TEORI KECELAKAAN KERJA TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

  • Slides: 30
Download presentation
TEORI KECELAKAAN KERJA TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

TEORI KECELAKAAN KERJA TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Pendahuluan Pada intinya kecelakaan adalah hal yang terjadi diluar dugaan dan tidak terencana, menimbulkan

Pendahuluan Pada intinya kecelakaan adalah hal yang terjadi diluar dugaan dan tidak terencana, menimbulkan korban, baik materil ataupun non-materil

Pengertian Kecelakaan Kerja � Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak

Pengertian Kecelakaan Kerja � Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban jiwa dan harta benda (Permenaker Nomor: 03/Men/1998). � Menurut OHSAS, (18001, 1999) (dalam Shariff, 2007), kecelakaan kerja adalah suatu kejadian tiba-tiba yang tidak diinginkan yang mengakibatkan kematian, luka-luka, kerusakan harta benda atau kerugian waktu. � Berdasarkan UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja, kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki, yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia maupun harta benda. � Menurut UU No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam pekerjaan sejak berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui.

Teori Kecelakaan Kerja � Teori kecelakaan kerja adalah suatu kejadian tiba -tiba yang tidak

Teori Kecelakaan Kerja � Teori kecelakaan kerja adalah suatu kejadian tiba -tiba yang tidak diinginkan yang mengakibatkan kematian, luka-luka, kerusakan harta milik atau kerugian waktu.

Faktor Penyebab Kecelakaan Terdapat beberapa faktor yang menimbul-kan kecelakaan kerja, antara lain : 1)

Faktor Penyebab Kecelakaan Terdapat beberapa faktor yang menimbul-kan kecelakaan kerja, antara lain : 1) Pekerja tidak terampil atau tidak mengetahui cara mengoperasikan alat-alat tersebut. 2) Pekerja tidak hati-hati, lalai, terlalu lelah atau dalam keadaan sakit. 3) Tidak tersedia alat-alat pengaman. 4) Alat kerja yang digunakan dalam kesedaan tidak baik atau tidak layak pakai lagi.

Teori Kecelakaan Beberapa teori kecelakaan yang dipakai antara lain : �Teori Domino �Teori Zabetakis

Teori Kecelakaan Beberapa teori kecelakaan yang dipakai antara lain : �Teori Domino �Teori Zabetakis �Teori Gunung Es

Teori Domino � Heinrich pada 1980 menemukan sebuah teori kecelakaan yang dinamai teori domino.

Teori Domino � Heinrich pada 1980 menemukan sebuah teori kecelakaan yang dinamai teori domino. � Teori ini menyebutkan bahwa pada setiap kecelakaan yang menimbulkan cedera, terdapat lima faktor yang secara berurutan menyebabkan hal tersebut, dan digambarkan sebagai lima domino yang berdiri sejajar. � Lima faktor tersebut adalah : � kebiasaan, � kesalahan seseorang, � perbuatan dan kondisi tidak aman (hazard), � kecelakaan, � cedera. � Untuk mencegah terjadinya kecelakaan, kuncinya adalah dengan memutuskan rangkaian sebab akibat.

Teori Domino

Teori Domino

Penyebab Kecelakaan Penyebab kecelakaan kerja menurut Heinrich (1980) antara lain : � Ancestry dan

Penyebab Kecelakaan Penyebab kecelakaan kerja menurut Heinrich (1980) antara lain : � Ancestry dan Social Environment, yaitu faktor keturunan, keras kepala, gugup, penakut, iri hati, sembrono, tidak sabar, pemarah, tidak mau bekerjasama, tidak mau menerima pendapat orang lain, dan lain-lain. � Fault of Person, yaitu rangkaian dari faktor keturunan dan lingkungan yang menjurus pada tindakan yang salah dalam melakukan pekerjaan. � Unsafe Actions and Unsafe Conditions, yaitu tindakan berbahaya disertai bahaya mekanik dan fisik yang memudahkan terjadinya kecelakaan.

