TINJAUAN UMUM GOVERNANCE DAN PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA PANDANGAN

  • Slides: 44
Download presentation
TINJAUAN UMUM GOVERNANCE DAN PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

TINJAUAN UMUM GOVERNANCE DAN PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

PANDANGAN GOOD GOVERNANCE KINERJA SUATU LEMBAGA SUSTAINABILITY DEMOKRASI TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

PANDANGAN GOOD GOVERNANCE KINERJA SUATU LEMBAGA SUSTAINABILITY DEMOKRASI TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

PENGERTIAN • Governance diartikan sebagai cara mengelola urusan-urusan publik. • World Bank: Governance sebagai

PENGERTIAN • Governance diartikan sebagai cara mengelola urusan-urusan publik. • World Bank: Governance sebagai the way state power is used in managing economic and social resource for development of society. • UNDP: Governance sebagai the exercise of political, economic, and administrative authority to manage a nation’s affair at all levels.

PENGERTIAN • World Bank lebih menekankan pada cara pemerintah mengelola sumber daya sosial dan

PENGERTIAN • World Bank lebih menekankan pada cara pemerintah mengelola sumber daya sosial dan ekonomi untuk kepentingan pembangunan masyarakat. • UNDP lebih menekankan pada aspek politik, ekonomi, dan administratif dalam pengelolaan negara

PENGERTIAN • Political governance mengacu pada proses pembuatan kebijakan (policy/strategy formulation) • Economic governance

PENGERTIAN • Political governance mengacu pada proses pembuatan kebijakan (policy/strategy formulation) • Economic governance mengacu pada proses pembuatan keputusan di bidang ekonomi yang berimplikasi pada masalah pemerataan, penurunan kemiskinan, dan peningkatan kualitas hidup. • Administrative governance mengacu pada sistem implementasi kebijakan.

GOOD GOVERNANCE • Pemerintahan yang baik • Tata kelola pemerintahan yang baik • Penyelenggaraan

GOOD GOVERNANCE • Pemerintahan yang baik • Tata kelola pemerintahan yang baik • Penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggungjawab sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun administratif, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and political framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha (World Bank).

KARAKTERISTIK GOOD GOVERNANCE (UNDP) • • • Participation Keterlibatan masyarakat dalam pembuatan keputusan Rule

KARAKTERISTIK GOOD GOVERNANCE (UNDP) • • • Participation Keterlibatan masyarakat dalam pembuatan keputusan Rule of Law Kerangka hukum yang adil & tegaknya supremasi hukum Transparency Dibangun atas kebebasan memperoleh informasi

KARAKTERISTIK GOOD GOVERNANCE (UNDP) • • • Responsiveness Cepat dan tanggap dalam melayani stakeholder.

KARAKTERISTIK GOOD GOVERNANCE (UNDP) • • • Responsiveness Cepat dan tanggap dalam melayani stakeholder. Consensus orientation Berorientasi pada kepentingan masyarakat Equity (Kesataraan) Semua memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh kesejahteraan dan keadilan

KARAKTERISTIK GOOD GOVERNANCE (UNDP) • • • Efficiency and Effectiveness Pengelolaan sumberdaya publik harus

KARAKTERISTIK GOOD GOVERNANCE (UNDP) • • • Efficiency and Effectiveness Pengelolaan sumberdaya publik harus berdaya guna dan berhasil guna Accountability Pertanggungjawaban kepada publik atas aktivitas yang dilakukan Strategic vision Pemerintah dan masyarakat harus memiliki visi jauh ke depan

KARAKTERISTIK GOOD GOVERNANCE (UK/ODA) • • Legitimacy Accountability Competency Penghormatan terhadap hukum/hak asasi manusia

KARAKTERISTIK GOOD GOVERNANCE (UK/ODA) • • Legitimacy Accountability Competency Penghormatan terhadap hukum/hak asasi manusia

KARAKTERISTIK GOOD GOVERNANCE (OECD) • Participatory development • Human rights • Democratization

KARAKTERISTIK GOOD GOVERNANCE (OECD) • Participatory development • Human rights • Democratization

