Tugas Kelompok 1 Anaestetika sistemik dan relaksan Pusat

  • Slides: 20
Download presentation
Tugas Kelompok • • • 1. Anaestetika sistemik dan relaksan Pusat 2. Sedatifa dan

Tugas Kelompok • • • 1. Anaestetika sistemik dan relaksan Pusat 2. Sedatifa dan hipnotika 3. Obat Antipsikotik 4. Obat antikejang 5. Analeptika dan halusinogen 6. Turunan Metilxantin dan Perangsang psikomotor

AKFAR THERESIANA Fransiska AW 2015

AKFAR THERESIANA Fransiska AW 2015

 • Analgetik adalah senyawa yang dapat menekan fungsi SSP secara selektif. • Digunakan

• Analgetik adalah senyawa yang dapat menekan fungsi SSP secara selektif. • Digunakan untuk mengurangi rasa sakit (meningkatkan nilai ambang persepsi rasa sakit) tanpa mempenaruhi kesadaran. • Penggolongan analgetik : – analgetik narkotika (morfin, meperidin, metadon, dsb. ) – analgetika non narkotik (analgetik-antipiretik dan NSAID)

Analgetika narkotik • Analgetika narkotik dapat menekan fungsi SSP secara selektif. • Mekanisme kerja

Analgetika narkotik • Analgetika narkotik dapat menekan fungsi SSP secara selektif. • Mekanisme kerja analgesik dengan pengikatan obat dengan sisi reseptor khas pada sel dalam otak dan spinal cord. • Struktur yang memiliki peran penting dalam analgesik (dalam morfin) : – Struktur bidang datar yang mengikat cincin aromatik obat melalui ikatan van der wall. – Tempat anionik yang berinteraksi dengan pusat muatan positif obat. – Lubang yang sesuai untuk –CH 2 - dari proyeksi cincin piperidin. • (Beckett & Casy, 1965)

Hubungan Struktur Aktifitas Turunan Morfin : 5 4 Contoh obat : morfin, codein, etilmorfin,

Hubungan Struktur Aktifitas Turunan Morfin : 5 4 Contoh obat : morfin, codein, etilmorfin, heterooksida, asetil morfin, dihidromorfin, normorfin. • eterifikasi dan esterifikasi gugus hidroksil fenol akan menurunkan aktivitas analgesik (3) • eterifikasi, esterifikasi, oksidasi atau penggantian gugus hidroksil alkohol dengan halogen atau hidrogen dapat meningkatkan aktivitas analgesik • perubahan gugus hidroksil alkohol dari posisi 6 ke posisi 8 menurunkan aktivitas analgesik. • pengubahan konfigurasi hidroksil pada C 6 dapat meningkatkan aktivitas analgesik • hidrogenasi ikatan rangkap c 7 -C 8 dapat menghasilkan efek yang sama atau lebih tinggi • substitusi pada cincin aromatik akan mengurangi aktivitas analgesik • pemecahan jembatan eter antara C 4 dan C 5 menurunkan aktivitas • pembukaan cincin piperidin menyebabkan penurunan aktivitas • Perpanjangan eantai pada atom C 17, menurunkan aktivitas analgetik 1. M O R F I N

2. M E P E R I D I N • PUNYA STRUKTUR MIRIP

2. M E P E R I D I N • PUNYA STRUKTUR MIRIP MORFIN -pusat atom C kuartener -Rantai etilen -Gugus N-tersier berinteraksi dengan reseptor -Cincin aromatik analgesik Contoh obat : Meperidin, Loperamid, Difenoksilat, Properidin dll

3. M E T A D O N Besifat optis aktif Digunakan dalam bentuk

3. M E T A D O N Besifat optis aktif Digunakan dalam bentuk HCl Beda dengan morfin/meperidin tidak punya cincin piperidn Dapat membentuk cincin bila dalam larutan tubuh Contoh: Metadon, Levanon, Propoksifen, Normetadon dll Adanya tarik menarik antara basa N dengan gugus karboksil Sifat analgesik 2 x morfin tp efek kecanduan lebih rendah pengobatan candu morfin

4. L A I N L A I n Tramadol Butorfanol Tartrat

4. L A I N L A I n Tramadol Butorfanol Tartrat

Analgesik Non Narkotik … (1) • Analgetik non narkotik digunakan Mekanisme kerja : untuk

Analgesik Non Narkotik … (1) • Analgetik non narkotik digunakan Mekanisme kerja : untuk mengurangi rasa sakit yang 1. analgesik dengan menghambat secara ringan sampai moderat (analgetika ringan), sebagai antipiretik dan langsung dan selektif enzim anti radang. pada SSP yang mengkatalisis prostaglandin yang mencegah sensitisasi reseptor rasa nyeri. 2. antipiretik dengan meningkatkan eliminasi panas. 3. antiradang dengan menghambat biosintesis prostaglandin dan mekanisme lainnya. .

