan atau sumber bacaan di perpustakaan dan melacak informasi dari orang-orang yang ahli di bidang tertentu dengan jalan mewawancarainya. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelusuran data/informasi untuk tulisan dengan cara wawancara: �menentukan siapa yang akan diwawancarai �Mengembangkan pedoman wawancara �Melaksanakan wawancara �Mengolah data hasil wawancara http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

. . . lanjutan Pedoman wawancara yang berisi daftar pertanyaan yang akan diajukan merupakan

. . . lanjutan Pedoman wawancara yang berisi daftar pertanyaan yang akan diajukan merupakan salah satu prasyarat terpenting yang menentukan keberhasilan suatu wawancara. Pedoman wawancara ini harus dikembangkan berdasarkan cakupan materi atau permasalahan yang akan dikembangkan dalam karya tulis ilmiah. http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

IV. TEKNIK MENULIS DAN KEMAMPUAN BERPIKIR ILMIAH http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

IV. TEKNIK MENULIS DAN KEMAMPUAN BERPIKIR ILMIAH http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

v Menulis Karya Ilmiah Karya tulis ilmiah adalah hasil rangkaian gagasan yang merupakan hasil

v Menulis Karya Ilmiah Karya tulis ilmiah adalah hasil rangkaian gagasan yang merupakan hasil pemikiran yang didasarkan pada fakta, peristiwa, dan gejala yang disampaikan secara akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Persyaratan bagi sebuah tulisan untuk dianggap sebagai karya ilmiah adalah menyajikan fakta objektif secara sistematis, cermat, tepat, jujur, dan tidak bersifat terkaan, sistematis, dilengkapi dukungan dan pembuktian, tulus, dan bersifat ekspositoris. http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

. . . lanjutan Hidayat (2001) menyebutkan empat tabu untuk dilakukan penulis ilmiah, yaitu:

. . . lanjutan Hidayat (2001) menyebutkan empat tabu untuk dilakukan penulis ilmiah, yaitu: � Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri (plagiatisme); � Menukangi (memanipulasi) data; � Menutupi kebenaran dengan sengaja; � Menyulitkan pembaca http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

v Teknik Menulis Artikel Konseptual Artikel hasil penelitian dan artikel konseptual kadang terlihat sama

v Teknik Menulis Artikel Konseptual Artikel hasil penelitian dan artikel konseptual kadang terlihat sama strukturnya, tetapi artikel konseptual hanya memberikan informasi empiris jika hal tersebut mempengaruhi teori atau konsep yang ditawarkan. Penulis menganalisis teori atau konsep yang ada, menunjukkan kelemahan dari teori/konsep tersebut atau menunjukkan kekuatan/teori tersebut dibandingkan teori/konsep yang lain. Pada umumnya, penulis memeriksa konsistensi internal dan eksistensi eksternal dari suatu teori/konsep, misalnya apakah sebuah teori atau konsep saling bertentangan atau apakah teori atau konsep dan observasi empiris saling bertentangan. http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

B. Kelayakan Ide dan Cara Penyampaian Salah satu metode yang dapat membantu menghasilkan tulisan

B. Kelayakan Ide dan Cara Penyampaian Salah satu metode yang dapat membantu menghasilkan tulisan yang berkualitas tinggi adalah dengan memperhatikan kelayakan ide dan cara penyampaian. Pada segi kelayakan ide, ada empat faktor yang harus diperhatikan dijawab dengan jujur, yaitu: � Kelayakan ide dan kelengkapan � Keaslian materi � Kejelasan materi Tiga faktor yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan efektivitas tulisan adalah panjang tulisan, judul, dan nada. http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

C. Struktur Artikel Konseptual Struktur dari artikel konseptual yaitu: § Judul § Abstrak §

C. Struktur Artikel Konseptual Struktur dari artikel konseptual yaitu: § Judul § Abstrak § Pendahuluan § Diskusi § Referensi http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Judul idealnya mencerminkan ide utama dengan menarik dan pernyataan singkat dari topik utama yang

Judul idealnya mencerminkan ide utama dengan menarik dan pernyataan singkat dari topik utama yang dapat mengidentifikasi konsep yang dibahas dalam artikel. Meskipun fungsi utama judul adalah memberi informasi kepada pembaca tentang konsep yang dibahas, judul juga dapat dimanfaatkan sebagai pernyataan isi materi untuk abstraksi dan jasa informasi. Judul yang baik antara 10 -12 kata. Perlu diingat bahwa judul yang baik tepat merupakan salah satu syarat yang diminta dari artikel konseptual. § http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Abstrak adalah ringkasan singkat dan lengkap dari isi artikel yang memungkinkan pembaca untuk melihat

