Tugas Kelompok Teori Belajar TEORI PEMBELAJARAN AFEKTIF Oleh
Tugas Kelompok Teori Belajar TEORI PEMBELAJARAN AFEKTIF Oleh : Kelompok 7 Ema Apriliana Sabna Nurrahmawati Elisabet ( 20178300003 ) ( 20178300052 ) ( 20168310116 ) Dosen Pengampu Iswadi, M. Pd STKIP Kusuma Negara Jakarta ALLPPT. com _ Free Power. Point Templates, Diagrams and Charts
Model Pembelajaran Afektif 1. Model Konsiderasi 2. Model Pembentukan Rasional 4. Pengembangan Moral Kognitif 3. Klasifikasi Nilai 5. Model Nondirektif
1. Model Konsiderasi Manusia seringkali bersifat egois, lebih memperhatikan, mementingkan, dan sibuk mengurusi dirinya sendiri. Melalui penggunaan model konsiderasi (Consideration Model ) Siswa didorong untuk lebih peduli, dan lebih memperhatikan sehingga mereka dapat bergaul, bekerjasama, dan hidup secara harmonis dengan orang lain.
2. Model Pembentukan Rasional Dalam kehidupan, orang berpegang pada nilai-nilai sebagai standar bagi segala aktivitasnya. Nilai-nilai ini ada yang tersembunyi dan ada pula yang dapat dinyatakan secara ekslisit. Nilai juga bersifat multidimensional, ada yang relatif dan ada yang absolut. 3. Klarifikasi Nilai Setiap orang memiliki sejumlah nilai baik yang jelas atau terselubung, disadari atau tidak. Klarifikasi nilai merupakan Pendekatan mengajar dengan menggunakan pernyataan atau proses menilai dan membantu siswa menguasai keterampilan menilai dalam bidang kehidupan yang kaya nilai.
4. Pengembangan moral kognitif Perkembangan moral manusia berlangsung melalui restrukturalisasi atau reorganisasi kognitif, yang berlangsung secara berangsur melalui tahap pra-konveksi, konveksi dan pasca konveksi 5. Model Nondirektif Para siswa memiliki potensi dan kemampuan untuk berkembang sendiri. Perkembangan pribadi yang utuh berlangsung dalam suasana permisif dan kondusif.
Kesulitan dalam pembelajaran afektif Pertama, selama ini proses pendidikan sesuai dengan kurikulum yang berlaku cenderung diarahkan untuk pembentukan intelektual dengan demikian keberhasilan proses pendidikan dan proses pembelajaran di sekolah ditentukan oleh criteria kemampuan intelektual. Kedua, sulitnya melakukan control karena banyaknya faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan sikap seseorang. Ketiga, keberhasilan pembentukan sikap tidak bisa dievaluasi dengan segera. Keempat, pengaruh kemajuan teknologi, khususnya teknologi informasi yang menyuguhkan aneka pilihan program acara, berdampak pada pembentukan karakter anak
Jenis – jenis metode pembelajaran Dalam proses pembelajaran seorang guru harus memiliki kreatifitas dalam memberikan materi di kelas agar proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, untuk itu dibutuhkan suatu metode pembelajaran yang dapat memberikan kemudahan bagi seorang pendidik agar proses pembelajaran lebih menyenangkan.
Metode Ceramah metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Metode ceramah dipandang monoton, karena penyampaian informasi seperti ini tidak mengundang umpan balik. Langkah – langkah di bawah ini dapat dipakai sebagai petunjuk untuk mempertinggi kualitas hasil metode ceramah: 1. Tujuan pembicaraan (ceramah) harus dirumuskan dengan jelas. 2. Setelah menetapkan tujuan, harus diteliti sesuaikah metode ini dengan tujuan. 3. Menyusun ceramah dengan memperhatikan hal – hal sebagai berikut : a. Bahan ceramah dapat dimengerti dengan jelas, maksudnya setiap pengertian dapat menghubungkan pembicaraan dengan pendengar dengan tepat. b. Dapat menangkap perhatian siswa c. Memperlihatkan kepada pendengar bahwa bahan yang mereka peroleh berguna bagi kehidupan mereka. 4. Menanamkan pengertian yang jelas. 5. Guru terlebih dahulu mengemukakan suatu cerita singkat bersifat ilustratif, sehingga dapat menggambarkan dengan jelas apa yang dimaksud.
