TEORI BELAJAR BEHASA Oleh Mohamad Soleh M Pd
TEORI BELAJAR BEHASA Oleh: Mohamad Soleh, M. Pd
PENTINGNYA TEORI BELAJAR Pentingnya Teori Belajar Bahasa Bagi Guru Bahasa lndonesia. Teori belajar bahasa memiliki fungsi yang sangat penting bagi seorang guru bahasa indonesia terutama dalam hubungannya dengan pengajaran bahasa kepada peserta didik. Berikut adalah alasan mengapa guru perlu memahami teori belajar bahasa teruama dalam tugas yang berhubungan dengan profesinya.
FUNGSI TEORI MENURUT ELLIS a. Mendeskripsikan, menerangkan, menjelaskan tentang fakta. Contohnya fakta bahwa mengapa air laut itu asin. b. Meramalkan kejadian-kejadian yang akan terjadi berdasarkan teori yang sudah ada. c. Mengendalikan yaitu mencegah sesuatu supaya tidak terjadi dan mengusahakan supaya terjadi. Ø Belajar adalah acquiring or getting knowledge of a subject or a skill by study, experience, or instruction (pemerolehan ilmu melalui belajar, pengalaman, pelatihan) Ø Dengan kata lain teori belajar bahasa adalah gagasan tentang pemerolehan bahasa.
Hakikat Belajar, Bahasa, Pembelajaran 1. Hakikat belajar Ø ·Suatu aktivitas atau proses untuk memperoleh pengetahuan , meningkatkan ketrampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Ø Usaha atau rekayasa pembelajaran yang sesuai dengan pertumbuhan jasmani dan perkembangan mental untuk menghasilkan perubahan yang positif.
TEORI BELAJAR BAHASA v Berbahasa dan berpikir merupakan ciri utama yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. v Karena memiliki keduanya, maka sering disebut manusia sebagai makhluk yang mulia dan makhluk sosial. v Dengan pikirannya manusia menjelajah ke setiap fenomena yang nampak bahkan yang tidak nampak. v Dengan bahasanya, manusia berkomunikasi untuk bersosialisasi dan menyampaikan hasil pemikirannya.
Menurut Oemar Hamalik (2001: 154), Prinsip Belajar Meliputi: 1. Dilakukan dengan sengaja 2. Harus direncanakan sebelumnya dengan struktur tertentu. 3. Guru menciptakan pembelajaran buat siswa. 4. Memberikan hasil tertentu buat siswa. 5. Hasil-hasil yang dicapai dapat dikontrol dengan cermat. 6. Sistem penilaian dilaksanakan secara berkesinambungan.
TEORI TENTANG BELAJAR BAHASA Menurut Mc Lauglin, (1993: 43) Fungsi teori adalah untuk membantu kita mengerti dan mengorganisasi data tentang pengalaman dan memberikan makna yang merujuk dan sesuai. 1. Behaviorisme, 2. Nativisme, 3. Kognitivisme, 4. Fungsional (interaksionis) 5. Konstruktivisme. 6. Humanisme
TEORI BEHAVIORISME John B. Watson (1878 -1958) dari Amerika q Teorinya memusatkan perhatiannya pada aspek yang dirasakan secara langsung pada perilaku berbahasa serta hubungan antara stimulus dan respons pada dunia sekelilingnya. q Menurut teori ini, semua perilaku, termasuk tindak balas (respons) ditimbulkan oleh adanya rangsangan (stimulus). Jika rangsangan telah diamati dan diketahui maka gerak balas pun dapat diprediksikan. Watson juga dengan tegas menolak pengaruh naluri (instinct) dan kesadaran terhadap perilaku. q Jadi setiap perilaku dapat dipelajari menurut hubungan stimulus - respons. Contoh: Bayi dan tikus Awalnya bayi ini gembira. Ketika bayi ingin pegang tikus, kala itu juga dibunyikan lonceng. Akhirnya bayi tersebut menjadi penakut terhadap tikus.
