Transformasi Pendidikan Tinggi Membangun Institusi dan Mengembangkan Potensi
Transformasi Pendidikan Tinggi: Membangun Institusi dan Mengembangkan Potensi Insani Dr. Gendut Suprayitno
Jati Diri • Lahir : Malang 14 Februari 1956 – Doktor Teknik dan Manajemen Industri ITB (lulus 2005) • Karir Profesional – PT United Tractors Tbk, mulai sbg Management Trainee (1980 -1990) – PT Bank Summa dan Tim Likuidasi, mulai sbg Deputy General Manager (19901994) – PT Trumix Beton dan PT Semen Cibinong Tbk, mulai sbg Direktur (1995 -2000) – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Komite Dewan Komisaris (2008 – 2013) • Karir Akademisi – Institut Sains dan Teknologi Nasional, sbg Rektor (2007 -2011) dan Ketua Program Studi Magister Teknik Industri (2011 – sekarang) – Asesor Badan Akreditasi Nasional (Institusi dan Program Studi: 2007 – sekarang) • Karir Lembaga Swadaya Masyarakat - The Indonesian Institute for Corporate Governance, sbg Peneliti (2002 – sekarang) dan Ketua Badan Pengurus (2008 – sekarang) - Indonesian Public Accountability, sbg Ketua Pengawas (2015 – sekarang)
Batasan Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi
Batasan Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi adalah pengaturan, perencanaan, pengawasan, pemantauan, dan evaluasi serta pembinaan dan koordinasi pelaksanaan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tinggi oleh Menteri untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi Pengelolaan Perguruan Tinggi adalah kegiatan pelaksanaan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tinggi melalui pendirian perguruan tinggi oleh Pemerintah dan/atau badan penyelenggara untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi
Tantangan Bangsa Indonesia ke Depan v. Tahun 2045: Indonesia menjelang Satu Abad – Tenggat waktunya 30 tahun lagi, jumlah penduduk diperkirakan mendekati angka 350 juta) Tahun 2035: Mewujudkan Industri yang Mandiri, Berdaya Saing, dan Maju serta Industri Hijau (RIPIN 2015 -2035) Tahun 2025: Mewujudkan manusia dan masyarakat yang mandiri, maju, adil dan makmur (RPJPN 2005 -2025)
Kondisi Bangsa Indonesia Saat ini v. Negara Indonesia masih belum menunjukkan tanda-tanda keluar dari krisis multi-dimensional Indikator kemandirian bangsa : (1) daulat politik; (2) kemandirian ekonomi; dan (3) berkepribadian dalam budaya, belum menunjukkan indikasi yang membaik
INDONESIA Makin Tinggi Tingkat Pendidikan Makin Rendah Tingkat Kewirausahaan 3, 28 83, 18 PT 6, 14 3, 12 60, 87 SMA/MA 15, 13 SLMP/MTs 18, 8 10, 3 2, 03 39, 2 19, 71 13, 52 28, 59 SD/MI 3, 93 0, 35 7, 5 11, 69 2, 55 Tdk/Blm Tmt SD 0% Sendiri Buruh/Karyawan 2, 26 6, 23 23, 44 26, 53 9, 87 1, 78 20, 07 22, 56 14, 98 12, 22 28, 67 1, 49 20% 40% Buruh tidak tetap Pekerja bebas 60% 80% Buruh tetap Pekerja keluarga 100%
Permasalahan Apa yang perlu dilakukan Perguruan Tinggi dalam konteks tranformasi sosial di Indonesia? Apa problematik mendasar yang dihadapi oleh Perguruan Tinggi dalam melakukan transformasi sosial tersebut? Adakah sumbangan pemikiran sebagai jalan keluar?
Tuntutan Transformasi • Dalam satu dekade terakhir ketidakpastian muncul dimana-mana – Tujuan Pendidikan Nasional • Perguruan Tinggi hidup dalam risiko yang berkelanjutan – Apa yang perlu kita buat • Perguruan Tinggi perlu bertindak dalam kondisi yang terus menerus berubah – Adaptasi dan Integrasi Ø Lingkungan eksternal telah menunjukkan terjadinya perkembangan modernisasi
Perguruan Tinggi dan Transformasi • Pada hakekatnya tidak ada rumusan tentang manusia modern yang dapat disetujui semua pihak • Alex Inkeles (Guru Besar Sosiologi Harvard, 1920 -2010) mengungkapkan ciri-ciri manusia modern: - kesediannya membuka diri terhadap pengalaman baru, inovasi, dan perubahan - Orientasinya lebih demokratis Ø Perguruan Tinggi menjadi tumpuan motor penggerak transformasi melalui pendidikan tinggi
Perguruan Tinggi dan Transformasi Belajar dari Catatan Buya HAMKA tentang kita: 1. Lain yang dimaksud, lain yang ditulis 2. Lain yang ditulis, lain yang dikerjakan 3. Lain yang dikerjakan, lain yang dilaporkan
Perguruan Tinggi dan Transformasi • Di sisi lain, tantangan untuk memperoleh mahasiswa yang memiliki minat, bakat, semangat cinta belajar, dan motivasi profesional menjadi permasalahan tersendiri Ø Kampus perlu mengembangkan potensi minat, bakat, olah raga dan seni yang bagi mahasiswanya
Perguruan Tinggi dan Transformasi • Indonesia termasuk salah satu negara berkembang yang menghasilkan lulusan perguruan tinggi secara massal • Sistem pendidikan tinggi yang demikian sangat berat dijalankan untuk membekali lulusannya dengan pendidikan yang bermutu tinggi yang memadai untuk modernisasi Ø Perguruan tinggi perlu memiliki sumber daya yang bermutu, begitu juga ketersedian sarana dan prasarananya
Problematik Transformasi Perguruan Tinggi Tantangan historis Tantangan ideologis, filosofis, sosiologispolitis dan kultural Tantangan teologis
Tantangan Historis Orientasi pendidikan di Indonesia selama ini Pendidikan Jaman Belanda: “kolonialisme” Pendidikan Jaman Jepang: “fasisme” Pendidikan Jaman Kemerdekaan Orde Lama: “nasionalisme” Orde Baru: “pragmatisme” Orde reformasi: “globalisme” Pendidikan di masa depan?