Kelibahan metode ceramah : a. Guru mudah menguasai kelas b. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar c. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar d. Mudah dilaksanakan Kelemahan metode ceramah : a. Membuat siswa pasif b. Mengandung unsur paksaan kepada siswa c. Mengurung daya kritis siswa d. Anak didik yang lebih tanggap dari visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap arditifnya dapat lebih besar menerimanya e. Sukar mengontrol sejauh mana pemerolehan belajar anak didik f. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata – kata) g. Bila terlalu lama membosankan h. Terkadang penafsiran murid dengan apa yang dijelaskan guru berbeda
Metode Eksperimen Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. . Tujuan dari metode eksperimen adalah agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan – persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah. Kelebihan : a. Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku. b. Memotivasi peserta didik untuk mengeksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi. c. Dapat membina manusia yang dapat membawa terobosan – terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan. Kekurangan : a. Tidak cukupnya alat – alat yang dibutuhkan mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan eksperimen. b. Memerlukan jangka waktu yang lama. c. Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang – bidang ilmu sains dan teknologi.
Aplikasi dalam pembelajaran Prosedur eksperimen menurut Roestiyah (2001: 81) yang dikutip dari Martiningsih (2007) adalah: a. Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksperimen, mereka harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksperimen, b. Memberi penjelasan kepada siswa tentang alat – alat serta bahan – bahan yang akan dipergunakan dalam eksperimen, hal – hal yang harus dikontrol dengan ketat, urutan eksperimen, hal – hal yang perlu dicatat. c. Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen. d. Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa, mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab.
Metode Demonstrasi Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan pada pengajaran manipulatif dan keterampilan, pengembangan pengertian, untuk menunjukan bagaimana melakukan praktik – praktik baru dan memperbaiki cara melakukan sesuatu. Jenis Demonstrasi (Nursidik, 2002) 1. Metode demonstrasi cara menunjukan bagaimana melakukan sesuatu. Hal ini termasuk bahan – bahan yang digunakan dalam pekerjaan yang sedang dikerjakan, memperlihatkan apa yang dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya, serta menjelaskan setiap langkah pengerjaannya. Biasanya dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat dan tidak memerlukan banyak biaya. 2. Metode demonstrasi hasil dimaksudkan untuk menunjukan hasil dari beberapa praktik dengan menggunakan bukti – bukti yang dapat dilihat, didengar, dan dirasakan.
Kelebihan : a. Demonstrasi menarik dan menahan perhatian. b. Demonstrasi menghadirkan subjek dengan cara mudah dipahami. c. Demonstrasi menyajikan hal – hal yang meragukan apakah dapat atau tidak dapat dikerjakan. d. Metode demonstrasi adalah objektif dan nyata. e. Metode demonstrasi menunjukan pelaksanaan ilmu pengetahuan dengan contoh. f. Demonstrasi mempercepat penyerapan langsung dari sumbernya. g. Dapat membantu mengembangkan kepemimpinan lokal. h. Dapat memberikan bukti bagi praktik yang dianjurkan. i. Melihat sebelum melakukan. Manfaat bagi siswa dengan melihat sesuatu yang dilakukan sebelum mereka harus melakukannya sendiri. Kelemahan : a. Demonstrasi yang baik tidak mudah dilaksanakan. Keterampilan yang memadai diperlukan untuk melaksanakan demonstrasi yang baik. b. Metode demonstrasi terbatas hanya untuk jenis pengajaran tertentu. c. Demonstrasi hasil memerlukan waktu yang banyak dan agak mahal. d. Memerlukan banyak persiapan awal. e. Dapat dipengaruhi oleh cuaca. f. Dapat mengurangi kepercayaan jika tidak berhasil. g. Tidak mengalami langsung.
