TEORI BELAJAR Teori Kecerdasan Majemuk Oleh 1 Emiliana
TEORI BELAJAR Teori Kecerdasan Majemuk Oleh: 1. Emiliana Isam 2. Jelita Gusneli Sirait Dosen Pengampuh: Iswadi, M. Pd PROGRAM STUDI MATEMATIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN KUSUMA NEGARA JAKARTA 2018
SEJARAH MUNCULNYA TEORI KECERDASAN MAJEMUK (MULTIPLE INTELLIGENCE) • Konsep kecerdasan majemuk diperkenalkan oleh Prof. Howard Gardner pada tahun 1983. • Konsep kecerdasan majemuk berawal dari karya Howard Gardner dalam buku “Frame Of Mind” pada tahun 1983. Buku ini didasarkan atas hasil penelitiannya tentang kapasitas kognitif manusia (Human Cognitif Capacities). • Konsep kecerdasan majemuk/multiple intelligence meiliki esensi bahwa setiap orang adalah unik. Dalam hal ini Gardner menolak asumsi yang menyatakan bahwa “kognisi manusia merupakan satu kesatuan dan individu hanya mempunyai kecerdasan tunggal”. • Menurut Garden, walaupun sebagian besar individu menunjukan penguasaan yang berbeda, individu tetap memiliki beberapa kecerdasan dan bergabung menjadi satu kesatuan membentuk kemampuan pribadi yang cukup tinggi.
SYARAT KHUSUS KECERDASAN AGAR DAPAT DIMASUKAN DALAM TEORI KECERDASAN MAJEMUK (Ditetapkan Oleh Howard Gardner) • Setiap kecerdasan dapat dilambangkan. • Setiap kecerdasan mempunyai riwayat perkembangan. • Setiap kecerdasan rawan terhadap cacat akibat kerusakan atau cedra pada wilaya otak tertentu.
PENGERTIAN KECERDASAN MAJEMUK (MULTIPLE INTELLIGENCE) Pengertian kecerdasan menurut Howard Gardner: • Kemampuan menyelesaikan masalah atau produk mode yang merupakan konsekuensi dalam suasana budaya. • Keterampilan memecahkan masalah membuat seseorang mendekati situasi sasaran yang harus dicapai. • Kemampuan untuk menemukan arah/cara yang tepat kearah sasaran tersebut. Pengertian kecerdasan majemuk/multiple intelligence menurut Howard Gardner: Ø Kemampuan memecahkan masalah atau menciptakan suatu produk yang bernilai dalam satu latar belakang budaya tertentu. Dalam hal ini, setiap orang jika dihadapkan pada suatu masalah, ia memiliki sejumlah kemampuan untuk memecahkan masalah yang berbeda sesuai dengan konteksnya.
Pandangan Gardner terkait kecerdasan: • Kecerdasan itu didasarkan oleh ukuran kemampuan yang dikuasai oleh individu. • Baginya tidak ada anak yang bodoh atau pintar, yang ada hanyalah anak yang lebih menguasai suatu bidang tertentu atau beberapa bidang lainnya. • Gardner percaya bahwa setiap individu memiliki kecendrungan untuk cerdas pada satu bidang tertentu, sehingga individu tersebut tidak bersusah payah dalam mengembangkannya.
Kecerdasan linguistik Kecerdasan matematis-logis Kecerdasan spasial Kecerdasan kinetis-jasmani JENIS-JENIS KECERDASAN Kecerdasan musikal Kecerdasan interpersonal Kecerdasan intrapersonal Kecerdasan naturalis Kecerdasan eksistensial Kecerdasan spiritual
KECERDASAN LINGUISTIK • Yaitu kemampuan menggunakan kata secara efektif, baik lisan maupun tertulis. • Kecerdasan ini meliputi kemampuan memanipulasi tata bahasa atau struktur, fonologi, semantik, dan pragmatik. • Individu dengan kecerdasan linguistik, biasanya mempunyai kemampuan di bidang bahasa. KECERDASAN MATEMATIS-LOGIS • Yaitu kemampuan dalam menggunakan angka dengan baik dan melakukan penalaran yang benar. • Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada pola hubungan yang logis, pernyataan dalil, fungsi logis dan abstraksi lain. • Individu dengan kecerdasan matematis-logis biasanya memiliki kemampuan di bidang matematika.
KECERDASAN SPASIAL/VISUAL • Yaitu kemampuan mempersepsikan dunia spasial-visual secara akurat dan mentransformasikan persepsi dunia spasial-visual tersebut. • Kecerdasan ini meliputi kemampuan membayangkan, mempersentasikan ide secara visual atau spasial, dan mengorientasikan diri secara tepat dalam atriks spasial. • Individu dengan kecerdasan visual biasanya kaya dengan khayalan sehiangga cendrung kreatif dan imajinatif.
KECERDASAN KINETIS-JASMANI • Yaitu keahlian menggunakan seluruh tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaan, serta keterampilan menggunakan tangan untuk menciptakan atau mengubah sesuatu. • Kecerdasan ini meliputi kemampuan fisik yang spesifik, seperti koordinasi, keseimbangan, keterampilan, kekuatan, kelenturan, dan kecepatan maupun kemampuan menerima rangsangan dan hal yang berkaitan dengan sentuhan. • Individu dengan kecerdasan kinetis-jasmani cendrung memiliki kemampuan memahami tubuh, baik dalam hal gerakan, maupun keterampilan-keterampialan lainnya yang melibatkan alat gerak.
KECERDASAN MUSIKAL • Yaitu kemampuan menangani bentuk-bentuk musical, dengan cara mempersepsi, membedakan, mengubah, dan mengekspresikan. • Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada irama, pola titik nada atau melodi, dan warna nada atau warna suara suatu lagu. • Individu dengan kecerdasan musikal biasanya memiliki kemampuan dalam bernyanyi, memainkan instrumen musik, mengarang dan menulis lagu, mampu membaca not dan mengingat melodi, dan lain sebagainya.
