TEORI PERILAKU KONSUMEN Pertemuan 4 5 Izzani Ulfi

  • Slides: 32
Download presentation
TEORI PERILAKU KONSUMEN Pertemuan 4 & 5 Izzani Ulfi

TEORI PERILAKU KONSUMEN Pertemuan 4 & 5 Izzani Ulfi

Kandungan Analitis 1. Sebab-sebab konsumen membeli lebih banyak komoditi pada harga rendah dan mengurangi

Kandungan Analitis 1. Sebab-sebab konsumen membeli lebih banyak komoditi pada harga rendah dan mengurangi pembeliannya pada harga tinggi 2. Bagaimana konsumen menentukan jumlah dan komposisi barang yang dibeli pada pendapatan yang diperolehnya.

 • Barang Bila seseorang mengkonsumsi lebih dari satu barang dan jasa, jika digabungkan

• Barang Bila seseorang mengkonsumsi lebih dari satu barang dan jasa, jika digabungkan disebut bundel barang. Barang yang makin banyak dikonsumsi makin besar manfaat yang diperoleh. Ex: pakaian • Utilitas (utility) Manfaat yang diperoleh karena mengkonsumsi barang.

 • Kelengkapan Preferensi diasumsikan lengkap. Konsumen dapat menilai semua bundel pasar. • Konsistensi

• Kelengkapan Preferensi diasumsikan lengkap. Konsumen dapat menilai semua bundel pasar. • Konsistensi preferensi (transitivity) Digunakan untuk mengetahui pola pilihan konsumen. • Hukum pertambahan manfaat yang menurun (law of of diminishing marginal utility) / Gossen Law Mana barang yang lebih berharga? Pertambahan manfaat yang terus menurun.

Teori Cardinal Menyatakan bahwa kegunaan dapat dihitung secara nominal, sebagaimana kita menghitung berat atau

Teori Cardinal Menyatakan bahwa kegunaan dapat dihitung secara nominal, sebagaimana kita menghitung berat atau panjang. Sedangkan satuan ukuran kegunaan adalah util. TU adalah manfaat total yang diperoleh dari seluruh barang yang dikonsumsi. MU adalah tambahan manfaat yang diperoleh karena menambah konsumsi satu unit barang.

Q 0 TU ∆Q 0 5 2. 5 1. 67 40 Q TU 0

Q 0 TU ∆Q 0 5 2. 5 1. 67 40 Q TU 0 0 4 20 8 30 10 35 16 45 21 45 24 40 0 45 0 3 24 10 45 5 21 5 35 6 16 10 30 2 10 20 20 4 8 MU - 4 4 ∆TU -5 -1. 67 MU = ∆TU ∆Q

Teori Ordinal Menurut teori ordinal, kegunaan tidak dapat dihitung, hanya dapat dibandingkan. Teori ini

Teori Ordinal Menurut teori ordinal, kegunaan tidak dapat dihitung, hanya dapat dibandingkan. Teori ini menggunakan kurva indiferensi (indiffenrence curve) yang menunjukkan berbagai kombinasi dua barang yang memberikan tingkat kepuasan bagi seorang konsumen. Walau dinyatakan tidak dapat dihitung, kita bisa menterjemahkan ke persamaan kuantitatif. U=X. Y

Apel perbulan Pisang perbulan 14 buah 20 buah 10 buah 26 buah 9 buah

Apel perbulan Pisang perbulan 14 buah 20 buah 10 buah 26 buah 9 buah 41 buah

a. Kurva Indifferensi (Indifferent Curve) 1. Semakin jauh IC curve dari titik origin, semakin

a. Kurva Indifferensi (Indifferent Curve) 1. Semakin jauh IC curve dari titik origin, semakin tinggi tingkat kepuasannya.

2. IC curve menurun dari kiri atas ke kanan bawah (downward sloping) dan cembung

2. IC curve menurun dari kiri atas ke kanan bawah (downward sloping) dan cembung (convex) ke titik origin. Dalam konsep MRS (Marginal Rate Subtitution) yaitu barang yang harus dikorbankan untuk barang lain demi menjaga tingkat kepuasan yang sama.

