TINGKAH LAKU DALAM KELOMPOK Indah Cahyanti Kelompok adalah

  • Slides: 22
Download presentation
TINGKAH LAKU DALAM KELOMPOK Indah Cahyanti

TINGKAH LAKU DALAM KELOMPOK Indah Cahyanti

 Kelompok adalah suatu kumpulan manusia yang terdiri dari dua orang atau lebih dengan

Kelompok adalah suatu kumpulan manusia yang terdiri dari dua orang atau lebih dengan pola interaksi yang nyata dan dapat membentuk satu kesatuan.

PERILAKU YANG MUNCUL DI TENGAH ORANG LAIN Fasilitasi Sosial (Social Facilitation) Hambatan Sosial (Social

PERILAKU YANG MUNCUL DI TENGAH ORANG LAIN Fasilitasi Sosial (Social Facilitation) Hambatan Sosial (Social Inhibition) Kehadiran orang lain Meningkatnya dorongan atau motivasi Memperkuat tendensi untuk menjalankan respons dominan atai respons yang sudah dikuasai dengan baik Jika respons dominan benar, maka kinerja bertambah = FASILITASI SOSIAL Jika respons dominan salah, maka kinerja berkurang = HAMBATAN SOSIAL Gambar 1. Proses yang menimbulkan Fasilitasi Sosial vs. Hambatan Sosial

Keengganan Sosial (Social Loafing) Kompensasi Sosial (Social Compensation) Kehadiran orang lain menciptakan situasi di

Keengganan Sosial (Social Loafing) Kompensasi Sosial (Social Compensation) Kehadiran orang lain menciptakan situasi di mana kinerja individu tidak bisa dievaluasi Jika kinerja kelompok tak penting bagi individu Upaya berkurang = KEENGAANAN SOSIAL Jika kinerja kelompok penting bagi individu, dan orang lain dianggap tidak kompeten, malas atau tidak bisa dipercaya Upaya bertambah = KOMPENSASI SOSIAL Gambar 2. Proses yang Menyebabkan Keenganan Sosial vs. Kompensasi Sosial

MENGAPA KEHADIRAN ORANG LAIN MEMOTIVASI KITA? Ada tendensi bawaan untuk bangkitnya motivasi ketika ada

MENGAPA KEHADIRAN ORANG LAIN MEMOTIVASI KITA? Ada tendensi bawaan untuk bangkitnya motivasi ketika ada orang lain (Alertness) Pemahaman Evaluasi (Evaluation Apprehension) – keinginan untuk menciptakan kesan yang baik di mata orang lain. Model gangguan-konflik (Distraction-Conflict Model) – Kinerja dapat turun jika kita lebih fokus pada audien ketimbang pada tugas (Robert Baron, 1986). Kehadiran orang lain dapat memicu dua pola respons yang berbeda: tantangan atau ancaman

TEORI DAMPAK SOSIAL (SOCIAL IMPACT THEORY) Latane (1981) – Dampak keseluruhan dari orang lain

TEORI DAMPAK SOSIAL (SOCIAL IMPACT THEORY) Latane (1981) – Dampak keseluruhan dari orang lain terhadap seorang individu akan bergantung pada tiga karakteristik pengamat (sumber pengaruh): � Jumlah � Kekuatan (arti penting) � Imediasi (kedekatan) Gambar 3. Situasi Fasilitasi Sosial

 Sebaliknya, ketika masing individu hanyalah satu dari beberapa target pengaruh sosial, dampak dari

Sebaliknya, ketika masing individu hanyalah satu dari beberapa target pengaruh sosial, dampak dari audien (sumber) pada target akan berkurang. GAMBAR 4. SITUASI KEENGGANAN SOSIAL

DEINDIVIDUASI (DEINDIVIDUATION) Anonimitas kelompok dapat menyebabkan orang melakukan hal-hal yang tidak akan mereka lakukan

DEINDIVIDUASI (DEINDIVIDUATION) Anonimitas kelompok dapat menyebabkan orang melakukan hal-hal yang tidak akan mereka lakukan saat sendirian. Gustave Le Bon (1986) – dalam satu gerombolan (mob), emosi dari satu orang akan menyebar ke seluruh anggota kelompok – “penularan sosial” (social contagion).

