Transportasi Multimoda KM 15 Tahun 2010 u Transportasi

  • Slides: 33
Download presentation

Transportasi Multimoda (KM 15 Tahun 2010) u Transportasi antarmoda : sebagai transportasi penumpang danjatau

Transportasi Multimoda (KM 15 Tahun 2010) u Transportasi antarmoda : sebagai transportasi penumpang danjatau barang yang menggunakan lebih dart satu moda transportasi dalam satu perjalanan yang berkesinambungan. Transportasi antarmoda lebih menekankan pada upaya pemaduan jaringan pelayanan dan prasarana u Transportasi multimoda : transportasi barang dengan menggunakan paling sedikit dua moda transportasi yang berbeda, atas dasar satu kontrak yang menggunakan dokumen transportasi multimoda dari suatu tempat barang diterima oleh operator transportasi multimoda ke suatu tempat yang ditentukan untuk barang tersebut. Transportasi multimoda lebih menekankan aspek pelayanan pengangkutan barang dan penumpang.

Transfer Point Terminal atau transfer point ialah suatu tempat yang mampu menerima beberapa moda

Transfer Point Terminal atau transfer point ialah suatu tempat yang mampu menerima beberapa moda transport yang berbeda dengan tujuan untuk mengatur perpindahan moda angkutan (dari suatu moda ke moda yang lain) dan sebagai tempat penyimpanan muatan sementara.

Mengapa Harus 1. Multimoda? ? Mengurangi waktu yang hilang pada 2. 3. 4. 5.

Mengapa Harus 1. Multimoda? ? Mengurangi waktu yang hilang pada 2. 3. 4. 5. 6. 7. transhipment point Mengangkut lebih cepat, menekan kerugian terhadap jarak, dan menghemat permodalan Mengurangi beban dokumentasi, formalitas dan birokrasi Menghemat biaya karena tarif rata dan biaya asuransi turun Memerlukan satu agen saja sebagai penanggung jawab Menurunkan harga barang ekspor Meningkatkan daya saing barang ekspor di pasar global.

Tujuan Transportasi Mewujudkan pelayanan one stop service, dengan indikator S 3 , yaitu :

Tujuan Transportasi Mewujudkan pelayanan one stop service, dengan indikator S 3 , yaitu : Multimoda single operator, single tariff dan single document untuk angkutan yaitu barang.

Paradigma Transportasi Multimoda

Paradigma Transportasi Multimoda

Kriteria Pemilihan Jenis Moda Angkutan barang Transportasi

Kriteria Pemilihan Jenis Moda Angkutan barang Transportasi

Kriteria Pemilihan Jenis Moda Angkutan barang Transportasi

Kriteria Pemilihan Jenis Moda Angkutan barang Transportasi

Rantai Transportasi Multimoda 1. Komposisi. Pengumpulan dan konsolidasi barang/penumpang di suatu terminal/simpul yang memungkinkan

Rantai Transportasi Multimoda 1. Komposisi. Pengumpulan dan konsolidasi barang/penumpang di suatu terminal/simpul yang memungkinkan terjadinya interface intermoda antara sistem distribusi lokal/regional dan sistem distribusi nasional/internasional. 2. Koneksi. Pengaliran barang/penumpang diantara minimal dua terminal/ simpul. Efisiensi koneksi ini diperoleh dari economies of scale. 3. Perpindahaan/Interchange. Proses perpindahan moda di suatu terminal. Fungsi utama dari intermoda dilakukan di terminal yang berperan menyediakan kontinuitas pergerakan dalam rantai transportasi. 4. Dekomposisi. Proses pemisahan/fragmentasi barang/penumpang di terminal terdekat dari tujuan ditransfer ke dalam jaringan distribusi lokal/regional.