Metode Discovery merupakan kompenen dari praktek pendidikan yang meliputi motede mengajar yang memajukan cara belajar aktif, berorientasi pada proses, mengarahkan sendiri, mencari sendiri, dan reflektif. Tahapan – tahapan Discovery Ada 5 tahap yang harus ditempuh dalam metode discovery menurut Rohani (2004: 39) yaitu: 1. Perumusan masalah untuk dipecahkan peserta didik 2. Penetapan jawaban sementara atau pengajuan hipotesis 3. Peserta didik mencari informasi, data, fakta, yang diperlukan untuk menjawab atau memecahkan masalah dan menguji hipotesis 4. Menarik kesimpulan dari jawaban atau generalisasi 5. Aplikasi kesimpulan atau generalisasi dalam situasi baru
Kelebihan : 1. Dianggap membantu siswa dalam memngembangkan atau memperbanyak persediaan dan pengusasaan ketrampilan dan proses kognitif siswa, andaikan siswa itu dilibatkan terus dalam penemuan terpimpin. 2. Pengetahuan diperoleh dari strategi ini sangat pribadi sifatnya dan mungkin merupakan suatu pengetahuan yang sangat kukuh. 3. Strategi penemuan membangkitkan gairah pada siswa. 4. Metode ini memberi kesempatan kepada siswa untuk bergerak maju sesuai dengan kemampuannya sendiri. 5. Lebih merasa terlibat dan bermotivasi sendiri untuk belajar, paling sedikit pada suatu proyek penemuan khusus. 6. Metode discovery dapat membantu memperkuat pribadi siswa dengan bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui proses penemuan. Dapat memungkinkan siswa sanggup mengatasi kondisi yang mengecawakan. 7. Strategi ini berpusat pada anak. 8. Membantu perkembagan siswa menuju skeptissisme yang sehat untuk menemukan kebenaran akhir dan mutlak.
Kelemahan : 1. Harus adanya persiapan mental untuk cara belajar ini. 2. Metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas dalam berskala besar. 3. Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran secara tradisional 4. Mengajar dengan penemuan mungkin akan dipandang sebagai cara terlalu mementingkan memperoleh pengertian dan kurang memperhatikan diperolehnya sikap dan keterampilan. 5. Dalam beberapa ilmu, fasilitas yang dibutuhkan untuk mencoba ide – ide, mungkin tidak ada. 6. Strategi ini mungkin tidak akan memberi kesempatan untuk berfikir kreatif.
Metode inquiry Adalah metode yang mampu menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar, inquiry menempatkan peserta didik sebagai subyek belajar yang aktif ( Mulyasa, 2003 -2004 ). Inquiry pada dasarnya adalah cara menyadari apa yang telah dialami, karena itu inguiry menuntut peserta didik berfikir. Langkah – langkah inquiry 1. Menyadarkan keingintahuan terhadap sesuatu 2. Mempradugakan suatu jawaban 3. Menarik kesimpulan dan membuat keputusan yang valid untuk menjawab permasalahan yang di dukung oleh bukti – bukti 4. Menggunakan kesimpulan untuk menganalisis data yang baru ( mulyasa, 2005: 235 )
Strategi pelaksanaan inquiry 1. 2. 3. 4. 5. Guru memberikan penjelasan, instruksi atau pertanyaan terhadap materi yang akan di ajarkan Memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan , yang jawabannya bisa di dapatkan pada proses pembelajaran yang dialami siswa Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan – persoalan yang mungkin membingungkan peserta didik Resitasi untuk menanamkan fakta – fakta yang telah dipelajari sebelumnya Siswa merangkum dalam bentuk rumusan sebagtai kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan ( mulyasa, 2005 : 236 ) Keunggulan inquiry a. Dapat membentuk dan mengembangkan konsep – konsep dasar kepada siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar ide – ide dengan lebih baik b. Membantu dalam menggunakan ingatan dan trasfer pada situasi proses belajar yang baru c. Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersifat jujur, obyektif, dan terbuka d. Mendorong siswa untuk berfikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri e. Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik f. Situasi pembelajaran lebih menggairahkan g. Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu h. Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri i. Menghindarkan diri dari cara belajar tradisional j. Dapat memberkan waktu kepada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi
Metode latihan Disebut juga metode training, yaitu suatu cara mengajar untuk menanamkan kebiasaan – kebiasaan tertentu, juga sebagai sarana untuk memelinara kebiasaan – kebiasaan yang baik, dapat digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan ketrampilan Kelebihan 1) Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat – alat 2) Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda – tanda/simbol, dan sebagainya 3) Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan Kekurangan 1) Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian diarahkan kepada jauh dari pengertian 2) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan 3) Kadang – kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang – ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan 4) Dapat menimbulkan verbalisme