3. IC curve tidak saling berpotongan

3. IC curve tidak saling berpotongan

b. Kurva Garis Anggaran (Budget Line) Budget line adalah curva yang menunjukkan kombinasi konsumsi

b. Kurva Garis Anggaran (Budget Line) Budget line adalah curva yang menunjukkan kombinasi konsumsi dua barang yang membutuhkan biaya yang sama besar. BL = Px. Qx + Py. Qy

c. Perubahan harga dan pendapatan mempengaruhi daya beli

c. Perubahan harga dan pendapatan mempengaruhi daya beli

d. Keseimbangan konsumen Kondisi dimana konsumen telah mengalokasikan seluruh pendapatannya untuk konsumsi utk mencapai

d. Keseimbangan konsumen Kondisi dimana konsumen telah mengalokasikan seluruh pendapatannya untuk konsumsi utk mencapai kepuasan maksimal dengan biaya minimal.

e. Reaksi terhadap perubahan harga barang 1. Kurva harga konsumsi (Price Consumption Curve /

e. Reaksi terhadap perubahan harga barang 1. Kurva harga konsumsi (Price Consumption Curve / PCC) Perubahan harga salah satu barang menyebabkan rasio harga berubah. Akibatnya barang yang harganya turun atau naik menjadi relatif murah atau mahal dibanding barang lain. Perubahan ini menyebabkan pendapatan nyata berubah walau secara nominal tidak. Hal ini dapat dijelaskan dalam kurva PCC.

PCC didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik keseimbangan kinsumen pada berbagai rasio harga sebagai akibat

PCC didefinisikan sebagai tempat kedudukan titik-titik keseimbangan kinsumen pada berbagai rasio harga sebagai akibat perubahan suatu barang dimana pendapatan nominalnya tetap.

2. Penurunan kurva permintaan (demand curve) Karena ketika harga barang X lebih murah maka

2. Penurunan kurva permintaan (demand curve) Karena ketika harga barang X lebih murah maka permintaan thd barang X makin banyak. Karena itu curva PCC dapat diturunkan kurva permintaan dalam batasan asumsi: • Konsumen berada pasa kondisi keseimbangan • Pendapatan nominal tidak berubah • Harga nominal barang lain tidak berubah

f. Reaksi terhadap perubahan pendapatan nominal 1. Kurva pendapatan konsumsi (income-consumption curve) Didefinisikan sebagai

f. Reaksi terhadap perubahan pendapatan nominal 1. Kurva pendapatan konsumsi (income-consumption curve) Didefinisikan sebagai tempat kedudukan dimana titik-titik keseimbangan konsumen pada berbagai tingkat pendapatan nominal, dimana harga nominalnya tidak berubah. Sudut kemiringan ICC memberi indikasi apakah barang tersebut kebutuhan pokok atau barang mewah.

2. Kurva Engel (Engel Curve) Ditemukan oleh Christian Lorenz Erns Engel yang mencoba melihat

2. Kurva Engel (Engel Curve) Ditemukan oleh Christian Lorenz Erns Engel yang mencoba melihat hubungan tingkat pendapatan dengan tingkat konsumsi. Jika kurva permintaan diturunkan dari PCC, kurva Engel diturunkan dari Income Consumption curve (ICC).

Engel Curve

Engel Curve

g. Efek Substitusi (Substitution effect) dan Efek Pendapatan (Income effect) 1. Subtitution effect ->

g. Efek Substitusi (Substitution effect) dan Efek Pendapatan (Income effect) 1. Subtitution effect -> Harga relatif barang menjadi murah, sehingga bila konsumen bergerak pada tingkat kepuasan yang sama dan pendapatan nyata dianggap tetap, maka konsumen akan menambah jumlah konsumsi barang yang harganya relatif lebih mahal.

2. Income effect - > pendapatan nyata berubah menyebabkan jumlah permintaan berubah. Jika perubahan

2. Income effect - > pendapatan nyata berubah menyebabkan jumlah permintaan berubah. Jika perubahan ini dilihat dari sisi harga barang lain dan pendapatan nominal dianggap tetap.

