THE FUTURE OF FORENSIC MEDICINE MEDICOLEGAL AFFAIRS SPECIALIST
- Slides: 29
THE FUTURE OF FORENSIC MEDICINE & MEDICOLEGAL AFFAIRS SPECIALIST Agus Purwadianto
Jenis kelompok dokter pengobat (kebanyakan dokter) n dokter pemulih atau pembedah (misalnya ahli bedah) n Dokter peneliti : misal patologi & preklinik lainnya. n Dokter pemberi sertifikasi Sp. F n – Pembawa ekspertis privat (pribadi) ? – Pembawa ekspertis kelembagaan (publik) ?
Produk kompetensi pelayanan forensik Ketrampilan/kemampuan pengumpulan bukti medis + penulisan, pemeriksaan n Opini/penyimpulan keilmuan yg nalar n – Basis rumpun ilmu penunjang forensik Hasil & proses komunikasi dg aparat penegak hukum lokal, nasional & regional, internasional n sertifikat medis saat absah, arsip n Ekspertise lisan n
By product kompetensi forensik n n n n Advokasi opini pro korban, pasien DOA dll Kiprah di Physician for human rights/komnas HAM Pejabat medikolegal di instansi pemerintah Fasilitator pencarian "orang hilang“, Surat Keterangan Penyebab Kematian – ICD 10 Embalming Core group assessing doctors utk penentuan sehat & sakit tersangka, tertuduh, terdakwa, terpidana (khususnya korupsi & pelanggaran HAM) Pembela medikolegal IDI & jajarannya
By product kompetensi forensik (2) n n n Soft skills SUPER GENERALIS – sesama TS, LSM, dll Kemampuan berlogika & nalar hukum Kemampuan membuat produk hukum (etikolegal = regulasi) & legal drafting Kemampuan empati & penegak justice sbg kaidah dasar bioetik utama Kemampuan melakukan kritik (dekonstruksi) – disusul rekonstruksi
Kompetensi SIKAP SAKSI AHLI JUJUR n OBYEKTIF n MENYELURUH n ILMIAH n IMPARSIAL n – Masuk dlm protokol Istambul 1999 n RAPI, SANTUN, SIAP, TEGAS & YAKIN
Forensik Asal kata “forum” dialog antar manusia (termasuk yg ahli) = (sidang) pengadilan n Pentas adu bukti materiil ilmiah debat pelbagai macam paradigma “kebenaran” n – empirik vs preskriptif; – formil vs materiil, – IPA vs IPS dll)
Ilmu kedokteran forensik n penerapan ilmu kedokteran untuk kepentingan penegakan hukum (legal) dan proses peradilan (judicial), serta membahas pula relasi hukum antara dokter dan aparat penegak hukum, khususnya sistem kepolisian
Kedokteran forensik mengandung sebagian dari ilpeng forensik (umum). n Berpilar BIOMEDIK yg berbasis : n – IPA (natural sciences) – Bermetode ilmu alam – positivisme logis (neopositivisme) n Utk kepentingan hukum/peradilan – Menuju nilai keadilan (1 kaidah dasar bioetika) – Dlm ranah ELSI : ethical – legal – social impact
RUMPUN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK Kes. Mas Legal/Hukum Biomedik ++ Kedokteran Klinik + Psikologi IKF-ML Etika/Filsafat Sosio-Kriminologi
“Obyek" yg perlu ekspertis Sp. F n tubuh manusia/bagian tubuh – sebagai pasien » prinsip kedokteran » penyembuhan, peredaan sakit – sbg bagian dr korban kejahatan » prinsip forensik klinik Fakta hukum n Pendapat hukum – second opinion – saksi ahli a de charge n Pendidikan & Penelitian n
Biomedik Mutakhir n Pengaruh nanomaterials – 1 dimensi : < 100 nm : layer/films/surface coatings part of computer chips – 2 dimensi : nanowires & nanotubes – 3 dimensi (particles) : precipitates, colloids, tiny particles of semiconductors, quantom dots n Pengaruh instrumen – nanometrologi – – – Electrone beam techniques Scanning probe techniques Optical tweezers Ten Have et al, UNESCO, 2007