Abstrak adalah ringkasan singkat dan lengkap dari isi artikel yang memungkinkan pembaca untuk melihat isi artikel dengan cepat, dan seperti juga judul, dimanfaatkan dalam pembuatan indeks dan pemanggilan kembali artikel. Hampir semua pembaca memulai kontak pertama dengan melihat abstrak. Dengan alasan itu, abstrak harus penuh dengan informasi, tetapi tetap enak dibaca, terorganisasi, ringkas, dan utuh. Penggunaan kata kunci akan memudahkan pembaca untuk menemukan artikel kita. Abstrak yang baik memiliki karakteristik yang akurat, utuh, ringkas dan spesifik serta jangan menilai. § http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Pendahuluan � Perkenalkan teori yang akan dibahas. Pada saat menulis pendahuluan, yang perlu diperhatikan:

Pendahuluan � Perkenalkan teori yang akan dibahas. Pada saat menulis pendahuluan, yang perlu diperhatikan: - Apa inti teori/konsep yang dibahas - Bagaimana peta teori/konsep saat ini - Apa implikasi bahasan teori/konsep yang ditawarkan � Kembangkan latar belakang - Diskusikan literatur yang relevan secukupnya - Pada saat meringkas penelitian hindari kesimpulan umum tetapi tekankan pada hasil-hasil yang terkait, metode yang relevan, dan kesimpulan penting. - Bahas konsep dengan cukup kedalaman dan kejelasan sehingga dapat mencakup seluas mungkin target pembaca yang dituju. § http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Diskusi Setelah memaparkan peta teori/konsep, kita dapat mendiskusikan posisi kita terhadap teori/konsep yang diajukan.

Diskusi Setelah memaparkan peta teori/konsep, kita dapat mendiskusikan posisi kita terhadap teori/konsep yang diajukan. Buka diskusi dengan pernyataan yang jelas tentang penunjang dan penentang teori/konsep kita. Hindari polemik dan pembandingan teori yang lemah dalam diskusi. Dua aspek yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: - Apa yang sudah saya sumbangkan ? - Bagaimana pemikiran saya dapat memperkaya bahasan teori/konsep ? Jawaban dari dua pertanyaan ini adalah dari kontribusi penulis dan pembaca berhak mendapatkan jawaban yang jelas, tidak membingungkan, dan langsung. § http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Referensi Semua rujukan yang digunakan dalam artikel harus dicantumkan dalam daftar pustaka dan semua

Referensi Semua rujukan yang digunakan dalam artikel harus dicantumkan dalam daftar pustaka dan semua rujukan harus muncul dalam teks. Daftar pustaka harus tepat, tidak bertele. Pilih referensi dengan hati-hati dan akurat. § http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

v Teknik Menulis Laporan dan Artikel Penelitian Bartol (1981) menyebutkan tujuh faktor yang perlu

v Teknik Menulis Laporan dan Artikel Penelitian Bartol (1981) menyebutkan tujuh faktor yang perlu diperhatikan untuk menghasilkan laporan penelitian yang berkualitas tinggi, yang mencakup signifikasi pertanyaan penelitian, kelayakan instrumen, keterkaitan hasil dengan variabel yang dituju, kelayakan desain, keterwakilan partisipan, penerapan standar etika, dan kesiapan penelitian untuk dilaporkan. http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

A. Karakteristik Laporan dan Artikel Ilmiah Pada laporan atau artikel yang ditulis berdasarkan hasil

A. Karakteristik Laporan dan Artikel Ilmiah Pada laporan atau artikel yang ditulis berdasarkan hasil penelitian, penulis melakukan empat hal berikut: � Mendefinisikan dan mengklarifikasi masalah � Menyingkat temuan sebelumnya untuk menginformasikan kepada pembaca tentang posisi penelitian-penelitian yang pernah dilakukan � Mengidentifikasi hubungan, kontradiksi, jurang (jarak), dan inkonsistensi dalam literatur � Mengusulkan langkah selanjutnya untuk memecahkan masalah http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

B. Aspek Dalam Laporan Penelitian Laporan penelitian yang berhasil adalah laporan yang dibaca dan

B. Aspek Dalam Laporan Penelitian Laporan penelitian yang berhasil adalah laporan yang dibaca dan dipahami target pembacanya. Untuk mencapai tujuan ini Asosiasi Psikologi Amerika menerbitkan Publication Manual of the American Psychological Association (2001) yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menulis laporan dan artikel penelitian. Dari sumber tersebut, ada tujuh aspek yang harus diperhatikan oleh penulis laporan dan artikel penelitian: § Halaman judul § Abstrak § Pendahuluan § Metode § Hasil § Diskusi § Referensi http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Halaman Judul Penulisan judul merupakan pernyataan singkat dari topik utama dan mengidentifikasi variabel tersebut.

