THE ROLE OF SCRUB NURSE IN SURGICAL REVISION
THE ROLE OF SCRUB NURSE IN SURGICAL REVISION OF STRABISMUS IN CHILDREN Gunawan Wibisono, S. Kep. Ns Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
PENDAHULUAN Mata adalah satu indra penting tubuh kita yang berfungsi untuk menyerap informasi visual yang nantinya digunakan untuk berbagai kegiatan manusia Gangguan penglihatan yang berat (severe visual impairment) yang terjadi, akan dapat mengganggu kualitas hidup dan produktivitas seseorang Salah satu jenis gangguan penglihatan yang dapat terjadi sejak usia bayi, anak, bahkan sampai usia dewasa adalah strabisumus Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
TUJUAN PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Peserta mampu memahami konsep dasar penyakit strabismus pada anak 2. Peserta mampu memahami anatomi mata terkait dengan penyakit strabismus pada anak 3. Peserta mampu memahami persiapan operasi revisi strabismus 4. Peserta mampu memahami kronologi operasi revisi strabismus 5. Peserta mampu memahami discharge planning post operasi strabismus Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
LATAR BELAKANG q Jumlah penduduk dunia yg mengalami gangguan penglihatan sebesar 285 juta (WHO, 2010) q 14% diantaranya mengalami kebutaan (39, 365 juta) q 86% mengalami Low Vision (246, 024 juta) Distribusi Gangguan Penglihatan Global (WHO 2010) Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar 14% 86% Kebutaan Low Vision
LATAR BELAKANG Distribusi Penyebab Gangguan Penglihatan Global (WHO, 2010) 1% 1% 3% 2% 18% 42% 33% Refraksi Katarak Glaucoma AMD Trachoma Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar Strabismus Lain 2
LATAR BELAKANG q Hasil penelitian Robert. B Nixon dkk (USA-1985): pengamatan (retrospective) terhadap 1219 kelahiran normal di RS Indianapolis, ditemukan: 48, 6% orthotropia, 32, 7% exotropia, 3, 2% esotropia, dan 15, 5% jenis q Studi cohort Torp-Pedersen dkk (Denmark, 2017) thd 96. 842 kelahiran, selama periode 1996 -2008, teridentifikasi 1309 kasus strabisumus: dengan incidensi kurang lebih 2, 5% Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
LATAR BELAKANG q Selama periode Januari – Juni 2019 ada 14 kasus strabismus yang dilakukan tindakan operasi revisi strabismus di IKBA RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. q Dari 14 kasus tersebut, 78, 5% masih usia anak (dibawah 18 tahun) dan 21, 5% remaja dan dewasa. Tipe strabismus yang dilakukan tindakan operasi 43% dengan Esotropia, 28, 5% Exotropia, dan 28, 5% dengan Intermitten heterotropia Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
KONSEP STRABISMUS q. Definisi Suatu kondisi pada mata dimana tidak terjadinya keselarasan koordinasi antara mata yang satu dengan yang lain dalam melihat suatu obyek. q Penyebab - Apert syndrom - Congenital rubella - Cerebral Palsy - Noonan syndrom Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
KONSEP STRABISMUS Prader Will Syndrom/A pert Syndrom Retinopati of Prematurity Trisomy 18 PENYEBAB Cidera Kepala/CP Retinoblasto ma Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
TANDA DAN GEJALA Penglihatan ganda Kehilangan persepsi kedalaman Pergerakan mata tidak terkoordinasi Bisa fokus pd obyek jika mata satunya ditutup Mata berasa tegang s. d sakit kepala Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
q. Faktor Risiko a. Riwayat Keluarga Jika ada salah satu anggota keluarga mempunyai penyakit strabismus, besar kemungkinan keturunan selanjutnya terkena hal yang sama Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
q Faktor Risiko b. Lahir dengan kelainan genetis Bayi yg lahir dengan kelaianan genetis cenderung rentan mengalami masalah pada penglihatannya (down syndrom, congenital rubella, dll) Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
q Faktor Risiko c. Kelainan atau tumor pada otak § Stroke § Cerebral Palsy § Head injury § Hidrocephalus § Down syndrom Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
q Faktor Risiko d. Infeksi Virus • Kasus nya jarang terjadi • Infeksi virus spt campak dapat berakibat fatal pada penglihatan, shg risiko tjd nya strabismus lbh tinggi Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
q Faktor Risiko e. Masalah pada Mata • Ambliopia • Miopia • Kerusakan pada retina • dll Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
TIPE STRABISMUS Secara garis besar dibagi menjadi 2: 1. Accomodative esotropia - paling sering ditemukan - umum terjadi pada usia 2 th atau lebih - umum terjadi pada hypermotropia 2. Intermittent exotropia - dapat terjadi di semua kelompok usia Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
TIPE STRABISMUS 3. Infantile esotropia - Terjadi pada bayi dibawah usia 6 bulan - Kedua mata mengarah ke dalam (ms awal) Berdasarkan arah mata nya dibagi mjd 4: a. Esotropia b. Exotropia c. Hypertropia d. Hypotropia Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
q Tipe Strabisumus q ESOTROPIA The left eye is turned in ward Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
q Tipe Strabisumus q EXOTROPIA The right eye is turned outward Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
q Tipe Strabisumus q HYPERTROPIA The right eye is turned upward Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
q Tipe Strabisumus q HYPOTROPIA The right eye is turned downward Light reflection in eyes is not symetric Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
ANATOMI OTOT MATA Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