KARAKTERISTIK GOOD GOVERNANCE (MTI) • • Transparansi Akuntabilitas Kewajaran/kesetaraan Kesinambungan

KARAKTERISTIK GOOD GOVERNANCE (MTI) • • Transparansi Akuntabilitas Kewajaran/kesetaraan Kesinambungan

ERA NEW PUBLIC MANAGEMENT • Dalam dua dekade ini terjadi perubahan manajemen sektor publik

ERA NEW PUBLIC MANAGEMENT • Dalam dua dekade ini terjadi perubahan manajemen sektor publik yang cukup drastis dari sistem manajemen tradisional menjadi sistem manajemen publik yang modern. • Tradisional: kaku, birokratis, hierarkis. • Modern: fleksibel, akomodatif.

FAKTOR PENDORONG NPM • Managerialism (Pollit, 1993) • Market-based public administration (Zhiyong, dan Rosenbloom,

FAKTOR PENDORONG NPM • Managerialism (Pollit, 1993) • Market-based public administration (Zhiyong, dan Rosenbloom, 1992) • Post bureaucratic paradigm (Barzelay, 1992) • Enterpreunerial government (Osborne & Gaebler, 1992)

KONSEKUENSI NPM • Perubahan dari orientasi kebijakan menuju orientasi kinerja. • Tuntutan melakukan efisiensi,

KONSEKUENSI NPM • Perubahan dari orientasi kebijakan menuju orientasi kinerja. • Tuntutan melakukan efisiensi, cost cutting, dan kompetisi. • Peningkatan public service

REINVENTING GOVERNMENT (OSBOURNE & GAEBLER 1992) • Pemerintahan Katalis Fokus pada pemberian pengarahan, bukan

REINVENTING GOVERNMENT (OSBOURNE & GAEBLER 1992) • Pemerintahan Katalis Fokus pada pemberian pengarahan, bukan produksi pelayanan publik. • Pemerintah Milik Masyarakat Memberdayakan masyarakat daripada melayani • Pemerintah yang Kompetitif Memberikan semangat kompetisi dalam pemberian pelayanan publik.

REINVENTING GOVERNMENT • Pemerintah yang Digerakkan oleh Misi Mengubah organisasi yang digerakkan oleh peraturan

REINVENTING GOVERNMENT • Pemerintah yang Digerakkan oleh Misi Mengubah organisasi yang digerakkan oleh peraturan menjadi organisasi yang digerakkan oleh misi • Pemerintah yang Berorientasi Hasil Membiayai hasil, bukan masukan • Pemerintah yang Berorientasi Pelanggan Memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan birokrasi

REINVENTING GOVERNMENT • Pemerintahan Wirausaha Mampu menciptakan pendapatan dan tidak sekedar membelanjakan. • Pemerintahan

REINVENTING GOVERNMENT • Pemerintahan Wirausaha Mampu menciptakan pendapatan dan tidak sekedar membelanjakan. • Pemerintahan Antisipatif Berupaya mencegah daripada mengobati • Pemerintah Desentralisasi Mengubah dari hierarki, menuju partisipatif dan tim kerja

REINVENTING GOVERNMENT • Pemerintah Berorientasi pada Mekanisme Pasar Mengadakan perubahan dengan mekanisme pasar (sistem

REINVENTING GOVERNMENT • Pemerintah Berorientasi pada Mekanisme Pasar Mengadakan perubahan dengan mekanisme pasar (sistem insentif) dan bukan dengan mekanisme administratif (sistem prosedur dan pemaksaan)

PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai

PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut

SEJARAH KEUANGAN NEGARA Aturan Peralihan UUD 1945 Indische Comptabiliteitswet (ICW Stbl. 1925 N 0

SEJARAH KEUANGAN NEGARA Aturan Peralihan UUD 1945 Indische Comptabiliteitswet (ICW Stbl. 1925 N 0 448) Diubah dan diundangkan dalam Lembaran Negara 1954 Nomor 6 dan 1955 Nomor 49 Undang-undang No 9 Tahun 1968 Undang-undang No 17 Tahun 2003