Halaman Judul Penulisan judul merupakan pernyataan singkat dari topik utama dan mengidentifikasi variabel tersebut. Judul harus dapat menjelaskan secara jelas apa yang akan ditemukan pembaca dalam laporan/artikel. Judul juga dimanfaatkan sebagai pernyataan isi materi untuk abstraksi dan jasa informasi. Menuliskan dengan lengkap terminologi yang digunakan meningkatkan akurasi. Rekomendasi untuk judul adalah 10 -12 kata. § http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Abstrak adalah ringkasan singkat dan lengkap dari isi artikel yang memungkinkan pembaca untuk melihat

Abstrak adalah ringkasan singkat dan lengkap dari isi artikel yang memungkinkan pembaca untuk melihat isi artikel dengan cepat. Abstrak yang dipersiapkan dengan matang merupakan paragraf terpenting dalam laporan atau artikel yang dibuat. Abstrak disyaratkan akurat, ringkas, mudah dipahami, dan informatif. Saran untuk abstrak: � Masalah yang diteliti: satu kalimat � Subjek, spesifikan karakteristik utama, seperti jumlah, tipe, jenis kelamin, umur � Metode penelitian � Temuan, singkat signifikansi statistik � Kesimpulan dan implikasi § http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Pendahuluan Bagian pendahuluan dibagi kedalam tiga unsur berikut: � Perkenalkan masalah. Artikel dibuka dengan

Pendahuluan Bagian pendahuluan dibagi kedalam tiga unsur berikut: � Perkenalkan masalah. Artikel dibuka dengan pengantar yang memberikan masalah khusus yang diteliti dan menjelaskan strategi penelitian � Kembangkan latar belakang � Nyatakan tujuan dan rasional. Setelah memperkenalkan masalah dan memperlihatkan latar belakang, penulis diharapkan menjelaskan apa yang dilakukan. Tuliskan pernyataan ini pada paragraf penutup dari bagian pengantar. § http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Metode Bagian metode menjelaskan secara detail bagaimana penelitian dilakukan. Deskripsi tersebut memungkinkan pembaca untuk

Metode Bagian metode menjelaskan secara detail bagaimana penelitian dilakukan. Deskripsi tersebut memungkinkan pembaca untuk mengevaluasi kepantasan metode yang digunakan dan reabilitas serta validitas hasilnya. Berikut adalah empat unsur yang harus dicantumkan dalam bagian metode: � Identifikasi sub-bagian. Dalam sub-bagian ini masukkan informasi yang penting untuk keperluan memahami dan mereplikasi penelitian. � Partisipan. Identifikasi partisipan sangat perlu untuk alasan-alasan assesment hasil, generalisai temuan, pembandingan dalam replikasi, studi pustaka, dan analisis data sekunder. Sampel harus dijelaskan dan representatif. Kesimpulan dan interpretasi tidak boleh melebihi sampel. § http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

. . . lanjutan � Instrumen. Secara ringkas deskripsikan instrumen yang digunakan dan bagaimana

. . . lanjutan � Instrumen. Secara ringkas deskripsikan instrumen yang digunakan dan bagaimana instrumen tersebut digunakan. � Prosedur. Ringkas setiap langkah pengerjaan penelitian. Jelaskan apa yang dilakukan dan bagaimana melakukannya dengan detail secukupnya sehingga pembaca dapat mereplikasi jika diperlukan. http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Hasil Bagian hasil mencakup penjelasan mengenai koleksi data dan perlakuan statistik yang dilakukan terhadap