Penggolongan Analgetik non Narkotik – analgetik-antipiretik • turunan anilin dan p-aminofenol (asetanilid, fanasetin) •

Penggolongan Analgetik non Narkotik – analgetik-antipiretik • turunan anilin dan p-aminofenol (asetanilid, fanasetin) • turunan 5 -pirazolon (antipirin, metampiron, propifenazon) – antiradang bukan steroid [NSAID] • turunan salisilat (asam salisilat, salisilamida, asetosal) • turunan 5 -pirazolidindion (fenilbutazon, sulfinpirazon) • turunan N-arilantranilat (asam mefenamat) • turunan asam arilasetat (diklofenak, ibuprofen) • turunan asam heteroarilasetat (asam tiaprofenat, fentiazak) • turunan oksikam (piroksikam, tenoksikam) • turunan lain-lain (benzidamin, asam niflumat)

Analgetik Antipiretik • turunan anilin dan p-aminofenol • Anilin = antipiretik tinggi tapi toksik

Analgetik Antipiretik • turunan anilin dan p-aminofenol • Anilin = antipiretik tinggi tapi toksik • Subtitusi pada gugus amino mengurangi sifat kebasaan menurunkan aktifitas dan toksisitas • Asetilasi gugus amino (asetanilid) menurunkan toksisitasnya • Turunan aromatik dari asetanilid (benzanilid) sukar larut air tdk dibawa cairan tbh ke reseptor tidak timbul efek

Lanjutan analgetik antipiretik. . • turunan 5 -pirazolon Punya aktivitas analgesik-antipiretik dan antirematik serupa

Lanjutan analgetik antipiretik. . • turunan 5 -pirazolon Punya aktivitas analgesik-antipiretik dan antirematik serupa aspirin Efek samping : agranulositosis Contoh : antipirin, amidopirin, metampiron dll

Antiradang TURUNAN ASAM SALISILAT Hubungan struktur aktivitas : • senyawa anion salisilat aktif sebagai

Antiradang TURUNAN ASAM SALISILAT Hubungan struktur aktivitas : • senyawa anion salisilat aktif sebagai antiradang, gugus karboksilat penting untuk aktivitas dan letak gugus hidroksil harus berdekatan dengannya. • turunan halogen dapat meningkatkan aktivitas tetapi toksisitas lebih besar • adanya gugus amino pada posisi 4 akan menghilangkan aktivitas • pemasukkan gugus metil pada posisi 3 menyebabkan metabolisme (hidrolisis gugus asetil) menjadi lebih lambat. • adanya gugus aril yang hidrofob pada posisi 5 dapat meningkatkan aktivitas.

TURUNAN 5 -PIRAZOLIDINDION HKSA: • Mengandung gugus keto enol = mudah terionisasi • Subtitusi

TURUNAN 5 -PIRAZOLIDINDION HKSA: • Mengandung gugus keto enol = mudah terionisasi • Subtitusi atom C 4 dengan metil aktv antiradang hilang tidak terbentuk enol • Penggantian atom N dengan O, pemasukan metil dan halogen pada benzen atv TAP • Penggantian cincin benzen dgn siklopenten/siklopentan aktv hilang • Peningkatan keasaman aktv antiradang <<; efek urikosurik >> Contoh : Fenilbutazon, oksifenbutazon dll

(asam mefenamat, asam flufenamat, asam meklofenamat, glafenin, floktafenin) Hubungan struktur aktivitas : • cincin

(asam mefenamat, asam flufenamat, asam meklofenamat, glafenin, floktafenin) Hubungan struktur aktivitas : • cincin benzen yang terikat atom N memiliki subtituen pada posisi 2, 3, dan 6 akan meningkatkan aktivitas • jika gugus-gugus pada N-aril berada diluar koplanaritas asam antranilat maka aktivitas meningkat • penggantian atom N pada asam antranilat dengan gugus isosterik seperti O, S, dan CH 2 menurunkan aktivitas.

(ibufenak, ketoprofen, diklofenak, laksoprofen) ibuprofen, fenoprofen, flurbiprofen, Hubungan struktur aktivitas : • pemisahan dengan

(ibufenak, ketoprofen, diklofenak, laksoprofen) ibuprofen, fenoprofen, flurbiprofen, Hubungan struktur aktivitas : • pemisahan dengan lebih dari satu atom C akan menurunkan aktivitas • adanya gugus a-metil pada rantai samping asetat dapat meningkatkan aktivitas antiradang • adanya a-subtitusi menyebabkan senyawa bersifat optis aktif dan terkadang isomer satu (isomer S) lebih aktiv dari isomer lainnya. • turunan ester dan amida memiliki aktivitas antiradang karena secara invivo dihidrolisis menjadi bentuk asamnya.

TURUNAN ASAM HETEROARILASETAT • HKSA: • Pada indometasin gugus karboksil penting u/ aktv antiradang

TURUNAN ASAM HETEROARILASETAT • HKSA: • Pada indometasin gugus karboksil penting u/ aktv antiradang penggantian gugus lain aktv<< • Penggantian C=O(X) dengan –CH 2 aktv << • Gugus parahalogen (R 3), CF 3, SCH 3 aktv >> • Penggantian gugus metil (R 2) dengan gugus aril aktv << • Hilangnya atom N-heterosiklik efek samping pd SSP dan iritasi lambung turun; tapi metabolitna tidak larut urin kristaluria TIDAK DIPAKAI LAGI • Penggantian gugus R 2 dengan F dan metilsulfinil pada R 3 kelarutan dalam urin >> efek samping pd lambung << Contoh : Sulindak, fentiazak, asam tiaprofenat, as. Metiazinat dll

 • Turunan Oksikam • Tur. Lain-lain • Piroksikam • tenoksikam • Benzidamin HCl

• Turunan Oksikam • Tur. Lain-lain • Piroksikam • tenoksikam • Benzidamin HCl • Tinoridin • Asam Niflumat

Tugas diskusi • Carilah hubungan antara struktur dan aktivitas obat-obat di bawah ini: –

Tugas diskusi • Carilah hubungan antara struktur dan aktivitas obat-obat di bawah ini: – Hubungan antara struktur dan aktivitas obat tersebut – Dari ketiga senyawa tersebut mana yang memiliki aktivitas paling tinggi? Jelaskan alasannya