CROWDING Keadaan psikologis di mana seseorang merasa tidak nyaman atau stres karena merasa berada

CROWDING Keadaan psikologis di mana seseorang merasa tidak nyaman atau stres karena merasa berada di tempat yang sangat sempit. Densitas Sosial (Social Density) – jumlah objektif dari orang di suatu ruangan dan mungkin diukur dengan jumlah orang per meter per segi. � Kelebihan beban sensoris (Stanley Milgram, 1970) “Setiap kali orang terlalu banyak menerima stimulasi, indra sensoris mereka kelebihan beban” � Hilang kontrol � Atribusi, 2 elemen : keadaan psikologis yang berupa arousal label kognitif yang mengatribusikan arousal itu dengan kehadiran terlalu banyak orang (Worchel & Teddie, 1976) � Kultur

STRUKTUR KELOMPOK 3 Struktur Sosial: � Norma Sosial (Social Norm) Aturan dan ekspektasi mengenai

STRUKTUR KELOMPOK 3 Struktur Sosial: � Norma Sosial (Social Norm) Aturan dan ekspektasi mengenai bagaimana anggota kelompok seharusnya berperilaku (Forsyth, 1998) � Peran Sosial (Social Role) Seperangkat norma tentang bagaimana seseorang dalam posisi sosial tertentu harus berperilaku � Status Sosial (Social Status) Level atau privilese seseorang dalam kelompok

TEORI KEADAAN EKSPEKTASI (EXPECTATION STATES THEORY) Status seseorang dalam kelompok dipengaruhi oleh karakteristik status

TEORI KEADAAN EKSPEKTASI (EXPECTATION STATES THEORY) Status seseorang dalam kelompok dipengaruhi oleh karakteristik status yang luas seperti usia, gender, etnis, dan kekayaan. KEPADUAN (COHESIVENESS) Kekuatan, baik positif maupun negatif, yang menyebabkan anggota tetap dalam kelompok.

TIPE AKTIVITAS KELOMPOK Tugas Aditif Tugas di mana produktivitas kelompok merupakan jumlah dari usaha

TIPE AKTIVITAS KELOMPOK Tugas Aditif Tugas di mana produktivitas kelompok merupakan jumlah dari usaha setiap anggota kelompok. Tugas Konjungtif Semua anggota kelompok harus berhasil agar kelompok juga meraih keberhasilan. Tugas Disjungtif Hanya perlu satu orang untuk memecahkan problem untuk seluruh kelompok agar kelompok bisa sukses.

BRAINSTORMING Anggota kelompok bekerja sama untuk menciptakan ide baru atau solusi atas problem.

BRAINSTORMING Anggota kelompok bekerja sama untuk menciptakan ide baru atau solusi atas problem.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK Kaidah keputusan (decision rules) – aturan tentang bagaimana suatu kelompok harus

PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK Kaidah keputusan (decision rules) – aturan tentang bagaimana suatu kelompok harus mencapai tujuan.

PENGGUNAAN INFORMASI SECARA BIAS Efek pengetahuan umum (common knowledge effect) - anggota kelompok menghabiskan

PENGGUNAAN INFORMASI SECARA BIAS Efek pengetahuan umum (common knowledge effect) - anggota kelompok menghabiskan lebih banyak waktu mendiskusikan informasi yang sudah diketahui bersama ketimbang informasi yang belum diketahui bersama.

POLARISASI KELOMPOK Pergeseran risiko (risky shift) – diskusi kelompok dapat menyebabkan individu mengambil keputusan

POLARISASI KELOMPOK Pergeseran risiko (risky shift) – diskusi kelompok dapat menyebabkan individu mengambil keputusan yang lebih berisiko ketimbang jika mereka mengambil keputusan sendirian. Polarisasi kelompok (group polarization) – kelompok kerap kali membuat keputusan yang lebih ekstrem ketimbang keputusan individual.