Hasil Bagian hasil mencakup penjelasan mengenai koleksi data dan perlakuan statistik yang dilakukan terhadap hasil penelitian. Untuk itu, pertama, nyatakan secara ringkas hasil temuan utama. Kemudian, laporkan data dengan detail yang cukup untuk justifikasi kesimpulan. Pada tahap ini belum perlu menyampaikan implikasi. Berikut empat unsur yang harus diperhatikan dalam penulisan bagian hasil dalam suatu laporan/artikel penelitian: � Tabel dan gambar � Penyajian statistik � Kecukupan statistik � Kekuatan statistik § http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Diskusi Setelah memaparkan hasil, kita diharapkan melaporkan hasil evaluasi dan menginterpretasikan implikasinya, sejalan dengan

Diskusi Setelah memaparkan hasil, kita diharapkan melaporkan hasil evaluasi dan menginterpretasikan implikasinya, sejalan dengan hipotesis yang dikemukakan. Tekankan konsekuensi teori dari temuan dan validitas dari kesimpulan kita. Buka diskusi dengan pernyataan yang jelas tentang penunjang dan penentang hipotesis. Hindari polemik dan pembandingan teori yang lemah dalam diskusi. Identifikasi implikasi teori dan praktis dari temuan, kemukakan saran untuk memperbaiki penelitian, dan sarankan tindak lanjut penelitian. § http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Referensi Sebagaimana data dalam artikel menunjang interpretasi dan konklusi, begitu pula referensi yang dibuat.

Referensi Sebagaimana data dalam artikel menunjang interpretasi dan konklusi, begitu pula referensi yang dibuat. Semua rujukan yang digunakan dalam artikel harus dicantumkan dalam daftar pustaka dan semua rujukan harus muncul dalam teks. Daftra pustaka harus tepat, tidak bertele-tele. Pilih referensi dengan hati-hati dan akurat. § http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

V. MENULIS KARYA ILMIAH SESUAI DENGAN TARGET PEMBACA http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

V. MENULIS KARYA ILMIAH SESUAI DENGAN TARGET PEMBACA http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Bagaimana Pembaca Memahami Tulisan v Dalam kegiatan membaca bahan tertulis merupakan input untuk proses

Bagaimana Pembaca Memahami Tulisan v Dalam kegiatan membaca bahan tertulis merupakan input untuk proses membaca. Output dari proses membaca adalah pemahaman terhadap bahan tertulis. Input lainnya yaitu kondisi yang mempengaruhi pembaca. Kondisi tersebut diantaranya ialah kondisi internal pembaca yang meliputi pengetahuan dan pengalaman sebelumnya. Pengetahuan pembaca terhadap kata berhubungan dengan aspek semantik, sintatik, dan pragmatik dari kata tersebut. Aspek semantik berkaitan dengan makna luas arti kata itu. Aspek sintaktik terkait dengan pengkategorian kata dan aspek pragmatik memungkinkan pembaca memahami arti kata dalam tulisan berdasarkan arti secara keseluruhan dari tulisan tersebut. http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

A. Pemaknaan Kata Makna sebuah kata merupakan bagian dari pengetahuan pembaca mengenai kata tersebut.

A. Pemaknaan Kata Makna sebuah kata merupakan bagian dari pengetahuan pembaca mengenai kata tersebut. Seorang penulis memerlukan sebuah kamus untuk dapat mengetahui makna kata dengan tepat. Meskipun demikian banyak kata yang memiliki banyak makna. Kebanyakan pembaca akan memaknai kata yang dibaca dalam makna sehari-hari yang biasa digunakan, bukan makna yang tercantum dalam kamus. Oleh karena itu, dalam penulisan sedapat mungkin menghindari kata yang bermakna ganda atau gunakan makna yang diperkirakan diterima secara umum. http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

B. Proses Membaca Proses membaca dipengaruhi oleh empat kondisi pembaca, yaitu: � Kemampuan pembaca

B. Proses Membaca Proses membaca dipengaruhi oleh empat kondisi pembaca, yaitu: � Kemampuan pembaca dalam memproses kata dan kalimat � Kemampuan pembaca memahami apa yang tersirat � Kemampuan pembaca mengenai kata-kata baru � Kemampuan pembaca untuk memilih informasi dalam tulisan berdasarkan kebutuhannya. http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

v Target Pembaca Pemahaman terhadap target pembaca dan karakteristiknya merupakan kata kunci untuk membuat

v Target Pembaca Pemahaman terhadap target pembaca dan karakteristiknya merupakan kata kunci untuk membuat tulisan ilmiah yang berhasil. Penulis perlu mencari tahu hal-hal yang terkait dengan target pembaca melalui pertanyaan-pertanyaan seperti: � Siapa yang akan membaca tulisan ini � Apa yang mereka ketahui mengenai subjek yang ditulis ini � Mengapa mereka akan membaca tulisan ini � Bagaimana mereka akan membaca tulisan ini http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Pada umumnya, target pembaca suatu laporan ilmiah terdiri dari empat kelompok besar, yaitu: §

