Teori Perkembangan Mental 1 Perkembangan intelektual terjadi melalui
Teori Perkembangan Mental
1. Perkembangan intelektual terjadi melalui tahap-tahap beruntun yang selalu terjadi dengan urutan yang sama 2. Tahap-tahap itu disefinisikan sebagai kluster dari operasi-operasi mental (Pengurutan, pengekalan, pengelompokan, pembuatan hipotesis, penarikan kesimpulan) yang menunjukkan adanya tingkah laku intelektual 3. Dilengkapkan oleh keseimbangan (equilibrium) antara asimilasi dan akomodasi
• Asimilasi : penyerapan informasi baru kedalam fikiran • Akomodasi : menyusun kembali struktur fikiran karena adanya informasi baru, sehingga informasi itu punya tempat
Teori perkembangan mental (Piaget) 1. 2. 3. 4. Tahap Sensori Motorik (0 -2 tahun) Tahap preoperasional (2 -7 tahun) Tahap operasi kongkrit (7 -11 tahun) Tahap operasi formal (11 - dewasa)
1. Tahap Sensori Motor Berpengalaman melalui berbuat (berfikirnya melalui perbuatan, gerak dan reaksi yang spontan
Ciri-ciri 1. Sebaran umur dari lahir sampai sekitar 2 tahun 2. Anak belajar mengembangkan dan menyelaraskan gerak jasmaninya dengan perbuatan mentalnya menjadi tindakan atau perbuatan yang teratur dan pasti 3. Anak berpikir melalui perbuatan dan gerak 4. Perkembangan yang terjadi pada tahap ini ialah gerak refleks dan gerak mata sampai kepada dapat akan, melihat, memegang, berjalan dan berbicara 5. Anak belajar mengaitkan simbul benda dengan benda kongkritnya, hanya masih sukar 6. Anak mulai melakukan perbuatan coba-coba berkenalan dengan benda-benda kongkrit
2. Tahap Preoperasi 1. 2. 3. 2 -7 tahun Berpikir internal (penghayatan kedalam) Mengaitkan pengalaman yang ada pada dunia luar dengan pengalaman pribadinya. 4. Benda-benda tiruan itu memiliki sifat-sifat benda yang sebenarnya 5. Tidak dapat membedakan antara kenyataan dan fantasi 6. Benda-benda itu berbeda bila kelihatannya berbeda 7. Tidak bisa melakukan operasi invers 8. Berpikir transitif 9. Mampu memanipulasi benda kongkrit 10. Membilang dengan benda kongkrit 11. Mengelompokan benda berdasarkan sifat khususnya 12. Belum dapat memahami korespondensi satu-satu
3. Tahap Operasi kongkrit 1. 7 -12 tahun 2. Egoismenya mengurang (bersedia bermain dengan anak lain, tukar menukar permainan) 3. Mengelompokan benda kedalam beberapa karakteristik 4. Sudah memahami konsep kekekalan 5. Mampu melihat sudut pandang orang lain 6. Dapat menyelasikan soal seperti __ + 3 = 9 7. Senang membuat benda bentukan 8. Berfikir lebih dinamis 9. Masih kesukaran mengerti abstaksi verbal 10. Mahir menggunakan kepandaian untuk memanipulasi benda-benda kongkrit
4. Tahap Operasi formal 1. Umur 11 -12 tahun ke atas (Dewasa) 2. Tidak memerlukan lagi perantara operasi kongkrit untuk menyajikan abstraksi mental secara verbal 3. Mempertimbangkan banyak pandangan sekaligus. (dapat membedakan antara argumentasi dan fakta) 4. Mulai belajar merumuskan hipotesis 5. Merumuskan dalil/teori 6. Dapat berpikir deduktif dan induktif, memberikan alasan dari kombinasi pernyataan dengan konjungsi, disjungsi, negasi dan implikasi 7. Menggunakan konteks kompleks seperti permutasi, kombinasi, perbandingan, korelasi dan probabilitas.
- Slides: 9