TERAPI RASIONAL dr Novita Carolia M Sc Bagian
TERAPI RASIONAL dr. Novita Carolia, M. Sc. Bagian Farmakologi dan Farmasi Fakultas Kedokteran UNILA
Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan pengertian dan tujuan penggunaan obat yg rasional 2. Menyebutkan kriteria penggunaan obat yang rasional 3. Menjelaskan proses pengobatan yang rasional 4. Menjelaskan Indikator Penggunaan Obat di tempat pelayanan kesehatan 5. Menyebutkan kriteria penggunaan obat yang tidak rasional
Referensi 1. Lippincott’s Illustrated Reviews : Pharmacology, 2 nd ed (Chapter 28) 2. Buku Pedoman Kuliah Farmakoklinik Farmakologi III Jilid 1 edisi 2 Prof. DR. Herri S. Sastramihardja, dr. , Sp. FK
I. PENDAHULUAN § Pengobatan : suatu proses ilmiah yg dilakukan dokter thd pasiennya berdasarkan temuan (SOP). § Berdasarkan SOP: § Anamnesis § Pemeriksaan : fisik, laboratorium, pem. penunjang lainya § Penegakan diagnosis (DB / DK)
I. PENDAHULUAN § Rasional : Suatu hasil penalaran ilmiah yg didasarkan pd metode berfikir scr deduktif (menarik kesimpulan yg bersifat khusus dari temuan-temuan yg bersifat umum) § Pengobatan rasional : SUATU PROSEDUR PENGOBATAN YG DIDASARKAN PD PENALARAN YG BERSIFAT ILMIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEDUKTIF.
I. PENDAHULUAN § Tujuan Sistem Manajemen Obat: memberikan obat yang tepat kpd penderita yg memerlukannya ↓ § Farmakoterapi harus sesuai prinsip peresepan yang rasional karena prinsip tsb merupakan elemen esensial dlm penggunaan obat yang efektif, aman, & ekonomis
II. KRITERIA PENGGUNAAN OBAT YANG RASIONAL § Rasional bila : memenuhi kriteria tertentu (Smith, Quick, WHO) § Patofisiologi penyakit perlu diketahui: dapat dicari hubungan yg rasional dg farmakologi obat yg dipilih, sehingga dlm pemilihannya didapatkan ketepatan jenis obat, formulasi utk kondisi tertentu, cara pemberian (dosis & interval pemberian), kontra indikasi. § Polifarmasi : kemungkinan interaksi obat
II. KRITERIA PENGGUNAAN OBAT YANG RASIONAL Kriteria (WHO): 1. Diagnosis yg tepat 2. Indikasi yg tepat : hanya berdasarkan indikasi medis 3. Obat yg tepat : efektifitas, keamanan, kecocokan, dan harga 4. Dosis , pemberian dan lamanya yg tepat. 5. Penderita yg tepat : tidak merupakan K I, efek sampingnya minimal 6. Informasi yg tepat 7. Evaluasi serta tindak lanjut yg tepat
III. PROSES PENGOBATAN RASIONAL Terdiri dari 6 tahap : 1. Define the patient’s problem 2. Specify therapeutic objective 3. Verify the suitability of your personal treatment 4. Start the treatment 5. Give informations, instructions and warnings 6. Monitor / stop treatment
III. PROSES PENGOBATAN RASIONAL Contoh: Angina Pektoris 1. Masalah yg dihadapi penderita : § Angina pektoris, yg disebabkan oleh penutupan parsial arteri koronaria 2. Tujuan terapi : § Mengatasi serangan secepat mungkin § Mengurangi kebutuhan miokardium akan oksigen dg me↓ preload, kontraktilitas, denyut jantung atau afterload
III. PROSES PENGOBATAN RASIONAL 3. Evaluasi ketepatan pengobatan secara individual : A. Inventarisasi golongan obat efektif : § § § Golongan nitrat Golongan penyekat beta ( beta bloker ) Golongan antagonis kalsium B. Pemilihan satu golongan berdasarkan kriteria tertentu Golongan Efektifitas Keamanan Kenyamanan Harga Nitrat (tablet) + ± ++ + Penyekat beta (injeksi) + ± - - Antagonis kalsium (injeksi) + ± - -
III. PROSES PENGOBATAN RASIONAL C. Pemilihan jenis obat Jenis Efektifitas Keamanan Kenyamanan Harga Nitrogliserin + ± + + ISDN + ± D. Kesimpulan : Obat: Nitrogliserin, tablet 0, 5 mg , sublingual § Begitu nyeri hilang, obat segera di buang dari mulut § Bila nyeri terasa , berikan tablet yg ke-2 setelah 5 -10 menit § Bila nyeri masih tetap, segera konsul kembali ke dokter Bila proses ke-3 selesai: lanjutkan proses berikutnya
IV. INDIKATOR PENGGUNAAN OBAT DI TEMPAT PELAYANAN KESEHATAN TERDIRI DARI: A. Indikator penulisan resep B. Indikator perawatan penderita C. Indikator fasilitas kesehatan