8 PRINSIP DASAR GOOD GOVERNANCE (WORLD BANK) 1. Partisipasi 5. Berorientasi pada konsensus 2.

8 PRINSIP DASAR GOOD GOVERNANCE (WORLD BANK) 1. Partisipasi 5. Berorientasi pada konsensus 2. Tegaknya Supremasi Hukum 6. Kesetaraan 3. Transparansi 7. Efektifitas dan efisiensi 4. Responsif (kepedulian pada stakeholder) 8. Akuntabilitas REFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA Perencanaan Penganggaran Pelaksanaan Anggaran Pertanggungjawaban

Reformasi Hukum di Bidang Pengelolaan Keuangan ORDE BARU (SENTRALIST IK) UU NO. 5/1974 PP

Reformasi Hukum di Bidang Pengelolaan Keuangan ORDE BARU (SENTRALIST IK) UU NO. 5/1974 PP NO. 5/1975 PP NO. Manual 6/1975 Administrasi Keuangan Daerah (MAKUDA) REFORMASI TAHAP II UU NO. 22/1999 UU NO. PP NO. 25/1999 105/2000 UU NO. 17/2003 UU NO. 1/2004 UU NO. 15/2004 UU NO. 25/2004 UU NO. 32/2004 UU NO. 33/2004 PP NO. 24/2005 KEPMEND AGRI NO. 29/2002 PP NO. 58/2005 PERDA POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PERATURAN/ KEPUTUSAN KEPALA DAERAH PERMEND AGRI NO. 13/2006 PERMEND AGRI NO. 59/2007

PERUBAHAN MENDASAR REFORMASI KEUANGAN NEGARA • Pengertian dan ruang lingkup keuangan negara • Asas-asas

PERUBAHAN MENDASAR REFORMASI KEUANGAN NEGARA • Pengertian dan ruang lingkup keuangan negara • Asas-asas umum • Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Negara • Penyusunan dan Penetapan APBN dan APBD • Hubungan keuangan pemerintah • Pelaksanaan APBN dan APBD • Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Negara

Pengertian dan ruang lingkup keuangan negara OBYEK SUBYEK PENDEKATAN DALAM PERUMUSAN KEUANGAN NEGARA PROSES

Pengertian dan ruang lingkup keuangan negara OBYEK SUBYEK PENDEKATAN DALAM PERUMUSAN KEUANGAN NEGARA PROSES TUJUAN

ASAS UMUM DALAM PKN • Asas tahunan, asas universalitas, asas kesatuan dan asas spesialitas.

ASAS UMUM DALAM PKN • Asas tahunan, asas universalitas, asas kesatuan dan asas spesialitas. • Best practices : akuntabilitas, profesionalitas, proporsionalitas, keterbukaan dalam Pengelolaan Keuangan Negara (PKN), Pemeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa yang independen. ACUAN : REFORMASI MANAJEMEN KEUANGAN NEGARA, MEMPERKOKOH LANDASAN PELAKSANAAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Negara PRESIDEN SELAKU PEMEGANG KEKUASAAN PKN DAN KEPALA DAERAH SELAKU

Kekuasaan atas Pengelolaan Keuangan Negara PRESIDEN SELAKU PEMEGANG KEKUASAAN PKN DAN KEPALA DAERAH SELAKU PEMEGANG PENGELOLA KEUANGAN DAERAH SEBAGAI BAGIAN KEWENANGAN PRESIDEN MELIMPAHKAN KEWENANGANNYA KEPADA CHIEF FINANCIAL OFFICER CHIEF OPERATIONAL OFFICER

Hubungan keuangan pemerintah • Pemerintah pusat dan bank sentral berkoordinasi dalam penetapan dan pelaksanaan

Hubungan keuangan pemerintah • Pemerintah pusat dan bank sentral berkoordinasi dalam penetapan dan pelaksanaan kebijakan fiskal dan moneter • Pemerintah pusat wajib mengalokasikan dana perimbangan kepada pemerintah daerah • Pinjaman asing harus disetujui oleh DPR • Hubungan dengan perusahaan swasta, perusda, dan badan pengelola dana masyarakat, dalam hal keuangan harus mendapat persetujuan DPR/DPRD

Pelaksanaan APBN dan APBD • Masalah administratif diatur dalam undang tentang perbendaharaan negara (