Teori Behavior Skinner (1957) • Kemampuan berbicara dan memahami bahasa diperoleh melalui rangsangan lingkungan. Anak hanya merupakan penerima pasif dari tekanan lingkungan. Anak tidak memiliki peran aktif dalam perilaku verbalnya. • Menurut Skinner, perilaku verbal adalah perilaku yang dikendalikan oleh akibatnya. Bila akibatnya itu hadiah, perilaku itu akan terus dipertahankan. Kekuatan serta frekuensinya akan terus dikembangkan. Bila akibatnya hukuman, atau bila kurang adanya penguatan, perilaku itu akan diperlemah atau pelan-pelan akan disingkirkan. • Pavlov berpendapat bahwa pembelajaran merupakan rangkaian panjang dari respons-respons yang dibiasakan.
Teori Nativisme atau mentalistik Perilaku bahasa adalah sesuatu yang diturunkan. Seorang anak lahir dengan piranti bawaan dan segudang potensi bawaan untuk memperoleh bahasa. Pemerolehan bahasa pada manusia tidak boleh disamakan dengan proses pengenalan yang terjadi pada hewan. Mereka tidak memandang penting pengaruh dari lingkungan sekitar. Selama belajar bahasa pertama sedikit demi sedikit manusia akan membuka kemampuan lingualnya yang secara genetis telah terprogramkan. Dengan perkataan lain, mereka menganggap bahwa bahasa merupakan pemberian biologis sejak lahir.
Chomsky (Ellis, 1986: 4 -9) Mereka merupakan tokoh Teori Nativisme mengatakan bahwasannya hanya manusialah satunya makhluk Tuhan yang dapat melakukan komunikasi lewat bahasa verbal. Selain itu bahasa juga sangat kompleks oleh sebab itu tidak mungkin manusia belajar bahasa dari makhluk Tuhan yang lain. Chomsky juga menyatakan bahwa setiap anak yang lahir ke dunia telah memiliki bekal dengan apa yang disebutnya “alat penguasaan bahasa” atau LAD (language Acquisition Device).
Teori Kognitivisme Jika pendekatan kaum behavioristik bersifat empiris maka pendekatan yang dianut golongan kognitivistik lebih bersifat rasionalis. Konsep sentral dari pendekatan ini yakni kemampuan berbahasa seseorang berasal dan diperoleh sebagai akibat dari kematangan kognitif sang anak. Mereka beranggapan bahwa bahasa itu distrukturkan atau dikendalikan oleh nalar manusia. Konsep sentral teori kognitif adalah kemampuan berbahasa anak berasal dari kematangan kognitifnya
Pendekatan Kognitif Menjelaskan Bahwa: Ø dalam belajar bahasa, bagaimana kita berpikir, Ø belajar terjadi dari kegiatan mental internal dalam diri kita, Ø belajar bahasa merupakan proses berpikir yang kompleks. Menurut Piaget Struktur tersebut lahir dan berkembang sebagai akibat interaksi yang terus menerus antara tingkat fungsi kognitif si anak dan lingkungan lingualnya.
Pola Tahapan Proses Belajar Bahasa (Sesuai Umur) a) Asimilasi: proses penyesuaian pengetahuan baru dengan struktur kognitif b) Akomodasi: proses penyesuaian struktur kognitif dengan pengetahuan baru c) Disquilibrasi: proses penerimaan pengetahuan baru yang tidak sama dengan yang telah diketahuinya. d) Equilibrasi: proses penyeimbang mental setelah terjadi proses asimilasi.