Nanometer & nanotechnology Ten Have et al, UNESCO, 2007 n 1 nm = 1/semilyar meter – – – n Rambut : lebar 80. 000 nm Eritrosit : 7000 nm Atom : dibawah 1 nm Nanotechnology : the science & tech that will enable one to understand, measure, manipulate and manufacture at the atomic, molecular & supramolecular levels : aimed at creating materials, devices and systems with fundamentally new mollecular organization, properties and functions
Implikasi Nanomedicine Diagnostik : deteksi tingkat atomik : patogen, hormon, antibodi, antigen, dll n Drug targeting : atom pembawa molekul obat ke sel sasaran tertentu n Cancer therapy n Biocompatibility of implants n Medical nanomachines n Ten Have et al, UNESCO, 2007
Nanoteknologi Penggoyah konsep mapan sebelumnya : Balistik n Kimia forensik n Fotografi & dokumentasi forensik n Teknologi saiber (cybertechnology) n dll n
Implikasi Nanoteknologi di bidang forensik (2) Admissibility of evidence n Serologi n DNA/biologi molekular n Tempat Kejadian Perkara n Thanatologi : saat kematian (dlm menit ? ) n
Kedokteran forensik berbasis nanomedicine Kualifikasi/jenis kasus : sederhana vs kompleks n Traumatologi derajat & umur luka n Kematian mendadak : hrs sering di DD/ n Toksikologi n Odontologi forensik n Laboratorium forensik portable/handheld n
Implikasi forensik n Mengacaukan penentuan “cara kematian” DD/ “toksikologi” atau “mati wajar” (kasus forensik kompleks) – Pembunuhan dgn motivasi tertentu menggunakan “drug targeting” ditafsirkan sbg kematian wajar (krn tak bisa membuktikan) – Demikian pula sebaliknya – Perbesar : “undetermined cause of death” n Kesenjangan mutu ekspertis – Sp. F negara maju makin pandai – Hukum “tertinggal” dalam hal admissiblity of evidence menggunakan nanotachnology (spt kasus DNA finger print)
Kedokteran Klinik n n Casuistry method : plausibility (varian kasus) Semua spesialis : – – n n n Cutting/intervention vs non cutting/intervention Psikiatri/psikologi forensik : motivasi jahat (mens rea) kedokteran sosial CAM/non conventional medicine gatra kedokteran gawat darurat (akut) vs longterm treatment (kronis) occupational medicine – kedokt asuransi Medical error & iatrogenicity – patient safety & medical professionalism
Implikasi Kes. Mas pencerah forensik Teori statistik & ketrampilan biostatistik & kemaknaannya epidemiologi klinik n Analogi : n – TRANSLATIONAL RESEARCH : biomolekular (“bench”) – individu sakit (“bedside”) – kesmas (“public 1”) – humaniora (“public 2”) : – VALUE-BASED MEDICINE : biosafetybiosecurity; dual-research n Interaksi substansi – IT bioinformatika, mis database virus & bakteri dimensi baru : mikrobiologi forensik
Ilmu hukum pencerah forensik n Sistem hukum, medikolegal & pengendalian kejahatan – Prosedur (hukum formal) – Substansi (hukum material) n n Kesaksian ahli dan teknik persidangan Hukum internas ttg keselamatan pasien, profesionalisme & kesehatan-HAM – Standard setting – capacity building (global ethics) / technical advisory group – awareness raising – Ratifikasi - Deklarasi Umum Bioetika dan HAM – Regulasi (sistem etikolegal)
Sosio-kriminologi pencerah forensik n Penjahat – teori deterministik (biologis) – teori lingkungan (sosiologis) n Kejahatan – statistik & jenis kejahatan umum & setempat – kejahatan klasik/konvensional – Kejahatan kontemporer : perang, kejahatan negara, kekerasan seksual, child abuse/Munchaussen syndrome, torture, penculikan, penghilangan, kekerasan dalam rumah tangga, perkosan massal, VICE.