Pada umumnya, target pembaca suatu laporan ilmiah terdiri dari empat kelompok besar, yaitu: § Masyarakat akademis § Masyarakat ilmiah § Penyandang dana § Masyarakat umum http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Masyarakat Akademis Karakteristik dari target pembaca masyarakat akademis ini terhadap tulisan yang kita buat

Masyarakat Akademis Karakteristik dari target pembaca masyarakat akademis ini terhadap tulisan yang kita buat ialah bersifat menguji. Pembaca memfokuskan pada keakuratan informasi serta cara memperoleh informasi tersebut. Laporan ilmiah dengan target pembaca seperti ini memerlukan penggunaan kata-kata yang akurat meskipun menggunakan kata-kata yang sangat teknis yang sulit dipahami masyarakat awam. § http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Masyarakat Ilmiah Jika sebuah tulisan dipublikasikan dalam suatu jurnal ilmiah maka target pembaca tulisan

Masyarakat Ilmiah Jika sebuah tulisan dipublikasikan dalam suatu jurnal ilmiah maka target pembaca tulisan tersebut ialah para ilmuwan yang bergerak di bidang yang menjadi spesifikasi keilmuan dalam jurnal tersebut. Karakteristik target pembaca ini bahwa mereka membaca untuk menambah pengetahuan keilmuan di dalam bidangnya. § http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Penyandang Dana Penyandang dana adalah orang atau lembaga yang memberikan dana bagi suatu kegiatan

Penyandang Dana Penyandang dana adalah orang atau lembaga yang memberikan dana bagi suatu kegiatan ilmiah. Penyandang dana ini bisa berupa lembaga pemerintah, swasta (industri, perusahaan) atau lembaga swadaya masyarakat. Laporan ilmiah untuk target pembaca penyandang dana menekankan pada kekonsistensian terhadap TOR atau Term of Service. Informasi dalam laporan ilmiah perlu konsisten dengan apa yang sudah disyaratkan oleh TOR. Meskipun laporan ilmiah merupakan “pesanan” penyandang dana , namun objektivitas perlu dijaga sesuai dengan etika ilmiah. Pengertian pesanan dalam hal ini hanyalah menyangkut tujuan kegiatan ilmiah, bukan pada hasilnya. § http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Masyarakat Umum Pembaca masyarakat umum memiliki perbedaan tingkat umur, tingkat pendidikan, pengetahuan, pendapatan, dan

Masyarakat Umum Pembaca masyarakat umum memiliki perbedaan tingkat umur, tingkat pendidikan, pengetahuan, pendapatan, dan status sosial mereka. Maka dari itu penulisan yang ditujukan pada target pembaca masyarakat umum memerlukan cara mengkomunikasikan hasil penelitian yang hati-hati, cermat, dan teliti. Pengungkapan harus lebih mudah dipahami oleh masyarakat awam dengan cara pengungkapan bahasa sehari yang populer. Istilah teknis sedapat mungkin dihindari agar memudahkan pembaca untuk memahaminya. § http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

VI. MENULIS KARYA ILMIAH http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

VI. MENULIS KARYA ILMIAH http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Sistematika dan Cara Penyusunan Laporan Penelitian v Laporan penelitian dapat berfungsi sebagai media komunikasi

Sistematika dan Cara Penyusunan Laporan Penelitian v Laporan penelitian dapat berfungsi sebagai media komunikasi yang efektif apabila disusun secara jelas dan dapat dipahami oleh pembacanya. Secara umum, sistematika suatu laporan penelitian yang lengkap terdiri dari 3 bagian pokok, yaitu: § Bagian pembuka § Bagian inti § Bagian penutup http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Bagian Pembuka Menurut Arifin (1987), bagian pembuka sebuah laporan penelitian lengkap harus mengandung komponen-komponen

Bagian Pembuka Menurut Arifin (1987), bagian pembuka sebuah laporan penelitian lengkap harus mengandung komponen-komponen berikut ini: � Judul � Halaman judul � Halaman pengesahan � Halaman penerimaan � Kata pengantar � Abstrak � Daftar isi � Daftar tabel � Daftar grafik, bagan atau skema � Daftar singkatan dan lambang § http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Bagian Inti Bagian inti menyajikan atau mengomunikasikan informasi ilmiah yang ingin disampaikan. Berikut komponen