Kriteria Pemilik Barang memilih Jenis Moda Transportasi 1. Kecepatan waktu penghantaran 2. Frekuensi pengiriman

Kriteria Pemilik Barang memilih Jenis Moda Transportasi 1. Kecepatan waktu penghantaran 2. Frekuensi pengiriman terjadwal 3. Keandalan dalam memenuhi jadwal pada waktunya 4. Kemampuan menangani angkutan dari berbagai barang 5. Banyaknya tempat singgah atau bongkar muat 6. Biaya per ton-kilometer 7. Jaminan atas kerusakan atau kehilangan barang

Indikator Kinerja Transportasi Multimoda Ockwell (2001) 1. Biaya 2. Finansial (termasuk profitability), 3. Waktu

Indikator Kinerja Transportasi Multimoda Ockwell (2001) 1. Biaya 2. Finansial (termasuk profitability), 3. Waktu perjalanan (termasuk waktu transit, frekuensi pelayanan, dan reliabilitas/ketepatan waktu pelayanan), 4. Kualitas pelayanan (kontrol kehilangan dan kerusakan/ control of loss and damage = L & D), dan 5. Kemudahan penggunaan (termasuk administrasi, management aset, dan sumber daya manusia).

Output performance (Kinerja) Kinerja Jaringan Kinerja Sistem Transportasi Kinerja Operator

Output performance (Kinerja) Kinerja Jaringan Kinerja Sistem Transportasi Kinerja Operator

Siapa Saja Pihak Yang Terlibat? ? ? a. Shippers (pemilik barang), yaitu pihak yang

Siapa Saja Pihak Yang Terlibat? ? ? a. Shippers (pemilik barang), yaitu pihak yang memiliki barang yang akan diangkut. Biasanya adalah perusahaan produsen barang. b. Buyers (pembeli), yaitu pihak yang membeli barang yang diangkut. Untuk perdagangan ke luar negeri, dapat disebut sebagai importir. c. EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), yaitu jasa angkutan yang berwenang mengangkut barang hingga barang tersebut naik ke kapal, sekaligus mengurus dokumen-dokumen perjalanan barang tersebut. d. Freight forwarder, yaitu pihak yang mengurus masalah angkutan barang yang akan digunakan dan mengurus dokumen-dokumen perjalanan barang tersebut hingga sampai ke Negara tujuan buyers. Forwarder juga dapat berperan sebagai EMKL. e. Trucking, yaitu pihak yang melayani jasa pengangkutan barang angkutan darat (truk)

Contoh Transportasi Multimoda

Contoh Transportasi Multimoda

Contoh Transportasi Multimoda Tanjung Priok Gedebage

Contoh Transportasi Multimoda Tanjung Priok Gedebage

Alternatif Skema Pengangkutan Freight Forwarder 1. Alternatif 1 (unimoda) Pada alternatif 1 diasumsikan Freight

Alternatif Skema Pengangkutan Freight Forwarder 1. Alternatif 1 (unimoda) Pada alternatif 1 diasumsikan Freight Forwarder mempunyai truk sendiri dan menggunakan jalur jalan raya untuk mengirimkan barang ke Pelabuhan Tanjung Priok. 2. Alternatif 2 (Ts – KA – Tw) Pada alternatif 2 diasumsikan Freight Forwarder mempunyai truk sendiri (Ts) dan menggunakan jalur kereta api melalui TPKB Gedebage untuk mengirimkan barang ke Pelabuhan Tanjung Priok. 3. Alternatif 3 (Truk Sewa) Pada alternatif 3 diasumsikan Freight Forwarder menyewa truk (Tw) dari perusahaan trucking dan menggunakan jalur jalan raya untuk mengirimkan barang ke Pelabuhan Tanjung Priok. 4. Alternatif 4 (Tw – KA – Tw) Pada alternatif 4 diasumsikan Freight Forwarder menyewa truk dari perusahaan trucking (Tw) dan menggunakan jalur kereta api melalui TPKB Gedebage untuk mengirimkan barang ke Pelabuhan Tanjung Priok.

Alternatif 1 (Truk Sendiri) Pabrik Pelabuhan Tj. Priok B/M

Alternatif 1 (Truk Sendiri) Pabrik Pelabuhan Tj. Priok B/M

Alternatif 2 (Tsendiri – KA – Tsewa) Pabrik Pelabuhan Tj. Priok B/M Gede Bage

Alternatif 2 (Tsendiri – KA – Tsewa) Pabrik Pelabuhan Tj. Priok B/M Gede Bage B/M Pasososo B/M Tj. Priok

Alternatif 3 (Truk Sewa) Pabrik Pelabuhan Tj. Priok B/M

Alternatif 3 (Truk Sewa) Pabrik Pelabuhan Tj. Priok B/M

Alternatif 4 (Tsewa – KA – Tsewa) Pabrik Pelabuhan Tj. Priok B/M Gede Bage

Alternatif 4 (Tsewa – KA – Tsewa) Pabrik Pelabuhan Tj. Priok B/M Gede Bage B/M Pasososo B/M Tj. Priok