Penyebab Kecelakaan � Beberapa keadaan yang menyebabkan seseorang melakukan kesalahan, yaitu: �Pendidikan, pengetahuan, dan

Penyebab Kecelakaan � Beberapa keadaan yang menyebabkan seseorang melakukan kesalahan, yaitu: �Pendidikan, pengetahuan, dan keterampilan yang rendah �Keadaan fisik seseorang yang tidak memenuhi syarat �Keadaan mesin atau lingkungan fisik yang tidak memenuhi syarat

Teori Zabetakis � Dr. Michael Zabetakis membagi penyebab kecelakaan menjadi 3 bagian, yaitu :

Teori Zabetakis � Dr. Michael Zabetakis membagi penyebab kecelakaan menjadi 3 bagian, yaitu : �Penyebab Langsung �Penyebab Tak Langsung �Penyebab Dasar

Penyebab Langsung � Dalam analisa kecelakaan, penyebab langsung akan selalu jadi pertimbangan utaman. Misalkan

Penyebab Langsung � Dalam analisa kecelakaan, penyebab langsung akan selalu jadi pertimbangan utaman. Misalkan adanya pelepasan energi dan atau material berbahaya penyebab kecelakaan. � Dengan diketahui penyebab langsungnya, akan sangat mungkin untuk memperbaiki dan memodifikasi peralatan, material, fasilitas, dan melatih karyawan untuk lebih sadar terhadap bahaya di lingkungan kerja, dan menyediakan alat pelindung diri guna mencegah kecelakaan.

Penyebab Tak Langsung � Kecelakaan yang disebabkan oleh Unsafe Acts dan Unsafe Conditions. �

Penyebab Tak Langsung � Kecelakaan yang disebabkan oleh Unsafe Acts dan Unsafe Conditions. � Kecelakaan yang timbul akibat adanya kebijakan manajemen yang lemah, kontrol yang lemah, kurangnya pengetahuan, assessment yang tidak tepat terhadap bahaya, dan faktor personal lainnya.

Penyebab Dasar � Mengidentifikasi dan mengkoreksi perilaku yang menjadi penyebab dasar akan mengurangi terjadinya

Penyebab Dasar � Mengidentifikasi dan mengkoreksi perilaku yang menjadi penyebab dasar akan mengurangi terjadinya kecelakaan. � Penyebab dasar terbagi atas 3 bagian : � Kebijakan dan Objekif Manajemen terhadap Keselamatan � Faktor Personal � Faktor Lingkungan

Penyebab Dasar (2) Kebijakan dan Objekif Manajemen terhadap Keselamatan, yaitu : � � �

Penyebab Dasar (2) Kebijakan dan Objekif Manajemen terhadap Keselamatan, yaitu : � � � production and safety goals, prosedur perekrutan karyawan, dokumentasi, tugas dan tanggung jawab, pelatihan, penempatan, direksi dan supervisi, prosedur komunikasi, prosedur inspeksi dan assessment, Peralatan, purchase and maintenance, standar operasi prosedur, dan housekeeping.

Penyebab Dasar (3) Faktor Personal, Antara lain : � motivasi, � kemampuan, � pengetahuan,

Penyebab Dasar (3) Faktor Personal, Antara lain : � motivasi, � kemampuan, � pengetahuan, � pelatihan , � kesadaran akan keselamatan kerja dan lingkungan, � tugas dan tanggung jawab, � kinerja, � fisik dan mental, � respon, dan perhatian.

Penyebab Dasar (4) Faktor Lingkungan, Antara lain : � temperatur, � tekanan, � debu,

Penyebab Dasar (4) Faktor Lingkungan, Antara lain : � temperatur, � tekanan, � debu, � uap, � gas, � kelembaban, � kebisingan, � pencahayaan, � arus udara, � keadaan dan sifat lingkungan fisik sekitar (permukaan yang licin, � halangan/hambatan.

Teori Frank E. Bird Petersen (Modifikasi Teori Domino) Teori Frank E. Bird Petersen, mendefinisikan

Teori Frank E. Bird Petersen (Modifikasi Teori Domino) Teori Frank E. Bird Petersen, mendefinisikan kecelakaan sebagai suatu kejadian yang tidak dikehendaki, dapat mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan harta benda dan biasanya terjadi sebagai akibat dari adanya kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang batas atau struktur.