Bagian Inti Bagian inti menyajikan atau mengomunikasikan informasi ilmiah yang ingin disampaikan. Berikut komponen dari bagian inti: � Pendahuluan Merupakan tulisan yang disusun untuk memberikan orientasi kepada pembaca mengenai isi laporan penelitian yang akan dipaparkan, sekaligus perspektif yang diperlukan oleh pembaca untuk dapat memahami informasi yang akn disampaikan � Kajian pustaka dan kerangka teori Mengungkapkan teori-teori serta hasil-hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan pada topik yang sama. Berdasarkan analisis terhadap pustaka tersebut, penulis dapat membatasi masalah dan ruang lingkup penelitian. § http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Metodologi penelitian Pada bagian ini biasanya dijelaskan secara rinci mengenai desain penelitian, populasi dan

Metodologi penelitian Pada bagian ini biasanya dijelaskan secara rinci mengenai desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan dan analisis data, serta kelemahan penelitian � Hasil dan pembahasan Merupakan inti dari sebuah tulisan ilmiah. Pada bagian ini penulis menyajikan secara cermat hasil analisis data serta pembahasannya berdasarkan kajian pustaka dan kerangka teori yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya � Simpulan dan saran Simpulan adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya dengan hipotesi dari penelitian yang dilakukan. Simpulan diperoleh dari uraian analisis, interpretasi dan deskripsi. Pada bagian akhir, biasanya simpulan disertai dengan saran yang mengenai penelitian lanjut yang dapat dilakukan. � http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Bagian Penutup Bagian lain yang tidak kalah penting dalam penulisan sebuah laporan penelitian lengkap

Bagian Penutup Bagian lain yang tidak kalah penting dalam penulisan sebuah laporan penelitian lengkap adalah bagian penutup. Bagian penutup pada umumnya terdiri dari: � Daftar pustaka merupakan hal yang wajib dicantumkan karena hal ini mencerminkan acuan yang digunakan oleh penulis baik dalam melakukann penelitian maupun menyusun laporan. Daftar pustaka yang dipublikasikan dapat berupa: buku teks, majalah, jurnal makalah, surat kabar, dan lain-lain. Penulisan daftar pustaka baik berupa buku teks, majalah, jurnal makalah maupun surat kabar pada umumnya harus mencamtumkan beberapa hal dasar berikut: nama penulis, tahun terbit, judul pustaka, tempat terbit, nama penerbit. § http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Lampiran dapat dicantumkan apabila diperlukan. Lampiran dapat berupa tabel, gambar, peta, bagan, instrumen penelitian,

Lampiran dapat dicantumkan apabila diperlukan. Lampiran dapat berupa tabel, gambar, peta, bagan, instrumen penelitian, seperti kuesioner atau daftar cheklist untuk observasi, dan bentuk lain yang terkait dengan penjelasan yang telah dipaparkan dalam bagian inti laporan. � http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Daftar indeks dan atau glosarium Laporan penelitian yang lengkap biasanya juga menyertakan indeks dan

Daftar indeks dan atau glosarium Laporan penelitian yang lengkap biasanya juga menyertakan indeks dan atau glosarium untuk istilah-istilah khusus yang digunakan dalam laporan. Indeks adalah daftar kata atau istilah yang terdapat pada laporan. Penulisan indeks harus berkelompok berdasarkan abjad awal kata atau istilah yang akan dituliskan. Penulisan indeks ditujukan agar pembaca dapat dengan cepat mencari istilah atau kata-kata khusus yang terdapat dalam laporan tersebut. � http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

SISTEMATIKA DAN CARA PENYUSUNAN MAKALAH v Salah satu bentuk karya ilmiah yang banyak ditulis

SISTEMATIKA DAN CARA PENYUSUNAN MAKALAH v Salah satu bentuk karya ilmiah yang banyak ditulis adalah makalah, baik itu dipresentasikan pada suatu pertemuan ilmiah, seperti seminar dan konferensi, maupun untuk dipublikasikan melalui suatu makalah ilmiah, seperti jurnal dan buletin. Makalah pada dasarnya merupakan bentuk karya ilmiah yang paling sederhana di antara karya ilmiah lainnya. Menurut Efendi (1991) makalah diartikan sebagai karya ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Makalah juga dapat berupa penyajian pemikiran ataupun mendiskusikan suatu wacana yang dianalisis secara ilmiah. http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Makalah juga terdiri dari: § Bagian pembuka Seperti yang sudah dijelaskan di muka, bagian