Efek Pendapatan dan Efek Substitusi Y • Efek Substitusi, bilamana terjadi kenaikan harga barang

Efek Pendapatan dan Efek Substitusi Y • Efek Substitusi, bilamana terjadi kenaikan harga barang X akan menyebabkan naiknya permintaan barang Y. • Efek Pendapatan, Naiknya harga barang X berakibat penurunan relatif pendapatan konsumen. A B C IC 2 IC 1 0 X 1 X 3 X 2 A 1 A 2 Keterangan: X 1 X 2 total efek X 1 X 3 efek substitusi X 3 X 2 efek pendapatan A 2 X

g. Barang inferior dan Barang Giffen Efek subtitusi selalu mempunyai hubungan berlawanan dengan perubahan

g. Barang inferior dan Barang Giffen Efek subtitusi selalu mempunyai hubungan berlawanan dengan perubahan harga. Jika harga suatu barang naik, permintaan menurun dan sebaliknya. Sedangkan efek pendapatan, ada dua akibat:

1. Barang Normal: Kenaikan pendapatan nyata menurunkan efek permintaan (efek pendapatan negatif). 2. Barang

1. Barang Normal: Kenaikan pendapatan nyata menurunkan efek permintaan (efek pendapatan negatif). 2. Barang inferrior dan barang giffen: kenaikan pendapatan nyata menurunkan permintaan (efek pendapatan negatif). Barang giffen: barang yang apabila harganya naik, permintaannya juga naik.

 • Barang Inferior, Kenaikan pendapatan konsumen akan menurunkan jumlah barang X yang diminta.

• Barang Inferior, Kenaikan pendapatan konsumen akan menurunkan jumlah barang X yang diminta. Y Keterangan: A X 1 X 2 total efek X 1 X 3 efek substitusi X 3 X 2 efek pendapatan B IC 2 C IC 1 0 X 1 X 2 X 3 A 1 A 2 A 3 X

 • Barang Giffen, sifatnya menyerupai barang inferior, sifat khususnya adalah jika harga barang

• Barang Giffen, sifatnya menyerupai barang inferior, sifat khususnya adalah jika harga barang inferior turun jumlah permintaan juga akan turun. Y Keterangan: B X 1 X 2 total efek X 1 X 3 total substitusi X 2 X 3 efek pendapatan IC 2 A C IC 1 0 X 2 X 1 X 3 A 1 A 2 A 3 X

Surplus Konsumen • Kelebihan atau perbedaan antara kepuasaan total atau total utility (yang dinilai

Surplus Konsumen • Kelebihan atau perbedaan antara kepuasaan total atau total utility (yang dinilai dengan uang) yang dinikmati konsumen dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu dengan pengorbanan totalnya (yang dinilai dengan uang) untuk memperoleh atau mengkonsumsikan jumlah barang tersebut.

Tabel : Konsumen Yang Dinikmati Seorang Pembeli Durian Jumlah Konsumsi Harga yang bersedia durian

Tabel : Konsumen Yang Dinikmati Seorang Pembeli Durian Jumlah Konsumsi Harga yang bersedia durian setiap dibayar konsumen minggu untuk durian tersebut (1) Durian pertama Durian Kedua Durian Ketiga Durian Keempat Durian Kelima Durian Keenam Durian Ketujuh Durian Kedelapan Surplus Konsumen apabila ada harga durian Rp. 700 untuk masing 2 durian (3) (2) Rp. 1. 700 Rp. 1. 500 Rp. 1. 300 Rp. 1. 100 Rp. 900 Rp. 700 Rp. 500 Rp. 300 Jumlah Surplus Konsumen (4) Rp. 1. 000 Rp. 800 Rp. 600 Rp. 400 Rp. 200 Rp. 1. 000 Rp. 1. 800 Rp. 2. 400 Rp. 2. 800 Rp. 3. 000 Rp. 0

END OF SESSION

END OF SESSION