Teori Fungsional (interaksionis) Bahasa merupakan manifestasi kemampuan kognitif dan efektif untuk menjelajah dunia, untuk berhubungan dengan orang lain dan juga keperluan terhadap diri sendirisebagai manusia. Lebih lagi kaedah generatif yang diusulkan di bawah naungan nativisme itu bersifat abstrak, formal, eksplisit dan logis, meskipun kaidah itu lebih mengutamakan pada bentuk bahasa dan tidak pada tataran fungsional yang lebih dari makna yang dibentuk dari interaksi sosial.
Menurut Slobin Teori Fungsional (Interaksionis) 1) Pada asas fungsional, perkembangan diikuti oleh perkembangan kapasitas komunikatif dan konseptual yang beroperasi dalam konjungsi dengan skema batin konjungsi 2) Pada asas formal, perkembangan diikuti oleh kapasitas perseptual dan pemerosesan informasi yang bekerja dalam konjungsi dan skema batin tata bahasa.
Teori Konstruktivisme (Jean Piaget dan Leu Vygotski) v Ahli kontruktivisme menyatakan bahwa manusia membentuk versi mereka sendiri terhadap kenyataan, mereka menggandakan beragam cara untuk mengetahui dan menggambarkan sesuatu untuk mempelajari pemerolehan bahasa pertama dan kedua. v Siswa dapat benar-benar memahami konsep ilmiah dan sains karena telah mengalaminya. Dalam kerjanya, ahli konstruktif menciptakan lingkungan belajar yang inovatif dengan melibatkan guru dan pelajar untuk memikirkan dan mengoreksi pembelajaran. Untuk itu ada dua hal yang harus dipenuhi, yaitu: 1) Pembelajar harus berperan aktif dalam menyeleksi dan menetapkan kegiatanbelajar yg menarik dan memotivasi pelajar, 2) Harus ada guru yang tepat untuk membantu pelajar-pelajar membuat konsep-konsep, nilai-nilai, skema, dan kemampuan memecahkan masalah.
Teori Humanisme Tujuan utama dari teori ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa agar bisa berkembang di tengah masyarakat. Teori humanisme menurut Coombs (1981): Pengajaran disusun berdasarkan kebutuhan-kebutuhan dan tujuan siswa 1) Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengaktualisasikan dirinya untuk menumbuhkan kepercayaan dirinya. 2) Pengajaran disusun untuk memperoleh keterampilan dasar (akademik, pribadi, antar pribadi, komunikasi, dan ekonomi). 3) Memilih dan memutuskan aktivitas pengajaran secara individual dan mampu 4) Mengenal pentingnya perasaan manusia, nilai, dan persepsi. suasana belajar yang menantang dan bisa dimengerti. 5) Mengembangkan tanggung jawab siswa, mengembangkan sikap tulus, respek, dan menghargai orang lain, dan terampil dalam menyelesaikan konflik.
Penutup Berdasarkan uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa dalam proses belajar bahasa dapat ditinjau dari berbagai teori yang kesemuanya masuk akal. Yang terpenting bagi kita dengan adanya teori tersebut dapat membantu kesulitan bagi mereka yang sedang belajar bahasa sehingga dapat memaksimalkan kemampuan mereka seperti yang kita harapkan.
2. Hakikat Bahasa Pengertian orang tentang bahasa sangat beranekaragam bergantung kepada teori apa yanng di pakai. Karena setiap teori yang dipakai mempunyai definisi yang berbeda anatara yang satu dengan yang lain. (Soeparno, 2002) ; Ø Bahasa merupakan identitas suatu bangsa; Ø Bahasa merupakan alat komunikasi; Ø Bahasa merupakan alat pemersatu.
2. Hakikat Pembelajaran Ø Usaha menciptakan sistem lingkungan yang terdiri atas komponen pengajaran, tujuan pengajaran, peserta didik, materi pelajaran, metode pengajaran, media pengajaran, dan faktor administrasi serta biaya proses belajar secara optimal; Ø Proses mendidik atau membelajarkan peserta didik untuk membantu menumbuhkan, mentranformasikan nilai – nilai positif, memberdayakan, dan mengembangkan potensi kepribadian peserta didik.