Proses Kegiatan di Pabrik Stuffing Sebelum peti kemas diangkut, barang yang akan dibawa dimuat

Proses Kegiatan di Pabrik Stuffing Sebelum peti kemas diangkut, barang yang akan dibawa dimuat (stuffing) terlebih dahulu di pabrik (shipper). Sebelum proses stuffing perusahaan trucking membawa peti kemas kosong dari depo peti kemas. Haulage Peti kemas yang sudah dimuat lalu diangkut (haulage) menuju tempat tujuan (Dermaga Tanjung Priok) melalui koridor jalan raya. Proses selanjutnya di Dermaga Tanjung Priok ditangani oleh PT. JICT.

DATA BOK TRUK Jenis Truk Kapasitas Kontaner (Feet) BOK (Rp/truk-km) Mitsubishi Fuso 40 7240.

DATA BOK TRUK Jenis Truk Kapasitas Kontaner (Feet) BOK (Rp/truk-km) Mitsubishi Fuso 40 7240. 695501 Nissan Diesel 20 4492. 115793 Jenis Truk Kapasitas Kontaner (Feet) BOK (Rp/Ton-km) Mitsubishi Fuso 40 362. 034775 Nissan Diesel 20 449. 2115793 Ø Jarak Bandung Jakarta = 174 Km Ø Berat muatan peti kemas 20 kaki = 10 ton Ø Berat muatan peti kemas 40 kaki = 20 ton

Proses Kegiatan di TPK Gede. Bage Pengurusan SA (Surat Angkutan) Kegiatan ini dilakukan untuk

Proses Kegiatan di TPK Gede. Bage Pengurusan SA (Surat Angkutan) Kegiatan ini dilakukan untuk mencocokkan nomor kontainer dengan surat-surat PE (Pemberitahuan Ekspor) yang telah lebih dulu dilakukan oleh pihak forwarding. Pengurusan SA ini ditangani oleh pihak bea cukai berkoordinasi dengan PT. Kereta Api. Jika Surat Angkutan bermasalah maka kontainer harus ditimbun di TPKB Penimbangan truk dan kontainer Proses ini dilakukan untuk memeriksa berat muatan yang ada di dalam kontainer. Jika muatan yang ada di dalam kontainer melebihi kapasitas kontainer maka kontainer tidak boleh di angkut ke kereta api. Lift on dan lift off Proses pemindahan container dari truk ke kereta ini memakan waktu sekitar 5 menit. Alat berat yang digunakan di TPKB adalah Gantry Crane. Setelah kontainer di bongkar muat ke atas kereta api, proses berikutnya adalah menunggu sampai keberangkatan kereta api ke Tanjung Priok. 90% kontainer yang melalui TPKB sudah di bongkar muat 1 jam sebelum keberangkatan. Jadi rata-rata waktu tunggu barang adalah 1 jam.

Proses Kegiatan di Pasoso Kegiatan Bongkar muat. Kegiatan ini dilakukan sesaat setelah kereta api

Proses Kegiatan di Pasoso Kegiatan Bongkar muat. Kegiatan ini dilakukan sesaat setelah kereta api sampai di Pasoso. Di Pasoso, alat bongkar muat yang digunakan adalah top loader sehingga pengerjaan bongkar muat lebih fleksibel. Ini dikarenakan top loader bisa mobilisasi bebas, berbeda dengan container crane yang ada di TPKB. Proses Haulage Proses ini dilakukan setelah proses lift on dan lift off dari ke kereta ke truk selesai dilakukan. Jarak antara Pasoso dengan dermaga PT. JICT adalah sekitar 2 km. Proses haulage ini dibutuhkan karena Jalur KA yang ada saat ini tidak sampai ke pinggir dermaga (PT. JICT/KOJA). Sehingga terjadi double handling di Pasoso ini. Dan proses ini selain memakan biaya juga memakan waktu yang cukup banyak. Proses stacking Proses ini biasanya dilakukan jika ada kontainer yang belum terkena closing time. Dan harus menunggu sampai datangnya kapal yang akan mengangkut kontainer tersebut berlabuh di Dermaga PT. JICT.