PERSIAPAN OPERASI q PERSIAPAN PERAWAT q PERSIAPAN BHP/BMHP q PERSIAPAN INSTRUMEN OPERASI q PERSIAPAN PASIEN Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
PERSIAPAN PERAWAT MELAKUKAN CUCI TANGAN BEDAH MEMAKAI JAS OPERASI STERIL Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
PERSIAPAN PERAWAT MEMAKAI SARUNG TANGAN STERIL MENATA INSTRUMEN DAN SIAPKAN MICROSCOPE Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
PERSIAPAN OPERASI (BHP) BENANG BEDAH SPUIT (SYRINGE) Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
PERSIAPAN OPERASI (BHP) SARUNG TANGAN CAUTER MATA Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
PERSIAPAN OPERASI (BHP) SAELP MATA, ANTIBIOTIK+STEROID EYE DRAPE Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
PERSIAPAN OPERASI (BHP) Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
PERSIAPAN OPERASI (BHP) Menyiapkan (perekat) plester Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
PERSIAPAN INSTRUMEN OPERASI Set instrumen revisi strabismus, yang td: 1. Eye speculum 2. Micro needle holder 3. Conjungtival forcep 4. Corneal forcep 5. Conjungtival scissor 6. Muscle forcep (clamp) Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
PERSIAPAN INSTRUMEN OPERASI 7. Caliper castroviejo 8. Muscle hook Instrumen Tambahan: 1. Needle holder macro 2. Preparation clamp 3. Artery clamp (pean) 4. Towel clamp (b/p) Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
PERSIAPAN PASIEN o Pasien dimasukkan ke dalam kamar operasi o Dilakukan SIGN IN o Pastikan form sign in terisi dengan benar dan lengkap Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
PERSIAPAN PASIEN o Disiapkan untuk tindakan pembiusan o Pastikan tindakan pembiusan dilakukan dengan tepat dan aman Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
PELAKSANAAN OPERASI LAKUKAN TIME OUT OPERASI 1. Antiseptik area operasi 2. Irigasi mata dengan antiseptik PI 5% 3. Pasang eye drape dan pembuka mata 4. Pasang benang kendali konjungtiva pada jam 6 dan jam 12 5. Lakukan peritoma konjung Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
PELAKSANAAN OPERASI KRONOLOGI OPERASI tiva pada bagian temporal inferior 6. Ekslporasi musulus rectus lateralis dengan mucle hook 7. Pisahkan dan bersihkan musculus rectus lateralis dari jaringan tenon dengan menggunakan cotton bud steril Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
PELAKSANAAN OPERASI KRONOLOGI OPERASI 8. Jahit musculus rectus (MR) dengan menggunakan benang multifilamen absorben doubel arm 6 -0 9. Potong MR lateralis pada area proximal dari jahitan 10. Peritoma konjungtiva area nasal inferior dan identifikasi MR medialis dengan mucle hook Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
PELAKSANAAN OPERASI KRONOLOGI OPERASI 11. Bersihkan MR medialis dari jaringan tenon dengan kombinasi gunting tenotomy dan cotton buds 12. Potong MR medialis sepanjang kurang lebih 3 mm, jahitkan ke insersi awal dengan benang multifilamen absorbel doubel arm 6 -0 Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
PELAKSANAAN OPERASI KRONOLOGI OPERASI 13. Kontrol bleeding, dengan optemp dan cotton buds 14. Aprolsismasi konjungtiva 15. Lakukan SIGN OUT 16. Tutup dan jahit kembali konjungtiva dengan benang multifilamen absorbable 8 -0 17. Berikan salep antibiotik 18. Bebat dan plester Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
VIDEO OPERASI Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
EVALUASI POST OPERASI q Benang akan terabsorbsi sendiri setelah krg lbh 6 minggu post op q Mata akan terasa gatal saat minggu awal post operasi q Beberapa kasus, terjadi diplopia saat minggu awal post operasi q Salep antibiotic dan kompres dingin dpt mengurangi gejala diatas Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
EVALUASI POST OPERASI KOMPLIKASI POST OP: 1. Infection 2. Nausea 3. Loss of sight (globe perforation) 4. Diplopia 5. Scar Tissue 6. Residual or consecutive strabismus 7. OCR (Bradicardi) Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
DISCHARGE PLANNING 1. Hindari mata untuk digaruk/digosok/diusap 2. Jaga kebersihan diri (personal hygiene) 3. Jaga mata agar tetap dalam kondisi kering. Hindari mandi guyur, cuci muka, berenang, dll 4. Lakukan perawatan di rumah sesuai instruksi dokter/petugas 5. Periksa kembali ke RS sesuai jadwal yang telah ditentukan Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
PENUTUP q. Kesimpulan 1. Strabismus merupakan kelainan yang terjadi pada mata dimana tidak terjadi ketidakselarasan koordinasi antara mata yang satu dengan yang lain dalam melihat suatu obyek. 2. Incidensi strabismus tidak lebih dari 2, 5% populasi. Lebih dari 75% diantaranya terjadi pada anak 2, dan Esotropia merupakan tipe strabismus yang lebih banyak dilakukan tindakan operasi. Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
PENUTUP 3. Managemen operatif pasien dengan strabisumus dapat dilakukan melalui tindakan operasi revisi strabismus 4. Perawat Bedah Mata sebagai bagian dari tim operasi mempunyai peran yang strategis dalam keberhasilan tindakan operasi revisi strabismus Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
PENUTUP q Saran 1. Perawat Mata yang bekerja di kamar bedah harus memahami konsep penyakit, teknik operasi, dan anatomi mata, agar mampu menjadi partner yang baik dalam memberikan layanan operasi mata. 2. Perawat Mata harus mampu memahami discharge planning pasien post operasi mata, sehingga dapat memberikan edukasi yang tepat pada pasien dan keluarga Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
Terima Kasih…. . Wassallamuallaikum. Disampaikan pada Munas dan PIT IV IKPAMI Makassar
- Slides: 48