LEMAHNYA KONTROL PROGRAM TAK SESUAI STANDAR TAK SESUAI KEPATUHAN PELAKSANAAN SEBAB DASAR PENYEBAB LANGSUNG

LEMAHNYA KONTROL PROGRAM TAK SESUAI STANDAR TAK SESUAI KEPATUHAN PELAKSANAAN SEBAB DASAR PENYEBAB LANGSUNG FAKTOR PERORANGAN PERBUATAN TAK AMAN & KONDISI TAK AMAN FAKTOR KERJA INSIDEN (Kontak) KERUGIAN <KEJADIAN> KONTAK DENGAN ENERGI ATAU BAHAN/ ZAT KECELAKAAN ATAU KERUSAKAN YANG TAK DIHARAPKAN THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL Bird & German, 1985 ILCI adalah International Loss Control Institute

PENYEBAB DASAR KERUGIAN LEMAHNYA KONTROL PENYEBAB LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN

PENYEBAB DASAR KERUGIAN LEMAHNYA KONTROL PENYEBAB LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN

INSIDEN LEMAHNYA KONTROL PENYEBAB DASAR PENYEBAB LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN l STRUCK AGAINST menabrak/bentur benda

INSIDEN LEMAHNYA KONTROL PENYEBAB DASAR PENYEBAB LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN l STRUCK AGAINST menabrak/bentur benda diam/bergerak l STRUCK BY terpukul/tabrak oleh benda bergerak l FALL TO jatuh dari tempat yang lebih tinggi l FALL ON jatuh di tempat yang datar l CAUGHT IN tusuk, jepit, cubit benda runcing l CAUGHT ON terjepit, tangkap, jebak diantara obyek besar l CAUGHT BETWEEN terpotong, hancur, remuk l CONTACT WITH listrik, kimia, radiasi, panas, dingin l OVERSTRESS terlalu berat, cepat, tinggi, besar l EQUIPMENT FAILURE kegagalan mesin, peralatan l EVIRONMENTAL RELEASE masalah pencemaran

PENYEBAB DASAR l OPERASI TANPA OTORISASI l GAGAL MEMPERINGATKAN l GAGAL MENGAMANKAN l KECEPATAN

PENYEBAB DASAR l OPERASI TANPA OTORISASI l GAGAL MEMPERINGATKAN l GAGAL MENGAMANKAN l KECEPATAN TIDAK LAYAK l MEMBUAT ALAT PENGAMAN TIDAK BERFUNGSI l PAKAI ALAT RUSAK l PAKAI APD TIDAK LAYAK l PEMUATAN TIDAK LAYAK l PENEMPATAN TIDAK LAYAK l MENGANGKAT TIDAK LAYAK l POSISI TIDAK AMAN l SERVIS ALAT BEROPERASI l BERCANDA, MAIN-MAIN l MABOK ALKOHOL, OBAT l GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR PENYEBAB LANGSUNG SEBAB LANGSUNG LEMAHNYA KONTROL INSIDEN KERUGIAN l PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK l APD KURANG, TIDAK LAYAK l PERALATAN RUSAK l RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS l SISTEM PERINGATAN KURANG l BAHAYA KEBAKARAN l KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG l KEBISINGAN l TERPAPAR RADIASI l TEMPERATUR EXTRIM l PENERANGAN TIDAK LAYAK l VENTILASI TIDAK LAYAK l LINGKUNGAN TIDAK AMAN

PENYEBAB DASAR l KEMAMPUAN FISIK ATAU PHISIOLOGI TIDAK LAYAK l KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK

PENYEBAB DASAR l KEMAMPUAN FISIK ATAU PHISIOLOGI TIDAK LAYAK l KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK l STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI l STRESS MENTAL l KURANG PENGETAHUAN l KURANG KEAHLIAN l MOTIVASI TIDAK LAYAK PENYEBAB LANGSUNG SEBAB DASAR LEMAHNYA KONTROL INSIDEN KERUGIAN l PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN l ENGINEERING l PENGADAAN (PURCHASING) l KURANG PERALATAN l MAINTENANCE l STANDAR KERJA l SALAH PAKAI/SALAH MENGGUNAKAN

PENYEBAB DASAR LACK OF CONTROL LEMAHNYA KONTROL PENYEBAB LANGSUNG INSIDEN l PROGRAM TIDAK SESUAI

PENYEBAB DASAR LACK OF CONTROL LEMAHNYA KONTROL PENYEBAB LANGSUNG INSIDEN l PROGRAM TIDAK SESUAI l STANDARD TIDAK SESUAI l KEPATUHAN TERHADAP STANDAR KERUGIAN

