Transplantasi Handout kuliah STIKEP Jayakarta 24 Januari 2005

  • Slides: 32
Download presentation
Transplantasi Handout kuliah STIKEP Jayakarta. 24 Januari 2005 Pk: 15. 30 - 17. 10

Transplantasi Handout kuliah STIKEP Jayakarta. 24 Januari 2005 Pk: 15. 30 - 17. 10 wib oleh: Rosila Idris

Transplantasi… 1 Transplantasi organ atau jaringan bertujuan mengganti fungsi organ atau jaringan yang rusak

Transplantasi… 1 Transplantasi organ atau jaringan bertujuan mengganti fungsi organ atau jaringan yang rusak dengan organ atau jaringan yang sehat.

Respon Imun Pada Transplantasi Organ atau Jaringan Masalah utama: Pada transplantasi perbedaan genetik diantara

Respon Imun Pada Transplantasi Organ atau Jaringan Masalah utama: Pada transplantasi perbedaan genetik diantara jaringan/tissue atau organ yang di transplantasi. Perbedaan ini dapat dibagi 4.

Respon Imun Pada Transplantasi Organ atau Jaringan 4 * * perbedaan : Autograf Isograf

Respon Imun Pada Transplantasi Organ atau Jaringan 4 * * perbedaan : Autograf Isograf Allograf Xenograf

Autograf autograf: Transplantasi jaringan dari satu bagian tubuh ke bagian lain pada orang yang

Autograf autograf: Transplantasi jaringan dari satu bagian tubuh ke bagian lain pada orang yang sama, tidak dianggap asing oleh sistem imun, tidak menyebabkan masalah kekebalan tubuh, variasi genetik tidak ada dan molekul major histocompatibility complex (MHC) dapat mengenal jaringan atau organ yang baru sebagai “ sendiri”

Allograf Pencangkokan yg umum, dari satu organisme ke organisme lain berasal da ri spesies

Allograf Pencangkokan yg umum, dari satu organisme ke organisme lain berasal da ri spesies yg sama, walaupun dmk Mereka mempunyai latar belakang ge netik berbeda. Molekul-2 MHC penerima akan mengenal bagian cangkokan sbg benda asing, memberitahu sistem Kekebalan tubuh utk menolaknya.

Isograf Transplantsi jaringan atau organ dari donor yang secara genetik identik dengan resipien atau

Isograf Transplantsi jaringan atau organ dari donor yang secara genetik identik dengan resipien atau jaringan dari individu

Xenograf Pencangkokan satu spesies suatu organisme ke spesies lain. Masalah: Variasi genetik yg terlalu

Xenograf Pencangkokan satu spesies suatu organisme ke spesies lain. Masalah: Variasi genetik yg terlalu besar di antara dua organisme tsb. Menimbulkan Penolakan yg sangat cepat ke jaringn-2/tissu asing atau organ yg berasal dari respon sel dibantu oleh Ig. M.

Xenograf … Gagasan u/pencangkokan dari hewan ke manusia, masalah: spt penyakit, ukuran organ dan

Xenograf … Gagasan u/pencangkokan dari hewan ke manusia, masalah: spt penyakit, ukuran organ dan perdebatan etis. 1999 di, Inggris eksperimen pencangkokan hati babon ke manusia, mengakibatkan terinfeksi virus yg berasal dari babon tsb.

Sistem Kekebalan/Imun & Pencangkokan Keberhasilan pencangkokan organ terletak pada kendali sistem imun u/ mengizinkan

Sistem Kekebalan/Imun & Pencangkokan Keberhasilan pencangkokan organ terletak pada kendali sistem imun u/ mengizinkan proses adaptasi pencangkokan tsb, dan mencegah proses penolakan. Gen-gen merupakan alasan utama pengenalan antigen-antigen asing.

Sistem Imun … 1 Major Histocompatibility Complex (MHC), berada pada lengan pendek kromosom 6.

Sistem Imun … 1 Major Histocompatibility Complex (MHC), berada pada lengan pendek kromosom 6. Gen-gen MHC manusia mencerminkan molekul-molekul permukaan sel: disebut alloantigen dikenal sebagai HLA.

Sistem Imun … 2 Molekul-molekul permukaan sel ber sifat bersifat polimorfik & memungkinkan sistem

Sistem Imun … 2 Molekul-molekul permukaan sel ber sifat bersifat polimorfik & memungkinkan sistem imun u/ mengenal antigen sendiri dan asing. Gen-gen MHC, diwariskan menurut model Mendelian klasik, terdiri dari MHC kelas I dan MHC kelas II.

HLA (Histocompatibility antigen) HLA kelas I: HLA-A, HLA-B & HLA-C ditemukan pada semua permukaan

HLA (Histocompatibility antigen) HLA kelas I: HLA-A, HLA-B & HLA-C ditemukan pada semua permukaan sel. HLA kelas I mengikat antigen pro tein asing, termasuk jaringan/tissu yg dicangkok, dikenal o/sel T antigen -spesifik. Molekul MHC/HLA kelas I Biasanya dikenal o/ CD 8+ sel T sitotoksik.

HLA Lanjutan … HLA kelas II : (HLA-DR, HLA-DP, HLA-DQ), ditemukan Hanya pd sel-2

HLA Lanjutan … HLA kelas II : (HLA-DR, HLA-DP, HLA-DQ), ditemukan Hanya pd sel-2 yg mengenali antigen spt limfosit B, makrofag, sel-2 dendrit dari organ-organ limfoid. Molekul HLA kelas II dipercaya memegang Peranan dominan

Model structure of class I and II HLA

Model structure of class I and II HLA

HLA (Histocompatibility antigen) HLA kelas I: HLA-A, HLA-B & HLA-C ditemukan pada semua permukaan

HLA (Histocompatibility antigen) HLA kelas I: HLA-A, HLA-B & HLA-C ditemukan pada semua permukaan sel. HLA kelas I mengikat antigen pro tein asing, termasuk jaringan/tissu yg dicangkok, dikenal o/sel T antigen -spesifik. Molekul MHC/HLA kelas I Biasanya dikenal o/ CD 8+ sel T sitotoksik.