Makalah juga terdiri dari: § Bagian pembuka Seperti yang sudah dijelaskan di muka, bagian pembuka pada penulisan makalah sangat sederhana dan umumnya dituangkan dalam halaman judul saja. Karena sifatnya yang singkat, pada umumnya terdiri dari 5 -20 halaman tergantung pada keperluan dan aturan yang dikenakan maka pada makalah tidak lazim disertakan keterangan, misalnya “daftar isi” dan “kata pengantar”. Sedangkan untuk abstrak, komponen dan penyusunannya tidak berbeda dengan abstrak untuk laporan penelitian. http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Bagian inti Seperti telah diuraikan, bagian inti makalah hasil penelitian, seperti halnya pada laporan

Bagian inti Seperti telah diuraikan, bagian inti makalah hasil penelitian, seperti halnya pada laporan penelititan, berisi pengantar/pendahuluan, metodologi penelitian, kajian pustaka dan kerangka teori, hasil pembahasan, serta simpulan dan saran. Perbedaanya dengan laporan penelitian, penyampaian uraian unsur-unsur ini dalam makalah disajikan dalam versi yang lebih singkat. Sistematika unsur ini pada bagian inti dapat bervariasi selama keseluruhan esensi substansi unsur-unsur tersebut tersampaikan § http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

� Bagian penutup seperti halnya pada laporan penelitian digunakan untuk menyampaikan simpulan hasil penenlitian

� Bagian penutup seperti halnya pada laporan penelitian digunakan untuk menyampaikan simpulan hasil penenlitian yang dilaporkan dalam bagian inti makalah. Dalam bagian penutup hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah mengenai penyusunan referensi. Referensi adalah berupa daftar pustaka yang benar-benar dirujuk dalam artikel/makalah. Cara penulisan daftar pustaka dan referensi tidak berbeda dengan cara penulisan daftar pustaka yang sudah dibahas sebelumnya. http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

v PENYUSUNAN ABSTRAK Pengertian Abstrak Secara umum abstrak dapat diartikan sebagai versi mini dari

v PENYUSUNAN ABSTRAK Pengertian Abstrak Secara umum abstrak dapat diartikan sebagai versi mini dari sebuah karya ilmiah. Menurut Houghton (1975) abstrak dapat didefinikasikan sebagai rangkuman informasi yang terdapat dalam sebuah dokumen. Abstrak untuk karya ilmiah harus menyajikan rangkuman singkat dari tiap bagian penting dalam bagian karya ilmiah seperti pembukaan, kajian materi dan metode, hasil dan pembahasan. Mengingat abstrak adalah ringkasan singkat dari sebuah tulisan maka panjangnya abstrak pada umumnya tidak melebihi 250 kata. Penulisan abstrak selalu dilakukan pada akhir sebuah penulisan karena abstrak berisi informasi esensial yang telah dipaparkan dalam sebuah tulisan. Penjelasan ini menjawab mengapa abstrak walaupun diletakkan di bagian depan penulisan tetapi ditulis pada akhir sebuah penelitian. A. http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

B. Jenis Abstrak yang dikenal dalam sebuah penulisan karya setidaknya ada dua jenis, yaitu

B. Jenis Abstrak yang dikenal dalam sebuah penulisan karya setidaknya ada dua jenis, yaitu abstrak informatif dan abstrak deskriptif. Abstrak informatif merupakan ringkasan dan memuat halhal pokok yang asli dalam sebuah karya ilmiah, yang banyak digunakan dalam penulisan makalah jurnal atau penulisan karya ilmiah hasil penelitian. Abstrak yang lain yaitu abstrak deskriptif. Abstrak ini dirancang untuk menunjukkan subjek atau bahasan dari sebuah karya ilmiah yang mempermudah calon pembaca untuk memutuskan apakah mereka akan membaca seluruh karya tersebut atau tidak. http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

C. Kegunaan Abstrak sebuah karya ilmiah dapat diterbitkan bersama dengan naskah aslinya, tetapi dapat

C. Kegunaan Abstrak sebuah karya ilmiah dapat diterbitkan bersama dengan naskah aslinya, tetapi dapat juga diterbitkan secara tersendiri. Apabila abstrak diterbitkan bersama-sama dengan naskah aslinya maka abstrak dapat berfungsi sebagai petunjuk depan atau heading bagi pembaca. Dengan membaca abstrak, pembaca mengetahu tentang isi tulisan tersebut sehingga pembaca dapat menentukan secara cepat apakah dia perlu membaca atau tidak. http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

