Topik 2 Jenisjenis Penelitian Ekonomi Matakuliah Metodologi Penelitian

  • Slides: 15
Download presentation
Topik 2 Jenis-jenis Penelitian Ekonomi Matakuliah Metodologi Penelitian (ESL 398) oleh: Yusman Syaukat Departemen

Topik 2 Jenis-jenis Penelitian Ekonomi Matakuliah Metodologi Penelitian (ESL 398) oleh: Yusman Syaukat Departemen Ekonomi Sumberdaya & Lingkungan Fakultas Ekonomi & Manajemen IPB

Tiga Jenis Penelitian Ekonomi Johnson (1986): Disciplinary Research Subject-matter Research Problem-solving Research

Tiga Jenis Penelitian Ekonomi Johnson (1986): Disciplinary Research Subject-matter Research Problem-solving Research

1. Disciplinary Research Disciplainary Research: penelitian yang didisain untuk memperbaiki suatu disiplin ilmu Di

1. Disciplinary Research Disciplainary Research: penelitian yang didisain untuk memperbaiki suatu disiplin ilmu Di dalam ilmu ekonomi, hal ini mencakup perbaikan teori ilmu ekonomi, teknik kuantitatif untuk ekonomi, metode pengukuran tertentu (elastisitas, multiplier effects, GNP, dsb) Memiliki keterkaitan erat dengan displin lainnya: matematika, statistika, sejarah, politik, filosopi, sosiologi Penelitian ini memiliki relevansi dengan permasalahan yang dihadapi oleh para pengambil keputusan

2. Subject-matter Research Subject-matter research merupakan penelitian multidisiplin terhadap suatu subyek penelitian tertentu terkait

2. Subject-matter Research Subject-matter research merupakan penelitian multidisiplin terhadap suatu subyek penelitian tertentu terkait dengan pengambil keputusan tentang berbagai permasalahan nyata. well-define decision makers Subject-matter research: well-define practical problems Penelitian subject-matter terkadang memiliki periode waktu tertentu. Misal, pada tahun 1970 -an topik penelitian tentang energy economics Bgm dengan aspek lingkungan? Sustainability? Climate Change?

2. Subject-matter Research (2) Subject-matter research membutuhkan dukungan ilmu dari berbagai disiplin dan menghasilkan

2. Subject-matter Research (2) Subject-matter research membutuhkan dukungan ilmu dari berbagai disiplin dan menghasilkan a new body of knowledge Kekuatannya: ilmu yang dihasilkan tersebut dapat digunakan dalam memecahkan masalah-masalah nyata yang dihadapi oleh para pengambil keputusan tertentu Pengambil keputusan dapat memanfaatkan ilmu yang ada dari hasil penelitian sebelumnya, dan memanfaatkan informasi tersebut untuk memecahkan permasalahan spesifik lainnya (yang bisa jadi berbeda)

3. Problem-solving Research Problem-solving research didisasin untuk pemecahan suatu masalah tertentu yang dihadapi oleh

3. Problem-solving Research Problem-solving research didisasin untuk pemecahan suatu masalah tertentu yang dihadapi oleh seorang pengambil keputusan Penelitian bisa dilakukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh berbagai pengambil keputusan Bersifat multidisiplin Permasalahan yang dihadapi seringkali bersifat kompleks, sehingga membutuhkan dukungan ilmu dari berbagai disiplin Complexity and generality of the problem-solving research menarik untuk dibahas (diagram berikut)

Problem-solving Problem solving diagram: �Panah dua arah – antara arus pengetahuan dan saling keterkaitan

Problem-solving Problem solving diagram: �Panah dua arah – antara arus pengetahuan dan saling keterkaitan antar ilmu pengetahuan tersebut �Pool of knowledge: �Normative knowledge – prescriptive knowledge for solving problem: recipes, rules, laws, regulations, norms �Positivistic knowledge (value-free knowledge) – knowledge that deals with the characteristics of conditions, situations or things in the real worlds �Six steps in problem solving (next diagram): mutually interdependent, with much feedback, iteration, and interaction between them

Problem Solving Diagram Pragmatic interdependence Problem Definition Observation Analysis Normative Positivistic Decision Execution Responsibility

Problem Solving Diagram Pragmatic interdependence Problem Definition Observation Analysis Normative Positivistic Decision Execution Responsibility Bearing