Proses Kegiatan di Tj. Priok 1. Pengecekan SA (Surat Angkutan) Kegiatan ini dilakukan untuk

Proses Kegiatan di Tj. Priok 1. Pengecekan SA (Surat Angkutan) Kegiatan ini dilakukan untuk pencocokan surat yang diterbitkan di TPKB. Baik itu jenis kontainer yang digunakan sampai pengecekan KE (Kartu Ekspor) yang telah diselesaikan sebelumnya oleh freight forwarder. 2. Penimbangan berat kontainer Hal ini dibutuhkan untuk memastikan berat kontainer yang akan diangkut ke atas kapal. Jika berat kontainer melebihi kapasitas peti kemas maka kontainer tersebut akan ditolak untuk di bongkar muat ke atas kapal. Dan akan disimpan di lapangan Kontainer (Container Yard) sampai pengurusan kontainer tersebut telah selesai dilakukan dengan pihak shipper. 3. Proses lift on/lift off Kontainer yang sudah diperiksa beratnya langsung di lift off dan disusun (stacking) berdasarkan berat dan negara tujuan dan kapal yang akan mengangkut kontainer tersebut. 1. 4. Stacking 2. Peti kemas yang akan diangkut, terlebih dahulu disusun di dermaga tempat kapal yang akan mengangkutnya berlabuh. 3. 5. Bongkar muat 4. Proses ini dilakukan setelah kapal pengangkut berlabuh di dermaga. Kontainer di muat berdasarkan urutan negara tujuan. Kontainer-kontainer dengan tujuan negara terjauh dibongkar muat paling pertama dan begitu seterusnya sampai kontainer dengan tujuan negara terdekat yang dimuat paling terakhir. Hal ini dibutuhkan untuk memudahkan proses bongkar muat kontainer di negara-negara tujuan.

Alternatif 1 (Truk Sendiri) • Komponen biaya yang dikenakan pada alternatif 1 ialah :

Alternatif 1 (Truk Sendiri) • Komponen biaya yang dikenakan pada alternatif 1 ialah : 1. Biaya operasi kendaraan (BOK) dalam satuan Rp/truk/km 2. Biaya pengurusan dokumen 3. Biaya lift on lift off peti kemas di JICT No 1 2 3 4 Komponen Biaya Operasi Kendaraan dari pabrik sampai Tanjung Priok Tarif jalan Tol Padaleunyi Tarif jalan Tol Cikampek Biaya Jasa Terminal di Dermaga JICT Total Biaya (Rp/Truk) Biaya/MT Biaya/TEUS Biaya/MT-Km Ukuran Peti Kemas 20 kaki 40 kaki 781, 628 1, 259, 881 8, 500 18, 500 215, 250 325, 800 1, 023, 878 102, 388 1, 023, 878 588 1, 612, 681 80, 634 806, 341 463

Alternatif 2 (Tsendiri – KA – Tsewa) Komponen biaya yang dikenakan pada alternatif 2

Alternatif 2 (Tsendiri – KA – Tsewa) Komponen biaya yang dikenakan pada alternatif 2 ialah : 1. Biaya operasi kendaraan (BOK) 2. Biaya pengurusan dokumen 3. Biaya lift on lift off peti kemas di TPKB Gedebage 4. Biaya angkutan kereta api 5. Biaya lift on lift off di Pasoso 6. Biaya trucking dari pasoso ke JICT 7. Biaya lift on lift off di JICT

Alternatif 3 (Truk Sewa) • Komponen biaya yang dikenakan pada alternatif 1 ialah :

Alternatif 3 (Truk Sewa) • Komponen biaya yang dikenakan pada alternatif 1 ialah : 1. Biaya sewa truk 2. Biaya pengurusan dokumen 3. Biaya lift on lift off peti kemas di JICT No Komponen Biaya 1 Tarif pengangkutan dari pabrik sampai Tanjung Priok 2 Ukuran Peti Kemas 20 kaki 40 kaki 1, 500, 000 2, 000 215, 250 325, 800 Total Biaya (Rp/Truk) 1, 715, 250 2, 325, 800 Biaya/MT 171, 525 116, 290 Biaya/TEUS 1, 715, 250 1, 162, 900 Biaya/ton-Km 986 668 Biaya Jasa Terminal di Dermaga JICT