Sosio-kriminologi pencerah forensik (2) n n n n Penyimpangan norma perilaku, kriminalisasi dan dekriminalisasi hukum & sistem kepolisian. Penologi : sistem custodial Korban : viktimologi praktis Reaksi masyarakat : jenis pengaduan ketidakpuasan masyarakat, tatacara penyelesaian, lembaga pengawasan, peran konsumen. SOCIAL DETERMINANT OF HEALTH Psikologi forensik Antropologi forensik
Filsafat pencerah forensik n Logika : – logika tradisional/bahasa (pemberitaan & penyimpulan) – Logika modern : model matematik (interpretasi hasil riset/statistik thd “kebenaran”) n Etika/bioetika : – hak dan kewajiban dokter, pasien, korban/pelaku, consent, konfidensialitas, privacy, – kode etik profesi, KOMISI ETIK, deklarasi bioetika & HAM, role model, etika sosial, syarat etik praktek n n Kritik ideologi : feminisme, civil society, teori demokrasi, teori keadilan. Filsafat hukum : law as social engineering – Rouscou Pound
STATE OF THE ART n Daya kritis tercepat : – Rotot perindahan dinamis logika IPA ke IPS dan sebalikna: kreativitas – mudah menangkap & ajukan prima facie – ceteris paribus – Logika penertib (hukum) kebebasan berpikir n Cerobong utama Ilmu Humaniora Kesehatan – 1 rumpun ilpeng kedokt yg PALING MASLAHAT – INTI MEDIKOETIKOLEGAL/PROFESIONALSME
LAHAN TERBUKA n SISI ETIKOLEGAL – Bioetika : S 3 kedokteran kekhususan & sdh meluluskan – PH Law : arsitek hukum kesehatan dan hukum profesi yg responsif thd kemajuan iptek, dinamika aset/modal, keinginan masyarakat. – Penjuru masyarakat madani – Jejaring motivator – Jejaring saintifikasi jamu dan integrative medicine & CAM
Pendidikan Sp. F Masa Depan ? n n Pembinaan sikap profesional – berantas deprofesionalisme : arogansi, rakus, malas, dll Penerampilan aplikasi ilmu biomedik/ kedokteran klinis/ kesmas – rintisan berbasis nanoteknologi & gabungan antar biomedik : bioinformatik, mikrob forensik Penerampilan komunikasi lintas ilmu – metode dialog IPA-IPS-IPBud : bioetika Penyadaran keberadaban manusia : role model – kesejawatan/kerjasama tim – value-based dimensi internasional : sistem etikolegal
Kesimpulan : Kurikulum Sp. F masa depan akan merupakan interaksi dinamika tujuan-proses -evaluasi trias lingkaran dalam : biomedik plus - kedokteran klinik - kesmas dan trias lingkaran luar : hukum – sosio-kriminologi – filsafat. n Dimensi penentu sisi IPA adalah nanoteknologi, sisi IPS : SDH, ELSI dan sistem etikolegal. n Bahasa kunci utk itu : penerampilan prediktabiliti iptek dan pemahaman bioetika n
SAYA UCAPKAN TERIMA KASIH
- Medicolegal forensic entomology
- Future perfect progressive
- Future perfect simple and continuous
- Who is this
- Forensic anthropologist vs forensic pathologist
- Burking in forensic medicine
- Professional secrecy in medical ethics
- Simpsons forensic medicine
- Dichotomy forensic medicine
- Introduction to forensic medicine
- Francois emanuel fodere
- Medicolegal importance of lochia
- Medicolegal importance of 18 years of age
- Medico legal report writing software
- Medicolegal documentation
- Perfect future continuous tense
- Simple present past future tense words
- Future plans present continuous
- Kondicional engleski
- Future perfect future continuous exercises
- Tense chart in english
- Future nurse future midwife
- Future plans and finished future actions
- Perfect future tense
- Present continuous for future actions
- Các châu lục và đại dương trên thế giới
- Thế nào là hệ số cao nhất
- Sơ đồ cơ thể người
- Tư thế ngồi viết
- Cái miệng nó xinh thế