• Prinsip proses pembelajaran meliputi : (1) Membentuk kreasi lingkungan yang dapat membentuk struktur kognitif siswa; (2)Tipe pengetahuan yang harus dipelajari ; (3) Melibatkan peran lingkungan sosial. • ·Prinsip pengelolaan pembelajaran meliputi : (1) Interaktif (proses pembelajaran melalui proses iteraksi guru – siswa; (2) Inspiratif ( proses yang memungkinkan siswa mencoba dan melakukan sesuatu ); (3) Meyenangkan ( proses yang dapat mengembangkan seluruh potensi siswa dan terbebas dari rasa takut dan menegangkan ) ; (4) Menantang ( proses yg menatang siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir ) Contoh : guru menyuruh siswa untuk presentasi ; (5) Motivasi ( dorongan yg memungkinkan siswa untuk bertindak.
Jenis Landasan Teori Belajar Bahasa Teori Behavioristik Menurut teori Behavioristik, bahasa merupakan bagian yang fundamental dari keseluruhan perilaku manusia. Teori ini lebih memperhatikan pada aspek yang dirasakan secara langsung pada perilaku berbahasa serta hubungan anatara stimulus dan respons pada dunia sekelilingnya. Seorang behavioris menganggap bahwa perilaku berbahasa yang efektif merupakan hasil repson tertentu yang dikuatkan dan nantinya respon itu akan menjadi kebiasaan. Contoh : (Anak yang minta susu pada ibunya oleh ibu diberi susu)
• Maka hal ini apabila selalu dituruti oleh ibu , sang anak akan minta susu dengan cara seperti itu terus. Pernyataan ini diteliti oleh skinner yang dikenal dengan teorinya belajar disebut operant conditioning. Konsep ini mengacu pada kondisi dimana manusia atau binatang mengirimkan respon (ujaran atau kalimat) tanpa ada stimulus yang tampak.
A. Teori Generatif Teori Nativisme • Teori nativisme dihasilkan dari pernyataan bahwa pembelajaran bahasa ditentukan oleh bakat. Lenneberg (1967) menyatakan bahwa bahasa itu merupakan perilaku khusus manusia dan cara pemahaman tertentu, pengkategorian, kemampuan, dan mekanisme bahasa yang lain ditentukan secara biologis. Teori Nativisme Chomsky dalam Hadley ( 1993 : 48 ) mengatakan bahwa hanya manusialah satu – satunya makhluk Tuhan yang dapat melakukan komunikasi lewat bahasa verbal. Chomsky juga menyatakan bahwa setiap anak lahir di dunia telah memiliki bekal dengan apa yang disebutnya “ alat penguasaan bahasa” atau LAD ( Language Acquisition Device).
Mc. Neill mendiskripsikan LAD menjadi empat bakat bahasa. Empat bakat bahasa tersebut antara lain : 1. Kemampuan membedakan bunyi ujaran dengan bunyi lain dalam lingkungan; 2. Kemampuan mengorganisasikan peristiwa bahasa ke dalam variasi yang beragam; 3. Pengetahuan adanya sistem bahasa tertentu yang mungkin dan sistem bahasa lain yang tidak mungkin ; 4. Kemampuan untuk tetap pengevaluasi sistem perkembangan bahasa yang membentuk sistem dengan cara yang paling sederhana dari data kebahasaan yang diperoleh.