Metode simulasi Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat seakan – akan sebagai metode mengajar, dapat diartikan sebagai cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami suatu konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu Kelebihan 1) Situasi sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia kimulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi ersja 2) Simulasi dapat mengembangkan kreatifitas siswa, karena melalui simulasi siswa di beri kesempatan untuk memainkan peran sesuai dengan topik yang disimulasikan 3) Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa 4) Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi berbagai situasi yang problematis 5) Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses pembelajaran Kekurangan 1) Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan di lapangan 2) Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan 3) Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering mempengaruhi siswa dalam melakukan simulasi
Jenis – jenis simulasi 1) 2) 3) Sosiodrama, adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalah – masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga otoriter, dan lain sebagainya Psikodrama, metode pembelajaran dengan bermain peran yang bertitik tolak dari permasalahan – permasalahan psikologis, digunakan untuk terapi, yaitu agar siswa memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang dirinya, menentukan konsep diri, menyatakan reaksi terhadap tekanan – tekanan yang dialaminya Role playing, metode pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa – peristiwa aktual, atau kejadian – kejadian yang mungkin muncul pada masa mendatang
4) Sosiodrama Kelebihan a. Mengembangkan kreatifitas siswa b. Memupuk kerja sama antar siswa c. Menumbuhkan bakat siswa dalam seni drama d. Siswa lebih memperhatikan pelajaran karena menghayati sendiri e. Memuppuk keberanian berpendapat di depan kelas f. Melatih siswa intuk menganalisa masalah dan mengambil kesimpulan dalam waktu singkat Kelemahan a. Adanya kurang kesungguhan para pemain menyebabkan tujuan tak tercapai b. Pendengar ( siswa yang tak berperan ) sering mentertawakan tingkah laku pemain sehingga merusak suasana
Metode Proyek Metode proyek, adalah suatu cara mengajar yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk menggunakan unit – unit kehidupan sehari – hari sebagai bahan pelajarannya, bertujuan agar anak didik tertarik untuk belajar Kelebihan 1) Dapat merombak pola pikir anak didik dari yang sempit menjadi lebih luas dan menyeluruh dalam memandang dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan 2) Melalui meodei ini, anak didik dibina dengan membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan secara terpadu, yang diharapkan praktis dan berguan dalam kehidupan sehari Kekurangan 1) Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini 2) Bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode ini sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan para guru belum disiapkan untuk ini 3) Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan anak didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber – sumber belajar yang diperlukan 4) Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit yang dibahas
Metode Diskusi Metode diskusi, adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan , tujuannya untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan. ( Killen, 1998 ) Kelebihan 1) Metode diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya dalam memberikan gagasan atau ide – ide 2) Dapat melatih siswa untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan 3) Dapat melatih siswa untuk dapat melatih mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal, selain itu, siswa juga lebih terlatih untuk menghargai pendapat orang lain. Kekurangan 1) Sering menjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang memiliki keterampilan berbicara 2) Kadang - kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur 3) Memerlukan waktu yang cukup panjang , yang kadang – kadang tidak sesuai dengan yang direncanakan 4) Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional dan tidak terkontrol. Akibatnya, terkadang ada pihak yang merasa tersinggung, sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran
Jenis – jenis diskusi 1. 2. 3. 4. Diskusi kelas, adalah proses pemecahan masalah yang dilakukan oleh seluruh anggota kelas sebagai peserta diskusi, prosedur yang digunakan dalam diskusi ini yaitu : 1. Guru memberi tugas sebagai pelaksana diskusi. ( Mis. Siapa yang akan menjadi moderator, siapa yang menjadi penulis, 2. Sumber masalah ( guru, siswa, atau ahli tertentu dari luar ) memaparkan masalah yang harus di pecahkan selama 10 – 15 menit. 3. Siswa diberi kesempatan untuk menanggapi permasalahan setelah dipersilahkan oleh moderator. 4. Sember masalah memberi tanggapan. 5. Moderator menyimpulkan hasil diskusi Diskusi kelompok kecil, dilakukan dengan membagi siswa dalam kelompok – kelompok. Jumlah anggota kelompok antara 3 -5 orang Simposium adalah metode mengajar dengan membahas suatu persoalan dipandang dari berbagai sudut pandang berdasarkan keahlian Diskusi panel, adalah pembahasan suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa orang panelis yang biasanya terdiri dari 4 -5 orang dihadapan audiens
……TERIMAKASIH……
- Slides: 26