KECERDASAN INTERPERSONAL • Yaitu kemampuan mempersepsi dan embedakan suasana hati, maksud, motivasi, serta perasaan orang lain. • Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada ekspresi wajah, suara, gerak isyarat, kemampuan membedakan berbagai macam tanda interpersonal, dan kemampuan menanggapi secara efektif tanda tertentu dengan tindakan pragmatis tertentu. • Individu dengan kecerdasan interpersonal biasanya memiliki rasa empati yang besar terhadap sesamanya, sehingga ia biasanya disukai oleh individu lain.
KECERDASAN INTRAPERSONAL • Yaitu kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut. • Kecerdasan ini meliputi kemampuan diri yang akurat, kesadaran akan suasana hati, maksud, motivasi, tempramen, dan keinginan, serta kemampuan berdisiplin diri, memahami dan menghargai diri. • Individu dengan kecerdasan intrapersonal biasanya sadar dan betul-betul memahami siapa dirinya dan ia sangat senang memikirkan masa depan dan citanya.
KECERDASAN NATURALIS • Yaitu keahlian mengenali dan mengategorikan spesies flora dan fauna di lingkungan sekitar. • Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap fenomena alam lainnya, dan mampu membedakan benda hidup dan tak hidup. • Individu dengan kecerdasan naturalis biasanya mampu memahami alam, mudah beradaptasi dengan lingkungan, serta mempunyai rasa kepedulian terhadap alam. KECERDASAN EKSISTENSIAL • Yaitu kecerdasan yang berhubungan dengan kapasitas dan kemampuan. • Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh para filsuf.
KECERDASAN SPIRITUAL • Yaitu kemampuan keyakinan dan mengaktualisasikan sesuatu yang bersifat transenden atau penyadaran akan nilai-nilai akhidah-keimanan, keyakainan akan kebesaran Tuhan. • Kecerdasan ini meliputi kesdaran suara hati, internalisasi nilai, aktualisasi, dan keikhlasan. Misalkan menghayati batal dan haram dalam agama, toleransi, sabar, tawakal, dan keyakinan akan takdir baik dan buruk. Mengaktualisasikan hubungan dengan Tuhan berdasarkan keyakinan.
POIN-POIN KUNCI DALAM TEORI KECERDASAN MAJEMUK • Secara umum setiap orang memiliki kedelapan kecerdasan (tidak termasuk kecerdasan spiritual dan kecerdasan eksistensial). • Pada umumnya setiap individu dapat mengembangkan setiap kecerdasan sampai pada tingkat penguasaan yang memadai. • Kecerdasan-kecerdasan pada umumnya bekerja bersamaan dengan cara yang kompleks. • Ada banyak cara untuk menjadi cerdas dalam setiap kategori.
KECERDASAN MAJEMUK DAN PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN • Teori kecerdasan majemuk adalah model yang sangat tepat dan baik dalam melihat kekuatan mengajar maupun untuk mempelajari bagian-bagian yang perlu diperbaiki. • Dalam hal ini, untuk menerapkan suatu model pembelajaran disekolah, guru terlebih dahulu harus mengetahui dan memahami secara empiris tentang teori model pembelajaran yang ingin ia terapkan. Karena jika tidak seperti itu, maka akan sulit bagi guru dalam menerapkan model pembelajaran tersebut pada anak didik.
FAKTOR-FAKTOR PENTING DALAM IMPLEMENTASI TEORI KECERDASAN MAJEMUK Implementasi teori kecerdasan majemuk dalam aktivitas pembelajaran memerlukan dukungan komponen-komponen sistem persekolahan: • Orang tua murid • Guru • Kurikulum dan fasilitas • Sistem penilaian
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTELLIGENCE • Faktor pembawaan. • Faktor minat dan pembawaan yang khas. • Faktor pembentukan. • Faktor kematangan. • Faktor kebebasan.
PENDORONG DAN PENGHAMBAT KECERDASAN Ø Pendorong : Crystallizing Experiences adalah titik balik dalam perkembangan bakat dan kemampuan seseorang. Ø Penghambat : Paralyzing Experiences merupakan pengalaman yang mematikan kecerdasan. Ø Lingkungan : akses ke sumber daya atau mentor, faktor historis-kultural, faktor geografis, faktor keluarga, dan faktor situasional.
MANFAAT KECERDASAN MAJEMUK DALAM PROSES PENDIDIKAN • Guru dapat menggunakan kerangka kecerdasan majemuk dalam melaksanakan proses pembelajaran secara luas. • Guru dapat menyediakan kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan kebutuhan, minat, dan talentanya. • Meningkatkan peran orang tua dan masyarakat dalam mendukung proses pembelajaran. • Siswa mampu menunjukan dan saling berbagi tentang kelebihan yang dimilikinya. • Meningkatkan kemampuan siswa dalam mencari solusi untuk memecahkan masalah serta mendapatkan pengalaman belajar yang positif. • Dengan adanya kecerdasan majemuk mampu memberikan pandangan bahwa setiap orang memiliki beberapa kecerdasan dalam dirinya, namun yang membedakan antara satu dengan yang lainnya adalah komposisi atau dominasi dari kecerdasan tersebut.
MANFAAT TEORI KECERDASAN MAJEMUK SECARA UMUM • Dapat membuat setiap peserta didik merasa senang dalam belajar. • Merangsang potensi kecerdasan setiap anak secara maksimal sesuai dengan jenis kecerdasannya masing-masing. • Memperlakukan potensi kecerdasan anak secara lebih adil dan proposional.
- Slides: 21