D. Penyusunan Abstrak Karya Ilmiah Hasil Penelitian Abstrak untuk karya tulis hasil penelitian menggunakan

D. Penyusunan Abstrak Karya Ilmiah Hasil Penelitian Abstrak untuk karya tulis hasil penelitian menggunakan jenis abstrak yang informatif. Abstrak penulisan laporan penelitian pada intinya terdiri dari lima hal penting yaitu (1) latar belakang, (2) tujuan, (3) metode, (4) hasil, dan (5) simpulan. Dalam menyusun abstrak, bagian pertama adalah latar belakang. Yang dituliskan didalam latar belakang ini adalah informasi yang melatarbelakangi penelitian secara singkat. Penulisan tujuan juga harus dituliskan secara singkat, namun tidak mengurangi esensi tujuan penelitian. Lalu metode dan hasil penelitian juga dituliskan secara singkat dan jelas pula. Dan dibagian terakhir dalam menulis abstrak adalah simpulan dan rekomendasi. http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

. . . lanjutan Selain memperhatikan struktur penyusunan abstrak, hal lain yang perlu diperhatikan

. . . lanjutan Selain memperhatikan struktur penyusunan abstrak, hal lain yang perlu diperhatikan adalah penggunaan dan pemilihan kata-kata yang tepat. Pemilihan kata-kata dalam penulisan abstrak menjadi sangat penting mengingat abstrak harus ditulis secara singkat. http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

VII. PRESENTASI LISAN YANG EFEKTIF http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

VII. PRESENTASI LISAN YANG EFEKTIF http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

v. Kriteria Efektif dan Persiapan Presentasi yang efektif memenuhi kriteria sebagai presentasi yang komunikatif,

v. Kriteria Efektif dan Persiapan Presentasi yang efektif memenuhi kriteria sebagai presentasi yang komunikatif, memicu pendengarnya dan memotivasi untuk melakukan tindakan sebagai tindak lanjut. Di samping itu, presentasi efektif, materi atau isinya harus akurat, benar, tepat, dan lengkap. Mempersiapkan suatu presentasi dilakukan melalui serangkaian langkah. Pertama, menganalisis siapa yang akan menjadi peserta atau pendengar presentasi, dengan memperhatikan diantaranya karakteristik, pekerjaan dan minat mereka. Pemahaman terhadap pendengar akan membantu pembicara untuk membuat kaitan atau hubungan antara topik yang dibahas dengan kebutuhan dan minat peserta. http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Langkah kedua, menyusun garis besar materi dan melengkapi persiapan melalui riset tambahan, dilanjutkan dengan

Langkah kedua, menyusun garis besar materi dan melengkapi persiapan melalui riset tambahan, dilanjutkan dengan menyiapkan visual dan berlatih melakukan presentasi dengan menggunakan perangkat presentasi yang telah dikembangkan. http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

v Menyampaikan Presentasi Hal yang dibahas dalam hal ini mencakup bagaimana cara mengatasi rasa

v Menyampaikan Presentasi Hal yang dibahas dalam hal ini mencakup bagaimana cara mengatasi rasa cemas sebagai pembicara yang sering menghambat seseorang untuk dapat berbicara dengan efektif, dengan cara menguasai materi pembicaraan dengan baik. Dalam menyampaikan presentasi perlu memberikan penekanan pada pokok-pokok pikiran yang penting dan menggunakan ilustrasi dalam berbagai bentuk visual, menggunakan pandangan mata untuk berkomunikasi dengan pendengar, menggunakan tanya jawab untuk memberikan klarifikasi berbagai pokok pembahasan serta menepati waktu presentasi baik pada waktu memulai dan mengakhiri presentasi. Pembicara yang baik perlu melakukan evaluasi apa yang telah dilakukan dan menggunakan hasilnya untuk perbaikan presentasi pada kesempatan yang lain. http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/

Teknik Menulis Karya Ilmiah I. G. A. K. Wardani, dkk. Cetakan pertama, September 2006

Teknik Menulis Karya Ilmiah I. G. A. K. Wardani, dkk. Cetakan pertama, September 2006 Jakarta: Universitas Terbuka http: //blog. ub. ac. id/wahyuhidayatullah/