PEMIKIRAN KELOMPOK (GROUPTHINK) Group think: Banyak orang, satu gagasan. Irving Janis (1982) Suatu pola

PEMIKIRAN KELOMPOK (GROUPTHINK) Group think: Banyak orang, satu gagasan. Irving Janis (1982) Suatu pola pikir yang cenderung lebih mementingkan mengelola kohesivitas kelompok dan solidaritas dari pada mempertimbangkan fakta -fakta secara realistis. Pengambilan keputusan yang buruk berdasarkan pertimbangan alternatif yang tidak memadai. Muncul dari kelompok yang merasa sangat optimis dan tak terkalahkan.

CARA MENGATASI GROUPTHINK & MEMPERKUAT EFEKTIVITAS PEMBUATAN KEPUTUSAN KELOMPOK (JANIS, 1982) 1. Tetap netral:

CARA MENGATASI GROUPTHINK & MEMPERKUAT EFEKTIVITAS PEMBUATAN KEPUTUSAN KELOMPOK (JANIS, 1982) 1. Tetap netral: Pemimpin tidak mengambil peran direktif, melainkan tetap netral. 2. Mencari pendapat dari pihak luar: Pemimpin pendapat dari luar kelompok dan yang tidak menitikberatkan pada kohesivitas kelompok. Menciptakan sub-kelompok: Pemimpin membagi kelompok dalam sub-kelompok yang bertemu secara terpisah dan kemudian bertemu bersama untuk mendiskusikan rekomendasi yang berbeda-beda. Mencari opini secara anonim: Pemimpin juga perlu meminta pendapat anggota secara anonim (merahasiakan identitas) sehingga setiap anggota dapat memberikan pandangan secara apa adanya tanpa kuatir akan penilaian dari anggota lainnya. 3. 4.

KONFLIK DAN KERJA SAMA Sigmund Freud (1930) berpendapat bahwa konflik adalah suatu hasil peradaban

KONFLIK DAN KERJA SAMA Sigmund Freud (1930) berpendapat bahwa konflik adalah suatu hasil peradaban yang tak terelakkan karena tujuan dan kebutuhan individu-individu sering bertentangan dengan tujuan dan kebutuhan sesama manusia.

DETERMINAN DARI KOMPETISI VS. KOOPERASI Struktur Imbalan Nilai-nilai Personal � Kooperator (orang yang mau

DETERMINAN DARI KOMPETISI VS. KOOPERASI Struktur Imbalan Nilai-nilai Personal � Kooperator (orang yang mau bekerja sama) ingin memaksimalkan imbalan bersama bagi dirinya dan partnernya � Kompetitor berorientasi lebih memaksimalkan keuntungannya sendiri di atas partnernya. � Individualis ingin memaksimalkan perolehannya sendiri, tanpa perduli apakah orang lain untung atau rugi. Komunikasi Resiprositas

DILEMA SOSIAL (SOCIAL DILEMMA) Dilema sosial: merupakan suatu konflik di mana sebagian besar tindakan

DILEMA SOSIAL (SOCIAL DILEMMA) Dilema sosial: merupakan suatu konflik di mana sebagian besar tindakan bermanfaat yang dikehendaki individu, jika dipilih oleh sebagian besar orang, memiliki efek yang berbahaya bagi setiap orang (Weber dkk, 2004). Contoh dilema sosial: Seorang hartawan yang berkeinginan membeli vila di daerah konservasi di Puncak, bila tindakannya itu diikuti oleh banyak hartawan lainnya, maka akibatnya akan membahayakan semua orang yang berada di lingkungan sekitarnya.

NEGOSIASI ATAU BARGAINING Negosiasi: suatu bentuk komunikasi antara dua pihak yang berlawanan dalam suatu

NEGOSIASI ATAU BARGAINING Negosiasi: suatu bentuk komunikasi antara dua pihak yang berlawanan dalam suatu konflik di mana dilakukan tawaran-menawar dan merespon tawaran, dan solusi terjadi hanya bila kedua pihak sepakat. Solusi integratif: Suatu solusi terhadap konflik di mana pihak-pihak yang terlibat menjual isu-isu yang sesuai dengan kepentingan mereka yang berbeda-beda; masing-masing pihak mengakui bahwa banyak isu yang tidak penting bagi pihaknya namun penting bagi pihak lain. Oleh sebab itu kedua belah pihak mencari jalan keluar yang terbaik.