Tantangan Filosofi, Ideologi dan Sistem Perlu kita renungkan : Apakah konsepsi Filosofi, Ideologi dan Sistem Pendidikan Perguruan Tinggi ini koheren dan konsisten dengan cita, tujuan negara dan tugas Perguruan Tinggi?
Konsepsi Sistem Pendidikan Tinggi “Pendidikan Nasional wajib diarahkan untuk merealisasikan cita-cita dan tujuan negara yang berdasarkan Pancasila” Cita Negara : Merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur Tujuan Negara : 1. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah 2. Memajukan kesejahteraan umum 3. Mencerdaskan kehidupan bangsa 4. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
Tugas Perguruan Tinggi Mendidik dan mengajar Meneliti dan mengembangkan IPTEKS Mengabdi pada masyarakat
“REDUKSI”MAKNA SISTEM PENDIDIKAN TINGGI PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN PENDIDIKAN PENGAJARAN KURIKULUM MATA KULIAH
PERGESERAN ORIENTASI PENDIDIKAN NASIONAL PENDIDIKAN SEBAGAI AGEN KEMERDEKAAN, TRANSFORMASI, DAN TRANSENDENSI PENDIDIKAN SEBAGAI AGEN PEMBANGUNAN (MODERNISASI => WESTERNISASI => GLOBALISASI) PENDIDIKAN SEBAGAI KOMODITAS (PERDAGANGAN BEBAS DUNIA) (WTO & GATTS)
REDUKSI TUJUAN PENDIDIKAN TINGGI VISI NEGARA (Merdeka, bersatu, berdaulat, adil, & Makmur) MISI NEGARA (empat tujuan negara) MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA MENCERDASKAN (IQ) (ANAK) BANGSA MENYIAPKAN CALON UNTUK ‘PASAR KERJA’
Sumbangan Pemikiran untuk Jalan Keluar TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL UU Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 • “Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, [dan] bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung-jawab. ”
Sumbangan Pemikiran untuk Jalan Keluar • UNESCO (Oktober 1998) telah menetapkan 4 (empat) ranah pendidikan yaitu: • learning to know, • learning to be, • learning to do, • learning to live together.
PROSES PENDIDIKAN DALAM PENDIDIKAN TINGGI PENGAJARAN PENELITIAN CURRICULUM PENGABDIAN MASYARAKAT GOALS METHODOLOGY MEANS TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI SUPPORTING PHYSICAL& SOCIAL INFRASTRUCTURES TOOLS MANAGEMENT STATUTA Character Building Skiill & Scientific Achievements Nation Building
Sumbangan Pemikiran untuk Jalan Keluar Mengembalikan Perguruan Tinggi sebagai institusi : Perjuangan bangsa dalam rangka Mencerahkan Mendidik Mengajar Mengembangkan IPTEKS Membudayakan dan mentransendensikan masyarakat
Sumbangan Pemikiran untuk Jalan Keluar
Sumbangan Pemikiran untuk Jalan Keluar Pasal 50 ayat (2) UU. Sisdiknas: Pemerintah menentukan kebijakan nasional dan SNP untuk menjamin mutu pendidikan nasional; Perguruan Tinggi SNP SPMI SNP PDPT SPME SNP Pasal 4: SNP bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Pasal 1 butir 27 PP. SNP: Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi yang selanjutnya disebut BAN-PT adalah badan evaluasi mandiri yang menetapkan kelayakan program dan/atau satuan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan
Sumbangan Pemikiran untuk Jalan Keluar Dokumen Manajemen Akademik Mutu
Sumbangan Pemikiran untuk Jalan Keluar Statuta • Organisasi Tata Kelola • TUPOKSI • Renstra dan Renop Institut, Fakultas dan Program Studi 1. Struktur Organisasi 2. Peraturan kepegawaian 3. Kodek Etik 4. Peraturan lain
Sumbangan Pemikiran untuk Jalan Keluar • Kebijakan Akademik • Peraturan Akademik • Pedoman Akademik • Standar Akademik • Kurikulum • Silabus • RPP (Rancangan Pembelajaran) • Handout • Buku Ajar • Profil Program studi • AEP (Angket Evaluasi Pembelajaran) • BAP (Berita Acara Pembelajaran) • BKD