Pelaksanaan APBN dan APBD • Masalah administratif diatur dalam undang tentang perbendaharaan negara ( UU No 1 Tahun 2004) • Pemerintah perlu menyampaikan laporan realisasi semester pertama (akhir Juli) kepada DPR/DPRD • Pelaksanaan anggaran berbasis prestasi kerja

Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Negara • Laporan keuangan terdiri dari : 1. Laporan realisasi anggaran

Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Negara • Laporan keuangan terdiri dari : 1. Laporan realisasi anggaran 2. Neraca 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan atas laporan keuangan • Penyampaian laporan wajib tepat waktu dan disusun mengikuti standar akuntansi pemerintah yang ditetapkan melalui PP

SISTEM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI INDONESIA • • SENTRALISASI DEKONSENTRASI TUGAS PEMBANTUAN 07/10/2020 31

SISTEM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI INDONESIA • • SENTRALISASI DEKONSENTRASI TUGAS PEMBANTUAN 07/10/2020 31

DESENTRALISASI PENYERAHAN WEWENANG PEMERINTAHAN OLEH PEMERINTAH PUSAT KEPADA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA DEKONSENTRASI PELIMPAHAN WEWENANG DARI PEMERINTAH

DESENTRALISASI PENYERAHAN WEWENANG PEMERINTAHAN OLEH PEMERINTAH PUSAT KEPADA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA DEKONSENTRASI PELIMPAHAN WEWENANG DARI PEMERINTAH KEPADA GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMEINTAH PUSAT DAN/ATAU PERANGKAT PUSAT DI DAERAH 07/10/2020 32

TUGAS PEMBANTUAN PENUGASAN DARI PEMERINTAH PUSAT KEPADA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA & DESA ATAU DARI PROVINSI/KAB/KOTA KE

TUGAS PEMBANTUAN PENUGASAN DARI PEMERINTAH PUSAT KEPADA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA & DESA ATAU DARI PROVINSI/KAB/KOTA KE DESA UNTUK MELAKSANAKAN TUGAS TERTENTU YANG DISERTAI PEMBIAYAAN, SARANA, & PRASARANA SERTA SUMBERDAYA MANUSIA DENGAN KEWAJIBAN MELAPORKAN PELAKSANAANNYA DAN MEMPERTANGGUNGJAWABKANNYA KEPADA YANG MENUGASKAN 07/10/2020 33

REFORMASI KEUANGAN DAERAH Di dalam otonomi daerah telah terjadi pembaharuan (reformasi) di bidang keuangan

REFORMASI KEUANGAN DAERAH Di dalam otonomi daerah telah terjadi pembaharuan (reformasi) di bidang keuangan mencakup berbagai bidang yakni : Discretion Reformasi di bidang keleluasaan pemerintah daerah dalam mengelola sumber pendapatan Budget Reformasi dalam pengelolaan anggaran daerah Deficit Spending Reformasi dalam menggunakan dana pinjaman Reformasi dalam strategi pembiayaan. Strategic Cost Reform Di dalam Otonomi daerah dimungkinkan berbagai Strategi pembiayaan dalam meperoleh dana dan penggunaanya 34

Reformasi ini menyangkut pemberian keleluasaan dalam mengelola keuangan daerah Discretion Reform Dalam otonomi daerah

Reformasi ini menyangkut pemberian keleluasaan dalam mengelola keuangan daerah Discretion Reform Dalam otonomi daerah berdasarkan UU No. 22/1999 Dan UU No. 25/1999 anggaran yang sudah disetujui DPRD Tidak lagi harus dimintakan pengesahan Pemerintah daerah di atasnya Karena memang pemerintahan daerah tidak lagi berjenjang DPRD juga diberikan kewenangan menentukan anggaran untuk lembaga legislatif 35

Budget Reform Perubahan Proses Penyusunan Anggaran Perubahan Struktur Anggaran 36

Budget Reform Perubahan Proses Penyusunan Anggaran Perubahan Struktur Anggaran 36

Perubahan Struktur Anggaran v. Perubahan struktur anggaran terjadi dari anggaran tradisional yang bersifat Line