Pragmatic interdependence �Pragmatic interdependence menggambarkan adanya keterkaitan antara value-free knowledge and knowledge about values

Pragmatic interdependence �Pragmatic interdependence menggambarkan adanya keterkaitan antara value-free knowledge and knowledge about values dalam pencarian solusi terhadap suatu permasalahan �Rationality diperlukan dalam pengambilan keputusan. �Rationality = being logical = being objective meaning insisting on objectivity about the acquisition and the use of positivistic knowledge and knowledge about values to be processed through an explicitly stated but varying decision rule to solve practical problems

Knowledge of Values � Knowledge of value – bagian dari Normative Knowledge (mencakup prescriptive

Knowledge of Values � Knowledge of value – bagian dari Normative Knowledge (mencakup prescriptive knowledge and knowledge about value) � Knowledge about value – about goodness and badness of conditions, situations and things � Ada pandangan yang bersifat kontinum tentang reality of values dan the objectivity of our knowledge of values � Values are characteristics of the real world � Values exist only in “knowing minds” � Pada kenyataannya, banyak goods and bads that are characteristics of the real world and are knowable, tetapi tidak dapat dinilai dengan common denominator. Misalnya Utility.

Prescriptive Knowledge � Prescriptive Knowledge is knowledge about what ought or ought not to

Prescriptive Knowledge � Prescriptive Knowledge is knowledge about what ought or ought not to have been done, or ought not to be done � Prescription terkadang diungkapkan sebagai future past tense untuk evaluasi apa yang telah dikerjakan pada masa silam dan future tense - untuk menyatakan goals atau target � Yang menghubungkan antara positivistic knowledge dan normative knowledge dalam penmbentukan prescription adalah decision making process � Perfect knowledge is definitely expensive. It is impossible to have any objective knowledge about values as characteristics of real world � Conflicts arise in reaching prescription to solve problems that are not always resolvable by acquiring more knowledge

Different Kind of Research Require Different Kind of Knowledge: Problem Solving Research �Answering disciplinary

Different Kind of Research Require Different Kind of Knowledge: Problem Solving Research �Answering disciplinary questions ≠ solving the practical problems of real world decision makers �Problem-solving research berkenaan dengan hal kedua, sementara disciplinary research berkenaan dengan hal pertama �Analisis elastisitas permintaan mentega di dalam ekonomi akan sangat berbeda dengan memecahkan permasalahan lintas disiplin mengenai pembelian, penyimpanan dan penjualan mentega di supermarket. Keduanya membutuhkan jenis ilmu yang berbeda

Different Kind of Research Require Different Kind of Knowledge: Subject-matter Research � Subject-matter research

Different Kind of Research Require Different Kind of Knowledge: Subject-matter Research � Subject-matter research relatif lebih sederhana dibandingkan dengan problem-solving research � Subject-matter research tidak menghasilkan seluruh knowledge yang diperlukan untuk memecahkan semua masalah di dalam set, tetapi ia menghasilkan multidiscipline knowledge yang bermanfaat untuk memecahkan permasalahan tertentu yang ada di dalam set-nya. � Apabila subject-matter research diarahkan untuk menghasilkan knowledge yang mampu untuk memecahkan permasalahan tertentu, maka ia juga bisa disebut sebagai problem-solving research

Different Kind of Research Require Different Kind of Knowledge: Disciplinary Research � Disciplinary research

Different Kind of Research Require Different Kind of Knowledge: Disciplinary Research � Disciplinary research bisa diarahkan untuk menghasilkan knowledge about values, value-free positivistic knowledge, prescriptive knowledge atau kombinasi diantara ketiganya � Keputusan yang dihasilkan masing-masing disiplin ilmu (ekonomi, teknik, kedokteran, dsb) mencakup ketiganya � Ilmu Ekonomi menaruh perhatian utama pada pendefinisan optimal terkait dengan: (1) prescriptive purpose dalam pemecahan masalah penelitian, dan (2) untuk menjelaskan dan memprediksi the optimiing behavior dari individual dan kelompok

Reference Johnson, Glenn L. 1986. Research Methodology for Economists: Philosophy and Practice. Macmillan Publishing

Reference Johnson, Glenn L. 1986. Research Methodology for Economists: Philosophy and Practice. Macmillan Publishing Company, New York. (Chapter 2)