Sumbangan Pemikiran untuk Jalan Keluar Manual Sistem Mutu Prosedur Sistem Mutu Instruksi Kerja Form
MANUSIA KONDISI EKSTRIM OTAK KIRI OTAK KANAN KONDISI EKSTRIM Manusia Robot Logis Teratur Linier Kreatif Imaginatif Inovatif Anti Establishment Masyarakat Statis/Mandul Masyarakat Stabil Masyarakat Dinamis Masyarakat Revolusioner Imperialisme Budaya Satu Kultur Dominan Multikultur Relativisme Ekstrim Pemerintah Totalitarian Pemerintahan Sentralistik Pemerintahan Demokrasi Liberal Political Chaos
Sumbangan Pemikiran untuk Jalan Keluar PENGETAHUAN SUBSTANSIAL KEMAMPUAN FISIK & MENTAL PENGETAHUAN KONTEKSTUAL KOMPETENSI KETERAMPILAN MANUAL PENGALAMAN PROFESIONAL PERGAULAN INTELEGENSIA INTELEKTUAL
Sumbangan Pemikiran untuk Jalan Keluar INTELEGENSIA SPIRITUAL WAWASAN ASPIRATIF ETHOS KERJA WAWASAN ETIKAL KARAKTER SEMANGAT KOLEKTIF RASA KOMPETEN SEMANGAT BELAJAR INOVATIF INTELEGENSIA EMOSIONAL
Konsep World Class University Baldrige Criteria Framework for Education System Driver Process Management 5. 0 Faculty & Staff Focus 4. 0 Student, Stakeholder, & Market Focus 7. 0 Leadership 1. 0 Student and Society Performance Goal Strategic Planning 3. 0 Information and Analysis 2. 0 Organizational Performance Results 6. 0 Service Performance
Evaluasi Kinerja Institusi PT INPUT PROCCES OUTPUT OUTCOME IMPACT
Contoh Evaluasi Kinerja Input Kategori Input Indikator Cara Perhitungan % mhs S 1 dg NEM > 49 Mhs baru 5 th terakhir Rata 2 NEM mhs baru Mhs baru 5 th terakhir Tingkat kompetisi mhs baru Mhs baru 5 th terakhir Asal geografis mahasiswa Mhs baru 5 th terakhir Rasio Dosen - Mahasiswa 5 tahun terakhir % Dosen berpendidikan S 3 5 tahun terakhir Rasio kecukupan ruang kuliah dan laboratorium 5 tahun terakhir Rasio kecukupan alat bantu pembelajaran 5 tahun terakhir Rasio kecukupan koleksi buku teks 5 tahun terakhir < 5 tahun di perpustakaan
Contoh Evaluasi Kinerja Process Kategori Indikator Cara Perhitungan Rata-rata IPK semester Semester berjalan % mhs dg masa studi ≤ 48 bln Lulusan 5 tahun terakhir Rata-rata lama penyelesaian studi Lulusan 5 tahun terakhir Rata-rata waktu tugas akhir Lulusan 5 tahun terakhir Jumlah mahasiswa DO per th Process Persentase Dosen dengan rataan hasil angket > 3 Setiap semester, rata-rata hasil kuesioner Tingkat kehadiran mahasiswa Absensi satu semester Tingkat kehadiran staf pengajar Absensi satu semester Ketepatan rencana dan pelaksanaan perkuliahan / praktikum Kecocokan pelaksanaan dengan rencana kuliah/praktikum Ketepatan jadwal pemeriksaan ujian Waktu pemasukan nilai dan pemasukan nilai
Contoh Evaluasi Kinerja Output Kategori Indikator Cara Perhitungan Jumlah lulusan per tahun Output Persentase lulusan dengan IPK >= 3 Lulusan 5 tahun terakhir Produktivitas per tahun Rata-rata IPK lulusan Lulusan 5 tahun terakhir
Contoh Evaluasi Kinerja Outcome Kategori Indikator Persentase lulusan yang memperoleh pekerjaan pertama dalam waktu 3 bulan setelah lulus Outcome Rata-rata waktu tunggu kerja lulusan Status akreditasi PS Cara Perhitungan Lulusan 5 tahun terakhir Review 5 tahun sekali
Contoh Evaluasi Kinerja Impact Kategori Impact Indikator Cara Perhitungan Jumlah kegiatan in-campus recruitment Trend 5 tahun terakhir Jumlah in-campus recruitment (orang) Trend 5 tahun terakhir Keluhan (complaint) pengguna lulusan Trend 5 tahun terakhir
Terima Kasih HP: 0812 8102622 gsuprayitno@yahoo. com
- Slides: 43