Perubahan Struktur Anggaran v. Perubahan struktur anggaran terjadi dari anggaran tradisional yang bersifat Line item menjadi anggaran yang incrementalism v. Perubahan dimaksud untuk menciptakan transparansi dan meningkatkan akuntabilitas 37

SEGI POSITIF PERUBAHAN STRUKTUR ANGGARAN v Bilamana terjadi surplus/defisit akan nampak jelas v Memudahkan

SEGI POSITIF PERUBAHAN STRUKTUR ANGGARAN v Bilamana terjadi surplus/defisit akan nampak jelas v Memudahkan membuat perhitungan anggaran daerah v Memudahkan dalam melakukan analisis, evaluasi dan pengawasan anggaran (budgetary control) v Memungkinkan pembentukan cadangan melalui transfer 38

Tertib Taat pada Peraturan Perundangan yang berlaku AZAS UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Efektif Efisien

Tertib Taat pada Peraturan Perundangan yang berlaku AZAS UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Efektif Efisien Transparan Memperhatikan Azas Keadilan Dan Kepatutan Bertanggungjawab 39

DEFICIT SPENDING REFORM v Sampai dengan Orde Baru Pemerintah Tidak Pernah menyatakan terjadi “Deficit”

DEFICIT SPENDING REFORM v Sampai dengan Orde Baru Pemerintah Tidak Pernah menyatakan terjadi “Deficit” Alasannya menganut anggaran berimbang yang dinamis v Padahal yang terjadi pinjaman yang diterima dicatat sebagai “ Pendapatan” v Sejak Menteri Keuangan Prof. DR. Bambang Sudibyo direformasi, Penempatan Pinjaman tidak dicatat sebagai “Pendapatan” tetapi sebagai “Pinjaman” 40

STRATEGIC COST REFORM Dipisahkan Belanja (Expenses) dan Biaya (Cost) Dalam “Pembiayaan” dari Akuntansi diminta

STRATEGIC COST REFORM Dipisahkan Belanja (Expenses) dan Biaya (Cost) Dalam “Pembiayaan” dari Akuntansi diminta untuk mengungkap Beban Biaya Publik Atau Biaya Aparatur Beban Unit Kerja Mana, Eksekutif (unit Kerja Tertentu) atau Legislatif Tahun Anggaran Mana, Tahun Berjalan (Current Year) atau Tahun Yang Akan Datang (Next Year) Pos Mana -Lain-lain -Biaya Tidak Tersangka -Sumbangan, Organisasi 41

KONDISI YANG TIDAK MENDUKUNG Otonomi Daerah dimulai pada tahun 2001 dimana negara sedang mengalami

KONDISI YANG TIDAK MENDUKUNG Otonomi Daerah dimulai pada tahun 2001 dimana negara sedang mengalami krisis Ekonomi (Krisis Multi Dimensional) Sedang menghadapi gerakan separatis Aceh Merdeka, Maluku, Papua Merdeka, Sehingga “Otonomi” dirancukan dengan “pembagian kedaulatan (Souverignity) Heterogenitas dalam penyebaran penduduk, kekayaan alam, kualitas penduduk Krisis Kepercayaan terhadap Pemimpin nasional akibat dari krisis ekonomi dan Korupsi, BLBI- KLBI, Hutang yang menumpuk Sistem anggaran yang tidak menggunakan “Fund System” sehingga perbaikan system 42 Perencanaan yang agak Sulit

LINGKUP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Pelaksanaan Perencanaan Input Proses Output/Input Proses Pengawasan/ Pengendalian Output/Input Proses

LINGKUP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Pelaksanaan Perencanaan Input Proses Output/Input Proses Pengawasan/ Pengendalian Output/Input Proses Output Kebijakan Umum APBD Prioritas & Plafon Anggaran Sementara • RPJMD/RKPD • Penjaringan Aspirasi • Kinerja Masa Lalu • Asumsi Dasar • Kebijakan Pemerintah (RPJM/RKP/ Prioritas Pembangunan) Kegiatan Anggaran • Prestasi Kerja APBD • Perda APBD Penatausahan & Akuntansi Laporan Pelaksanaan APBD • Formulir/Dokumen • Catatan/Register • Semesteran • Tahunan Evaluasi Kinerja Hasil Evaluasi