Alternatif 4 (Tsewa – KA – Tsewa) Komponen biaya yang dikenakan pada alternatif 2

Alternatif 4 (Tsewa – KA – Tsewa) Komponen biaya yang dikenakan pada alternatif 2 ialah : 1. Biaya sewa truk 2. Biaya pengurusan dokumen 3. Biaya lift on lift off peti kemas di TPKB Gedebage 4. Biaya angkutan kereta api 5. Biaya lift on lift off di Pasoso 6. Biaya trucking dari pasoso ke JICT 7. Biaya lift on lift off di JICT No 1 2 3 4 5 6 Komponen Biaya Tarif pengangkutan dari pabrik sampai TPKB Biaya Jasa Terminal di TPKB Biaya perpindahan Kereta Api Biaya Jasa Terminal di Pasoso Biaya perpindahan dari Pasoso ke Dermaga JICT Biaya Jasa Terminal di Dermaga JICT Total Biaya (Rp/Truk) Biaya/MT Biaya/TEUS Biaya/ton-Km Ukuran Peti Kemas 20 kaki 40 kaki 375, 000 525, 000 63, 000 353, 980 89, 000 88, 500 353, 980 134, 000 95, 500 123, 000 215, 500 325, 800 1, 191, 980 119, 198 1, 191, 980 590 1, 550, 280 77, 514 775, 140 384

Nilai Waktu Nilai waktu perjalanan adalah jumlah uang yang rela dibayarkan konsumen untuk menghemat

Nilai Waktu Nilai waktu perjalanan adalah jumlah uang yang rela dibayarkan konsumen untuk menghemat satu unit waktu perjalanan (Ofyar Z. Tamin, 2000) Nilai waktu barang dapat ditentukan dari dua kondisi dasar, yaitu : 1. Jenis barang dan perlakuannya (kemasan), nilai waktu barang berbeda akibat kemasan yang dilakukan terhadap barang tersebut. General kargo tentu lebih cepat rusak dan hilang daripada barang curah, yang biasanya berupa mineral dan barang tambang 2. Moda yang dipakai, moda yang dipakai juga menentukan tingkat safety, berkaitan dengan risk factor. Moda jalan tentu mempunyai resiko yang lebih dibanding moda rel.

Nilai Waktu Menurut Tavasszy ag : nilai waktu produk vg : nilai produk (Rp/MT)

Nilai Waktu Menurut Tavasszy ag : nilai waktu produk vg : nilai produk (Rp/MT) pg : faktor kerusakan zg : faktor resiko i : faktor diskonto Tugas Akhir Alfa-Dody, 2003 ag : nilai waktu produk vg : nilai produk (Rp/MT) s : nilai penyusutan T : waktu perjalanan (jam)

Nilai Waktu Skenario 1&3 No Nilai waktu perpindahan di perkotaan Nilai waktu perpindahan di

Nilai Waktu Skenario 1&3 No Nilai waktu perpindahan di perkotaan Nilai waktu perpindahan di Tol Panci Nilai waktu perpindahan di Jalan Nasional Nilai waktu perpindahan di Tol Cikampek Nilai waktu perpindahan di Jakarta 1 2 3 4 5 6 Ukuran Peti Kemas 20 kaki 40 kaki Komponen Nilai Waktu 4113. 951754 2011. 688383 7813. 614147 6854. 705574 2743. 010742 1006. 010623 Nilai waktu kegiatan di Dermaga Total Biaya (Rp/ton) 24542. 98122 Biaya/kontainer 245429. 8122 490859. 6245 Skenario 2&4 No 1 2 3 4 5 6 Ukuran Peti Kemas Komponen Nilai Waktu 20 kaki 40 kaki Nilai waktu perpindahan dari 2743. 010742 pabrik ke TPKB Nilai waktu kegiatan di TPKB 9642. 060059 Nilai waktu perpindahan Kereta 30090. 48905 Api Nilai waktu kegiatan di Pasoso Nilai waktu perpindahan dari Pasoso ke Dermaga JICT Nilai waktu kegiatan di Dermaga JICT Total Biaya (Rp/ton) Biaya/kontainer 457. 2729936 1371. 693526 1006. 010623 45310. 53699 453105. 3699 906210. 7398

Biaya Gabungan

Biaya Gabungan