A. Indikator Penulisan Resep 1. Jumlah obat rata 2 per penderita = (Jumlah total obat dlm resep : jumlah total penderita) 2. % obat generik yg diresepkan = (Jumlah obat generik : jumlah obat dalam resep x 100%) 3. % penderita yg menerima AB = (Jumlah penderita yg menerima AB : Jumlah total penderita x 100%) 4. % penderita yg menerima injeksi = (Jumlah penderita yg menerima injeksi : total penderita X 100 %) 5. % obat sesuai dg DOEN / formularium = (Jumlah obat dlm resep sesuai DOEN / Formularium dibagi jumlah total obat dlm resep x 100%)
B. Indikator Perawatan Penderita § Kunci utama mengenai berbagai aspek yg berhubungan dg pengalaman penderita ketika sedang berobat di suatu fasilitas kesehatan 1. Lama rata 2 waktu konsultasi per penderita = (Jumlah total waktu konsultasi : Jumlah konsultasi) 2. Lama rata 2 waktu pemberian obat = (Jumlah total waktu pemberian obat dibagi jumlah penderita) 3. % obat yg sesungguhnya di berikan = (Jumlah obat yg sesungguhnya diberikan : jumlah total yg diresepkan x 100%) 4. % obat yg di berikan label secara layak = (Jumlah paking obat yg mengandung label : jumlah paking obat yg diberikan x 100%) 5. % penderita yg mengetahui dosis obat yg diberikan = ( Jumlah penderita yg mengetahui dosis obat : jumlah total penderita x 100%)
C. Indikator Fasilitas Kesehatan § a. b. Dua komponen yg sangat penting : Penyediaan obat esensial yg cukup & Mengetahui informasi yg tepat mengenai obat tersebut. Ketersediaan DOEN/Formularium (Ya/Tidak) Ketersediaan obat-obat terpenting (Jumlah obat tertentu dlm stok : Jumlah total obat dalam daftar pendek x 100%) PENYAKIT OBAT Diare Oralit, kotrimoksazol Ispa Kotrimoksazol , parasetamol Malaria Kloroquin tablet Anemia Fe, asam folat Infeksi cacing Mebendazol konjungtifits Tetrasiklin Infeksi kulit Yodium, gentian violet Infeksi kulit krn jamur Asam benzoat + asam salisilat Nyeri Asam asetil salisilat, parasetamol Obat 2 profilaksis Vit A, Fe + asam folat
V. KRITERIA PENGGUNAAN OBAT YANG TIDAK RASIONAL § Terjadi di semua negara § Pada dasarnya tidak tepat secara medik (indikasi, dosis, cara, lamanya pemberian, informasi) § Dalam praktek sehari-hari banyak di jumpai: a. Peresepan tanpa indikasi b. Pemberian yg tidak tepat (obat yg salah) c. Peresepan obat yg mahal d. Pemberian yg tidak efektif e. Pemberian obat yg berbahaya f. Peresepan polifarmasi yg tidak tepat
V. KRITERIA PENGGUNAAN OBAT YANG TIDAK RASIONAL § Klasifikasi Penggunaan Obat yang Tidak Rasional (Quick): 1. Exravagant Prescribing (peresepan boros) 2. Over Prescribing (peresepan berlebihan) 3. Incorrect Prescribing (peresepan salah) 4. Multiple Prescribing (peresepan majemuk) 5. Under Prescribing (peresepan kurang)
V. KRITERIA PENGGUNAAN OBAT YANG TIDAK RASIONAL § Ketidakrasionalan penulisan resep terjadi krn beberapa sebab : § Kurangnya pengetahuan & keterampilan di bidang farmakologi klinik § Kurangnya pendidikan berkelanjutan & penyegaran § Pertimbangan prestige yg keliru ( dokter yg baik : yg menggunakan obat yg banyak ) § Aktifitas promosi yg berlebihan shg mendorong penggunaan yg berlebihan § Keterbatasan waktu yg dimiliki dokter dlm melayani pasien § Tekanan pasien agar dokter memenuhi permintaannya § Kekurangyakinan dokter akan diagnosis yg ditegakannya § Generalisasi yg keliru mengenai efek obat atas dasar pengalaman yg terbatas daripada atas bukti ilmiah (EBM)
Faktor penyebab ketidakrasionalan penggunaan obat
Dampak Negatif Penggunaan Obat yang Tidak Rasional § § § Dampak thd mutu pengobatan & pelayanan Dampak thd biaya pengobatan Dampak thd ES & efek lain yang tidak diharapkan § Dampak psikososial
BEBERAPA STRATEGI PERBAIKAN PENGGUNAAN OBAT 1. Stategi pendidikan a. Pendidikan formal & berkelanjutan b. lokakarya c. pedoman terapi & formularium obat d. literatur & buletin klinik 2. Strategi menegerial : a. Review penggunaan obat serta umpan baliknya & informasi harga b. Komite rumah sakit & regional c. Pedoman diagnosis & terapi d. Paket lamanya terapi 3. Strategi regulasi : a. Pembatasan peresepan b. Pembatasan dispensing 4. Informasi obat : a. Buletin informasi b. Sistem informasi obat.
THANK YOU FOR YOUR ATTENTION
- Slides: 24