Teori Gunung Es Teori gunung es menjelaskan biaya-biaya yang tidak terlihat (biaya tidak langsung)

Teori Gunung Es Teori gunung es menjelaskan biaya-biaya yang tidak terlihat (biaya tidak langsung) yang dikeluarkan akibat dari suatu kecelakaan. Secara umum ketika terjadi kecelakaan maka biaya yang terlihat hanyalah biaya perawatan & pengobatan di klinik atau rumah sakit, namun sebenarnya biaya ini hanya 0 - 10% dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan, 90% nya adalah biaya lain yang tidak terhitung secara langsung seperti: kerusakan peralatan, biaya perbaikan kerusakan material, gangguan produksi, biaya pengantaran korban ke rumah sakit, biaya akibat hilangnya hari kerja baik korban kecelakaan maupun karyawan, biaya penyewaan peralatan, dan nama baik perusahaan.

Teori Gunung Es (Contoh Kasus) Sebuah kecelakaan kerja terjadi di estate A, korban X

Teori Gunung Es (Contoh Kasus) Sebuah kecelakaan kerja terjadi di estate A, korban X adalah operator traktor mengalami luka parah ketika unit yang sedang dioperasikan tergelincir ke jurang, akibat kecelakaan korban harus dirujuk ke rumah sakit dan traktor mengalami kerusakan pada system engine. Jarak dari estate A ke rumah sakit memerlukan waktu sekitar 7 jam menggunakan speed boat, dalam proses pengantaran korban ke RS korban juga harus ditemani oleh 1 orang rekan kerja, dan 1 orang perawat. Korban dirawat di RS selama 10 hari sebelum diperbolehkan pulang oleh pihak RS, perjalanan pulang korban harus dijemput oleh speed boat dan kembali ditemani oleh 1 orang rekan kerja. Seluruh biaya perawatan korban selama di RS sudah di cover oleh pihak ketiga (asuransi).

Teori Gunung Es (Contoh Kasus) Asumsi upah korban perbulan adalah Rp 1, 000. Sementara

Teori Gunung Es (Contoh Kasus) Asumsi upah korban perbulan adalah Rp 1, 000. Sementara itu meskipun biaya kerusakan traktor di cover oleh asuransi, namun traktor memerlukan waktu perbaikan kurang lebih 20 hari, asumsi produktifitas traktor per hari adalah Rp 120, 000 / hours machine (rata-rata pengoperasian traktor per hari = 8 jam). Akibat kecelakaan perusahaan juga harus membuat laporan ke pihak Dinas Tenaga Kerja

Piramida Kecelakaan Frank E Bird Jr Piramida Kecelakaan Kerja menggambarkan statistik urutan (rangkaian) kejadian

Piramida Kecelakaan Frank E Bird Jr Piramida Kecelakaan Kerja menggambarkan statistik urutan (rangkaian) kejadian yang terjadi menuju 1 (satu) kecelakaan fatal (kematian/cacat permanen). Teori piramida kecelakaan sangat membantu kita dalam mendalami kecelakaan-kecelakaan yang ada di area kerja kita. Puncak dari piramida kecelakaan adalah kejadian yang berakibat Fatal/ cidera serius, yang sebelumnya didahului oleh 30 cidera berat, 300 cidera ringan, dan 3. 000 hampir celaka (nearmiss) dan 30. 000 unsafe action.

KEGAGALAN MANAJEMEN FAKTOR MANUSIA FAKTOR SITUASIONAL FAKTOR LINGKUNGAN KECELAKAAN KERUGIAN MATERI LANGSUNG * COST

KEGAGALAN MANAJEMEN FAKTOR MANUSIA FAKTOR SITUASIONAL FAKTOR LINGKUNGAN KECELAKAAN KERUGIAN MATERI LANGSUNG * COST * PROPERTI * MARKET * * NEGARA MASYARAKAT PERUSAHAAN PEKERJA TDK LANGSUNG * SDM * COMPANY IMAGE NON MATERI SOSIAL * KEMATIAN/CACAT PSIKOLOG * RASA AMAN