B. Teori Kognitifisme • Slobin (1971) mengatakan bahwa dalam semua bahasa, belajar semantik bergantung pada perkembangan kognitif. Urutan perkembangan itu di tentukan oleh kompleksitas semantik daripada kompleksitas struktural. • Bloom (1976), penjelasan perkembangan bahasa bergantung pada penjelasan kognitif yang terselubung. Apa yang diketahui anak menentukan kode yang di pelajarinya untuk memahami pesan dan menyampaikannya
C. Teori Konstruktivisme Peneliti bahasa melihat bahasa merupakan manifestasi kemampuan kognitif dan afektif untuk dapat menjelajah dunia, untuk berhubungan dengan orang lain, dan untuk keperluan diri sendiri sebagai manusia.
a. Kognisi dan perkembangan bahasa Pieget menggambarkan perkembangan sebagai hasil interaksi anak dengan lingkunganya, dengan interaksi komplementer antara perkembangan kognitif perseptual dengan pengalaman bahasa mereka. Penjelasan tentang perkembangan bahasa anak tergantung pada penjelasan faktor kognitif yang menjadi penyangga bahasa. Apa yang diketahui anak menentukan apa yang mereka pelajari tentang kode bahasa.
• Slobin menyatakan bahwa semua bahasa belajar makna yang tergantung pada perkembangan kognitif dan urutan perkembanganya lebih ditentukan oleh kompleksitas makna itu daripada kompleksitas bentuknya. Interaksi sosial dan perkembangan bahasa di sekitar pembelajar akan berpengaruh dalam perkembangan kognitif karena disesuaikan dengan jenjang usia anak.
Kemampuan Kognitif, meliputi : Ø Pengetahuan : kemampuan mengetahui atau mengingat istilah, fakta, aturan, urutan, metode, dan sebagainya. Ø Pemahaman : kemampuan menterjemahkan, menafsirkan , memperkirakan, memahami isi pokok, mengartikan tabel , dan sebagainya. Ø Penerapan : kemampuan memecahkan masalah, membuat bagan, mengunakan konsep , kaidah, prinsip, metode, dan sebaginya. Ø Analisis : kemampuan memisahkan, membedakan , dan sebaginya. Ø Sintesis : kemampuan menyusun karangan rencana , program kerja , dan sebaginya. Ø Evaluasi : kemampuan menilai berdasarkan
Kemampuan Afektif meliputi : • Penerimaan : Kemampuan menjadi peka tentang sesuatu hal dan menerima sebagaimana adanya. • Partisipasi : Kerelaan memperhatikan dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan. • Penilaian dan penentuan sikap : kemampuan memberikan nilai dan menetukan sikap. • Organisasi : kemmapuan membentuk system nilai sebagai pedoman hidup. • Pembentukan pola hidup : kemampuan menghayati nilai sehingga menjadi pegangan hidup.
Kesimpulan 1. Hakikat belajar adalah suatu aktivitas atau proses untuk memperoleh pengetahuan , meningkatkan ketrampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. 2. Hakikat bahasa merupakan identitas suatu bangsa, alat komunikasi, alat pemersatu. 3. Hakikat pembelajaran adalah usaha menciptakan sistem lingkungan yang terdiri atas komponen pengajaran, tujuan pengajaran, peserta didik, materi pelajaran, metode pengajaran, media pengajaran, dan factor administrasi serta biaya proses belajar secara optimal;
4. Landasan Teori Belajar Bahasa ada tiga macam yaitu: (1). Teori Behavioristik, (2). Teori Generatif yang terdiri dari Teori Nativisme dan Teori Kognitivisme, (3). Teori Konstruktivisme; 5. Teori Behavioristik lebih memperhatikan pada aspek yang dirasakan secara langsung pada perilaku berbahasa serta hubungan antara stimulus dan respon pada dunia sekelilingnya. 6. Teori Nativisme lebih memperhatikan pada bakat sedangkan teori kognitifisme lebih menekankan pada perkembangan kognitif;
7. Teori Konstruktivisme menekankan pada kemampuan kognitif dan efektif untuk dapat menjelajah dunia, berhubungan dengan orang lain dan keperluan diri sendiri. 8. Aspek kognitif tang meliputi : Pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. 9. Aspek afektif meliputi : penerimaan, partisipasi, penilaian dan penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup.
TERIMA KASIH
- Slides: 37