HLA Lanjutan … 1 HLA kelas II : (HLA-DR, HLA-DP, HLA-DQ), terdpt hanya pd.

HLA Lanjutan … 1 HLA kelas II : (HLA-DR, HLA-DP, HLA-DQ), terdpt hanya pd. Sel-sel yg mengenali antigen spt. limfosit B, makrofag, sel dendrit dari organ limfoid. Molekul HLA kelas II dominan mengawali respon imun terhadap antigen pengcangkokan asing.

HLA Lanjutan---2 Saat melawan antigen asing HLA kelas II mengaktifasi sel TCD 4, selanjut

HLA Lanjutan---2 Saat melawan antigen asing HLA kelas II mengaktifasi sel TCD 4, selanjut nya mengalami perkembangan klonal melalui produksi sitokin.

Penolakan… 1 Penolakan dari pencangkokan proses Dari sistem imun si penerima pencangkokan menyerang organ/jaringan/tissu

Penolakan… 1 Penolakan dari pencangkokan proses Dari sistem imun si penerima pencangkokan menyerang organ/jaringan/tissu Yang dicangkok. Sebab sist. imun normal & sehat dapat membedakan organ/jaringan/tissu asing u/ menghancurkan mereka. Seperti sist. Organisme meng hancur -kan bakteri dan virus yg menginfeksinya

Penolakan … 2 Antigen MHC/HLA alasan utama penolakan secara genetik dari penerima cangkokan terhadap

Penolakan … 2 Antigen MHC/HLA alasan utama penolakan secara genetik dari penerima cangkokan terhadap organ/jaringan asing. Alloantigen ini dibawa ke sel T oleh HLA kompleks yg menentukan kecepatan penolakan ini akan terjadi.

Klasifikasi Penolakan 1. Hiper-akut: respon mediasi komplemen pada penerima dgn antibodi yg tlah ada

Klasifikasi Penolakan 1. Hiper-akut: respon mediasi komplemen pada penerima dgn antibodi yg tlah ada pada donor (antibodi tipe darah ABO) terjadi dalam hitungan menit sehingga cangkokan tsb. harus segera dibuang mencegah respons inflamasi sistemik yang parah.

Klasifikasi … 2 Akut: umumnya terjadi 5 -10 hari setelah pencangkokan, dan dpt menghancurkan

Klasifikasi … 2 Akut: umumnya terjadi 5 -10 hari setelah pencangkokan, dan dpt menghancurkan cangkokan tsb. apabila tidikenal dan dirawat. Obat penekan sist imun sangat efektif mencegah tipe penolakan ini. Hal ini berhasil 60 -75% pencangkokan ginjal pertama. 50 -60% pada pencangkokan hati.

Klasifikasi … 3 Penolakan Kronis Penolakan jangka panjang diakibatkan oleh respons imun alloreaktif penerima,

Klasifikasi … 3 Penolakan Kronis Penolakan jangka panjang diakibatkan oleh respons imun alloreaktif penerima, Hal ini dapat terjadi pada semua tipe cangkokan. Spt. Pengcangkokan jantung, paru, ginjal dll

Mekanisme Penolakan Sel T berpranan utama dlm. proses penolakan. Setelah distimulasi, efektor CD 4+sel

Mekanisme Penolakan Sel T berpranan utama dlm. proses penolakan. Setelah distimulasi, efektor CD 4+sel T menghasilkan sitokin (antara lain interleukin -2 yang menyediakan signal u/ Sel T sitotoksik dan sel T helper. IL-2 Juga meningkatkan ekspansi klonal sel T, yang membantu dalam proses penolakan Sitokin yang lain juga dihasilkan dalam proses Respons u/ mendeteksi antigen asing. Pengenalan antgen transplantasi o/sel T Helper disebut “allorecognition”.

The mechanism of rejection o T cells play an important role in the rejection

The mechanism of rejection o T cells play an important role in the rejection process After being stimulated, the CD 4+ the effector-T cell produces an important cytokine, interleukin- 2 (IL-2), which provides signals to helper and cytotoxic T cells. IL-2 also promotes clonal expansion of the T cell, which drives the rejection process. Other cytokines are also produced in response to the detection of foreign

Penyembuhan dari Penolakan Penyembuhan dari penolakan/medikasi Imunosupresif. Tujuan terapi imunosupresif setelah Transplantasi untuk mencegah

Penyembuhan dari Penolakan Penyembuhan dari penolakan/medikasi Imunosupresif. Tujuan terapi imunosupresif setelah Transplantasi untuk mencegah “ allo. Regnition” dan menyerang terus mene rus kepada organ/jaringan transplantasi Ada 4 imunosupresif yg dipakai: Antilimfosit, antimetabolit, glucocorticoids dan inhibitor kalsineurin

Kesimpulan Transplantasi Suatu proses mencangkokkan organ/ Jaringan dari satu tubuh ke tubh yang lain.

Kesimpulan Transplantasi Suatu proses mencangkokkan organ/ Jaringan dari satu tubuh ke tubh yang lain. Proses penolakan, proses dimana tubuh Menolak “benda asing” yg masuk kedalam tubuh